dr. Anis Irawan Anwar, Sp.

KK(K)
21/2/2012
1
MACAM-MACAM CARA PENGOBATAN
PENYAKIT KULIT :
TOPIKAL SISTEMIK INTRALESI
CARA LAIN :
RADIOTERAPI
SINAR UV
PENGOBATAN
LASER
KRIOTERAPI
BEDAH
LISTRIK
BEDAH
SKALPEL

21/2/2012
2
Jenis obat yang tersedia dalam bentuk
topikal

Pemilihan bahan dasar (vehikulum) sama
pentingnya dengan kandungan aktif pada
suatu terapi topikal

Pemberian terapi yang tepat dapat
memberikan hasil yang adekuat
21/2/2012
4
Keuntungan
terapi topikal :
Langsung bekerja
pada target lesi

Mengurangi efek
samping sistemik
Absorpsi
tergantung pada :
Bahan aktif
Kadar
Bahan dasar
Tipe kulit
PENGOBATAN TOPIKAL
GUNA & KHASIAT Pengaruh fisik &
kimiawi obat2 yang diaplikasi di atas kulit
yang sakit
Pengaruh Fisik: Mengeringkan, Membasahi
(Hidrasi) Melembutkan, Mendinginkan,
Memanaskan, Melindungi (Proteksi)
21/2/2012
5
MENGEMBALIKAN KULIT YANG
SAKIT & JARINGAN SEKITARNYA
KEADAAN FISIOLOGIK STABIL
SECEPATNYA
MENGHILANGKAN GEJALA YG
MENGGANGGU (GATAL)
21/2/2012
6
21/2/2012
7

Vehikulum adalah bahan yang dipakai
sebagai dasar obat-obat spesifik
sehingga dapat diaplikasikan di kulit
Vehikulum pada terapi
topikal terbagi atas :
I. Vehikulum Monofasik
II. Vehikulum Bifasik
III. Vehikulum Trifasik
21/2/2012
9
POWDER
OIL / FAT
(ointment)
LIQUID
Cool
Pasta
PASTA
Shake
Lotion
BAGAN VEHIKULUM
EMULTION :
CREAM (O / W)
OINTMENT (W / O)
A. CAIRAN
I . VEHIKULUM MONOFASIK
1. Rendam : - rendam (bath)
- mandi (full bath)
Efek membersihkan (krusta,
skuama, sekret, sisa obat
topikal).
21/2/2012
11
Contoh : mandi (full bath), duduk
berendam, rendam kaki, rendam
tangan
Efek samping : maserasi (> 30 menit)
Preparat :
Lar. Asam salisil.
Lar. kalium permanganate.
21/2/2012
12
2. Kompres
Tipe :
Kompres terbuka penguapan
cepat.

Kompres tertutup
memperlambat penguapan.
21/2/2012
13
Indikasi : superfisial, inflamasi,
krusta, & lesi kulit erosif

Efek :
Mendinginkan
Mengurangi pembengkakan
Anti-inflamasi
Melembutkan & merangsang
pertumbuhan
21/2/2012
14
Efek samping :
Maserasi.
Memudahkan pertumbuhan
bakteri
21/2/2012
15
Efek :
Melindungi proteksi
Mendinginkan
Anti-frictional (mengurangi
pergesekan)
Anti inflamasi superfisial
Mengeringkan
Anti pruritus lemah
B. BEDAK
21/2/2012
16
Indikasi :
Dermatosis Superficial.
Eksantema Eritema.
Vesikel atau bula proteksi.
Kontraindikasi : Lesi Madidans
(t.u. bila ada infeksi sekunder)
21/2/2012
17
Obat-obat spesifik mengandung :
Zinc oxide.
Magnesium oxide.
Titanium oxide.
Bismuth subnitrate (preputial
area).
21/2/2012
18
Sinonim : bedak kocok, liquid powder
mixture(bedak campuran).
Definisi : suspensi dari bahan padat
di air atau ethanol sistem dua phase
A. L O T I O N
21/2/2012
19
Efek :
Mendinginkan
Astringents
Mengeringkan
Anti inflamasi superfisial.
21/2/2012
20
Indikasi :
Akut, sub-akut & dermatoses
inflamasi superficial.
Dermatoses Seborrheic &
intertrigenous
Kontraindikasi : dermatitis
Madidans & daerah badan yg
berambut.
21/2/2012
21
Efek samping :
Aksi mengeringkan diindikasikan
untuk jangka pendek
Abrasif partikel2 bedak mungkin
clump.
21/2/2012
22
AGAR BEDAK TDK TERLALU KENTAL & TDK
CEPAT KERING JML ZAT PADAT MAKSIMAL
40% & JML GLISERIN 10-15%.
HAL INI BERARTI BILA BBRP ZAT AKTIF PADAT
DITAMBAHKAN, MAKA PERSENTASE
TERSEBUT JGN DILAMPAUI
21/2/2012
23
Sinonim : krim hidrofilik.
Definisi : emulsi oil in water (O /
W), sistem dua fase air dan
substansi lemak.
B. K R I M
21/2/2012
24
Efek :
Mendinginkan
Efek anti inflamasi
Melembabkan & eFek emolien
Penetrasi cepat ke kulit
Dapat dicuci dengan air
21/2/2012
25
Indikasi :
Dermatitis akut / sub-akut
Indikasi kosmetik
(pembersih atau body lotion).
21/2/2012
26
Kontra indikasi :
Lesi madidans
Efek samping :
Kekeringan (pemakaian jangka
panjang)
Efek pruritus (sebab tendensi
kekeringan)
21/2/2012
27
Sinonim : krim lipofilic
Definisi : emulsi water in oil (W /
O), sistem dua fase lemak dan
sejumlah air (kurang lebih 30%).
C. S A L E P
21/2/2012
28
Efek :
melindungi.
melembutkan skuama, krusta
menghaluskan.
Indikasi : inflamasi yg kering & kronis
psoriasis, dermatitis kronis, dermatosis yg
dlm & kronik krn daya penetrasi salap paling
kuat jika dibandingkan dgn bahan dasar lain.
21/2/2012
29
Kontra indikasi :
Kondisi seboroik.
Inflamasi kulit akut (lesi
madidans).
Efek samping :
Inflamasi menetap efek
oklusi.
Dihidrosis menetap.
21/2/2012
30
Definisi : salep dalam bedak 20 - 50%,
sistem dua fase atau suspensi dengan
konsentrasi tinggi.
D. P A S T A
21/2/2012
31
Efek:
mendinginkan.
Anti-inflamasi
Sekresi absorbsi (mengeringkan).
Melindungi kulit.
21/2/2012
32
Indikasi:
Ulkus.
Dermatosis kronik
eksudatif
Plak likenifikasi tebal.
Infeksi bakteri sekunder.
21/2/2012
33
Kontra indikasi :
Inflamasi kulit akut.
Kulit kepala (daerah berambut).
Daerah lipatan2 & genitalia
eksterna

21/2/2012
34
Definisi : vehikulum trifasik
yang mengandung oil water
powder tercampur dalam
berbagai variasi
Vehicles
PASTA PENDINGIN
21/2/2012
35
Efek :
Menghaluskan
Mendinginkan
Weeping skin
Formula dasar untuk pasta pendingin
: zinc oxide, calcium hydroxide
solution, & oil.
21/2/2012
36
Indikasi:
Dermatosis sub akut

Kontra indikasi:
Dermatosis madidans
21/2/2012
37
1. Tar
2. Bahan keratolitik
3. Atibiotik
4. Anti jamur
5. Anti parasit
6. Kortikosteroid
21/2/2012
38
Definisi : hasil dari penyulingan
batu bara, kayu, atau fosil.
1. T A R
21/2/2012
39
Efek:
Anti-pruritus
Anti-inflamasi
Keratoplastik
Anti-infeksi
Indikasi :
Likenifikasi kronis
Eksim atopik
Psoriasis vulgaris
21/2/2012
40
Kontra indikasi : eksudat atau
dermatitis terinfeksi
Efek samping :
Dermatitis fototoksik
Tar folliculitis
Tar acne
Karsinogen dari coal tar
(penggunaan lama)
21/2/2012
41
a. Asam salisil
Pada konsentrasi rendah (0.5 -
2%) antiseptik, keratoplastik,
anti inflamasi
2. BAHAN KERATOLITIK
21/2/2012
42
Pada konsentrasi 3 - 10%,
keratolitik, menghilangkan skuama
pada psoriasis atau eksim
hiperkeratotik
Efek samping : efek toksik jika
digunakan pada daerah yang luas
(terutama pada anak-anak)
21/2/2012
43
b. Sulfur
Efek :
Astringent (2 - 10%)
Anti jamur (10%)
Kosmetik & pengobatan muka &
preparat utk kulit kepala (tidak
ada efek supresif sebum)
21/2/2012
44
c. Resorsinol
Efek :
Mengeringkan.
Astringent.
Efek keratolitik (konsentrasi tinggi)
Indikasi :
Dermatosis berskuama.
Akne komedo (dengan Asam Vit.A)
21/2/2012
45
a. Penicillin tidak dapat
direkomendasikan karena potensi
tinggi untuk sensitisasi kontak
dan tidak diabsorpsi.
3. OBAT ANTIBIOTIK
21/2/2012
46
b. Tetrasiklin : bakteriostatik Gram (+ / -)
contoh : oxytetrasiklin, chlortetrasiklin.

c. Neomysin & Framysetin : spektrum luas.
contoh : neopolycin, neosporin.
21/2/2012
47
d. Gentamisin : aktif untuk
Pseudomonas A.
contoh : garamycin, gentamycine.

d. Asam Fusidic : infeksi
Staphylokokus & erythrasma.
contoh: krim fusidin.
21/2/2012
48
f. Polymyxin : spektrum sangat luas, t.u.
Gram () (E.Coli, Pseudomonas A)
g. Nitrofurazone : bacterisidal &
bakteriostatik Gram (+ / ).
21/2/2012
49
h. Clindamycin : spektrum luas
pada resisten penisilin &
pengobatan jerawat
contoh : cleocin, sobelin.
21/2/2012
50
a. Tolnaftate : obat anti jamur untuk
semua dermatofit
Eg : aftate, tinactin, tonoftal.
4. ANTIJAMUR
21/2/2012
51
b. Tolciclate : analog dari tolnaftate.
contoh : fungifos.

c. Derivat Imidazole: untuk
dermatophytoses, Candida
albicans, Pityriasis versicolor.
contoh: canesten, mycospor,
micatin.
21/2/2012
52
d. Amphotericin B : anti-jamur,
antibiotic, t.u. infeksi superfisial.
contoh : fungizone, ampho-moronal.
21/2/2012
53
e. Nystatin : tidak ada aksi sistemik,
diabsorpsi minimal di GITrack,
t.u. Candida A.
contoh: mycostatin, mycolog.
21/2/2012
54
a. Benzyl Benzoate : anti-skabies
untuk bayi dan anak-anak
5. ANTI PARASIT
21/2/2012
55
b. Hexachlorocyclohexane :
antiskabies, antipedikulosis,
antiphtiriasis.
Eg : lindane (gamene, kwell,
scabene).
21/2/2012
56
c. Crotamiton : skabies, phtriasis,
demodex folliculitis, &
antipruritus
Eg : eurax lotion, crotamitex gel.

c. Thiabendazole : creeping
eruption, skabies (> 80% kasus
berhasil).
21/2/2012
57
Efek :
Anti-inflamasi.
Anti-pruritus.
Dermatosis Granulomatous.
Anti mitotik
Anti alergi
6. KORTIKOSTEROID
21/2/2012
58
a. Gol.I (super poten) : betamethasone
diproprionate 0.05%, clobetasol
proprionate 0.05%

a. Gol.II (poten) :desoximetasone 0.25%.

c.Gol.III (poten):desoximetasone
0.5%,betamethasone valerate 0.01%

Klassifikasi Kortikosteroid Topikal:
21/2/2012
59
d.Gol.IV (potensi medium) : triamcinolone
asetinode 0.1%, momethasone furoate 0.1%.

e.Gol.V (potensi medium) : prednicarbate
0.1%, desonide 0.05%

f.Gol.VI (potensi ringan): fluocinolone
asetonide 0.01%, triamcinolone asetinode
0.025%

g.Gol.VII (potensi lemah): obat topikal dg
hidrokortison, dexametason, glumetalon,
prednisolon & metil prednisolon
21/2/2012
60
Efek samping kortikosteroid :
Dermatitis kontak alergi.
Atrofi & penipisan epidermis.
Akne steroid.
Striae steroid.
21/2/2012
61
Leukoderma.
Ulkus steroid (chronic
venous insufficiency).
Efek rebound (psoriasis
vulgaris).
Telangiektasis
Purpura
Hipertrikosis stempat
21/2/2012
62
Hipopigmentasi
Infeksi mudah terjadi & meluas
Gmbran klinis peny. Infeksi mjd
kabur spt dermatofitosis yg diberi
kortikosteroid topikal mjd tidak khas
krn efek anti inflamasinya.
21/2/2012
63
Efek Samping terjadi bila:
Penggunaan yg lama & berlebihan
Penggunaan potensi kuat atau
sangat kuat atau penggunaan scr
oklusif (makin tinggi potensi KS
makin cepat tjdnya efek samping)
21/2/2012
64
Lama pemakaian KS topikal sebaiknya:
tidak lebih dari 4-6 minggu untuk KS
potensi LEMAH
tidak lebih dari 2 minggu untuk KS
potensi KUAT

21/2/2012
65
21/2/2012
66