Anda di halaman 1dari 35

MELASMA

OLEH
ARIKAH NADIAH ULFAH
DIANA LIZA MERISA

Pembimbing:
dr. Vella, Sp.KK

PENDAHULUAN
Gangguan kulit yang umum terjadi yang ditandai dengan
DEFINISI hiperpigmentasi lokal pada kulit yang terpapar sinar matahari.

adanya

bercak

5 sampai 6 juta individu di Amerika Serikat.


Pada laki-laki, presentasi terjadinya melasma jarang terjadi, dan biasanya angka
PREVALENSI kejadiannya dibawah 10%.

Pada wajah, dengan 3 pola utama dari distribusi lesi tersebut, yaitu sentrofasial, malar,
PREDILEKSI dan mandibular.

LAPORAN KASUS

Nama
: Ny. F
Umur
: 44 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Pante Riek
Pekerjaan
: IRT dan Pemilik Warung Makan
Status Pernikahan : Menikah
No. RM
: 0-90-00-29
Tanggal pemeriksaan
: 07 Maret 2016

ANAMNESIS
KU : Bercak hitam pada wajah
RPS 2 tahun: yang lalu:
Adanya bercak
diwajah

Awalnya bercak
hitam muncul
berupa bercak kecil
di pipi kiri yang
lama-kelamaan
semakin melebar

Tidak lama setelah


itu, pasien merasa
keluhan bercak
muncul di pipi
kanan dan dahi

ANAMNESIS
RPD

RPO

RPK

Riwayat
tiroid dan
epilepsi,
disangkal.

Pasien
belum
pernah
berobat
sebelumny
a.

Tidak ada
keluarga
pasien
yang
mempuny
ai keluhan
yang
sama.

Seorang
RKS

IRT yang
memiliki
usaha
warung
makanan
di pinggir
pantai
Ulee Lheu.

PEMERIKSAAN FISIK
KULIT
Regio
: Sentrofasialis
Deskripsi Lesi
: Tampak makula
hiperpigmentasi berbatas
tegas, tepi
irreguler, jumlah multipel,
ukuran numular, distribusi regional.

DIAGNOSIS BANDING
Melasma

Post Inflammatory
Hiperpigmentation
(PIH)

Solar Lentigo

Efelid

Dermatitis Seboroik

DIAGNOSIS KLINIS

Melasma

RESUME
Resume
: Telah diperiksa pasien perempuan berusia 44 tahun di poliklinik
kulit dan kelamin dengan keluhan adanya bercak hitam di wajah sejak 2 tahun yang
lalu. Awalnya bercak hitam muncul berupa bercak kecil di pipi kiri yang lamakelamaan semakin melebar. Tidak lama setelah itu, pasien merasa keluhan bercak
hitam muncul di pipi kanan dan dahi. Pasien merasa keluhan semakin memberat
apabila pasien sering terpapar dengan sinar matahari. Pasien sehari-hari bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan memiliki usaha warung makanan yang berada di
pinggir pantai Ulee Lheu. Pada pemeriksaan fisik di regio sentrofasialis, tampak
makula hiperpigmentasi dengan batas tegas, tepi irreguler, jumlah multipel, ukuran
numular, distribusi regional.

TATALAKSANA
Asam retinoat 0,05% cream + momethason furoat 0,1% cream,
dioles diatas flek pada malam hari.
Cleanser, pada saat cuci muka.
Sunscreen dioles pada pagi hari

EDUKASI
Memberikan informasi tentang penyakitnya kepada
pasien.
Memberitahukan kepada pasien untuk menggunakan
obat teratur sesuai dengan instruksi.
Menghimbau pasien untuk menggunakan pelindung
dari sinar matahari

PROGNOSIS
Quo ad vitam
Dubia ad Bonam
Quo ad functionam
Dubia ad Bonam
Quo ad sanactionam
Dubia ad Bonam

ANALISA
KASUS
Pasien perempuan
usia 44 tahun

Kasus

.Sesuai dengan epidemiologi,


melasma sering terjadi pada usia
pertengahan, terutama pada
perempuan Asia. Walaupun pada
laki-laki dapat terjadi juga namun
pada prevalensi yang lebih kecil.

Teori

ANALISA
KASUS
Pasien mengeluh adanya
bercak hitam di wajah sejak 2
tahun yang lalu. Awalnya
bercak hitam muncul berupa
bercak kecil di pipi kiri yang
lama-kelamaan
semakin
melebar

Kasus

Teori
Pasien dengan melasma
datang
dengan
keluhan
munculnya kehitaman pada
kulit atau yang disebut
dengan hiperpigmentasi dan
umumnya terjadi di kulit yang
mengenai sinar matahari lebih
banyak.

ANALISA
KASUS
Pasien sehari-hari bekerja
sebagai IRT dan memiliki
warung makan di sekitar
pantai Ulee Lheu

Kasus

Teori
Berdasarkan teori, patogenesis
melasma tidak diketahui secara
jelas. Namun, banyak penelitian
yang
menyebutkan
bahwa
paparan sinar matahari adalah
pemicu primer.

ANALISA
KASUS
Pada pemeriksaan fisik di
region sentrofasial, tampak
makula
hiperpigmentasi
berbatas tegas, tepi irreguler,
jumlah
multipel,
ukuran
numular, distribusi regional

Kasus

Teori
Sesuai dengan teori, lesi pada
melasma
biasanya
tampak
makula
hiperpigmentasi
berbatas tegas tepi biasanya
irregular,
simetris
dengan
distribusi biasanya pada wajah
dan sering bergabung menjadi
satu bentuk.

ANALISA
KASUS
Melasma

PIH

Solar Lentigo

Efelid

Dermatitis Seboroik

ANALISA
KASUS
Pada pasien ini

tatalaksana
yang diberikan adalah:
Asam retinoat 0,05% cream +
momethason furoat 0,1%
cream, dioles diatas flek pada
malam hari.
Cleanser, pada saat cuci
muka.
Sunscreen dioles pada pagi
hari.

Kasus

Teori
Sejumlah
terapi
topikal
banyak
tersedia
untuk
pengobatan
melasma.
Paparan
terhadap
sinar
matahari harus dihindari dan
sunscreen dapat diberikan.
Monoterapi asam retinoat
telah menghasilkan respon
terapi yang baik, tetapi hasil
yang lebih baik diperoleh
dalam
kombinasi
dengan
agen lain seperti hidroquinon
dan kortikosteroid

ANALISA
KASUS
Edukasi pada pasien adalah penjelasan mengenai penyakit dan hal-hal yang dapat
menyebabkan timbulnya lesi yaitu menjelaskan kepada pasien untuk
menggunakan pelindung matahari baik itu berupa tabir surya dan menggunakan
pakaian yang tertutup seperti topi agar pengobatan yang diberikan lebih efektif.

KRITISI JURNAL

Asam Traneksamat Topikal sebagai


Pengobatan untuk Melasma
Bahareh Ebrahimi,1 Farahmaz Fatemi Naeni2

Journal Research Medical Science 2014;19:753-7.

Pendahuluan

Metodologi

Double-blind

Faktor
Inklusi

Subjek

Selama 12
minggu
penilainan

Metode
Statistik

Fase
Penelitian

Skor MASI

Tingkat
kepuasan
pasien

Treatment

Sangat
baik

SPSS versi
Maintenan
18

Baik

ce

Follow up

Faktor
Eksklus
i

Regimen
Terapi

Cukup

Sangat
Kurang

Hasil

Hasil

Hasil

Diskusi
Penurunan signifikan diamati dalam skor MASI pada kedua kelompok dengan
tidak ada perbedaan yang signifikan pada mereka selama masa pengamatan
(p<0,05). Tidak ada perbedaan yang tampak antara kepuasan pasien dan
peneliti dalam hal perbaikan dari melasma tersebut diantara kedua kelompok
(p<0,05). Namun, efek samping dari hidroquinon dan deksamethason lebih
menonjol dibandingkan dengan asam traneksamat (p=0,01).

KRITISI JURNAL

Apakah alokasi subjek penelitian ke kelompok terapi atau


kontrol betul-betul secara acak (random) atau tidak?
Tidak

Penelitian ini merupakan penelitian double


blind yang di uji coba pada wajah wanita
dengan melasna yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi selama 12 minggu di
Isfahan, Iran (sebanyak 50 wanita).

Apakah semua keluaran (outcome) dilaporkan?

Ya

Rata-rata dari skor MASI (mean + standar


deviasi) pada penelitian ini dinilai pada awal
dan dinilai kembali setelah terapi dengan
menggunakan asam traneksamat dan
hidroquinon serta deksamethason.
Menurut analisa pengukuran ulang, terjadi
perubahan signifikan dari skor MASI selama
penelitian pada kedua kelompok (p <0,05).

Apakah lokasi studi menyerupai lokasi anda bekerja atau tidak?

Iya

Lokasi penelitian pada jurnal adalah


semua pasien dengan melasma pada
klinik di Isfahan, Iran dari September
2009 sampai September 2010. Tidak
dijelaskan secara lebih detail mengenai
keadaan
klinik
tersebut.
Namun,
sebelum dilakukan penelitian, dilakukan
terlebih dahulu pemeriksaan lampu
Wood untuk membedakan tipe dari
melasma
pada
subyek
penelitian.
Pemeriksaan lampu Wood juga dapat
dilakukan di RSUDZA.

Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan


atau dilaporkan?
Iya

Data
dianalisis menggunakan
Statistical
Package for the Social Sciences (SPSS versi
18). Analisis pengukuran ulang digunakan
untuk mengevaluasi perubahan pada skor
MASI sebelum dan sesudah pengobatan
(dengan nilai p<0,05).

Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan


atau dilaporkan?
Tidak

Tindakan terapi ini belum dapat dilakukan di


rumah sakit ini, mengingat obat topikal asam
traneksamat tesebut belum ada di Indonesia.
Selain
itu,
penelitian
ini
merupakan
penelitian pertama yang dilakukan di wilayah
Iran. Penelitian ini memberikan hasil yang
cukup baik dan relatif cepat, tanpa efek
samping yang signifikan dan serius untuk
melasma.
Penelitian
lanjutan
masih
diperlukan
untuk
mengetahui
frekuensi
penggunaan, manfaat jangka panjang,
kombinasi terapi yang dapat dikombinasikan
dengan obat lainnya, dan metode terapi
melasma untuk mengetahui efek tambahan
dari penggunaannya.

Apakah semua subjek penelitian diperhitungkan dalam


kesimpulan?
Iya

Dari total 50 wanita dengan melasma yang


memenuhi kriteria inklusi, diperiksa untuk
dilakukan pengobatan menggunakan asam
traneksamat 3% pada 1 sisi wajah, dan
hidroquinon 3% serta deksamethason 0,01%
pada sisi wajah yang lain selama periode
penelitian. Pada hasil akhir, didapatkan
sebanyak 11 pasien pada kelompok intervensi
tidak dapat melanjutkan proses penelitian,
dikarenakan 4 pasien hamil, 2 pasien mulai
menggunakan pil kontrasepsi, dan 5 dari
mereka pindah ke kota lain.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil kritisi jurnal didapatkan


dari 6 pertanyaan memiliki jawaban Iya
sebanyak
4
pertanyaan
dan
Tidak
sebanyak 2 pertanyaan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jurnal
dengan judul Asam Traneksamat Topikal sebagai
Pengobatan Menjanjikan untuk Melasma ini layak
dibaca dan layak untuk diadaptasikan
sebagai penelitian lanjutan di RSUDZA.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai