SYRINGOMA
Oleh :
VINI PUSPASARI
(G 501 09 043)
Pembimbing Klinik :
HALAMAN PENGESAHAN
1
Nama : Vini Puspasari
Universitas : Tadulako
Judul : Syringoma
RSUD Undata
Universitas Tadulako
Mengetahui
Pembimbing Klinik
2
DAFTAR ISI
A. Defenisi...................................................................................... 5
B. Epidemiologi.............................................................................. 5
C. Etiologi....................................................................................... 5
D. Patogenesis................................................................................. 6
E. Gejala Klinis............................................................................... 6
F. Gambaran histopatologi ............................................................ 8
G. Diagnosis Banding..................................................................... 9
H. Penatalaksanaan......................................................................... 11
I. Prognosis ................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Syringoma adalah tumor jinak yang berasal dari kelenjar ekrin sering
muncul di sekitar kelopak mata pada wanita. Secara klinis, bermanifestasi papula
terlokalisasi pada kelopak mata . Ini mempengaruhi 0,6 % dari populasi di seluruh
dunia . Bentuk erupsi merupakan varian langka lebih sering terjadi pada wanita.
Diagnosis klinis dengan erupsi syringoma relatif sulit, karena efloresensi hampir
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Syringoma adalah tumor jinak yang berasal dari kelenjar ekrin pada stroma
bentuk familial, bentuk yang berhubungan dengan sindrom down dan bentuk
general.2
B. Epidemiologi
Syringoma umumnya sering muncul pada wanita dewasa, tetapi dapat terjadi
pada semua orang. Syringoma merupakan lesi yang ditemukan lebih banyak pada
wanita dibandingkan pria lebih sering muncul pada orang Asia daripada ras lain.
Syringoma biasanya muncul masa remaja atau awal dewasa, tetapi paling sering
pada dekade ke-4. Syringoma bersifat sporadik, dalam bentuk eruptif dan
tersebar. Syringoma lebih umum pada sindrom down. Suatu clear cell pada
juga terdapat pada pipi bagian atas, leher, dada, aksila, pubis, periumbilika, penis,
C. Etiologi
Syringoma merupakan neoplasma jinak dengan diferensiasi ekrin
5
dewasa yang menderita sindrom down dan lebih banyak pada penderita
perempuan. 5
D. Patogenesis
Syringoma merupakan neoplasma jinak adneksa dengan proliferasi yang tidak
Beberapa studi mengatakan terkait dengan autosom dominal dan hormonal. Hal-
hal yang memicu terjadinya syringoma yaitu suhu, menstruasi, dan kehamilan.6,7
Secara klinis, syringoma berbentuk papula ukuran kecil yang terjadi karena
terdapat lesi pada kelenjar ekrin. Lesi pada syringoma mempunyai bentuk yang
berkarakter pada daya pengamatan di atas cahaya mikroskop. Terdapat kista pada
bagian atas dermis yang dilapisi oleh lapisan ganda dan datar. Lumina
(tadpole). 4,6
E. Gejala klinis
Syringoma muncul dengan papula yang multipel, ukuran kecil, tegas, datar
pada atapnya dan halus. Papula berwarna kulit atau sedikit kekuningan terletak
pada wajah terutama disekitar kelopak mata bagian bawah. Diameter papul sekitar
eruptif syringoma biasanya terdapat pada leher, dada, abdomen dan alat kelamin.
Sering terjadi pada wanita masa remaja dan dewasa muda. Syringoma sering
muncul pada pasien down syndrom, sedangkan familial muncul pada masa
pubertas dan remaja, tetapi jarang terjadi. Syringoma multipel juga terjadi selama
6
Gambar 1. Syringoma berbentuk multipel, papula kecil pada kulit periorbital
melekat pada stroma yang sklerotik. Dinding kelenjar biasanya dibatasi oleh 2 sel
epitel yang berbentuk kuboidal hingga gepeng dan mengandung lumen. Beberapa
kelenjar memiliki perpanjangan ekor dari sel epitel yang menghasilkan gambaran
khas seperti kecebong (tadpole). Ditemukan sejumlah besar duktus kecil dalam
stroma fibrosa dengan dinding terdiri dari 2 baris sel epitel, yang pada banyak
Lumen duktus mengandung debris amorfik. Juga ditemukan adanya epitel strand
yang solid dan basofilik diluar duktus. Kadang-kadang dekat epidermis dijumpai
kista duktus yang didalam luminanya dipenuhi dengan keratin dan dibatasi dengan
7
sel-sel yang mengandung granula keratohialin. Dalam keadaan jarang, sel-sel
tumor tampak seperti clear cells sebagai akibat akumulasi glikogen. Untuk
pemeriksaan imunohistokimiawi.3,5,6
Perbedaannya dari syringoma ukuran papulnya lebih besar, dalam dan terdiri dari
sklerosis namun, syringoma tidak terdiri dari sel basal (germinative follikuler). 3,6
Gambar 5. Trichoepitheliomas.
Acne vulgaris sebagian besar tampak lesi bervariasi terdiri dari komedo,
papula, pustula dan nodul. Acne vulgaris terjadi akibat inflamasi dari folikel
pilosebasea umumnya terjadi pada masa remaja. Tempat predileksi akne vulgaris
adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas. 3,6
8
Secara superfisial, syringoma susah dibedakan dengan Micricystic adneksa
ditemukan lesi yang menunjukkan kornifikasi dan adanya batas biopsi yang
dalam. Pada MAC ukuran lesi lebih besar, asimetris dan kurang sirkumskripta bila
subkutan atau otot skelet. Sedangkan syringoma hanya di 2/3 dermis pars
retikularis. 3,6
9
electrosurgery tidak memuaskan karena lesi dapat muncul kembali pada beberapa
kasus. 3,8
BAB III
PENUTUP
terlalu berbahaya. Secara klinis, syringoma berbentuk papula kecil yang terjadi
10
karena adanya lesi pada kelenjar ekrin. Secara klinis, bermanifestasi papula kecil
dan erupsi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Korea. 2006.
3. Leboit, E.P., Burg, G., Weedon, D., Sarasin, A. Pathology & Genetics of Skin
4. Burns, T., Breathnach, S., Cox, N., Griffiths, C., Rook’s Textbook of
6. Maibach, I.H., Dermatology : Clinical & Basic Science Series “Color Atlas
USA. 2007.
12