Anda di halaman 1dari 50

ASTI HARYANI

20080310080
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri
pyogenik yaitu Staphylococcus,
Streptococcus, atau oleh
kedua-duanya dengan tanda khas
terbentuknya pus atau nanah.

Penyebab utama adalah Staphylococcus
aureus dan Steptococcus hemoliticus.

Staphylococcus epidermidis yaitu flora
normal di kulit dapat menyebabkan infeksi
tetapi jarang terjadi.
1. Higienis yang kurang
2. Daya tahan tubuh yang rendah.
Contoh : Gizi kurang, anemia, penyakit
kronik, neoplasma ganas.
3. Telah ada penyakit lain di kulit.
Terjadi infeksi sekunder.
1. Pioderma Primer
Infeksi pada kulit normal dan belum ada
kelainan kulit lainnya. Biasanya penyebabnya
hanya satu macam mikroorganisme.
Contoh : Foliculitis,Furuncel, Karbunkel.

2. Pioderma Sekunder
Infeksi yang terjadi pada kulit yang telah ada
penyakit kulit lain sebelumnya.


Apabila penyakit kulit disertai pioderma
sekunder disebut impetigenisata.
Contoh : Dermatitis impetigenisata, skabies
impetigenisata.

Tanda impetigenisata :
Pus, pustul, bula purulen, krusta berwarna
kuning kehijauan, pembesaran kelenjar getah
bening regional, leukositosis, dan dapat
disertai demam.
Infeksi purulen akut menular yang terbatas pada
lapisan epidermis.

Menurut kata Perancis dan Latin artinya erupsi
keropeng yang menyerang

Etiologi :
1. Staphylococcus aureus (lesi bulosa)
2. Staphylococcus aureus (lebi berkrusta)

Klasifikasi :
1. Impetigo Krustosa
2. Impetigo Bulosa
3. Impetigo neonatorum





1. Impetigo Krustosa

Sinonim : Impetigo kontagiosa, impetigo
vulgaris, Impetigo Tillbury Fox.

Etiologi : Streptococcus beta-hemolyticus.
Insiden : anak-anak.

Gejala Klinis

-Lokasi : pada daerah terbuka, seperti muka di
sekitar lubang hidung dan mulut, tangan,
leher, dan ekstremitas.



-UKK : lesi eritematosa ukuran 1-2 mm,
vesikel atau bula, krusta tebal berwarna
kuning madu (Honey crush).
Tepi lesi menjalar dan beberapa lesi
bergabung terbentuk lesi girata. Bentuk
lainnya impetigo bulosa dan impetigo sirsinata.

Tanda diagnostik :
- Pada anak-anak
- Lesi eritemoatosa, erosif, sering tertutup krusta

Diagnosis Banding :
Ektima
Dermatomikosis
Varisella
Pengobatan :
1. Perbaikan higienis.
2. Bila krusta banyak, dapat dilepas dengan
mencuci dengan H2O2 atau kompres
hangat sebelum memakai terapi
antibiotik topikal.
3. Sistemik : antibiotik , misal : penisilin,
tetrasiklin.
Topikal : antibiotik salep tetrasiklin, salep
asam fusidat, krim eritromisin.
2. Impetigo Bulosa

Sinonim : Impetigo vesiko-bulosa, cacar
monyet.

Etiologi : Staphylococcus aureus

Gejala klinis :
Predileksi : ketiak, dada, punggung.
Insiden : pada anak dan orang dewasa
UKK : eritema, bula, dan bula hipopion.
Vesikel/bula pecah-> koleret dan
dasarnya masih eritematosa.
Diagnosis Banding
- Dermatofitosis : vesikel/bula telah pecah dan
hanya terdapat koleret dan
eritema.
- Impetigo bulosa (jika awalnya ada lepuh)

Pengobatan
Antibiotik topikal atau cairan antiseptik
(hanya beberapa vesikel/bula)
Antibiotik sistemik.



3. Impetigo Neonatorum

Sinonim : Bullons impetigo og the new born

Etiologi : Staphylococcus dan streptococcus.

Perjalanan penyakit dan gejala klinis :
Varian impetigo bulosa, sanga infeksius dan menyerang
neonatus.
Hari ke 10-14 partus.
UKK : bula di daerah tertutup, telapak tangan, muka dan
membran mukosa lalu disertai gejala konstitusi :
pneumonia, nefritis.


Bentuk berat : dermatitis exfoliativa neonatorum
atau penyakit Ritters (bula besar dan
banyak).

Tanda diagnostik :
- Neonatus
- Bula terutama di badan, tangan, muka
- Gejala konstitusi

DD :
TEN ( Toxic Epidermal Nekrolisis)

Pengobatan :
Menjaga kebersihan.
Sistemik : antibiotik golongan penisilin (dikloksasilin)
Lokal : anti septik
Radang pada folikel rambut.

Etiologi : Staphylococus aureus.

Klasifikasi :
1. Folikulitis superfisialis ( Impetigo Bockhart)
Predileksi di tungkai bawah.
terbatas di dalam epidermis.
terdapat pustul-pustul milier di lubang
folikel dikelilingi daerah eritematosa. Cepat
meluas disertai rasa gatal dan nyeri.


2. Folikulitis profunda
letak sampai subkutan, berupa abses yang
dalam disertai pustul atau krusta disebut
juga abses collar buton.

Tanda diagnostik :
Pustul milier di muara folikel rambut.
DD :
Tinea barbae, acne vulgaris

Pengobatan :
Sistemik : antibiotik (jika luas)
Lokal : krim antibiotik.

Sinonim : boil atau bisul

Etiologi : Staphylococcus aureus.

Predileksi: tengkuk, ketiak, pantat.

Perjalanan klinis dan gejala klinis :
Akut dan dapat menjadi kronik berupa infeksi pada
folikel rambut lalu diikuti infeksi perigolikuler.
UKK : lesi bulat berbatas tegas, nyeri, berakhir
dengan supurasi sentral dan pecah di pusat
(core atau mata bisul). Blind boil (hilang tapa pecah)


Tanda diagnostik :
abses dengan core (mata bisul)

DD :
selulitis, karbunkel.

Pengobatan :
Antibiotik sistemik, lokal/topikal.

Infeksi bakteri dalam, mengenai beberapa folikel
rambut (kumpulan furunkel) yang disertai
inflamasi berat disekelilingnya.

Etiologi : Staphylococcus aureus.

Predileksi: tengkuk, punggung dan bokong
Subjektif: nyeri dan malaise
Objektif:
nodus-nodus eritematosa berbentuk kerucut.
Fistula mengeluarkan sekret putih kental.

Tanda diagnostik :
- Bisul bermata lebih dari satu
- Dinding jaringan subkutis

Pengobatan :
Antibiotik sistemik
Lokal : kompres panas, pembedahan (insisi)
jika telah menjadi abses.
Salep antibiotik.
Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya
disebabkan infeksi oleh streptococcus.

Etiologi : Streptococcus beta-hemolyticus.

Gejala klinis ;
Biasanya menyerang tungkai, lesi lebih dalam
dari impetigo. Awalnya vesikel membesar dan
pecah, terbentuk krusta tebal dan kering yang
sukar dilepas dari dasarnya. Bila krusta dilepas
terdapat ulkus dangkal. Sembuh akan
terbentuk jaringan parut.

Tanda diagnostik
Ulkus dangkal seperti cawan tertutup.
Krusta.

Pengobatan :
Jaga kebersihan.
Antibiotik sistemik dan topikal
Sinonim : St. Anthonys fire, Ignis sacer.

Etiologi : Streptococcus beta-hemolyticus grup A.

Gejala klinis :
demam, menggigil, malaise, predileksi di tunkai
bawah, riwayat trauma.
UKK : eritema yang berwarna merah cerah, batas
tegas, dan pinggir meninggi dengan tanda-tanda
radang akut.
Dapat disertai edema, vesikel, dan bula.



Tanda diagnostik :
- Kulit sangat hiperemis, edema, batas tegas.
- Tengah lesi dapat terjadi vesikula sampai gangren
lokal.
- Gejala konstitusi : demam, menggigil.

Pengobatan :
Istirahat total. Tungkai bawah dan kaki yang
terinfeksi ditinggikan.
Antibiotik sistemik : suntikan penisilin 1 juta unit,
atau ampisilin 10 hari.
Lokal : kompres dingin, krim antibiotik.
Sinonim : Phlegmona diffusa.
Radang kulit dan subkutis yang cenderung
meluas kearah samping dan ke dalam.
Penyebab: Streptokokus piogenes,
Pneumokokus, dan Stafilokokus aureus.
Predileksi: ekstremitas
Subjektif: gejala prodormal (febris, malaise)
Objektif:Oedem dan eritema ekstremitas
dengan batas tegas

Gejala :
Biasanya sebelumnya didahului lesi dermatitis
statis, luka tusuk. 1-2 hari muncul eritem
lokal.
Gejala sistemik malaise, demam, dan
menggigil. Lesi eritem cepat menjalar &
bengkak, sakit pada perabaan, bagian sentral
menjadi noduler dikelilingi vesikel atau bula
yang mudah pecah & mengeluarkan pus serta
jaringan nekrotik.
Tanda diagnostik :
- Daerah eritem, infiltrat, nyeri pada
perabaan, batas tak tegas. Disertai gejala
konstitusi.

Pengobatan :
Umum: memperbaiki keadaan umum, istirahat,
meninggikan tungkai, sebaiknya dirawat
Sistemik: antibiotik (penisilin, tetrasiklin)
Lokal: lesi basah kompres dengan pemengas
kalikulus. Lesi kering beri krim antibiotik

Merupakan peradangan pada jaringan sekitar
kuku.
Dapat disebabkan oleh Stafilokokus, E.coli,
Pseudomonas mirabilis, dan Pseudomonas
aeruginosa (akut). Bisa juga disebabkan oleh
Candida albican (kronik).
Faktor yang mempengaruhi: pertumbuhan
kulit yang kurang baik, trauma, & selalu
terkena air.

Gejala klinis: pembengkakan jaringan, merah,
sakit, abses dengan pus pada tepi kuku.

Tanda diagnostik: Jaringan sekitar kuku
membengkak, keluar pus dari tepi kuku.

Pengobatan:
Umum: menghindari atau mengatasi faktor predisposisi
Sistemik: antibiotik (penisillin, tetrasiklin)
Lokal: kompres rivanol 1%. Salep antibiotik
Ekstraksi kuku jika residif atau pengobatan yang sukar.
Anti kandida jika ada penyebab jamur


Radang pada lipatan kulit yang saling melekat, sehingga terdapat
erosi(lecet) berwarna kemerahan.
Etio : di dahului trauma mekanik
Gej subyek : kulit terasa terbakar,
Gej obyektif : maserasi hiperemi, erosi, fisur
Predileksi : inguinal, aksila, sela-sela jari, celah intergluteal,
DD : dermatomikosis
Terapi
Menjauhkan faktor predisposisi(mengeringkan tempat-tempat
yang sering terkena penyakit
Terapi sistemik : antibiotik
Terapi lokal : ringan (krim kortikosteroid), sedang (krim
antibiotika)

Sinonim: Hidradenitis aksilaris.

Infeksi bakteri sekunder pada kelenjar
apokrin akibat obstruksi dan pecahnya
duktus dengan peradangan lokal yang
bersifat nyeri.
Disebabkan Stafilokokus dan Streptokokus.
Faktor peredisposisi: obesitas, hiperhidrosis,
pencabutan rambut ketiak, penggunaan
deodoran, higiene buruk.
Predileksi: tempat yang banyak kelenjar
apokrin ( ketiak dan perineum), pada wanita
di aksila, pria di lipatan paha. Dapat pula di
sekitar areola dan tersebar di umbilikal

Gejala
Subyektif: gatal atau nyeri
Objektif: ruam berupa nodus dengan tanda
radang akut, melunak menjadi abses dan
memecah membentuk fistel.
Terapi sistemik : Antibiotika untuk
menekan proses akut
Terapi lokal : Kompres panas dan insisi pada
abses
Terapi bedah : Kronik meninggalka sikatrik
eksisi kelenjar apokrin

Sinonim: Abses multipel kelenjar keringat,
keongan
Infeksi bakteri pada kelenjar keringat yang
bersifat multipel, berbentuk kubah & tidak
nyeri
Disebabkan oleh Stafilokokus aureus
Insidensi: pada bayi & anak kecil dengan gizi
buruk.
Predileksi: terutama pada oksiput, tengkuk,
badan, bokong, dan paha.

Gejala:
Subyektif: biasanya tidak ada
Obyektif: diawali nodus merah berubah menjadi merah
kecoklatan. Nodus melunak membentuk abses yang
dalam dan ditutupi oleh kulit yang hampir seluruhnya
normal. Sifat abses berkelompok & tidak nyeri. Bila
pecah akan meninggalkan sikatrik.
DD: furunkulosis, vaskulitis noduler
Pengobatan:
Umum: atasi faktor predisposisi
Sistemik: antibiotika
Bedah: incisi pada abses

Infeksi kulit oleh stafilokokus aureus dengan ciri
khas epidermolisis
Etio : stafilokokus aureus
Gej subyektif : demam tinggi
Gej obyektif : eritem (2-3 hr) bula besar dinding kendur
(tanda nikosky positip)kulit ditekan dan digores
terkelupas erosif luas (kombustio) kering
deskuamasi
Predileksi : mata, hidung, tenggorokan, telinga
DD : nekrolisis epidermal toksik
Terapi
Topikal : sofratul / krim antibiotika
Sistemik : kloksasilin 3 x 250 mg/hr
Pemberian cairan dan elektrolit pengelupasan kulit yang luas

Ulkus adalah kerusakan kulit akibat nekrosis jaringan
yang mengenai epidermis, kutis, subkutis, sampai ke
jaringan tulang. Penyembuhan meninggalkan jaringan
parut.

Ulkus dapat disebabkan oleh trauma, gangguan
persarafan, gangguan sirkulasi darah, proses keganasan,
infeksi bakteri, dan lain-lain.

Ulkus yang gambaran klinisnya tidak khas disertai pus
diatasnya.
Lebih sering pada anak-anak.
Penyebab: stafilokok dan streptokok
Predileksi: ekstremitas.
Gejala Subjektif: timbul koreng.


Gejala Objektif:
ulkus berukuran kecil,
pinggir tidak meninggi, teratur,
dinding tidak menggaung,
sekitar ulkus ada tanda radang,
sekret serosa kekuningan.
DD: ulkus tropikum dan ulkus karena penyebab lain
(antraks, tuberkulosis, & frambusia)
Pengobatan:
Umum: debridemen ulkus
Sistemik: penisilin 600000-1,2jt IU/hr (5-7hari) IM. Ertromisin
4x500mg/hr (7hari)
Topikal: salep salisil 2%. Kompres PK 1/10000 atau AgNO3 1-
2%

Suatu ulkus dengan ciri-ciri khas sering terdapat di
daerah tropik, berbentuk khas, berbau busuk dan
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
Penyebab: belum diketahui secara pasti, diduga
disebabkan simbiosis dua macam organisme Borrelia
Vincenti dan Bacillus Fusiformis.
Suatu ulkus kronik yang disebabkan
gangguan tropik, biasanya dijumpai pada
penderita lepra, DM, dan tabes dorsalis.
Penyebab: gangguan trofik setempat.
Subjektif: terdapat koreng pada telapak kaki
atau jari tangan.
Predileksi: telapak kaki, ujung jari, sela
pangkal jari kaki.
Objektif: ulkus bulat, pinggir rata, dinding
menggaung, dasar cekung, sekret tidak
produktif, tanpa indurasi dan nyeri.

Predileksi: tungkai bawah, lengan.
Gejala Subjektif: biasanya dimulai dengan luka kecil.
Gejala Objektif:
Pinggir ulkus meninggi
Dinding menggaung
Dasar kotor.
Cekung berbenjol-benjol.
Tepi teratur
Sekret produktif berwarna kuning coklat kehijauan dan
berbau.

DD: ulkus banal, ulkus varikosus, ulkus karena jamur
Pengobatan:
Umum: istirahat, diet tinggi protein, menghindari
gigitan serangga.
Sistemik: penisilin inj 900000 IU (7 hari) atau
amoksisilin 4x500mg (5-10 hari)
Topikal: kompres PK 1/5000-1/10000. lesi bersih,
kasih salep salisil 2%
Ulkus yang timbul karena tekanan berat badan pada
tempat tidur.
Penyebab: tekanan berat badan pada tempta tidur.
Predileksi: pinggang, bokong, dan tempat-tempat yang
banyak mengalami tekanan.
Gejala Objektif: diawali eritema pada daerah tertekan.
ulkus berasal dari jaringan nekrosis yang berwarna
coklat sampai hitam yang berbentuk tidak teratur
menyerupai membran.

DD:
ulkus gangrenosus (karena DM, berbau busuk dengan
nekrosis yang produktif)
Ulkus banal (berbentuk tidak teratur dan akut)
Pengobatan:
Hilangkan tekanan pada daerah yang terkena (ubah
posisi)
Ventilasi berjalan antara kasur & badan
Sistemik: antibiotik spektrum luas (amoksisilin
4x500mg/hr (15-30hari). Sifalosporin 1-2gr/hr (3-
10hari)
Topikal: salep kloramfenikol 2%

Ulkus yang timbul pada penderita dengan keadaan
umum buruk atau penderita penyakit kronik.
Penyebab: streptokok dan mikroorganisme lain.
Predileksi: ekstremitas inferior dan ujung-ujung jari.
Gejala Subjektif: panas dan nyeri.
Gejala Objektif:
edem dan eritem tidak berbatas tegas.
Ulkus tidak teratur mengeluarkan jaringan nekrosis
berwarna hitam/ coklat.

DD: ulkus banal, ulkus trofik
Pengobatan:
Sistemik: antibiotik spektrum luas,
amoksisilin 4x500mg/hr (15-30hari).
Sifalosporin 1-2gr/hr (3-10hari)
Topikal: kompres PK 1/5000 atau larutan
Povidon yodium 5-10%

Anda mungkin juga menyukai