Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN PALITATIF DITINJAU DARI SEGI


SOSIAL, BUDAYA DAN SEPIRITUAL

DI SUSUN OLEH :
NAWIRUL ILMI (201802030)
Keperawatan 5A

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan serta kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tidak lupa Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari
mata kuliah Keperawatan Palitatif dengan judul “keperawatan palitatif ditinjau dari segi
Sosial, budaya dan sepiritual”.
Saya selaku penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya
bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, apabila ada kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami Bapak Untung yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini  bermanfaat. Terima kasih.

Madiun , 23 Januari 2021

Penyusun,
DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................................4

B. TUJUAN.......................................................................................................................................6

C. RUANG LINGKUP......................................................................................................................6

BAB II...................................................................................................................................................7

PEMBAHASAN...................................................................................................................................7

A. Pengertian Paliatif Care................................................................................................................7

B. Tujuan Perawatan paliatif.............................................................................................................7

C. Prinsip Perawatan Paliatif Care.....................................................................................................8

D. Hak Hak Penderita........................................................................................................................8

E. Dimensi kualitas hidup..................................................................................................................9

F. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care.........................................................................................9

G. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif............................................................9

H. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif..............................................................................................10

I. Paliatif Care Plan..........................................................................................................................10

J. Tinjauan Perawatan Paliatif Dari Segi Agama, Sosial & Budaya................................................10

1. AGAMA :............................................................................................................................10

2. SOSIAL :.............................................................................................................................11

3. BUDAYA :..........................................................................................................................12

BAB III................................................................................................................................................13

PENUTUP...........................................................................................................................................13

A. Kesimpulan..............................................................................................................................13

B. Saran........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker
adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan DNA
seluler. Pada saat stadium akhir yaitu stdium IV terjadi penurunan yang sangat
signifikan di dalam fisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang belum bisa
diesembuhkan adalah kanker, Knaker adalah proses yang bermula ketika sel abnormal
diubah mutasi genetic dari DNA seluler. Sel abnormal ini membentuk klo dan mulai
berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat terbawa karena lain dalam tubuh untuk
metastase (penyebaran kanker) pada bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart,
2011). Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker terbanyak
di Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama dengan jumlah 3686
(17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh kanker di dunia kanker serviks
meruopakan peneybab kematian ke dua dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan
288.000 diantaranya meninggal (Jemal,2006).

Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10 jenis kanker
terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan pertama dengan jumlah
8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri merupakan ururtan kedua jumlah 4649
pasien (11,07%). Kejadian kanker serviks uteri di Jawa tengah pada tahun 2009
sebesar 9.113 kasus (37.65%) dari 24.204 kasus semua kanker (Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2009). Dapat disimpulkan bahwa kanker serviks merupakan
penyakit terbanyak ke dua setelah kanker payudara, namun merupakan penyebab
kematian ke dua dari seluruh dunia. Salah satunya paliatif yang merupakan bagian
penting dalam perawatan pasien terminal yang dapat dilakukan secara
sederhana.metode yang dilkukan adalah mengulas literatur keperawatan dan
kedokteran dengan menggunakan 15 jurnal yang menggunakan pasien kanker
stdiumm IV.

Berdasarkan kepeutusan menteri kesehatan RI Nomor : 812/kemenkes/SK/VII


2007 meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan
baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degenerative, penyakit
paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson gagal jantung, penyakit
genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu penyakit yang kita ambil
sekarang adalah knker karena kanker merupakan salah satu penyakit yang belum bias
disembuhkan, berbgai masalah fisik yang muncul yaitu sesak nafas, penurunan berat
badan, gangguan aktivitas tetai juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual
yang mempemgaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya . Perawatan paliatif
merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat
dilakukan secara sederhana sering kali prioritas utama adalah kualitas hidup dan
bukan kesembuhan dari penyakit pasien.

Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan


menganggap kematian sebagai prose normal, tidak mempercepat atau menunda
keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga
keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap aktif sapai
akhir hayatnya dan dan mengusahakanmembantu mengatasi duka cita pada keluarga.
Namun masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumah sakit berfokus kepada
kuratif,. Sedangkan perubahan pada fisik social dan spiritual tidak bisa intervensi .
Reaksi emosional tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining, depression dan
acceptance (Kubler-Ross,2003).

Undang-undang Kesehatan No. 36/2009 menyapaikan bahwa kesehatan adalah


keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial dan ekonomis. Sakit
adalah gangguan keseimbangan status kesehatan baik secara fisik, mental, intelektual,
sosial dan spiritual (Kozier, 2010). Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia
seperti tumor merupakan penyakit urutan keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor
ganas yang merupakan penyebab kematian semua tumor. Sebagian dari penderita
penyakit tumor ganas akan masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak lagi
merespon terhadap tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009)
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga


mahasiswa S1 Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan
paliatif dalam dunia keperawatan. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif
keperawatan dan konsep keperawatan paliatif.
2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
b) Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
c) Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
d) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
e) Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
f) Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif
g) Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada Asuhan
Keperawatan Paliatif
h) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif

C. RUANG LINGKUP
Dalam makalah ini hanya membatasi bagaimana konsep perawatan paliatif sehingga
mahasiswa mampu menjelaskannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paliatif Care


Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti meringankan, dan
“Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”-penj), merupakan jenis pelayanan
kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala klien, bukan berarti kesembuhan.
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi
dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial
dan spiritual (WHO 2011).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga pada penderita yang
mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan tindakan kuratif (Menghilangkan
nyeri dan keluhan lain serta perbaikan dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual). (Depkes
Pedoman Knker Terpadu Paripurna 1997).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita,
terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang dimaksud antara lain
menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalm aspekpsikologis,
sosial dan spiritual. Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan
penyakit yang mengancam jiwa, melalui penceghan-pencegahan sempurna dan pengobatan
rasa sakit masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).

B. Tujuan Perawatan paliatif


Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan pasien,
memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia
sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
Perawatan paliatif meliputi :
1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya
2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3. Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga menghadapi penyakit
pasien dan kehilangan mereka.

C. Prinsip Perawatan Paliatif Care


Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan keluarga
pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses yang competent dan
compassionet, Mengembangkan professional dan social support untuk pediatric palliative
care, Melanjutkan serta mengembangkan pediatrik palliative care melalui penelitian dan
pendidikan (Ferrell, & Coyle, 2007: 52) Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut
ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang
normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia

D. Hak Hak Penderita


1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawtan
3. Dapat informasi tindakan invasif
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan oenyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak

E. Dimensi kualitas hidup


Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon dan Harvey
Scipper (1999) adalah :
1. Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan nyeri)
2. Kemampuan fungsional dalam beraktifitas
3. Kesejahteraan keluarga
4. Kesejahteraan emosional
5. Spiritual
6. Fungsi sosial
7. Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)
8. Orientasi masa depan (rencana dan harapan)
9. Seksualitas (termasuk “body image”)
10. Fungsi okupasi

F. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care


1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care) 4. Praktek bersama , Tim/ kelompok perawatan paliatif

G. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif


1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan keperawatam, penddikan kesehatan, koordinator,
advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan.
2. Pengelola : manajer kasus, konsultan, koordinasi
3. Penddik : Di pendidikan / dipelayanan
4. Penelitin
H. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif
1. Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan dengan sungguh-
sungguh
2. Menetapkan diagnosa / masalah keperawatan dengan tepat
3. Merencanakan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan
5. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat

I. Paliatif Care Plan


Melibatkan seorang partnerhip antara pasien, keluarga, orang tua, teman sebaya dan
petugas kesehatan yang profesional. Support fisik, emosional, psikososial dan spiritual
khususnya, melibatkan pasien pada self care, pasien memerlukan atau membutuhkan
gambaran dan kondisi (kondisi penyakit terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai,
Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari pasien dan keluarga
(Doyle, Hanks and Macdonald, 2003: 42)

J. Tinjauan Perawatan Paliatif Dari Segi Agama, Sosial & Budaya

1. AGAMA : sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) danperibadatan kepada


Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yangberhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia sertalingkungannya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Peran agama dlm pealiative care :

 Sebagi spiritual nourishment dan pencegahan penyakit. (Hawari)


 Sebagi mekanisme koping & factor yg berkontribusi dalm pemulihanpasien.
(Narayasamy)
 Sebagi sumber penyembuhan (healing) bagi pasien terminal. (Mok, Wong& Wong)
Peran perawat dalam keperawatanpaliatif dari tinjauan agama
Dossey, Keegan, dan Guzzetta (2005)Perawat sebagai care provider harus mengintegrasikan
konsep dari teknologi Body,mind and spirit kedalam praktek Keperawatan.Caranya :
 Melalui penelitian
 Melalui pengkajian spiritualitas pasien dan nyeri spiritual yang dialamipasien
 Melalui intervensi terapeutik (Anandarajah dan Hight, 2001).

Perspektif masing-masing agama mengenaiajal dan musibah


 Islam
manfaat musibah (sakit) ; sbg penghapus dosa, sbg ujian kesabaran,tangga untuk
mencapai derajat yg lebih tinggi di sisi Allah SWT.
 Kristen
Makna penderitaan : sbg karunia, mrp bagian dari org Kristen, suatu yg bahagia,
memiliki maksud tujuan tertentu, bersifat sementara & diakhiri dgberkat.
 Budha
Makna kematian utk menyadarkan setiap manusia akan akhir kehidupannya,bahwa
betapa tinggi pun tempatnya, apapun bantuan teknologi atau ilmukedokteran yang
dimilikinya, pada akhirnya tetap harus mengalami hal yangsama yaitu di dalam kubur
atau menjadi segenggam debu.
 Hindu
Kematian adl hal yg sangat penting yg menentukan arti kehidupanseseorang, jadi
harus selalu mengingat Tuhan menjelang ajal shg mampumenghantarkan ke tempat yg
indah dlm spiritual.

2. SOSIAL : Masalah social pd pasien terminal : isolasi social, yaitu suatu keadaandimana
seseorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekalitidak mampu berinteraksi
dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkinmerasa ditolak, tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu membinahubungan yang berarti dan tidak mampu membina hubungan
yangberarti dengan orang lain (Kelliat, 2006 ). Pasien membatasi org-org
ygmengunjunginya hy kpd bbrp org anggota keluarga saja.

Sebab :
 Konsep diri rendah (kr menurunnya fungsi mental dan fisik)
 Takut melihat orang lain depresi kr melihat & memikirkan keadaannya
 Merasa bersalah kr telah menyita waktu, tenaga & biaya yg dimilikikeluarga utk
pengobatan
 Merasa takut mati dan marah dg kehidupan

3. BUDAYA :Andreas Eppink, kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yangberlaku
dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari masyarakattersebut.

 Indonesia memiliki beragam etnis & budaya


 Budaya positif di suatu etnis mungkin dianggap negative oleh etnis lain
 Sulit merubah perilaku yg tertanam & terinternalisasi dlm kehidupanmasyarakat.
 Perlu pengetahuan mengenai budaya suatu daerah, promosi kesehatan &meluruskan
keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengankesehatan.

Green dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa perilaku manusiadari tingkat kesehatan
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok:
1. F. perilaku (behavior cause) :
 F. predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai)
 F. pendukung ( ketersediaan faskes, obat-obatan, air bersih)
 F. pendorong (sikap & perilaku petugas kes,/ kelompok referensi dr perilaku
masyarakat)
2. F. non-behavior cause
BAB III

PENUTUP

Dari kesimpulan makalah ini pembahasan tentang konsep keperawatan paliatif dan
menjelang ajal, maka dapat di ambil kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan
penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu
meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami memberi saran sebagai berikut.
1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan perawatan pada
pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif dan
menjelang ajal.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/

http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/

Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford
Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003 Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007).

Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New York, NY: Oxford University Press

KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan


Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia Woodruff Asperula
Melbourne 4th edn 2004.

Standards for Providing Quality Palliative Care for all Australians.

Palliative Care Australia.Palliative Medicine.

Anda mungkin juga menyukai