FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat-Nya, kami yang masih dalam tahapan belajar ini dapat
menyelesaikan makalah “keperawatan paliatif” ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami ini untuk ke
depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 .......................................................................................................................................5
PENDAHULUAN ...................................................................................................................5
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 5
B. Tujuan ........................................................................................................................... 7
C. Ruang Lingkup.............................................................................................................. 7
D. Metode Penulisan .......................................................................................................... 7
BAB II ......................................................................................................................................8
LANDASAN TEORI ..............................................................................................................8
A. Pengertian Paliatif Care ................................................................................................ 8
B. Tujuan Perawatan paliatif ............................................................................................. 9
C. Prinsip Perawatan Paliatif Care..................................................................................... 9
D. Hak-Hak Penderita ...................................................................................................... 10
E. Dimensi kualitas hidup................................................................................................ 10
F. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care ...................................................................... 11
G. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif.......................................... 11
I. Paliatif Care Plan ........................................................................................................ 11
J. Konsep Complementary dan Alternatif Terapi ........................................................... 12
K. Tipe Terapi Alternatif dan Komplementer ................................................................... 13
L. Jenis-jenis Terapi yang Dapat Diakses Keperawatan ................................................... 18
M. Peran Keperawatan dalam Terapi Alternatif dan Latihan .......................................... 26
BAB III...................................................................................................................................27
PENUTUP..............................................................................................................................27
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 27
B. Saran .......................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................28
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker
adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan
DNA seluler. Pada saat stadium akhir yaitu stdium IV terjadi penurunan yang
sangat signifikan di dalam fisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang
belum bisa diesembuhkan adalah kanker, Knaker adalah proses yang bermula
ketika sel abnormal diubah mutasi genetic dari DNA seluler. Sel abnormal ini
membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat
terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada
bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart, 2011).
Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker
terbanyak di Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama
dengan jumlah 3686 (17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh
kanker di dunia kanker serviks meruopakan peneybab kematian ke dua
dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan 288.000 diantaranya meninggal
(Jemal,2006). Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10
jenis kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan
pertama dengan jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri merupakan
ururtan kedua jumlah 4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker serviks uteri di
Jawa tengah pada tahun 2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%) dari 24.204 kasus
semua kanker (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Dapat
disimpulkan bahwa kanker serviks merupakan penyakit terbanyak ke dua
setelah kanker payudara, namun merupakan penyebab kematian ke dua dari
seluruh dunia.
5
Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan
pasien terminal yang dapat dilakukan secara sederhana.metode yang dilkukan
adalah mengulas literatur keperawatan dan kedokteran dengan menggunakan
15 jurnal yang menggunakan pasien kanker stdiumm IV. Berdasarkan
kepeutusan menteri kesehatan RI Nomor :812/kemenkes/SK/VII 2007
meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan
baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degenerative,
penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson gagal jantung,
penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu penyakit
yang kita ambil sekarang adalah knker karena kanker merupakan salah satu
penyakit yang belum bias disembuhkan, berbgai masalah fisik yang muncul
yaitu sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetai juga
mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempemgaruhi kualitas
hidup pasien dan keluarganya . Perawatan paliatif merupakan bagian penting
dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat dilakukan secara sederhana
sering kali prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari
penyakit pasien. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas
hidup dan menganggap kematian sebagai prose normal, tidak mempercepat
atau menunda keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu, menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan
agar penderita tetap aktif sapai akhir hayatnya dan dan
mengusahakanmembantu mengatasi duka cita pada keluarga. Namun masih
jarang terdapat perawatan paliatif dirumah sakit berfokus kepada kuratif,.
Sedangkan perubahan pada fisik social dan spiritual tidak bisa intervensi .
Reaksi emosional tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining, depression
dan acceptance (Kubler-Ross,2003).
Undang-undang Kesehatan No. 36/2009 menyapaikan bahwa kesehatan
adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial dan
ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan status kesehatan baik secara
fisik, mental, intelektual, sosial dan spiritual (Kozier, 2010). Prevalensi
penyakit tidak menular di Indonesia seperti tumor merupakan penyakit urutan
keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor ganas yang merupakan penyebab
6
kematian semua tumor. Sebagian dari penderita penyakit tumor ganas akan
masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak lagi merespon terhadap
tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga mahasiswa S1
Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif
dalam dunia keperawatan. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif
keperawatan dan konsep keperawatan paliatif.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
c. Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
d. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
e. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
f. Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif
g. Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada Asuhan
Keperawatan Paliatif
h. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif
C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini hanya membatasi bagaimana konsep perawatan paliatif
sehingga mahasiswa mampu menjelaskannya.
D. Metode Penulisan
Dalam pembuatan ini kami menggunakan tehnik studi kepustakaan yaitu
mempelajari buku-buku sumber utk memperoleh bahan-bahan ilmiah yang
berhubungan dengan penulisan makalah, mengambil bahan dari internet
berupa jurnal keperawatan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Paliatif Care
8
B. Tujuan Perawatan paliatif
Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan
keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses
yang competent dan compassionet, Mengembangkan professional dan social
support untuk pediatric palliative care, Melanjutkan serta mengembangkan
pediatrik palliative care melalui penelitian dan pendidikan (Ferrell, & Coyle,
2007: 52)
9
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia
D. Hak-Hak Penderita
1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawtan
3. Dapat informasi tindakan invasif
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan oenyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak
10
F. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care
1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat
Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek bersama , Tim/ kelompok perawatan paliatif
11
J. Konsep Complementary dan Alternatif Terapi
Terapi non-konvensional merupakan salah satu dari terapi medis alternatif
atau komplementer. Terapi komplementer (complementary therapies)
adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi
konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggaraan pelayanan
kesehatan individu (Perry, Potter, 2009). Definisi CAM yang disepakati
adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim,
modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan
kepercayaan. Termasuk didalamnya latihan atau usaha untuk
menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk mencegah dan
menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan.
12
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1076/Menkes/SK/2003
tentang pengobatan tradisional.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1109/Menkes/Per/IX/2007
tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di
fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 120/Menkes/SK/II/2008
tentang standar pelayanan hiperbarik.
5. Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No.
HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria penetepan metode
pengobatan komplementer – alternatif yang dapat diintegrasikan di
fasilitas pelayanan kesehatan.
a. Akupuntur
Suatu metode tradisional china yang menghasilkan analgesia
atau perubahan fungsi sistem tubuh dengan cara memasukan jarum
tipis di sepanjang rangkaian garis atau jalur yang disebut meridian.
Manipulasi jarum langsung pada meridian energi akan
mempengaruhi organ internal dalam dengan pengalihan qi (shi).
b. Ayurveda
Sistem pengobatan tradisional hindu yang digunakan di India
sejak abad pertama AD. Suatu kombinasi obat seperti herbal, obat
pencahar, dan minyak gosok untuk mengobati penyakit.
c. Pengobatan Homeopatik
Sistem pengobatan medis didasari pada teori bahwa penyakit
tertentu dapat diobati dengan memberikan dosis kecil substansi
yang pada individu sehat akan menghasilkan gejala seperti
penyakit. Substansi yang dianjurkan tersebut adalah obat yang
dibuat dari tumbuh-tumbuhan alami, hewan, atau substansi
mineral.
13
d. Praktik Amerika Latin
Sistem medis curanderismo, di mana memasukan suatu model
humonal untuk mengklasifikasikan makanan, aktifitas, obat-
obatan, dan penyakit serta rangkaian penyakit masyarakat.
f. Pengobatan Naturopatik
Sistem terapeutik didasarkan pada makanan alami, cahaya,
kehangatan, pijatan, air segar, olahraga teratur, dan menghindari
pengobatan. Mengenali kemampuan penyembuhan alami tubuh.
Pengobatan menggabungkan terapi tradisional alami dengan ilmu
pengetahuan diagnostik terkini termasuk pengobatan botanikal
(tumbuh-tumbuhan).
a. Zona
Program diet yang memerlukan makanan berprotein,
karbohidrat, dan lemak dalam perbandingan 30:40:30% kalori
dari protein, 40% dari karbohidrat, dan 30% dari lemak.
Digunakan untuk menyeimbangkan insulin dan hormon lain
untuki kesehatan yang optimal.
b. Diet Makribiotik
Diutamakan diet vegetarian (tidak ada produk hewan kecuali
ikan ). Awalnya digunakan dalam manajemen berbagai kanker.
14
Penekanan pada semua biji-bijian padi, sayur-sayuran, dan
makanan yang tidak diawetkan.
d. European phytomedicines
Produk yang dikembangkan di bawah kontrol kualitas yang
ketat pada pabrik farmasi yang berpengalaman, dibungkus
secara profesional dalam tablet atau kapsul. Contoh obat-
obatan herbal yang telah diteliti dengan baik adalah gingko
biloba, susu dari tanaman liar, dan bilberry.
a. Akupresur
Teknik terapeitik mempergunakanj tekanan digital dalam
cara tertentu pada titik yang dibuat pada tubuh untuk
mengurangi rasa nyeri, menghasilkan analgesia, atau mengatur
fungsi tubuh.
b. Pengobatan kiropraktik
Sistem terapi yang melibatkan manipulasi kolumna spinalis
dan memasukan fisioterapi dan terapi diet.
15
c. Metode Feldenkrais
Terapi alternatif yang didasarkan pada citra tubuh yang baik
melalui perbaikan pergerakan tubuh. Teknik ini
mengintegrasikan pemahaman fisika tentang pola pergerakan
tubuh dengan kewaspadaan seseorang dalam mempelajari
gerak, sikap, dan interaksi.
d. Tai Chi
Teknik yang menggabungkan pernapasan, gerakan,
dan meditasi untuk membersihkan, memperkuat, dan
sirkulasi energi dan darah kehidupan yang penting. Terapi
merangsang sistem imun dan mempertahankan keseimbangan
internal dan eksternal.
e. Terapi pijat
Manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan, atau
meremes untuik meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot,
dan relaksasi.
f. Sentuhan ringan
Sentuhan pada klien dengan cara yang tepat dan halus untuk
membuat hubungan, menunjukan penerimaan, dan memberikan
penghargaan.
9. Intervensi Tubuh dan Pikiran-Menggunakan Berbagai Teknik
yang Dibuat untuk Meningkatkan Kapasitas Pikiran untuk
Memengaruhi Tubuh
a. Terapi Seni
Penggunaan seni untuk mendamaikan konflik
emosional, meningkatkan kewaspadaan diri, dan
mengungkapkan masalah yang tidak dikatakan dan disadari
klien tentang penyakit mereka.
16
visual dan suara tentang fungsi fisiologis otonom tubuh, seperti
tegangan otot, suhun tubuh, dan aktivitas gelombang otak,
melalui penggunaan alat-alat.
10. Intervensi Tubuh-Pikiran-Menggunakan Berbagai Teknik yang
Dibuat untuk Meningkatkan Kapasitas Pikiran guna Memengaruhi
Fungsi dan Gejala Tubuh
a. Terapi dansa
Sarana memperdalam dan memperkuat terapi karena
merupakan ekspresi langsung dari pikiran dan tubuh. Terapi ini
mampu mengobati individu dengan masalah sosial,
emosional, kognitif, atau fisik.
b. Imajinasi terbimbing
Teknik terapeutik untuk mengobati kondisi patologis
dengan berkonsentrasi pada imajinasi atau serangkaian gambar.
c. Meditasi
Praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaksasi tubuh dan
menenangkan pikiran menggunakan ritme pernapasan yang
berfokus.
d. Terapi musik
Menggunakan musik untuk menunjukan kebutuhan
fisik, psikologis, kognitif, dan sosial individu yang menderita
cacat dan penyakit. Terapi memperbaiki gerakan dan atau
komunikasi fisik, mengembangkan ekspresi
emosional, memperbaiki ingatan, dan mengalihkan rasa nyeri.
17
dengan target doa.
f. Psikoterapi
Pengobatan kelainan mental dan emosional dengan teknik
psikologi.
g. Yoga
Teknik yang berfokus pada susunan otot, postur,
mekanisme pernapasan, dan kesadaran tubuh. Tujuan
yoga adalah memperoleh kesejahteraan mental dan fisik
melalui pencapaian kesempurnaan tubuh dengan olahraga,
mempertahankan postur tubuh, pernapasan yang benar, dan
meditasi.
c. Sentuhan terapeutik
Pengobatan melibatkan pedoman keseimbangan energi praktisi
dalam suatu cara yang disengaja terhadap semua klien. Termasuk
peletakan tangan praktisi pada atau dekat tubuh klien (Perry,
Potter,2009).
19
melibatkan pernapasan, biasanya pernapasan perut yang dalam,
relaks, dan perlahan. Meditasi menimbulkan keadaan santai,
menurunkan konsumsi oksigen, mengurangi frekuensi pernapasan
dan denyut jantung, serta menghasilkan laporan penurunan
kecemasan. Ada banyak indikasi untuk meditasi, diantaranya adalah
sebagai berikut
21
bentuk tanda fisik, fisiologis, pendengaran, dan umpan balik (Rakel
dan Faas, 2006).
22
masuk ke dalam keseimbangan energi yang sama dengan praktisi.
Sentuhan terpeutik terdiri dari lima fase, yaitu : pemusatan,
pengkajian, penenangan, pengobatan, dan evaluasi.
23
dan osteoporosis.
f. Pengobatan Tradisional China
Pengobatan tradisional china (Traditional Chinese Medicina)
terdiri dari beberapa modalitas, termasuk herbal, akupuntur,
moxibustion, diet, olahraga, dan meditasi. TCM sudah berusia
ribuan tahun dan berakar dari Taoisme. Ada beberapa konsep
utama yang merupakan pengobatan China. Konsep yang paling
adalah Yin-Yang yang menggambarkajn fenomena berlawanan
yang saling melengkapi dan berada dalam keseimbangan yang
dinamis. Qi (di baca Chi) didefinisikan sebagai energi vital dari
tubuh manusia. Penyakit diklasifikasikan dalam tiga kategori utama,
yaitu : penyebab eksternal, penyebab internal, dan bukan
penyebab internal maupun eksternal (Perry, Potter, 2009 ).
Elemen, yaitu terdiri atas : bumi, logam, air, kayu, dan api.
Berbagai fenomena kesehatan disususn menurutfase tersebut dan
saling berhubungan satu sama lain. Berikut jenis-jenis pengobatan
24
yang dapat diobati dengan akupuntur meliputi nyeri punggung
bagian bawah, nyeri pada otot wajah, sakit kepala ringan dan
migrain, linu panggul, nyeri bahu, osteoarthritis, salah urat pada
leher, dan keseleo musculoskeletal (Rakel dan Faass, 2006).
b.Terapi Herbal
Peneliti memperkirakan sekitar 25.000 jenis
tumbuhan
25
untuk berbagai kondisi, sebagai contoh : susu dari tanaman liar
efektif untuk mengobati sejumlah gangguan hati dan kendung
kemih (Perry, Potter, 2009).
26
BAB III
PENUTUP
27
DAFTAR PUSTAKA
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed.
New York, NY: Oxford University Press
Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality
Palliative Care for all Australians. Palliative Care Australia.Palliative Medici
28
29