Anda di halaman 1dari 53

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN

MASYARAKAT DI DESA TAMAN SARI DUSUN


BANGUN HARJO PESAWARAN

Disusun Oleh :
Desva Yunika
225130046P

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
LAMPUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul ” Analisis potensi pengembangan masyarakat di des ataman sari dusun
baangun harjo pesawaran” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengembangan dan Potensi Masyarakat.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan hal-hal yang belum
sempurna, oleh karena itu diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan penulis semoga makalah ini
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan.

Lampung, 4Juli 2023

Penulis
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................
a. Latar Belakang....................................................................................................
b. Tujuan..................................................................................................................
c. Manfaat untuk Masyarakat, Mahasiswa, dan Fakultas.........................................
d. Ruang Lingkup.....................................................................................................

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI


PKL........................................................
a. Gambaran Geografi...............................................................................................
b. Gambaran Demografi...........................................................................................
c. Gambar fasilitas sarana dan prasarana umum........................................................

BAB III HASIL DAN PENGUMPULAN DATA..................................................


a. Data Kesehatan Masyarakat...................................................................................
b. Indentifikasi Masalah Kesehatan...........................................................................
c. Prioritas Masalah Kesehatan..................................................................................
d. Rencana Intervensi Kesehatan...............................................................................
e. POA(Plant of Action)............................................................................................

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................


a. Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................................
b. Faktor penghambat dan penunjang dalam pelaksanaan kegiatan..........................
c. Rencana tindak lanjut...........................................................................................

BAB V PENUTUP...................................................................................................
a. Kesimpulan...........................................................................................................
b. Saran.....................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia


karena tanpa kesehatan yang baik,maka manusia akan sulit melaksanakan
aktifitasnya sehari-hari. Undang- undang Kesehatan No. 23 tahun 1992
memberikan batasan: Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan menurut organisasi Kesehatan
dunia (WHO) yang paling baru yaitu bahwa kesehatan yang sempurna baik
fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.
Pada dasarnya Kesehatan mencangkup tiga aspek yaitu fisik, mental, dan sosial
tetapi menurut undang-undang No. 23/1992, Kesehatan mencangkup empat
aspek yaitu fisik, mental, sosial dan ekonomi (Notoadmojo,2007:3)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sehat diartikan


sebagai keadaan baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit
atau waras), baik dan normal (tentang pikiran), serta berjalan dengan baik atau
sebagaimana mestinya (tentang keadaan keuangan, ekonomi, dan sebagainya).
Sementara, berdasarkan World Health Organization (WHO), sehat adalah suatu
kondisi fisik, mental, serta kesejahteraan sosial yang menjadi satu kesatuan dan
bukan hanya sekadar terbebas dari penyakit atau kecacatan.

Para ahli telah mengemukanakan pandangannya terkait derajat


Kesehatan. Menggungkapkan bahwa derajat Kesehatan dipengaruhi oleh empat
faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor lingkungan, perilaku masyarakat,
pelayanan Kesehatan dan keturunan/ genetik hanya berpengaruh 5% terhadap
derajat Kesehatan. (Blum, 1974)

Tuntutan terhadap luaran kesehatan yang baik semakin gencar dan


menjadi perhatian masyarakat luas. Kompleksitas suatu penyakit seringkali
melibatkan beberapa profesi dalam penanganan seorang pasien. Agar tercapai
luaran yang baik maka diperlukan suatu kerja tim yang baik pula. Kerja tim
akan berjalan dengan baik bila diantara profesi tersebut terjalin komunikasi
yang efektif dan koordinasi yang baik. Kemampuan berkomunikasi dan
berkoordinasi diantara berbagai profesi akan terjadi bila pada saat masa
pendidikan mahasiswa dari berbagai profesi diberikan kesempatan untuk
belajar bersama dan bekerja dan berinteraksi bersama dalam praktek klinis.
Saat ini, salah satu permasalahan Kesehatan pada balita adalah
berjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan. United Nations
Children’n Fund (UNICEF) pada tahun 2015 dilaporkan terdapat 3 juta
kematian balita di dunia yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang buruk
seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), diare, malaria, menigitis, HIV,
dan campak. Lebih utama penyebab kematian balita di dunia adalah penyakit
ISPA dan diare. Selanjutnya penelitian mybonye (2004) di Uganda
menunjukan hubungan yang erat antara status imunisasi dan mordibitas
penyakit ispa serta diare berkesimpulan bahwa umur balita, pendidikan ibu
dan daerah tempat tinggal berpengaruh signifikan terhadap morbiditas diare
pada balita. Selain itu, studi ini menemukan bahwa umur balita status ekonomi
keluarga dan jenis kelamin berpengaruh determinan penyakit berbasis
lingkungan.
Kegagalan kerjasama interprofesi disebabkan oleh kakunya batas profesi,
kurang memahami peran profesi lain, komunikasi yang kurang baik dan
koordinasi kerja tim yang masih lemah (Pethybridge 2004, Reeves 2004,
Skjorshammer 2001). Pada awal tahun 1988, World Health Organization
menekankan bahwa apabila profesi kesehatan belajar bersama dan belajar
berkolaborasi sebagai mahasiswa, maka mereka cenderung bekerjasama lebih
efektif dalam tim klinik atau tugas tertentu. Untuk itu, maka perlu untuk
mengembangkan program IPE pada mahasiswa Fakultas Kesehatan
Universitas Mitra Indonesia baik di tingkat akademik maupun tingkat profesi

Transisi epidemiologis, yang di tandai dengan semakin berkembangnya


penyakit generatif dan degeneratif yang belum dapat diatasi sepenuhnya
(seperti Hipertensi,DM, gastritis, dll) hal ini merupakan sebagian tantangan
kesehatan di masa depan. Tantangan lainnya yang harus ditanggulangi antara
lain adalah meningkatnya masalah kesehatan kerja, kesehatan lingkungan,
masalah obat-obatan; dan perubahan dalam bidang ekonomi, kependudukan,
pendidikan, sosial budaya; dan dampak globalisasi yang akan memberikan
pergaruh terhadap perkembangan keadaan kesehatan masyarakat.
Kesehatan merupakan landasan/ dasar kondisi fisik yang sangat
diperlukan bagi keberhasilan melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, sehat
merupakan pondasi bagi kehidupan seoran manusia yang perlu dipelihara.
(Giriwijoyo,2021:8). Data World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025
akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti dan menyelesaikan proses pembelajaran


melalui kegiatan praktik lapangan ini, mahasiswa dapat membangun
pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang interprofessional team serta
mempersiapkan mahasiswa agar nantinya mampu melakukan praktik
kolaborasi (Collaboration practice) untuk meningkatkan derajat
Kesehatan individu/masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu memahami etika pelayanan kesehatan yang


melibatkan interdisipliner berbagai profesi dibidang kesehatan.
b. Mahasiswa mampu memahami tugas dan tanggung jawab masing
masing profesi dalam memberikan pelayanan kesehatan.
c. Mahasiswa mampu membangun komunikasi antar profesi dalam
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat
d. Mahasiswa mampu membina kerja sama yang kompeten dalam team
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
e. Mahasiswa mampu meggunakan konsep problem solving cycle
dengan pendekatan praktik kerja sama dan pendidikan antar profesi,
serta membuat penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.
f. Untuk membantu program kesehatan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang komprehensif di wilayah kerja.

C. Manfaat Pembelajaran

a. Bagi Masyarakat
 Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan
dan terinovasi untuk bertindak sesuai dengan perilaku hidup bersih
dansehat.
 Dapat meminimalisir permasalahan yang ditemukan masyarakat
 Dapat meningkat potensi masyarakat mengenal masalah kesehatannya
sendiri dan merencanakan pemecahannya.

b. Bagi Mahasiswa
 Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh dibangku
kuliah secara nyata di wilayah lokasi IPE
 Mahasiswa dapat pengalaman yang berharga terutama dalam
penyelenggaraan tahap-tahap manajemen selama IPE serta
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yang ada dimasyarakat.
 Dapat bekerjasama dengan berbagai bidang profesi, baik sesama
mahasiswa maupun dengan instansi terkait baik lintas program
maupun lintas sektoral dalam rangka menanggulangi masalah
kesehatan ditingkat Kecamatan
c. Bagi Fakultas
Dengan adanya IPE diharapkan dapat mengembangkan program IPE
pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Mitra Indonesia
baik di tingkat akademik maupun tingkat profesi.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam praktik lapangan IPE ini adalah masyarakat/penduduk


di wilayah kerja Puskesmas Bernung yaitu Desa Taman Sari, Dusun Bangun
Harjo, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi
Lampung. Tahun 2023
BAB II GAMBARAN UMUM
LOKASI PKL

A. Gambaran Geografis
1) Lokasi
Provinsi daerah tingkat I : Lampung
Kabupaten / Kotamadya : Pesawaran
Kecamatan : Gedong Tataan
Desa : Taman Sari
2) Luas Wilayah : 20,94 Km 3) Batas
daerah/wilayah :
Tabel 2.1 Batas Wilayah
Utara Kab. Pringsewu Timur Desa Wiyono
Selatan Desa Sungai Langka Barat Desa Bernung

4) Keadaan tanah menurut pemanfaatannya


Tabel 2.2 Keadaan Tanah

Lahan Pemukiman : 997,47 ha/m2 Lahan Perkarangan : 161 ha/m2


Lahan Persawahan : 124 ha/m2 Lahan Pemakaman : 1 ha/m2
Lahan Perkebunan : 830,28 ha/m2 Lahan perkantoran : 0,40 ha/m2

Wilayah desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tataan terdiri dari


perladangan, sebagian besar kebun ditanami coklat dan persawah
tadah hujan dengan tanah berpasir. Pada umumnya desa Taman Sari
Dusun Bangun Harjo dapat dijangkau oleh kendaraan roda dua atau
roda empat.
B. Gambaran Demografis
Desa Taman Sari memiliki jumlah penduduk sebanyak 5301 jiwa.
Mata pencaharian sebagian besar masyarakat yaitu pertanian,
perdagangan, sisanya jasa (PNS, buruh). Menurut data yang diperoleh
dari Puskesmas Bernung jumlah penduduk yang berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) sebanyak 49,80%. Pada wilayah ini
masyarakat Desa Taman Sari, dusun Bangun Harjo sudah
menggunakan saranan air bersih. Beberapa desa di wilayah kerja
Puskesmas Bernung masih dilalui sungai dan masyarakat sudah tidak
menggunakannya sebagai sarana MCK. Jumlah sarana air bersih
sekitar 11.217 ( Ledeng, sumur gali dan lainnya).

Jumlah Penduduk : 5301 jiwa KK Miskin


: 488 KK
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

N Jenis Taman
O Kelamin Sari
1 Laki-laki 3222
2 Perempuan 3128
Total 5301

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Penduduk Melek Huruf

N Jenis Kelamin Taman


O Sari
1 Laki-laki 706

2 Perempuan 793
Total 5301

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia


No Umur/Tahun Taman Sari
1 Bayi/balita (0-5) 477
2 Anak-anak 1070
3 Remaja 1167
4 Dewasa 2057
5 Lansia 530
Total 5301

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Taman Sari


1 Islam 6211
2 Kristen 127
3 Katolik 12
4 Hindu -
5 Budha -
Total 5301

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

N Pendidikan Taman Sari


o
1 Tidak tamat SD 314 orang
2 SD 991 orang
3 SMP 210 orang
4 SMA 225 orang
5 Tidak tamat 85 orang
D1,D2,D3
6 Tamat S1 97 orang
7 >S1 10 orang
8 Belum sekolah 35 orang
Total 1967 orang
C. Gambaran Fasilitas Sarana dan Prasarana Umum
 Desa Taman Sari memiliki balai desa sebagai kantor Kepala
Desa.
 Desa Taman Sari juga memiki beberapa masjid sebagai tempat
beribadah dan kegiatan keagamaan.
 Desa Taman Sari juga memiliki Posyandu binaan Puskesmas
Bernung untuk memeriksa kesehatan ibu dan anak. Jarak Desa
Taman Sari ke Puskesmas Bernung sekitar 2 Km.
 Tempat hiburan fasilitas olahraga dan rekreasi : Masyarakat
disini, khususnya para pemuda kampung biasa memanfaatkan
fasilitas lapangan voli sebagai tempat olahraga setiap sore.
BAB III
HASIL DAN PENGUMPULAN DATA

A. Data Kesehatan Masyarakat

1. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan


1) Tipe Rumah :
• Lantai, Sebagian berlaintai semen kedap air dan mudah untuk
dibersihkan
• Dinding ruangan, memiliki ventilasi yang baik untuk mengatur
sirkulasi udara
• Langit-langit rumah sebagian masih terbuka
• Memiliki saluran drainase limbah cair
2) Ventilasi rumah : setiap rumah memiliki ventilasi udara
alami, sesuai permenkes yaitu minimal 10%dari luas lantai
3) Pencahayaan rumah baik yang berasal dari alam maupun buatan
manusia.
4) Kebiasaan membersihkan rumah : masih banyaknya masyarakat
yang tidak memperhatikan kebersihan rumah maupun lingkungan
sekitar di karnakan kesibukan aktivitas sehari-hari dalam mencari
nafkah kekebun.

5) Kebiasaan merokok

6) Kadang hewan ternak dekat dengan Rumah sehingga


mengundang agen pembawa penyakit

2. Kualitas udara masih bersih dan terjaga dikaranakan masih banyak


nya pohon dan tanaman hijau yang mengelilingi desa
3. Kualitas air bersih bersumber dari: air sumur galian dan ledeng,
kualitas air memenuhi syarat seperti tidak berbau,berasa dan tidak
bewarna.
4. Tersedia air minum yang berkualitas dengan memasak air sebelum
mengkonsumsi sesuai arahan permenkes. Penyimpanana makanan
tersimpan didalam lemari dan tertutup, sehingga tidak ada makanan
yang berserakan sehingga dapat terhindar dari timbulnya serangga
atau agent yang datang.
5. Lokasi pemukiman perumahan tidak terletak didaerah rawan
bencana alam seperti rawan Tsunami, tanah longsor, aliran lahar
bekas tambang, bekas pembuangan sampah dan jalur penerbangan.
6. Limbah padat, berupa sampah organik dan anorganik,yang masih di
kumpulkan dengan cara pemusnahan sampah tersebut dikumpulkan
menjadi satu lalu dibakar.
7. Limbah cair, berupa sisa dari aktifitas sehari-hari seperti mandi,
mencuci dan masak pembuangan air limbah dialirkan langsung ke
selokan dan tidak menggenang, sehingga air limbah tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap dan tidak mencemari
lingkungan.
8. Jamban, sebagian besar sudah mempunyai jamban sehat seperti
jamban model leher angsa di rumah masing-masing dan mempunyai
septictank.
9. Sarana MCK, semua dilakukan di kamar mandi masing masing dan
hampir tidak ada yang disungai.
10. Sumber polusi udara, terdapat yang dihasilkan dari sisa pembakaran
sampah
11. Peran serta masyarakat yang ikut serta dalam upaya kesehatan yang
dijalankan, di desa ini terdapat beberapa organisasi yaitu seperti
PKK, Posyandu, dan sejumlah kader kesehatan.lainnya.
Desa : Taman Sari
Kecamatan : Gedong Tataan
Kabupaten : Pesawaran
Tabel 3.1 Data Sekunder Kesehatan

Cakupan/Prevalensi/
No Variabel Kondisi Keterangan
2021 2022
I Data Umum
Jumlah Penduduk 6035 6605
Jumlah Kepala Keluarga 1866 1961
Kesehatan Lingkungan
Prevalensi Diare 32 9
Prevalensi Malaria - -
Prevalensi Demam Berdarah - -
Prevalensi ISPA 160 69
Pemanfaatan/Kepemilikan Sarana Air Bersih 90% 92%

Kondisi Sarana Air Bersih 75% 80%


II Pemanfaatan/Kepemilikan Jamban 80% 85%
Pengelolaan Sampah 67% 72%
Kondisi Rumah Sehat 81% 83%
Pengelolaan Limbah Cair 65% 67%
Gambaran Partisipasi Masyarakat 85% 86%
Tingkat pengetahuan tentang Kesehatan 75% 79%

Lainnya ..............................................
Data Gizi
Jumlah Balita - -
Jumlah Posyandu - -
III Gizi Buruk/Gizi Kurang/Anak Pendek - -

Jumlah Kader 48 48
Lainnya ……………………………....
Data Keperawatan
Angka Kesakitan (infeksi/non infeksi) 6920

10 Penyakit terbanyak :
1. Gastritis 109 83
2. Rinitis Akut / Ispa 160 97
3. Faringitis 70 42
IV 4. Hipertensi 66 94
5. Athritis Reumatoid 33 13
6. Gastroenteritis / Diare 32 21
7. Dermatitis kontak / alergi 28 15
8. Dermatitis seboroik 35 27
9. Demam tifoid 30 18
10. 2020 (Pulpitis) / 2021 (DM tipe 2) 16 16
V Poskesdes 4 4
Posyandu 48 48
V
Poskestren 1 1
V Pusling 1 1

Catatan : Data dapat diperoleh dari :


1. Profil kesehatan (kab, Kec/wilayah kerja Puskesmas)
2. Laporan
tahunan, semester, triwulan (Kab, Kes/wilayah kerja
puskesmas)
Tabel 3.2 Status Kesehatan

No Nama Penyakit Frekuensi Persentase


1 Hipertensi 12 45%
2 Ispa/Influenza 1 8%

3 Asam Urat 1 8%

4 Diabetes 3 12%

5 Nyeri Sendi 5 19%

6 Lain-lain 1 8%

Total 20 100%
Berdasarkan rekapitulasi sampel data pada 20 KK yang memiliki keluhan
penyakit terdapat beberapa penyakit dengan distribusi terbesar yaitu:

• Hipertensi : 12 orang atau 45%


• Nyeri Sendi : 1 orang atau 8%
• Asam Urat : 1 orang atau 8%
• Ispa/Influenza : 2 orang atau 12%
• Diabetes : 3 orang atau 19%
• Lain-lain : 1 orang atau 8%
Tabel 3.3 Laporan 10 penyakit terbanyak tahun 2022

Jumlah
No. Jenis Penyakit Terbanyak ICD 10 Kasus Jumlah Kasus Lama
Baru
1 Hipertensi I10 1481 1929
2 Rinitis Akut J00 2313 501
3 Gastritis K29.7 1245 905
4 Faringitis J02.9 1155 276
5 Atritis Rumatoid M53.3 609 713
6 Diabetes Melitus E11 398 625
7 Dermatitis Kontak Alergi L23 500 325
8 Dermatitis Atopic L20 458 286
9 Dermatitis Seboroik L21 438 260
10 Gastroentritis/Diare A09 429 56
dst

Sumber : Koordinator SP2TP UPT Puskesmas Bernung

Tabel 3.4 Pola penyakit Menular di wilayah UPT Puskesmas Bernung


No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus

1. TB Paru BTA Positif 23


2. Diare Semua Umur 108
3. DBD 53
4. AFP 0
5. Campak 0
6. Tetanus Neonaturum 0
7. Pneumonia Balita 112
8. Rabies GHTR 17
9. Rabies (+) 0
10. Kusta 0
11. HIV/PMS 4
12. Pilariasis 0
13. Malaria Klinis 0
14. Malaria (+) 0
Sumber : Survailens UPT Puskesmas Bernung
B. Indentifikasi Masalah Kesehatan
Menurut WHO, Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah
memiliki tekanan darah tinggi ( tekanan darah sistolik ≥140 MMhG atau tekanan
darah diastolic ≥90mmHg. (Sunarwinadi,2017). Hipertensi merupakan
peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut Nurarif A.H. & Kusuma
H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg
atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang
perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi
dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya.
Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer (Kemenkes, 2018),
orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang
dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Gejala
yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun
(Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).
Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko. Faktor-
faktor risiko yang menyebabkan hipertensi adalah umur, jenis kelamin, obesitas,
alkohol, genetik, stres, asupan garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit
ginjal dan diabetes melitus (Sinubu R.B., 2015). Hipertensi merupakan penyakit
yang umum ditemukan diberbagai negara. Menurut American Heart Association
(AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun yang menderita
hipertensi mencapai angka 74,5 jiwa dan hampir 90-95% tidak diketahui
penyebabnya (Kemenkes, 2014).
Menurut Hardriani Kristiani, 2013 (dalam Nisbaeti,2014) hipertensi dibagi
menjadi dua tipe yaitu :
a. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang belum diketahui
penyebabnya dengan jelas. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai
penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya usia, stress psikologis, pola
komsumsi yang tidak sehat dan heriditas (keturunan). Sekitar 90 % pasien
hipertensi diperkirakan termasuk dalam kategori ini.
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang sudah diketahui penyebabnya telah
diketahui, umumnya berupa penyakit atau kerusakan organ yang berhubungan
dengan cairan tubuh, misalnya: ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian
kontrasepsi oral dan terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan
faktor pengatur tekanan yang dapt disebabkan oleh penyakit ginjal,enyakit
endokrin dan penyakit jantung.

Pencegahan dan pengendalian Hipertensi salah satu cara pencegahan


hipertensi adalah melakukan cek Kesehatan secara berkala, menguranggi
konsumsi garam jangan melebihi 1 sendok the per hari, melakukan aktifitas
teratur seperti jalan kaki olahraga 30 menit perhari, tidak merokok dan
menghindari asap rokok, diet dengan gizi seimbang, dan mempertahankan
berat badan ideal. Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan
terjadinya komplikasi seperti: penyakit jatung, stoke, penyakit ginjal, retinopati
(kerusakan retina), penyakit pembuluh darah tepi, gangguan syaraf. Semakin
tinggi tekanan darah, maka semakin tinggi resiko kerusakan pada jantung dan
pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal. (P2PTM Kemenkes
RI)

Tabel 3.5 Identifikasi Masalah

No Masalah Kesehatan/Diagnosa Komunitas Penyebab (Etiologi)


1 Resiko peningkatan angka kejadian Hipertensi 1. Kurangnya informasi tentang masalah
padamasyarakat/ keluarga di Dusun Bangun Harjo hipertensi
Desa Taman Sari 2. Kurangnya pengetahuan mengenai
pencegahan dan penatalaksanaan
penyakit hipertensi
3. Pola makan yang tidak sehat, jarang
berolahraga dan kelurga memiliki
riwayat keturunan hipertensi
2 Kejadian Nyeri Sendi pada Lansia di Dusun 1. Kurangnya informasi tentang masalah
Bangun Harjo Desa Taman Sari nyeri sendi pada lansia

2. Kurangnya pengetahuan mengenai


pencegahan dan penatalaksanaan
penyakit nyeri sendi
3. Banyak aktivitas yang berlebihan
membuat otot menjadi kaku dan sakit
3 Kejadian Diabetes Militus di Dusun Bangun Harjo 1. Melakukan Pendidikan Kesehatan
Desa Taman Sari tentang penyakit Diabetes Militus
meliputi : pengertian, penyebab, dan
pencegahan pada masyarakat di Dusun
Bangun Harjo Desa Taman Sari

2. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya tekanan


darah yang tidak terkontrol seperti konsumsi makanan yang
mengandung garam berlebih, serta potasium dan kalsium yang rendah,
penggunaan alkohol secara rutin, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan stress
(Waeber, et al., 2007). Faktor sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi
terjadinya hipertensi, misalnya urbanisasi yang tidak tertata dengan baik
dapat menciptakan lingkungan sosial yang tidak sehat sehingga memicu
stress, konsumsi makanan siap saji, gaya hidup sedentary, konsumsi rokok dan
alkohol, serta kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan (World
Health Organization, 2013).

Kurang optimalnya program penanggulangan dan pencegahan hipertensi


yang ada saat ini, membuat para pemangku kepentingan perlu memformulasi-
kan strategi yang lebih menyeluruh dan inovatif. Program intervensi baru
yang dirumuskan harus menyasar beyond individual mengingat realitas
bahwa seorang individu tidak dapat dipisahkan dari lingkungan dan konteks
sosialnya. Selain itu, kemampuan pasien dalam melakukan upaya
perawatan diri seringkali terbatas. Oleh karena itu, Keluarga memiliki peran
yang penting mendorong pasien untuk menjalankan perilaku perawatan diri
(Ojo, Malomo, & Sogunle, 2016)

C. Prioritas Masalah Kesehatan

Metode yang dijelaskan di sini memberikan cara untuk membandingkan berbagai


masalah kesehatan dengan cara yang relatif, tidak absolut/mutlak, memiliki
kerangka, sebisa mungkin sama/sederajat, dan objektif. Metode ini, yang disebut
dengan Metode Hanlon.

Berdasarkan tinjauan atas percobaan berulang yang dilakukan dalam


mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan, pola kriteria yang konsisten
menjadi kelihatan jelas. Pola tersebut tercermin pada komponen-komponendalam
sistem ini

Dari pengertian di atas ini adalah perhitungan prioritas masalah menggunakan


hanlon kuantitatif

Tabel 3.6 Prioritas Masalah


Masalah
No Kesehatan/ A B C D E F G H I J Total Prioritas
Diagnosa
Komunitas
1 Resiko peningkatan
angka kejadian
Hipertensi pada
masyarakat/ keluarga 4 4 5 2 3 4 5 2 3 4 36 I
di Dusun Bangun
Harjo Desa Taman
Sari
2 Kejadian Nyeri Sendi
pada Lansia di Dusun
4 5 2 3 5 4 2 3 2 2 32 II
Bangun Harjo Desa
Taman Sari
3 Kejadian Diabetes di
Dusun Bangun Harjo
4 3 4 3 4 4 2 2 2 2 30 III
Desa Taman Sari

A = Risiko Terjadi
Pembobotan : B = Risiko Keparahan
C = Potensial untuk Pendidikan Kesehatan
1. Sangat Rendah D = Minat Masyarakat
2. Rendah E = Sesuai dengan program Pemerintah
F = Tempat
3. Cukup
G = Waktu
4. Tinggi
I = Fasilitas Kesehatan
5. Sangat Tinggi J = Sumber Daya

Berdasarkan hasil perhitungan tabel di atas dapat di simpulkan prioritas


masalah yang ada di Dusun Bangun Harjo yaitu Hipertensi. Ini membuktikan
bahwa pengetahuan tentang suatu penyakit Hipertensi masyarakat masih banyak
yang belum mengetahui untuk pencegahan atau perawatan bagi yang menderita
Hipertensi atau yang tidak. Sangat penting mengingat petugas kesehatan tidak
selalu dalam jangkauan saat penyakit tiba-tiba menyerang diri.
Pengetahuan mendasar perlu dipahami dan diterapkan sebagai
pertolongan pertama.

D. Rencana Intervensi Kesehatan


Tabel 3.7 Rencana Intervensi

Masalah Kesehatan/Diagnosa
No Rencana Intervensi
Komunitas
1 Resiko peningkatan angka kejadian 1. Melakukan Pendidikan Kesehatan
Hipertensi pada masyarakat/ keluarga di tentang penyakit hipertensi meliputi :
Dusun Bangun Harjo Desa Taman Sari pengertian, nilai normal tekanan darah,
tanda dan gejala, penyebab,
komplikasi, pencegahan pada
masyarakat di Dusun Bangun Harjo
Desa Taman Sari
2. Membagikan leaflet tentang penyakit
Hipertensi pada masyarakat dan
Pendidikan Kesehatan mengenai
makan dan gizi yang boleh di makan
atau tidak Dusun Bangun Harjo Desa
Taman Sari
3. Melakukan cek tensi darah kepada
masyarakat di Dusun Bangun Harjo
Desa Taman Sari
2 Kejadian Nyeri Sendi pada Lansia di Dusun 1. Melakukan Pendidikan Kesehatan
Bangun Harjo Desa Taman Sari tentang penyakit Nyeri Sendi meliputi :
pengertian, nilai normal tekanan darah,
tanda dan gejala, penyebab,
komplikasi, pencegahan pada
kelompok lansia di Dusun Bangun
Harjo Desa Taman Sari
2. Membagikan leaflet tentang nyeri sendi
dan melakukan kegiatan senam pada
kelompok lansia di Dusun Bangun
Harjo Desa Taman Sari
3. Melakukan demo pencegahan ketika
Meee sedang mengalami nyeri sendi di
kelompok lansia di Dusun Bangun
Harjo Desa Taman Sari

Intervens yang ada di tabel dapat menunjukan, penilaian prioritas program,


adalah sosialisasi PTM dan program posbindu dibandingkan dengan program
lain. Pada alternatif pemecahan terhadap program Hipertensi memberikan manfaat
bagi masyarakat, biaya yang digunakan untuk melakukan program, kemudahan
dalam pelaksanaan, serta waktu yang digunakan dalam pelaksanaan program.
Penyuluhan dan sosialisasi dianggap mampu menekan angka kejadian penyakit
sebab sikap seseorang cenderung untuk selalu diingatkan. Sehingga suatu yang
disampaikan tidak mudah dilupakan. Sosialisasi yang optimal juga dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan program yang
diberikan. Sebab banyaknya angka Hipertensi menentukan minat masyarakat
tentang nilai kesehatan sekaligus menimbulkan kesadaran.
Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah Akar Alternatif perencanaan
pemecahan masalah
Kesehatan masalah

Hipertensi Pola makan yang tidak Melakukan penyuluhan


sehat karena terlalu sering mengenai penyakit hipertensi
mengonsumi banyak apa saja gejala hipertensi serta
garam,perilaku apa saja pencegahan penyakit
merokok,jarang melakukan hipertensi.
kegiatan fisik,dan
kurangnya kesadaran untuk
memeriksakan diri ke
puskesmas.

Kurangnya kesadaran Kurangnya pengetahuan Melakuakn penyuluhan serta


masyarakat untuk bahayanya hipertensi memberikan idukasi kepada
memeriksakan sehingga masyarakat masyarakt untuk selalu
tekanan darahnya. enggak untuk memeriksakan tekanan darah
memeriksakan diri. sekurang-kuranya 3 kali dalam
sebulan.

Masyarakat jarang Pengaruh pekerjaan banyak Mengajak masyarakat untuk


melakukan aktifitas masyarakat enggan melalukan senam Bersama
fisik melalukan aktifitas fisik sehingga masyarakat dapat
melakukan aktifitas fisik.

Faktor keturunan Banyak masyarakat kurang Mengajak masyarkat lebih aktif


memahami bahwasannya melakukan kegiatan
setiap penderita hipetensi pemeriksaan di fasilitas home
dapat melahirkan keturan care yang disedikan oleh kades
hipertensi. desa kebagusan.
Implementasi Penyakit Hipertensi dari Kesehatan Masyarakat, Gizi, dan
Keperawatan
1. Intervensi Kesehatan Masyarakat
Tahap implementasi terdiri dari tiga program yaitu door to door campaign dan
skrining hipertensi, edukasi/penyuluhan, dan senam bersama. Dengan memberi
penyuluhan untuk melakukan aktifitas fisik secara teratur seperti senam, jalan kaki
minimal 3 km/ hari, tidak merokok dan menghindari asap rokok dan menjaga agar
berat badan tetap ideal . Evaluasi tekanan darah sistol dan diastol serta
pengetahuan peserta sebelum dan sesudah program penyeluhan
Program pengelolaan penyakit hipertensi dengan pendekatan keluarga terbukti
efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kondisi klinis masyarakat penderita
hipertensi. Oleh karena itu, petugas pelayanan kesehatan primer lebih
meningkatkan peran aktif keluarga dalam mensukseskan program pengelolaan
penyakit kronis.
2. Intervensi Gizi
Diet adalah salah satu strategi non farmakologi yang efektif, tapi merubah dan
mempertahankan perilaku tidak mudah karena tanggung jawab besar dari
kepatuhan diet tergantung pada pasien dan perawatan diri adalah penting untuk
mengontrol tekanan darah.Bukti menunjukkan bahwa intervensi untuk mengubah
perilaku untuk mengontrol tekanan darah dianggap sebagai biaya investasi yang
efektif dalam kesehatan masyarakat.Kepatuhan diet adalah tindakan seumur hidup
pada pasien hipertensi, dan keinginan internal dan godaan berperan sebagai
Diet hipertensi adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensitanpa efek yang
serius, karena metode pengendaliannya yang alami.Hanya saja banyak orang yang
menganggap diet hipertensi sebagaisesuatu yang merepotkan dan tidak
menyenangkan (Purwati,1997). Berikut adalah tujuan diet bagi penderita
hipertensi sebagai berikut :
a. Mengurangi asupan garam
b. Memperbanyak serat
c. Menghentika n kebiasaan buruk
d. Perbanyak asupan kalium
e. Penuhi kebutuhan magnesium
f. Lengkapi kebutuhan kalsium
g. Manfaatkan sayuran dan bumbu dapur
h. Makanan tinggi lemak jenuh
i. Makanan olahan
3. Intervensi Keperawatan
perawatan terhadap keluarga adalah sebagai berikut:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal
masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
a. Memberikan informasi: penyuluhan atau konseling.
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang
tepat dengan cara:
a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan.
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga.
c. Mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga
yang sakit dengan cara:
a. Mendemonstrasikan cara perawatan.
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah.
c. Mengawasi keluarga melakukan tindakan/perawatan.
d. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi:
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga.
b. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada, dengan cara:
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dalam lingkungan keluarga.
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
E. RENCANA KERJA (POA)
Tabel 3.6 POA Kegiatan
Masalah
No Kesehatan/Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ
Komunitas
1. Resiko peningkatan Memberikan 1. Memberikan penyuluhan Masyarakat 16 Juni 2023 Rumah Kelompok 20 Kelompok 20
angka kejadian informasi kepada masyarakat mengenai dusun Pukul 19.00Warga
Hipertensi pada kepada pengertian, nilai normal tekanan Bangun s.d selesai Dusun
masyarakat/ keluarga di masyarakat darah, tanda dan gejala, Harjo desa Banun Harjo
Dusun Bangun Harjo tentang penyebab, komplikasi, dan Taman Sari
Desa Taman Sari penyakit pencegahan penyakit hipertensi.
Hipertensi dan 2. Memberikan kesempatan
penatalaksanan kepada masyarakat untuk
nya bertanya tentang materi yang
disampaikan
3. Memotivasi klien untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan
4. Membagikan leaflet pada klien
2. Kejadian Nyeri Sendi Memberikan 1. Memberikan penyuluhan Kelompok 16 Juni 2023 Rumah Kelompok 20 Kelompok 20
pada Lansia di Dusun informasi kepada lansia mengenai Lansia Dusun Pukul 19.00 Warga
Banjar Harjo Desa kepada lansia pengertian, nilai normal tekanan Bangun Harjo s.d selesai Dusun
Taman Sari tentang penyakit darah, tanda dan gejala, Banun Harjo
Nyeri Sendi dan penyebab, komplikasi, dan
penatalaksanan pencegahan penyakit nyeri sendi.
nya
2. Membantu lansia beradaptasi
dan mengontrol nyeri(sendi)

3. Membagikan leaflet pada klien

Bandar Lampung, Juni 2023

Mengetahui, Ketua Kelompok 20


Kepala Dusun

(............................................) (............................................)
Tabel 3.8 Gantt Chart Rencana Kegiatan

Hari Ke
No Nama Kegiatan PJ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 .. .. .. 23
1 Survey masyarakat desa Kelompok 20
2 Pengkajian keluarga Kelompok 20
3 Pengolahan data Kelompok 20
4 Musyawarah masyarakat desa Kelompok 20
5 Penyuluhan pada masyarakat Kelompok 20

Bandar Lampung, Juni 2023


Mengetahui, Mengetahui,
Kepala Dusun Bangun Ketua Kelompok 20
Harjo
(.........................................) (.........................................)
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang penyakit Hipertensi di
lakukan pada hari Jumat tanggal 16 Juni 2023 pukul 19.00 s.d selesai di
Rumah Warga. Kegiatan penyuluhan dihadiri olah warga dusun, seluruh
mahasiswa Universitas Mitra Indonesia Kelompok 20 serta Dosen
pembimbing. Mahasiswa dan warga dusun hadir tepat waktu. Kegiatan
penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Selama kegiatan berlangsung warga dusun Bangun Harjo menyimak
penyajian materi serta berperan aktif pada saat sesi diskusi dan tanya
jawab. Pada saat evaluasi warga dusun mampu menjawab semua
pertanyaan yang diajukan oleh moderator meliputi pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan, komplikasi, penata laksanaan Hipertensi.
Mahasiswa membagikan leaflet tentang Hipertensi kepada warga dusun
Bangun Harjo sebagai referensi untuk warga saat berada dirumah.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang penyakit Nyeri Sendi di
lakukan pada hari Kamis tanggal 17 Juni 2023 pukul 15.00 s.d selesai di
Rumah Warga. Kegiatan penyuluhan didampingi oleh Ketua RT dan
seluruh mahasiswa Universitas Mitra Indonesia Kelompok 20 serta Dosen
pembimbing. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan kunjungan
kerumah warga yang ada lansia. Selama kegiatan berlangsung kelompk
lansia Dusun Bangun Harjo menyimak penyajian materi serta berperan
aktif pada saat sesi diskusi dan tanya jawab. Mahasiswa membagikan
leaflet tentang Nyeri Sendi kepada kelompok lansia dusun Bangun Harjo
sebagai referensi untuk warga saat berada dirumah.
B. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Pelaksanaan Kegiatan
Selama kegiatan berlangsung tidak didapati kendala yang berarti
dari awal pelaksaan hingga akhir acara. Mahasiswa dan warga dusun
mematuhi protokol kesehatan selama kegiatan penyuluhan berlangsung.

C. Rencana Tindak Lanjut


Dari evaluasi kegiatan penyuluhan masyarakat yang telah
dilakukan maka kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan Hipertensi
dan Nyeri Sendi perlu adanya rencana tindak lanjut yang bekerjasama
dengan Puskesmas dan Kader Kesehatan.
Tabel 4.1 Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan Sasaran Tempat Waktu
1 Bekerjasama dengan kader Masyarakat Posko Posbindu
kesehatan dan puskesmas untuk yang Dusun PTM dan
melakukan pemeriksaan mempunyai
kesehatan secara rutin. riwayat Bangun Posyandu
Hipertensi Harjo Lansia

2 Bekerjasama dengan kader Masyarakat Posko Posbindu


yang Dusun PTM dan
kesehatan untuk memberikan
mempunyai
informasi lebih lanjut tentang riwayat Bangun Posyandu
Hipertensi Harjo Lansia
hipertensi yang lebih mendalam
terhadap masyarakat yang
memiliki riwayat hipertensi saat
Posbindu PTM dan Posyandu
Lansia
3 Bekerjasama dengan kader Masyarakat Posko Posbindu
pada riwayat Dusun PTM dan
kesehatan untuk memberikan
Nyeri Sendi
informasi lebih lanjut tentang Bangun Posyandu
Nyeri Sendi kepada kelompok Harjo Lansia
lansia dan membuat kegiatan
senam lansia untuk aktivitas
pencegahannya di Posyandu
Lansia
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan pembelajaran mata kuliah Interprofesional education (IPE)


berlangsung selama empat minggu pada hari jumat, sabtu dan minggu
setiap minggunya. Minggu pertama mahasiswa melakukan surver
maysarakat desa (SMD) yaitu pengkajian / pengumpulan data untuk
mengidentifikasi masalah yang ada di dudun Bangun Harjo. Minggu kedua
mahasiswa mengolah data dan merumuskan masalah dan memprioritaskan
masalah yang akan di angkat, didapatkan data kasus hipertensi merupakan
masalah kesehatan tertinggi. Minggu ketiga mahasiswa melakukan
perencanaan dan mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk
melaksakan kegiatan sesuai dengan perencanaan. Minggu keempat
mahasiswa melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan
kegiaan penyuluhan tentang penyakit Hipertensi di Posko Dusun Bangun
Harjo. Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit Hipertensi dan
Nyeri Sendi pengetahuan warga dusun Bangun Harjo meningkat ditandai
dengan warga dusun mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan
saat evaluasi kegiatan penyuluhan. Mahasiswa mampu melakukan
tindakan kolaboratif antar disiplin ilmu sesuai dengan tugasnya masing-
masing.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pola hidup sehat dengan
mengurangi asupan garam seperti mengkonsumsi ikan asin yang
terlalu berlebihan, konsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi,
olahraga secara rutin, menjaga berat badan agar ideal, kelola setres,
berhenti merokok dengan meningkatkan pengetahuan hipertensi baik
melalui media massa maupun dengan mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan yang diadakan serta rutin untuk melalukan pemeriksaan di
Puskesmas setempat.
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan Puskesmas lebih menggiatkan lagi program
penyuluhan/pendidikan kesehatan dan memberikan informasi secara
teratur dalam jangka waktu tertentu terutama pada penyakit hipertensi
agar penderita hipertensi teratur melakukan pencegahan terhadap
penyakit hipertensi dengan membantu pemeriksaan kepada masyarakat
secara rutin.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta wilayah
Lampiran 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bernung

 8 Desa
 Luas wilayah kerja 73,44
km2
 42.247 jiwa
 3 Pustu
 5 Poskesdes
 49 Posyandu balita
 8 Posyandu lansia
 8 Posbindu
Sumber : SP2TP Puskesmas
Bernung 2021
Lampiran 3. Jumlah penduduk wilayah UPT Puskesmas Bernung Tahun 2016-2020
Gambar 1.1

100%
90%
80% 41408 42247 42724 43307 43616
70%
60%
50%
20576 21067 21316 21587 21769
40%
30%
20% 20832 21180 21414 21720 21847
10%
0%
2016 2017 2018 2019 2020

Laki-laki Perempuaan Jumlah Laki + Perempuan

Lampiran 4. Jumlah penduduk berdasarkan wilayah kerja UPT PKM Bernung Tahun 2020
Gambar 1.2
8000
7367
7000 6959
6000 5776
5517 5304 5301
5000 4845
4000

3000

2000 2238

1000

0
Kebagusan wiyono Kurungan Negri sakti Suka Banjar Bernung Sungai Taman Sari
Nyawa Langka
Struktur Kader Posyandu Desa Taman Sari Dusun Bangun Harjo Tahun 2023

Bidan Home Care

Ana Ruatufani Eko Seetiawan

Kader BKL Kader Posiandu Kader Polija 3


1. Fatimah 1. Sumiatun 1. Rina wati
2. Susianti 2. Lusi Feriayani 2. Sugiati
3. Tugini
4. Misgiati
5. Herna wati
Struktur Organisasi Dusun Bangun Harjo Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran Tahun 2023

KEPALA DESA BPD

FEBIYAN JAYA 1.HARTONO


2. HERU HARMONO

KEPALA DUSUN
NOPI FRANSISKO

KETUA RT. 02 KETUA RT. 03 KETUA RT. 04 KETUA RT.05 KETUA RT. 06 KETUA RT.07
KETUA RT. 01
AIRUL HUDA SUPRIYO SURYANTO WILATNO PARYADI SAYANTO
SUPANTO

WARGA MASYARAKAT
Kegiatan acara MMD
Kegiatan penyuluhan Bersama warga desa
DUSUN BANGUN HARJO
DESA TAMAN SARI KEC. TAMAN SARI
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi


Hari / Tanggal : Jumat, 19 juni 2022
Sasaran : Warga dusun Bangun Harjo
Waktu : 13.00 WIB s.d selesai
Tempat : Rumah warga

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu
mengenal penyakit hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Mengetahui komplikasi/bahaya yang ditimbulkan hipertensi
e. Mengetahui cara penatalaksaan hipertensi dirumah

B. STRATEGI
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab
3. Tindakan Tensi Darah
C. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik

D. MATERI
Terlampir

E. KEGIATAN
NO Acara Waktu Kegiatan Evaluasi
1 Pembukaan 2 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam,
2. Memperkenalkan Mendengarkan
diri
3. Meyepakati waktu
untuk menjelaskan
4. Menjelaskan
melakukan kegiatan
2 Isi 15 menit 1. Menggali Mendengarkan
pengetahuan tentang dan
hipertensi Memperhatikan
2. Menjelaskan tentang
pengertian hipertensi
3. Menejelaskan
4. penyebab hipertensi
5. Menjelaskan tanda
dan gejala hipertensi
6. Menjelaskan
komplikasi/bahaya
yang ditimbulkan
hipertensi
7. Menjelaskan
cara penatalaksanaan
hipertensi dirumah
3 Diskusi 5 menit Tanya jawab Perserta Bertanya
4 Penutup 3 menit 1. Menyimpulkan hasil Menjawab Salam
penyuluhan
2. Memberi saran-saran
3. Memberi salam

F. EVALUASI
1. Keluarga dapat mengetahui pengertian hipertensi
2. Keluarga dapat mengetahui penyebab hipertensi
3. Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala hipertensi
4. Keluarga dapat mengetahui komplikasi/bahaya yang ditimbulkan
hipertensi
5. Keluarga dapat mengetahui cara penatalaksaan hipertensi dirumah

LAMPIRAN MATERI
HIPETENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dari arteri yang bersifat
sistemik atau berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu lama. Hipertensi
tidak terjadi tiba-tiba melainkan melalui proses yang cukup lama. Tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan menyebabkan
tekanan darah tinggi permanen yang disebut hipertensi (Lingga, 2012).
Hipertensi adalah suatu kondisi saat nilai tekanan sistolik lebih tinggi dari
140 mmHg atau nilai tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg menurut
InaSH (Perhimpunan Hiepertensi Indonesia), Untuk menegakkan diagnosis
hipertensi perlu dilakukan pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dengan
jarak 1 minggu bila tekanan darah kurang dari 160/100 mmHg (Garnadi,
2012).

B. Penyebab Hipertensi
Menurut Rusdi (2009) faktor dan penyebab terjadinya hipertensi antara lain :
1. Faktor yang tidak dapat diubah
a) Faktor Keluarga
Keluarga yang anggotanya mempunyai sejarah tekanan darah tinggi,
penyakit kardiovaskuler atau diabetes, maka biasanya penyakit itu
juga akan menurun kepada anak-anaknya.
b) Jenis kelamin
Pada umumnya laki-laki memiliki kemungkinan lebih besar untuk
terserang hipertensi daripada perempuan. Hipertensi berdasarkan
gender ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada
perempuan sering kali dipicu oleh perilaku tidak sehat, seperti
merokok dan kelebihan berat badan, depresi, dan rendahnya status
pekerjaan. Akan tetapi, pada laki-laki lebih berhubungan dengan
pekerjaan dan pengangguran.

c) Faktor usia
Faktor usia  juga pemicu terjadinya hipertensi. Seseorang yang berusia
60 tahun atau lebih dari itu, juga sangat berpotensi terkena hipertensi.
Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus naik sampai usia.
2. Faktor yang dapat diubah
a)  Obesitas
Beberapa penyeledikan telah membuktikan bahwa daya pompa
jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan
hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang
mempunyai berat badan normal. Penderita obesitas beresiko dua
sampai enam kali lebih besar untuk terserang hipertensi dibandingkan
dengan orang yang berat badan normal
b) Konsumsi garam yang tinggi
Garam (natrium) bersifat mengikat air pada saat garam dikonsumsi,
maka garam tersebut mengikat air sehingga air akan terserap masuk ke
dalam intravaskuler yang menyebabkan meningkatnya volume darah.
Apabila volume darah meningkat, kerja jantung akan meningkat dan
akibatnya tekanan darah juga meningkat
c) Merokok
Merokok dapat merangsang system adrenergik dan meningkatkan
tekanan darah dan juga dapat menyebabkan terjadinya penyempitan
dalam saluran paru-paru dapat memicu kerja ginjal dan jantung
menjadi lebih cepat, sehingga naiknya tensi darah tidak bisa dihindari
(Rusdi, 2009).
d) Stres
Hubungan antara stres dan hipertensi terjadi akibat aktivasi saraf
simpatis (saraf yang bekerja pada saat beraktivitas). Aktivitas saraf
simpatis yang bekerja secara aktif dan meningkat juga memicu
terjadinya peningkatan tekanan darah secara tidak menentu.

e)  Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam
tubuh meningkat. Olahraga bertujuan untuk memperlancar peredaran
darah dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf kebagian tubuh
atau sebaliknya sehingga tubuh senantiasa bugar.
f) Faktor Obat – obatan
Faktor terjadinya hipertensi karena pengaruh obat – obatan pada
dasarnya lebih potensial dialami oleh kaum perempuan, terutama
mereka yang mengkonsumsi obat – obat kontrasepsi oral.
Progestinnya mempunyai efek berlawanan dengan esterogen sehingga
kejadian tekanan darah tinggi (Santoso, 2010).

C. Tanda dan Gejala Hipertensi


Seseorang yang memiliki tensi darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri
apa pun atau hanya mengalami gejala ringan.
Namun secara umum, gejala hipertensi adalah:
1. Sakit kepala parah
2. Pusing
3. Penglihatan buram
4. Mual
5. Telinga berdenging
6. Kebingungan
7. Detak jantung tak teratur
8. Kelelahan
9. Nyeri dada
10. Sulit bernapas
11. Darah dalam urin
12. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

D. Komplikasi / Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan Pada Penyaakit


Hipertensi
1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena
penumpukan kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang
ditimbulkan pandangan mata kabur.
2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang
lama dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa
sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun mentbabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan
sakit pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai
O2 berkurang bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh
darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak
(Stroke).

E. Penatalaksaan Hipertensi Dirumah


Pencegahan dan manajemen hipertensi lebih utama ditekankan
pada perubahan gaya hidup dan pengaturan diet.
1. Diet
Diet untuk hipertensi membatasi konsumsi garam, makanan asin,
meningkatkan konsumsi sayuran dan buah sebagai sumber utama kalium.
Diet yang banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan rendah lemak
serta rendah lemak jenuh (diet DASH) dapat menurunkan tekanan darah.
Selain itu, terapi tambahan yang perlu dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi hipertensi, yaitu:
a.   Kurangi berat badan jika berlebih.
b.   Tingkatkan aktivitas fisik olahraga (30-45 menit hampir tiap hari
dalam satu minggu).
c. Kurangi asupan natrium/ garam tidak lebih dari 100 mmol
d. Berhenti merokok dan kurangi asupan lemak jenuh dalam diet

e. Makanan yang boleh di makan


1) Sumber karbohidrat : Beras, kentang, singkong, terigu, tapioca,
gula.
2) Sumber protein hewani : Daging dan ikan maksimum 2 potong
sedang, telur 1 maksimum 1 butir sehari, susu maksimum 2 gelas
sehari.
3) Sumber protein nabati : Semua kacang-kacangan dan hasilnya
yang diolah dan di masak tampa garam.
4)  Sayuran : Semua sayuran segar: sayuran yang diawet tanpa garam
dapur dan soda.
5) Buah-buahan : Semua buah-buahan segar: buah-buahan yang di
awet tampa garam dapur.
Makanan yang tidak boleh dimakan
1)  Karbohidrat : Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan
garam dapur dan atau soda.
2) Protein hewani dan nabati
Hewani: otak, ginjal, lidah, sarden, keju, daging, ikan dan telur
yang diawetkan dengan garam dapur seperti: daging asap, ham,
dendeng, abon, ikan asin dan ikan kaleng, kornet, udang kering.
Nabati: keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangandan
hasilnya yang dimasak dengan garam dapur.
3) Sayuran : Sayuran yang diawet dengan garam dapur seperti
sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar.
4) Buah-buahan : Buah-buah yang diawet dengan garam dapur
2. Olahraga
Selain mengatur pola makan atau diet, dianjurkan pula untuk olah ragasecara
teratur dan mengontrol tekanan darah, dan juga berhentimerokok untuk mencegah
kemungkinan komplikasi

Anda mungkin juga menyukai