Proposal penelitian
Diajukan Untuk Memenuhhi Tugas Akhir Mata Kuliah Epidemiologi Gizi Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin
Makassar
Oleh :
KELOMPOK 1
Pratiwi Maharani Achmad (70200118019)
Warda (70200118025)
Yuliana (70200118041)
Mutmainnah (70200118034)
PEMINATAN GIZI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji hanya milik Allah SWT dan kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, serta shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami sebagai penyusun mampu
menyelesaikan Draft Proposal “Analisis Pengaruh Media Informasi Terhadap Perilaku
Gizi Seimbang Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauuddin
Makassar Angkatan 2018-2021”
Semoga proposal ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
wawasan supaya menjadi referensi pengembangan kepada pembaca khususnya
para mahasiswa UIN Alauddin Makassar Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat peminatan Gizi
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen guna menjadi acuan untuk kedepannya.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2014 remaja merupakan penduduk dalam rentang
usia antara 10-18 tahun, dan Menurut World Health Organizatuon,
remaja yaitu penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, sedangkan
menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Beberapa
perubahan terjadi pada remaja, salah satunya perubahan perilaku
makan, baik mengarah kepada perilaku makan yang sehat maupun
cenderung mengarah kepada perilaku makan tidak sehat. dari beberapa
penelitian menunjukkan bahwa pada remaja terjadi perubahan pola
makan kearah kurang baik, dan hal ini dalam jangka panjang akan
berdampak pada status gizi remaja baik kekurangan maupun kelebihan
gizi.
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi (Kemenkes RI,
2014). Pendidikan gizi penting dilakukan untuk mengubah perilaku
masyarakat yang salah di bidang gizi sehingga tercipta sumber daya
manusia yang berkualitas. Perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat di bidang gizi memerlukan berbagai alat bantu, baik cetak
maupun visual. Menurut pandangan Notoatmodjo (2003) Pengetahuan
gizi seimbang adalah pengetahuan tentang makanan dan zat gizi,
sumber – sumber zat gizi pada makanan yang aman dikonsumsi agar
tidak menimbulkan penyakit dengan cara pengelolahan makanan yang
baik supaya zat gizi yang terkandung dalam makanan tidak hilang serta
bagaimana hidup sehat.
Pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cendrung
untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media
masa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula
pengetahuan yang didapat tentang gizi seimbang . pengetahuan sangat
erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang
dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang
perpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah
pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan
formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua
aspek yaitu aspek positif dan negative. Kedua aspek inilah yang
akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu.
Semakin banyak aspek positifdari objek yang diketahui, akan
menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tertentu (Wawan,
2010).
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate imact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Majunya teknologi akan tersedia bermacam–macam media massa yang
dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.
Sebagian sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain – lain mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa
membawa pula pesan – pesan yang berisisugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adamya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
Hal tersebut dapat di lihat pada persentase prevalensi kelebihan dan
kekurangan gizi remaja di Indonesiaa. Saat ini remaja berusia 13-15
tahun dengan prevalensi kurus sebesar 11,1% dan prevalensi gemuk
sebesar 10,8%. Pada remaja berusia 16-18 tahun dengan prevalensi
kurus sebesar 9,4% dan prevalensi gemuk sebesar 7,3%. Provinsi Jawa
Timur termasuk provinsi dengan prevalensi gemuk di atas rata-rata
Nasional pada remaja usia 13-18 tahun. Prevalensi kurus relatif sama
pada tahun 2007 dan 2013, dan prevalensi sangat kurus naik 0,4%,
sebaliknya prevalensi gemuk naik dari 1,4% pada tahun 2007 menjadi
7,3% pada tahun 2013.
Sumber daya manusia yang berkualitas akan membentuk generasi
yang sehat dan cerdas baik secara emosi, intelegensia, ataupun
spiritualnya serta tercermin dari status gizi optimal yang seimbang.
yang dicapai melalui konsumsi pangan beragam, bergizi, dan
berimbang (Health & Panaretto 2005). Pemerintah Indonesia telah
menerapkan kebijakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yaitu upaya pengaruh media informasi terhadap perbaikan
gizi masyarakat melalui penerapan gizi seimbang.
Islam menganjurkan supaya ketika mengonsumsi makanan dan
minuman yang seimbang namun mesti memperhatikan apa yang kita
makan dan minum baik dari sisi zatnya maupun cara memperolehnya
begitupun dalam pemenuhan gizi yang baik bagi manusia. Allah swt
berfirman dalam Q.S Al-Baqarah 168. “Wahai manusia! Makanlah
dari (makanan) yang halal dan baik” (Q.S Al-Baqarah 168) Ayat
tersebut memerintahkan kepada manusia untuk, memakan apa yang
Allah ciptakan di bumi dari segala yang halal yang Allah tidak
haramkan dan yang baik-baik yang disukai manusia. Selain halal,
makanan juga harus yang baik, yaitu yang sehat, aman, dan tidak
berlebihan. Makanan dimaksud adalah yang terdapat di bumi yang
diciptakan Allah untuk seluruh umat manusia, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah setan yang selalu merayu manusia agar
memenuhi kebutuhan jasmaninya walaupun dengan cara yang tidak
sesuai dengan ketentuan Allah. Meningkatkan permasalahan gizi pada
remaja salah satunya disebabkan oleh kurangnya pemahaman gizi dan
kebiasaan makan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang.
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Salmiah, et al (2015) yang
dilakukan di SMPN 35 Makassar menunjukkan bahwa pengetahuan
gizi responden masih masuk dalam kategori kurang. Sementara itu
berdasarkan penelitian yang dilakukan Sari, (2017) pada siswa MTs
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah tentang praktik gizi seimbang
menunjukkan bahwa 62,5% siswa memiliki kebiasaan makan sehari-
hari tidak sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang. Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait gizi
seimbang yaitu dengan memberikan edukasi. Pemberian edukasi gizi
membutuhkan media untuk mempermudah responden dalam
memahami materi. Web merupakan salah satu media edukasi berbasis
teknologi edutainment yang sudah banyak diterapkan di Luar negeri
dan berpotensi diterap di Indonesia. Menurut 10 web merupakan
sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa halaman yang berisi
informasi dalam bentuk data digital baik berupa gambar, video, text,
audio dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur internet.
Berdasarkan hasil survei 2017 yang dilakukan oleh Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pertumbuhan pengguna
internet di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017
pertumbuhan pengguna internet mencapai angka tertinggi
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 143,26 juta.
Sedangkan jika dikelompokkan berdasarkan usia, penetrasi pengguna
internet paling banyak berusia 13-18 tahun yaitu 75,5%. Sebanyak
44,16% perangkat yang digunakan untuk mengakses internet adalah
smartphone, 4,49% menggunakan komputer/laptop, dan 39,28%
menggunakan keduanya. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa
media berbasis internet memiliki potensi untuk membantu edukasi gizi
terkait gizi seimbang di kalangan remaja.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah:
Apakah ada pengaruh media informasi terhadap perilakuk gizi
seimbang pada mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar angkatan 2018-2021.
C. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini yaitu :
1. Ha : terdapat pengaruh media informasi terhadap perilaku gizi
seimbang pada mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar angkatan 2018-2021.
2. H0 : tidak terdapat pengaruh media informasi terhadap perilaku
gizi seimbang pada mahasiswa kesehatan masyarakat
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar angkatan 2018-
2021.
5. Manfaat penelitian
1. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi ilmiah
bagi penelitian selanjutnya dan memperkaya ilmu yang berguna
bagi pembaca yang ingin menambah wawasan mengenai pengaruh
media informasi terhadap perilakuk gizi seimbang pada mahasiswa
kesehatan masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
angkatan 2018-2021.
2. Bagi pemerintah
Sebagai dasar informasi dalam melakukan berbagai upaya
promotif dan preventif melalui perbaikan perilaku gizi
seimbang
3. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti
dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai
pengaruh media informasi terhadap perilakuk gizi seimbang
pada mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar angkatan 2018-2021.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b) Agama
Agama sering menentukan konteks pemilihan
makanan secara luas. Beberapa agama di dunia memiliki
peraturan tentang makanan yang diperbolehkan, dan kapan
makanan tersebut boleh atau tidak boleh dimakan.
Larangan ditetapkan mengenai jenis daging, daging secara
umum dan cara memasak dan kombinasi makanan juga
diatur oleh ketentuan ini. Peraturan mungkin juga meliputi
lama puasa, ritual dan 12 perayaan. Penganut agama-agama
ini membatasi pilihan makanan mereka, tetapi juga
memperoleh rasa identitas.
c) Keputusan etis
Cara menghasilkan makanan dapat dipengaruhi
pemilihan makanan. Ada banyak keprihatinan mengenai
cara pemeliharaan hewan untuk dimakan dan cara bertani
yang merusak lingkungan. Pendukung suatu prinsip etika
mungkin mengubah pilihan makanannya agar sesuai
dengan prinsip yang dianutnya, memilih makanan produk
organik menjadi vegan atau vegetarian.
d) Faktor ekonomi
Dalam kelompok budaya atau agama manapun,
akses terhadap makanan (kemampuan memperoleh
makanan) dalam hal uang atau barang penukar merupakan
faktor kritikal dalam menentukan pilihan makanan.
Semakin tinggi status ekonominya, semakin banyak jumlah
dan jenis makanan yang dapat diperoleh.Sebaliknya, orang
yang hidup dalam kemiskinan atau berpenghasilan rendah
memiliki kesempatan yang sangat terbatas untuk memilih
makanan. Ini mungkin merupakan akibat dari tidak
tersedianya makanan di daerah mereka, kurangnya uang
untuk membeli makanan, atau keduanya.
2. Definisi informasi
Informasi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang di era
globalisasi yang memicu kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) ini. Kebutuhan informasi ini diawali dengan
keingintahuan individu akan suatu hal sehingga mereka berusaha
mencari informasi dengan caranya masing-masing. Berbagai cara
dilakukan untuk mendapatkan informasi tersebut, baik dengan
pengamatan langsung atau pun dengan memanfaatkan teknologi untuk
mencari informasi agar lebih mudah.( Muhammad Nurfadillah,
Ardiansah, 2021)
Keingintahuan ini juga memacu para pengembang untuk
mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
membantu dan memudahkan pencarian informasi seperti saat ini. Hal
ini mengakibatkan perubahan bentuk pada sumber-sumber informasi.
Sebelumnya sumber informasi hanya ada dalam bentuk tercetak,
sedangkan saat ini bentuk sumber informasi sudah banyak dalam
bentuk elektronik atau digital. Perubahan ini juga dapat mempengaruhi
bagaimana perilaku individu dalam mencari informasi serta memilih
sumber informasinya.
Informasi merupakan data yang telah diproses dan memiliki makna
dan dapat memberikan pengetahuan bagi yang menggunakan. Dari
kedua definisi diatas (system dan informasi) maka definisi dari Sistem
Informasi adalah alat yang digunakan untuk mengolah data menjadi
sebuah informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
( Fendi Hidayat, 2021)
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :Informasi is
data that has been processed to become significantly more
meaningful for is receiver and udeful in decision making. ([Devis &
Olson,1986]). Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi data
didistribusikan kepada para pemakai. ( Ahmad Ikhwan, Romi Hendri,
2020)
Wilson (2000), mendefinisikan perilaku pencarian informasi
sebagai usaha pencari informasi dalam melakukan pencarian informasi
ketika berinteraksi dengan sistem informasi. Pencari informasi sadar
dengan adanya kebutuhan informasi dan merasa harus dipenuhi untuk
kegiatan sehari-harinya. Kebutuhan informasi ini berbeda-beda
masing-masing individu sehingga menyebabkan perilaku pencarian
informasi yang berbeda pula.
Teknologi informasi merupakan salah satu cara atau alat yang
dapat membantu penyelesaian suatu pekerjaan. Setiap perusahaan baik
dalam skala kecil maupun besar dapat dipastikan membutuhkan
teknologi canggih seperti komputer, baik yang digunakan secara
manual maupun dengan menggunakan sistem. Saat ini kecepatan
pengolahan dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat
penting bagi setiap instansi atau perusahaan, terutama pada
perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat rutinitas tinggi dan
memiliki banyak data yang harus diolah. (Minda Mora Purba, 2020)
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
: VARIABEL INDEPENDEN
: VARIABEL DEPENDEN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantiatif dengan
pendekatan cross sectional karena penelitian ini ingin melihat
pengaruh media informasi terhadap perilaku gizi seimbang pada
mahasiswa kesehatan masyarakat universitas islam negeri alauddin
Makassar angkatan 2018-2020.
B. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini berada di kampus II universitas islam negeri
alauddin Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti.
Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik
purposive sampling, dengan pengambilan sampel penelitian
menggunakan metode acak sederhana. Besar sampel pada penelitian
ini menggunakan rumus lemeshow yaitu :
Z2 x P (1-P)
n=
d2
Keterangan :
N = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Z2 = derajat kepercayaan, dengan 1,96 untuk CI 95%
P = estimasi proporsi = 0,5
D = simpangan mutlak
1,962 x 0,5 (1-0,5)
n=
0,102
1,962 x 0,5 (0,5)
n=
0,102
3,8416 x 0,25
n=
0,102
0,9604
n=
0,01
n = 96,04
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan besar sampel maka diperoleh 96,04
yang kemudian dibulatkan menjadi 100. Jadi sampel pada penelitian ini adalah
minimal 100 responden
E. Instrument penelitian
1. Hp
Alat yang digunakan untuk mengisi kkuesioner online
melalui google from.
2. Kuesioner
Lembaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai
penelitian.
b. Analisis bivariate
Analisis bivariat adalah analisa yang
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan. Uji yang dipakai adalah spearman
rank dengan software SPSS dimana p < 0,05 maka
ada hubungan antara pengaruh media informasi
terhadap perilaku gizi seimbang pada mahasiswa
kesehatan masyarakat universitas islam negeri
alauddin Makassar angkatan 2018-2021. Sedangkan
p > 0,05 tidak ada hubungan antara pengaruh
media informasi terhadap perilaku gizi seimbang
pada mahasiswa kesehatan masyarakat universitas
islam negeri alauddin Makassar angkatan 2018-
2021.
18 27 24.5
19 27 24.5
20 17 15.5
21 34 30.9
22 3 2.7
2. Analisis bivariat
Pengaruh media informasi atau media sosial terhadap gizi seimbang pada
remaja memang sangat berpengaruh. Salah satu yang membut meningkatnya
permasalahan gizi pada remaja adalah disebabkan oleh kurangnya pemahaman
gizi dan kebiasaan makan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang. Pola makan
yang tidak sehat dan tinggi kalori pad usia remaja dapat mengakibatkan masalah
gizi yang serius. Banyak alat dan cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan, kewaspadaan, dan perilaku makan pada seseorang. Pemberian
edukasi gizi atau infromasi gizi membutuhkan media untuk mempermudah
responden dalam memahami materi. Web merupakan salah satu media edukasi
berbasis teknologi edutiment yang sudah banyak diterapkan di Luar negeri dan
berpotensi diterapkan di Indonesia. Makanan yang mengandung gizi seimbang
berarti makanan yang dikonsumsi mengandung zat gizi yang lengkap untuk
menjamin metbolisme tubuh berjalan dengan baik. Faktor gizi memegang peran
penting dalam pertumbuhan, kecerdasan, penceghan terhadap infeksi, produktivits
kerja, dan pencegahan terhadap penyakit kronis. Dalam mengkonsmsi makanan
dengan gizi seimbang harus menerapkan prinsip tidak dari suatu makanan yang
mengandung seluruh zat gizi yang diperlukan tubuh, kecuali ASI untuk bayi
hingga umur 6 bulan. Pola makan dengan gizi seimbang bukan hanya
memperhatikan sumber zat gizi makro (karbohidrat, lemak, dan protein) tapi juga
zat gizi mikro, seperti vitamin dn mineral. (Doni, 2017)
Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan serta
peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan berbagai jenis dan jumlah
makanan yang dikonsumsi. Pendidikan atau penyuluhan gizi adalah pendekatan
eduktif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan
dalam meningkatkan perbaikan pangan dan status gizi. Konsumsi gizi seimbang
merupkan konsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jumlah
dan jenis yang sesuia dengan kebutuhan tubuh dengan prinsip keanekaragaman
makanan. Ketika makanan yang dikonsumsi tidak mengandung gizi seimbang
maka akan mempengaruhi status gizi seseorang. Kekurangan gizi akan
menyebabkan seseorang mengalami gagal tumbuh, terganggunya perkembangan,
menurunkan produktivitas kerja, serta dapat berakibat pada morbilitas karena
penururnan imunitas tubuh dan mortalitas (Fauzi, 2012)
Menurut Cecep (2015) bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera pengelihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.Pengetahuan gizi yang didasari dengan
pemahaman yang tepat akan menumbuhkan perilaku yang diharapkan, khususnya
tentang pengetahuan gizi. Pengetahuan gizi yang baik akan mempengaruhi
tindakan dari seseorang dalam hal pemenuhan akan kebutuhan gizi melalui
konsumsi makanannya.
1. Media informasi
Media sosial atau biasa disebut dengan media informasi adalah sebuah
media yang dapat memudahkan dalam mengetahuai informasi secara luas seperti
forum, dunia virtual dan jejaring sosial. (Rafiq, 2015). Sedangkan Informasi
merupakan suatu yang mendasar bagi suatu pengetahuan dan pendidikan dimana
seseorang berpatisipasi dalam urusan sosial dan kemajuan suatu pengetahuan
(Dharlinda Suri, 2019). (Pembangunan & Suri, 2019)
Hasil penelitian ini, sejalan dengan penelitian (Shofia lathifa dan Trias
Muhmudiono 2020) yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan baik (100%), sikap positif (88,9%) dan praktik baik
(94,4%). Bardasarkan penelitian ini, dapat diketahui bahwa ada pengaruh media
web atau internet terhadap gizi sembang (p value = 0,000), sehingga hal ini
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh media informasi
dengan status gizi seimbang. (Access, 2020)
2. Gizi seimbang
Gizi seimbang merupakan sebuah susunan pola makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan Yang
dibutuhkan oleh tubuh, dengan tetap memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal. Secara umum
komposisi makanan yang seimbang adalah bila komposisi energi dari karbohidrat
50-65%, protein 10-20%, dan lemak 20-30%.
Konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari jumlah kecukupan
energi atau hanya sekitar 3-4 sendok makan setiap hari. Terdapat beberapa
pedoman untuk menjalankan gizi seimbang yakni: membiasakan sarapan pagi,
selalu mencuci tangan sebelum makan, minum air putih yang cukup,
mengkonsumsi buah dan sayur, membiasakan mengkonsumsi makan makanan
pokok yang beraneka ragam, membatasi makanan manis/asin/dan berlemak,
sering melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein seperti lauk pauk, membaca label pada kemasan sebelum mengkonsumsi,
dan yang terakhir yaitu selalu mensyukuri Reski yang di dapatkan.
Hasil penelitian perilaku gizi seimbang pada 110 responden terdapat 101
responden (91,8%) perilaku gizi seimbang kurang dan 9 responden (8,2%)
perilaku gizi seimbang cukup. Dapat disimpulkan dari hasil analisis diatas bahwa,
masih banyak mahasiswa yang kurang menerapkan perilaku gizi seimbang dalam
kehidupan sehari-hari.
Hasil penelitian ini, sejalan dengan penelitian Linda Dwi Jayanti, Yekti
Hartati Effendi, dan Dadang Sukandar (2011) yang berjudul Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (Phbs) Serta Perilaku Gizi Seimbang Ibu Kaitannya Dengan
Status Gizi Dan Kesehatan Balita Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang
menunjukkan Pengetahuan gizi berkorelasi positif dengan PHBS dalam keluarga
(p0.05). (Cetak & Online, 2019)
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
(Andiarna et al., 2020; Aziz, 2019; Bukhari et al., 2020; Dwi Jayanti & Elsa
Novananda, 2019; Fadhilah et al., 2018, 2018; Fauzi, 2012; Fitria, 2013;
Goyena & Fallis, 2019; Nurfadillah & Ardiansah, 2021; Pane et al., 2020;
Pekelitian, 1990; Purba, 2014; Rahmah et al., 2020; Saat & Pandemi, 2021,
2021, 2021; Sari & Mahmudah, 2020; Tarbiyah & Kudus, 2021; et al.,
2020)Andiarna, F., Widayanti, L. P., Hidayati, I., & Agustina, E. (2020).
Analisis Penggunaan Media Sosial Terhadap Kejadian Insomnia Pada
Mahasiswa. PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian,
17(2), 37–42.
Aziz, I. (2019). Pengaruh Uang Saku, Gaya Hidup, dan Perilaku Menabung
terhadap Pola Konsumsi Non Makanan Mahasiswa (Studi Pada: Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB UB, 8, 1–16.
Bukhari, I., Wahyuddin, M. I., & Nathasia, N. D. (2020). Perancangan Sistem
Informasi Radio Online Universitas Nasional Berbasis Web. Jurnal Media
Informatika Budidarma, 4(3), 715. https://doi.org/10.30865/mib.v4i3.2214
Dwi Jayanti, Y., & Elsa Novananda, N. (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang
Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Kelas Xi Akuntansi 2
(Di Smk Pgri 2 Kota Kediri). Jurnal Kebidanan, 6(2), 100–108.
https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i2.38
Fadhilah, F. H., Widjanarko, B., Shaluhiyah, Z., Pendidikan, B., & Perilaku, I.
(2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Makan Pada
Anak Gizi Lebih Di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kerja Puskesmas
Poncol Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1),
734–744.
Fauzi, C. A. (2012). Analysis of The Knowledge and Behaviour of Adolescents
Based on The General Guidelines of Balanced Nutrition (PUGS) Point 6 ,
10 , 11 , and 12. Kesehatan Reproduksi, 3(4), 91–105.
Fitria. (2013). Faktor-faktor Pola makan. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Goyena, R., & Fallis, A. . (2019). Tinjauan Pustaka: Pengetahuan Gizi Seimbang.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Nurfadillah, M., & Ardiansah, A. (2021). Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswa Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Sebelum Dan Saat
Pandemi Covid-19. Fihris: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 16(1),
21. https://doi.org/10.14421/fhrs.2021.162.21-39
Pane, D. N., Fikri, M. E., & Siregar, N. (2020). Upaya Peningkatan Repurchase
Intention Melalui Sosial Media Dan Word of Mouth Terhadap Hotel Parbaba
Beach Di Daerah Pariwisata Kabupaten Samosir. Jurnal Manajemen Tools,
12(1), 12–20. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Pekelitian, L. (1990). Populasi Dan Sampel Penelitian. April 1952, 100–108.
Purba, M. M. (2014). Analisa Sistem Informasi Logbook Maintenance Pada Pusat
Jaringan Komunikasi Di Bmkg. Jurnal Sistem Informasi) Universitas
Suryadarma, 7(1), 65–84. https://doi.org/10.35968/jsi.v7i1.383
Rahmah, S. F., Mahda, D. R., Purwati, T., Suryo, B., & Nasution, A. M. (2020).
Edukasi Protokol Kesehatan dalam Menjalankan New Normal di Masa
Pandemik Melalui Media Poster Corona virus adalah keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit mulai ( MERS ) dan Severe Acute Respiratory
Distancing , Stay at Home , memakai Covid-19 Mengg. Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1–5.
http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
Saat, S., & Pandemi, M. (2021). Gambaran Penerapan Prinsip Gizi Seimbang
Pada Pemuda Di Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding Kabupaten
Minahasa Selatan Saat Masa Pandemi Covid-19. Kesmas, 10(1), 194–202.
Sari, D. N., & Basit, A. (2020). Media Sosial Instagram Sebagai Media Informasi
Edukasi. Persepsi: Communication Journal, 3(1), 23–36.
https://doi.org/10.30596/persepsi.v3i1.4428
Sari, S. P., & Mahmudah, U. (2020). Penggunaan Media Cakram Gizi terhadap
Perilaku Konsumsi Sayur dan Buah Remaja. Jurnal Nutrisia, 22(1), 1–7.
https://doi.org/10.29238/jnutri.v22i1.202
Tarbiyah, F., & Kudus, I. (2021). NCOINS : National Conference Of Islamic
Natural Science ( 2021 ). 23–34.
Andiarna, F., Widayanti, L. P., Hidayati, I., & Agustina, E. (2020). Analisis
Penggunaan Media Sosial Terhadap Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa.
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 17(2), 37–42.
Aziz, I. (2019). Pengaruh Uang Saku, Gaya Hidup, dan Perilaku Menabung
terhadap Pola Konsumsi Non Makanan Mahasiswa (Studi Pada: Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB UB, 8, 1–16.
Bukhari, I., Wahyuddin, M. I., & Nathasia, N. D. (2020). Perancangan Sistem
Informasi Radio Online Universitas Nasional Berbasis Web. Jurnal Media
Informatika Budidarma, 4(3), 715. https://doi.org/10.30865/mib.v4i3.2214
Dwi Jayanti, Y., & Elsa Novananda, N. (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang
Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Kelas Xi Akuntansi 2
(Di Smk Pgri 2 Kota Kediri). Jurnal Kebidanan, 6(2), 100–108.
https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i2.38
Fadhilah, F. H., Widjanarko, B., Shaluhiyah, Z., Pendidikan, B., & Perilaku, I.
(2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Makan Pada
Anak Gizi Lebih Di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kerja Puskesmas
Poncol Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1),
734–744.
Fauzi, C. A. (2012). Analysis of The Knowledge and Behaviour of Adolescents
Based on The General Guidelines of Balanced Nutrition (PUGS) Point 6 ,
10 , 11 , and 12. Kesehatan Reproduksi, 3(4), 91–105.
Fitria. (2013). Faktor-faktor Pola makan. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Goyena, R., & Fallis, A. . (2019). Tinjauan Pustaka: Pengetahuan Gizi Seimbang.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Nurfadillah, M., & Ardiansah, A. (2021). Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswa Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Sebelum Dan Saat
Pandemi Covid-19. Fihris: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 16(1),
21. https://doi.org/10.14421/fhrs.2021.162.21-39
Pane, D. N., Fikri, M. E., & Siregar, N. (2020). Upaya Peningkatan Repurchase
Intention Melalui Sosial Media Dan Word of Mouth Terhadap Hotel Parbaba
Beach Di Daerah Pariwisata Kabupaten Samosir. Jurnal Manajemen Tools,
12(1), 12–20. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Pekelitian, L. (1990). Populasi Dan Sampel Penelitian. April 1952, 100–108.
Purba, M. M. (2014). Analisa Sistem Informasi Logbook Maintenance Pada Pusat
Jaringan Komunikasi Di Bmkg. Jurnal Sistem Informasi) Universitas
Suryadarma, 7(1), 65–84. https://doi.org/10.35968/jsi.v7i1.383
Rahmah, S. F., Mahda, D. R., Purwati, T., Suryo, B., & Nasution, A. M. (2020).
Edukasi Protokol Kesehatan dalam Menjalankan New Normal di Masa
Pandemik Melalui Media Poster Corona virus adalah keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit mulai ( MERS ) dan Severe Acute Respiratory
Distancing , Stay at Home , memakai Covid-19 Mengg. Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1–5.
http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
Saat, S., & Pandemi, M. (2021). Gambaran Penerapan Prinsip Gizi Seimbang
Pada Pemuda Di Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding Kabupaten
Minahasa Selatan Saat Masa Pandemi Covid-19. Kesmas, 10(1), 194–202.
Sari, D. N., & Basit, A. (2020). Media Sosial Instagram Sebagai Media Informasi
Edukasi. Persepsi: Communication Journal, 3(1), 23–36.
https://doi.org/10.30596/persepsi.v3i1.4428
Sari, S. P., & Mahmudah, U. (2020). Penggunaan Media Cakram Gizi terhadap
Perilaku Konsumsi Sayur dan Buah Remaja. Jurnal Nutrisia, 22(1), 1–7.
https://doi.org/10.29238/jnutri.v22i1.202
Tarbiyah, F., & Kudus, I. (2021). NCOINS : National Conference Of Islamic
Natural Science ( 2021 ). 23–34.
Andiarna, F., Widayanti, L. P., Hidayati, I., & Agustina, E. (2020). Analisis
Penggunaan Media Sosial Terhadap Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa.
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 17(2), 37–42.
Aziz, I. (2019). Pengaruh Uang Saku, Gaya Hidup, dan Perilaku Menabung
terhadap Pola Konsumsi Non Makanan Mahasiswa (Studi Pada: Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB UB, 8, 1–16.
Bukhari, I., Wahyuddin, M. I., & Nathasia, N. D. (2020). Perancangan Sistem
Informasi Radio Online Universitas Nasional Berbasis Web. Jurnal Media
Informatika Budidarma, 4(3), 715. https://doi.org/10.30865/mib.v4i3.2214
Dwi Jayanti, Y., & Elsa Novananda, N. (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang
Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Kelas Xi Akuntansi 2
(Di Smk Pgri 2 Kota Kediri). Jurnal Kebidanan, 6(2), 100–108.
https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i2.38
Fadhilah, F. H., Widjanarko, B., Shaluhiyah, Z., Pendidikan, B., & Perilaku, I.
(2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Makan Pada
Anak Gizi Lebih Di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kerja Puskesmas
Poncol Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1),
734–744.
Fauzi, C. A. (2012). Analysis of The Knowledge and Behaviour of Adolescents
Based on The General Guidelines of Balanced Nutrition (PUGS) Point 6 ,
10 , 11 , and 12. Kesehatan Reproduksi, 3(4), 91–105.
Fitria. (2013). Faktor-faktor Pola makan. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Goyena, R., & Fallis, A. . (2019). Tinjauan Pustaka: Pengetahuan Gizi Seimbang.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Nurfadillah, M., & Ardiansah, A. (2021). Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswa Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Sebelum Dan Saat
Pandemi Covid-19. Fihris: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 16(1),
21. https://doi.org/10.14421/fhrs.2021.162.21-39
Pane, D. N., Fikri, M. E., & Siregar, N. (2020). Upaya Peningkatan Repurchase
Intention Melalui Sosial Media Dan Word of Mouth Terhadap Hotel Parbaba
Beach Di Daerah Pariwisata Kabupaten Samosir. Jurnal Manajemen Tools,
12(1), 12–20. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Pekelitian, L. (1990). Populasi Dan Sampel Penelitian. April 1952, 100–108.
Purba, M. M. (2014). Analisa Sistem Informasi Logbook Maintenance Pada Pusat
Jaringan Komunikasi Di Bmkg. Jurnal Sistem Informasi) Universitas
Suryadarma, 7(1), 65–84. https://doi.org/10.35968/jsi.v7i1.383
Rahmah, S. F., Mahda, D. R., Purwati, T., Suryo, B., & Nasution, A. M. (2020).
Edukasi Protokol Kesehatan dalam Menjalankan New Normal di Masa
Pandemik Melalui Media Poster Corona virus adalah keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit mulai ( MERS ) dan Severe Acute Respiratory
Distancing , Stay at Home , memakai Covid-19 Mengg. Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1–5.
http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
Saat, S., & Pandemi, M. (2021). Gambaran Penerapan Prinsip Gizi Seimbang
Pada Pemuda Di Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding Kabupaten
Minahasa Selatan Saat Masa Pandemi Covid-19. Kesmas, 10(1), 194–202.
Sari, D. N., & Basit, A. (2020). Media Sosial Instagram Sebagai Media Informasi
Edukasi. Persepsi: Communication Journal, 3(1), 23–36.
https://doi.org/10.30596/persepsi.v3i1.4428
Sari, S. P., & Mahmudah, U. (2020). Penggunaan Media Cakram Gizi terhadap
Perilaku Konsumsi Sayur dan Buah Remaja. Jurnal Nutrisia, 22(1), 1–7.
https://doi.org/10.29238/jnutri.v22i1.202
Tarbiyah, F., & Kudus, I. (2021). NCOINS : National Conference Of Islamic
Natural Science ( 2021 ). 23–34.
(Doni, 2017; Fauzi, 2012; Hager & Wellein, 2021; Ifroh et al., 2019; Lathifa &
Mahmudiono, 2019; Nurfatmi et al., 2021; Rafiq, 2020; Sary, 2021; Suri,
2019)Doni, F. R. (2017). Perilaku Penggunaan Smartphone Pada Kalangan
Remaja. Journal Speed Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 9(2),
16–23.
Fauzi, C. A. (2012). Analysis of The Knowledge and Behaviour of Adolescents
Based on The General Guidelines of Balanced Nutrition (PUGS) Point 6 ,
10 , 11 , and 12. Kesehatan Reproduksi, 3(4), 91–105.
Hager, G., & Wellein, G. (2021). Pppp. Introduction to High Performance
Computing for Scientists and Engineers, 194–210.
https://doi.org/10.1201/ebk1439811924-14
Ifroh, R. H., Susanti, R., Permana, L., & Noviasty, R. (2019). Peran Petugas
Promosi Kesehatan Dalam Penggunaan Audiovisual Sebagai Media
Komunikasi Informasi Dan Edukasi. Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 281–289.
Lathifa, S., & Mahmudiono, T. (2019). Pengaruh Media Edukasi Gizi Berbasis
Web Terhadap Perilaku Makan Gizi Seimbang Remaja Sma Surabaya the
Effect of Web-Based …. August 1945, 4–9. https://www.e-
journal.unair.ac.id/MGK/article/view/20950
Nurfatmi, R., Pratiwi, F., Achmad, M., & Hidayanti, N. (2021). Analisis
Pengaruh Media Informasi Terhadap Perilaku Gizi Seimbang Mahasiswa
FKIK UINAM 2021. X(X), 1–13.
Rafiq, A. (2020). Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu
Masyarakat. Global Komunika, 1(1), 18–29.
Sary, Y. N. E. (2021). Pendidikan Kesehatan Tentang Sarapan Pagi Seimbang
Berpengaruh Terhadap Perubahan Status Gizi Remaja Putri. Syifa’
MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 12(1), 11.
https://doi.org/10.32502/sm.v12i1.2539
Suri, D. (2019). Pemanfaatan Media Komunikasi dan Informasi dalam
Perwujudan Pembangunan Nasional. Jurnal Komunikasi Pembangunan,
17(2), 177–187. https://doi.org/10.46937/17201926848
LAMPIRAN
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jurusan :
Angkatan :
Jenis kelamin :
No. wa :
B. Kuesioner penalitian
Keterangan :
1. SS : Sangat Sering (6-7 Hari seminggu)
2. S : Sering (3-5 Hari seminggu)
3. KK : kadang-kadang (1-2 Hari seminggu)
4. TP : Tidak Pernah (0)
NO. PERTANYAAN SS S KK TP
TENTANG MEDIA
INFORMASI GIZI
SEIMBANG