Anda di halaman 1dari 17

PERUBAHAN DEMOGRAFI DAN PENYAKIT KRONIS

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Administrasi Pembangunan
Dosen Pengampu: Dami Yanthi, S.KM, M.Kes

Disusun Oleh:

1. M Ilham Anshori
2. Tengku Wira Muslimin
3. Muhammad Zaky
4. Muhammad Thariq
5. Melisa Ismita Salwa
6. Nabila Rezky Alya

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
2023

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji tuhan kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan waktu yg telah
ditentukan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Adminitrasi Pembangunan
yang membahas Perubahan Demografi dan Penyakit Kronis. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada khususnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada Dosen Pengampu
Ibu Dami Yanthi, SKM, M.Kes yang sudah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk masa
depan kita.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan maupun dari segi penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang khususnya dari dosen pengampu mata kuliah ini untuk
menjadi acuan kami untuk lebih baik lagi dalam menyusun makalah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi usaha kita.

Aamin Ya Rabbal’Alamin

Pekanbaru, 30 Desember 2023

Penyusun

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2

1.3 Tujuan..................................................................................................................................2

1.4 Manfaat................................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................3

2.1 Apa itu Perubahan Demografi dan Penyakit Kronis?.........................................................3

2.2 Teori....................................................................................................................................4

2.3 Faktor yang mempengaruhi Perubahan Demografi.............................................................5

2.4 Faktor yang mempengaruhi Penyakit Kronis......................................................................6

2.5 Solusi dari faktor Perubahan Demografi.............................................................................7

2.6 Solusi dari faktor Penyakit Kronis.......................................................................................8

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................10

3.2 Saran..................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan demografis yang terjadi di banyak negara berkembang berdampak pada


semua komponen dalam ekonomi suatu negara, dan ini juga terjadi di Indonesia. Perubahan
demografis yang tidak terkendali tentu akan berdampak pada kondisi ekonomi negara.
Indonesia menghadapi masalah produktivitas, hal ini menunjukkan bahwa perubahan
demografi dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.

Sebagai negara berkembang, Indonesia akan segera memasuki masa yang disebut
sebagai bonus demografi. Bonus demografi ini memang bisa menjadi momentum kebangkitan
Indonesia untuk bisa setara dengan negara-negara maju di dunia. Bagaimana tidak, “ledakan”
populasi penduduk berusia produktif yang terjadi sekarang diramalkan akan mencapai
puncaknya sekitar tahun 2030. Jika hal ini mampu dimanfaatkan dengan baik diharapkan
mampu memacu pembangunan Indonesia terutama dari sisi perekonomian sehingga
kesejahteraan penduduk pun akan makin meningkat. (Novianto, 2017)

Bonus demografi muncul ketika mayoritas penduduk dalam suatu masyarakat berada
dalam kelompok usia produktif, yaitu rentang usia 15 hingga 64 tahun. Potensi ini dapat
memberikan manfaat besar dalam hal tenaga kerja, namun, keberhasilannya harus senantiasa
disertai oleh kesehatan yang prima dan tingkat kecerdasan yang baik. Mengapa hal ini
penting? Karena ketika kelompok usia produktif memiliki kesehatan dan kecerdasan yang
optimal, dampak positifnya akan terasa dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia
serta indeks pembangunan manusia di suatu negara. Sebaliknya, jika kelompok usia produktif
mengalami masalah kesehatan dan rendah kecerdasannya, hal ini dapat berujung pada
bencana. Tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga menambah beban negara.
(Yudho, 2023)

Tingkat keparahan penyakit adalah hasil klasifikasi kunjungan rawat inap yang
menetapkan kelompok diagnostik terkait, termasuk risiko kematian dan tingkat keparahan
penyakit. Meskipun banyak digunakan dalam perawatan kesehatan, analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat keparahan penyakit belum diteliti secara memadai. Dalam studi
ini, kami menganalisis hubungan antara demografi dan kondisi kronis dan menentukan
pengaruhnya terhadap tingkat keparahan penyakit. Tingkat keparahan penyakit yang tinggi

1
umumnya muncul pada pasien dengan lebih dari dua kondisi kronis, terutama pada lansia.
Bagi pasien tanpa kondisi kronis, tingkat keparahan penyakit menunjukkan tingkat yang lebih
rendah atau aman, bahkan pada lansia. (Jungmin, 2021)

Indonesia diharapkan akan mengalami bonus demografi sekitar tahun 2030 – 2035.
Menghadapi fenomena ini, semua sektor dan lapisan masyarakat perlu aktif berkontribusi
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tidak ada waktu untuk tunda-tunda atau
meremehkan situasi yang ada. Saat ini, kita dihadapkan pada berbagai tantangan serius.
Penyakit tidak menular terus meningkat, sementara tekanan hidup dan masalah kejiwaan juga
semakin meluas. Masalah gizi juga menjadi ancaman serius, dengan tiga beban malnutrisi
yang perlu diatasi: gizi kurang, kelaparan terselubung, dan obesitas. Semua ini mengancam
kelangsungan hidup, perkembangan anak, dan kemajuan bangsa. (Yudho, 2023)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Pengertian Perubahan Demografi dan Penyakit Kronis
2. Teori
3. Faktor penyebab dari Perubahan Demografi dan Penyakit Kronis
4. Solusi dan cara menanggulanginya

1.3 Tujuan

Tujuan dari isi makalah ini adalah meningkatkan kesadaran diri dan pengetahuan bagi
pembaca tentang penyebab dan cara mencegah perubahan demografi dan penyakit kronis
sehingga pembaca dapat menerapkan solusi dan langkah langkah yang telah kami cantumkan
di dalam makalah ini.

1.4 Manfaat

Manfaat dari isi makalah ini adalah meningkatnya kesadaran diri dan pengetahuan kepada
para pembaca dan masyarakat mengenai pengertian, teori, penyebab dan pencegahan
perubahan demografi dan penyakit kronis.

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Perubahan Demografi dan Penyakit Kronis?

Kata demografi pertama kali digunakan oleh Achille Guilard pada tahun 1885, dalam
bukunya yang berjudul Elements de Statistique Humaine, ou Demographie Comparee.
Demografi berasal dari kata demos yang berarti penduduk dan grafein yang berarti gambaran.
Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk atau manusia terutama tentang
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang terjadi. Jika demografi adalah ilmu yang
mempelajari populasi manusia, maka perubahan demografi adalah tentang bagaimana
populasi manusia berubah seiring berjalannya waktu. Misalnya, kita dapat melihat perbedaan
dalam ukuran populasi atau struktur populasi berdasarkan rasio jenis kelamin, usia, komposisi
etnis, dan lain-lain. (Harry & Harmadi, 2008) (Demographic Change, 202)
Penyakit kronis disebut-sebut menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di
seluruh dunia. Definisi penyakit kronis menurut WHO (World Health Organization) adalah
penyakit yang terjadi dengan durasi panjang yang pada umumnya berkembang secara lambat
serta terjadi akibat faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku. Faktanya, 80% orang
dewasa yang berusia 65 tahun dan lebih tua memiliki setidaknya satu kondisi kronis,
sementara 68% memiliki dua atau lebih. Tetapi tidak bisa dipungkiri penyakit kronis juga
dapat menyerang seseorang sejak usia muda. Hal ini dapat terjadi akibat perubahan gaya
hidup modern yang semakin tidak sehat. Penyakit kronis akan sangat mengganggu aktivitas
hidup sehari-hari penderitanya. Ada beberapa jenis penyakit kronis yang kita ketahui seperti
gagal
jantung, stroke, hipertensi dan diabetes. (Hospital, 2023)
2.2 Teori

Masalah demografi penduduk di suatu negara telah banyak diperdebatkan sejak adanya
teori Malthus tahun 1798. Teori Malthus lebih menekankan pada pertumbuhan populasi dan
masalah ketersediaan pangan, sedangkan teori pasca Malthus menyiratkan dampak cukup
besar populasi dan pertumbuhan ekonomi, pandangan ekonomi modern pertumbuhan
ekonomi dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Perubahan demografis yang terjadi di
banyak negara berkembang berdampak pada semua komponen dalam ekonomi suatu negara,
dan ini juga terjadi di Indonesia. Perubahan demografis yang tidak terkendali tentu akan
berdampak pada kondisi ekonomi negara. (Harun, 2019)

3
Penyakit kronis merupakan penyakit dengan ciri bersifat menetap, menyebabkan
ketidak- mampuan pada penderitanya, dan untuk me- nyembuhkannya penderita perlu
melakukan perawatan dalam periode waktu yang lama. Miller (2012) menyatakan bahwa
kebanyakan lansia memiliki satu atau lebih kondisi kronis. Penelitian yang dilakukan oleh
National Center for Health Statistics (2003) dalam Meiner dan Lueckenotte (2006) mendapati
sebanyak 62% lansia yang berusia 65 tahun atau lebih memiliki dua atau lebih kondisi atau
penyakit kronis.(Kharisma Bestari et al., 2016)

4
2.3 Faktor yang mempengaruhi Perubahan Demografi

Masa depan tentu bukan sekadar kelanjutan masa lalu. Dunia terus berubah, semakin
kompleks dan penuh ketidakpastian. Dibutuhkan pendekatan strategic foresight dengan
memahami perubahan lingkungan yang mungkin terjadi di masa depan. Salah satu isu
strategis masa depan sebagai pijakan utama Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) ini ialah perubahan demografi global yang merujuk pada perubahan karakteristik
penduduk dunia sebagai konsekuensi kelahiran, kematian, dan migrasi.

Banyak pakar mencermati perubahan demografi dalam melihat masa depan. Richard
Dobbs dkk (2015) dalam bukunya, No Ordinary Disruption, menjelaskan, dunia sedang
mengalami disrupsi global akibat pengaruh empat kekuatan besar, yaitu urbanisasi,
globalisasi, teknologi, dan struktur umur penduduk.

Keempat kekuatan itu menghasilkan perubahan signifikan dalam cara produksi,


distribusi, dan transaksi di pasar, memengaruhi geoekonomi di masa depan. Jelas bahwa dua
dari empat kekuatan tersebut adalah perubahan demografi, yakni urbanisasi dan perubahan
struktur umur penduduk. (HARMADI, 2023)

2.4 Faktor yang mempengaruhi Penyakit Kronis

Setiap penyakit kronis memiliki faktor penyebab yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa
faktor yang sering menjadi pemicu penyebab penyakit kronis dilansir dari Kumparan:

5
1. Asap rokok dan polusi udara, Asap rokok dan polusi mengandung banyak bahan kimia
beracun dan bersifat karsinogenik yang mengakibatkan orang yang terpapar memiliki
risiko kanker lebih tinggi, hingga mengakibatkan masalah pernapasan. Asap rokok dan
polusi juga dapat memicu radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan munculnya
gangguan jantung. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan.
2. Gizi buruk, Gizi buruk yang diakibatkan karena pola makan keliru juga dapat
menyebabkan penyakit kronis. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang berminyak serta
mengandung kadar garam dan lemak yang tinggi bisa mengakibatkan munculnya
berbagai penyakit kronis. Penyakit kronis yang sering muncul akibat gizi buruk dan pola
makan yang salah adalah penyakit jantung koroner, diabetes, stroke, hipertensi, hingga
dyslipidemia.
3. Malas bergerak & jarang olahraga, Gaya hidup yang buruk seperti malas bergerak dan
jarang olahraga juga menjadi salah satu faktor pemicu utama munculnya penyakit kronis.
Kebiasaan buruk ini dapat mengakibatkan berat badan naik, metabolisme melambat,
insomnia, mudah lelah, hingga rentan terserang penyakit kronis. Jarang berolahraga juga
dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah hingga naiknya kadar gula dalam
darah. Hal tersebut diakibatkan oleh otot dan jaringan yang tidak bekerja secara
maksimal.
4. Konsumsi alkohol berlebihan, Bagi Anda yang sering mengonsumsi alkohol tentu juga
perlu waspada dan mulai mengurangi kebiasaan tersebut. Medical News Today
menemukan penelitian secara konsisten yang menyatakan bahwa konsumsi alkohol
berlebihan bisa merusak organ tubuh hingga menyebabkan kematian.Di dalam alkohol
terdapat kandungan zat adiktif yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan
kerusakan pada jaringan tubuh. Kerusakan jaringan tubuh mengakibatkan suatu organ
tidak bisa bekerja secara maksimal sehingga menimbulkan penyakit kronis. (Waspada
Penyakit Kronis, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya, 2023)

2.5 Solusi dari faktor Perubahan Demografi

Untuk mencegah faktor perubahan demografi, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

6
1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan: Melakukan investasi pendidikan dan
pelatihan untuk mengembangkan keterampilan dan kesadaran masyarakat, sehingga
mereka dapat bekerja secara efisien dan membantu pertumbuhan ekonomi.
2. Mengembangkan pasar tenaga kerja: Meningkatkan peluang pekerjaan dan mengelola
sumber daya manusia dengan membantu penduduk menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan keterampilan dan keahlian mereka
3. .Mengelola pertumbuhan populasi: Melakukan kebijakan yang baik untuk mengatur
pertumbuhan populasi, sehingga kesejahteraan penduduk dapat terjaga dan kemiskinan
dapat diurangi.
4. Meningkatkan tingkat kesehatan penduduk: Meningkatkan kualitas layanan kesehatan,
serta melakukan kebijakan untuk mencegah penyakit kronis dan promosikan kesehatan
masyarakat.
5. Mengembangkan ekonomi dan infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur, serta
mendukung pengembangan ekonomi untuk membuat lingkungan kerja dan sosial yang
lebih baik bagi penduduk.
6. Mengurangi ketidakpastian dan kriminalitas: Mengembangkan program yang efektif
untuk mengurangi ketidakpastian dan kriminalitas, sehingga meningkatkan keselamatan
masyarakat.
7. Meningkatkan pendapatan dan penghasilan: Meningkatkan pendapatan dan penghasilan
masyarakat melalui upaya pemerintah untuk menyediakan sumber daya dan peluang
pekerjaan yang baik.

2.6 Solusi dari faktor Penyakit Kronis

Dilansir dari situs Lifepack, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari
penyakit kronis seperti yang disebutkan di atas, seperti:

1. Menerapkan pola makan sehat, Penyakit kronis biasanya disebabkan oleh kebiasaan dan
gaya hidup yang tidak sehat, termasuk memiliki pola makan yang buruk. Terlalu banyak

7
mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan dan minuman yang
mengandung gula tinggi, lemak jenuh dan garam tinggi, dapat menyebabkan berbagai
penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Oleh karena
itu, cobalah mulai memperbaiki pola makan dengan cara memperbanyak konsumsi
sayuran, buah-buahan, minyak zaitun dan kacang-kacangan. Hindari juga makanan yang
tidak sehat demi mencegah terjadinya penyakit kronis.
2. Rutin berolahraga, Salah satu cara mencegah penyakit kronis seperti stroke dan
kolesterol adalah dengan rutin berolahraga atau beraktivitas fisik. Cobalah mulai
berolahraga selama 150 menit per minggu atau 30 menit per hari selama 5 kali per hari.
Anda juga bisa menyelingi latihan kekuatan otot sebanyak 2 kali per minggu.Dalam
berolahraga, pilih juga olahraga yang Anda sukai dan sesuaikan intensitasnya dengan
kebutuhan dan kondisi tubuh. Beberapa jenis olahraga yang bisa Anda lakukan adalah
bersepeda, berenang, jogging. Jika tidak sempat berolahraga, Anda juga dapat
menggantinya dengan aktivitas fisik seperti jalan cepat atau berkebun.
3. Tidur yang cukup, Mencukupi kebutuhan tidur setiap hari juga merupakan salah satu cara
mencegah penyakit kronis. Cobalah mulai untuk memenuhi kebutuhan tidur 7-8 jam per
hari dan hindari begadang. Apabila Anda mengalami gangguan tidur seperti insomnia,
sebaiknya konsultasikan ke dokter.
4. Berhenti merokok, Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
kronis seperti stroke, kanker paru dan penyakit paru-paru kronis. Semakin banyak rokok
yang Anda bakar dan hisap, risiko terkena penyakit kronis tersebut akan semakin
tinggi.Bukan hanya berbahaya bagi perokok aktif, asap rokok yang menimbulkan radikal
bebas juga akan mengganggu kesehatan orang di sekitar. Jika Anda tidak bisa langsung
berhenti, cobalah mulai dengan mengurangi rokok secara perlahan.
5. Berhenti minum alcohol, Sering mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat
meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi,
kanker hati, sirosis hati dan stroke. Minuman beralkohol umumnya memiliki kalori tinggi
sehingga bukan hanya menyebabkan risiko kenaikan berat badan namun juga
meningkatkan risiko stroke hingga 3 kali lipat.
6. Rutin melakukan pemeriksaan Kesehatan, Selain menerapkan gaya hidup sehat, pastikan
juga untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Apabila Anda memiliki faktor risiko
mengalami penyakit jantung, kolesterol tinggi, hipertensi atau diabetes sebaiknya
konsultasikan ke dokter mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi
risiko tersebut. Tidak hanya itu, pastikan Anda juga memiliki asuransi kesehatan agar

8
tidak mengalami risiko finansial akibat penyakit kronis. Pasalnya, ketika penyakit kronis
menyerang, Anda tentunya akan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk
pengobatannya. (Waspada Penyakit Kronis, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya, 2023)

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perubahan demografi, seperti bonus demografi di Indonesia, dapat berdampak pada


peningkatan jumlah penduduk usia produktif. Namun, hal ini juga dapat berhubungan dengan
peningkatan penyakit kronis dan degeneratif, seperti penyakit pembuluh darah, jantung, dan

9
stunting. Untuk mengoptimalkan bonus demografi dan mencegah dampak negatifnya,
langkahlangkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi peningkatan kualitas pendidikan,
pengembangan pasar tenaga kerja, pengelolaan pertumbuhan populasi, peningkatan tingkat
kesehatan penduduk, dan pengembangan ekonomi serta infrastruktur. Dengan demikian,
upaya pencegahan penyakit kronis perlu diintegrasikan dalam perencanaan untuk
memanfaatkan bonus demografi secara optimal.

3.2 Saran

Saran untuk mengatasi dampak perubahan demografi dan penyakit kronis antara lain
meliputi:

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan: Investasi dalam pendidikan untuk mengembangkan


keterampilan dan kesadaran masyarakat, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien
dan membantu pertumbuhan ekonomi.
2. Pengembangan Pasar Tenaga Kerja: Meningkatkan peluang pekerjaan dan mengelola
sumber daya manusia dengan membantu penduduk menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan keterampilan dan keahlian mereka.
3. Mengelola Pertumbuhan Populasi: Melakukan kebijakan yang baik untuk mengatur
pertumbuhan populasi, sehingga kesejahteraan penduduk dapat terjaga dan kemiskinan
dapat diurangi.
4. Peningkatan Tingkat Kesehatan Penduduk: Meningkatkan kualitas layanan kesehatan,
serta melakukan kebijakan untuk mencegah penyakit kronis dan mempromosikan
kesehatan masyarakat.
5. Mengembangkan Ekonomi dan Infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur, serta
mendukung pengembangan ekonomi untuk menciptakan lingkungan kerja dan sosial
yang lebih baik bagi penduduk.
6. Dengan menerapkan saran-saran ini, diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan
demografi terhadap peningkatan penyakit kronis dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Harry, S., & Harmadi, B. (2008). Pengantar Demografi. Lembaga Demografi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Harun, P. (2019). Perubahan Demografi dan Pertumbuhan Ekonomi : Bukti Empiris Kasus

Indonesia. Ekonomi, Manajemen Dan Perbankan, 5,

161–169.

11
http://journal.ibs.ac.id/index.php/JEMP/article/view/158

Kharisma Bestari, B., Nurviyandari, D., & Wati, K. (2016). PENYAKIT KRONIS LEBIH

DARI SATU MENIMBULKAN PENINGKATAN PERASAAN CEMAS

PADA LANSIA DI KECAMATAN CIBINONG. In Jurnal Keperawatan

Indonesia (Vol. 19, Issue 1).

Demographic Change. (202). Retrieved from studysmarter.co.uk:

https://www.studysmarter.co.uk/explanations/social-studies/

globaldevelopment/demographic-change/

HARMADI, S. H. (2023, April 8). Perubahan Demografi Global dan Masa Depan Indonesia

. Retrieved from Kompas.id:

https://www.kompas.id/baca/opini/2023/04/07/perubahan-demografi-

globaldan-masa-depan-indonesia

Hospital, B. R. (2023, Desember 6). Penyakit Kronis, Gejala dan Penyebabnya. Retrieved

from Bali Royal Hospital: https://baliroyalhospital.co.id/penyakit-kronis-

gejala-danpenyebabnya/

Jungmin, V. C. (2021). Hubungan Faktor Demografi dan Kondisi Kronis dengan Keparahan

Penyakit. School of Nursing, Hanyang University, Seoul 04763, Korea.

Novianto, M. R. (2017, January 28). Transisi Epidemiologi di Indonesia. Retrieved from

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang:

https://fkik.uinmalang.ac.id/index.php/2017/01/28/transisi-epidemiologi-di-

indonesia/

Waspada Penyakit Kronis, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya. (2023, Oktober 02).

Retrieved from AXA Mandiri: https://axa-mandiri.co.id/-/penyakit-kronis

Yudho, N. K. (2023, Agustus 11). Mengoptimalkan Bonus Demografi: Kesehatan


Masyarakat

Sebagai Kunci Keberhasilan. Retrieved from Ayo Sehat Kementerian

12
Kesehatan Republik Indonesia:

https://ayosehat.kemkes.go.id/mengoptimalkan-bonus-demografi-

kesehatanmasyarakat-sebagai-kunci-keberhasilan

13
14

Anda mungkin juga menyukai