DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
IKOR A 2022
2022-2023
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji serta rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah pada mata kuliah perkembangan motorik dengan baik dan tepat
waktu. tujuan dari kami membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
perkembangan motorik di program studi Ilmu Keolahragaan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan kesempurnaan
makalah ini Semoga makalah ini memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para
pembaca. Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu , Dra. Rosmaini Hasibuan, M.Pd.
Selaku dosen mata kuliah perkembangan motorik yang telah memberikan materi
dengan baik.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Batasan Masalah.........................................................................................5
C. Rumusan Masalah......................................................................................5
D. Tujuan.........................................................................................................5
E. Manfaat.......................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................................5
C. Karakteristik Lansia...................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................28
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lansia atau lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada tahap ini
biasanya individu tersebut sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ
tubuhnya (Wahyunita dan Fitrah 2010). Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang
berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua.
Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis.
B. BATASAN MASALAH
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka makalah ini akan
menitik beratkan pembahasan masalah pada rumusan sebagai berikut:
D. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
dari kami sebagai penulis dan juga untuk para pembaca. Terutama mengenai usia
tua/lansia.
E. MANFAAT
Manfaat penulisan makalah ini adalah dapat menjadi referensi bagi pembaca, dan
juga dapat bermanfaat sebagai pedoman untuk para pembaca agar dapat mengetahui
tentang usia tua/lansia.dan kita biasa lebih perduli lagi terhadap orang tua di luar sana.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap
orang. Kenyataan saat ini setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak
kita adalah seseorang yang tidak berdaya dan memiliki banyak keluhan kesehatan.
Padahal lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan
kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan lansia bukan hanya sebagai orang yang
dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen
perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam
mewujudkan keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki
dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai.
usia pertengahan (Middle Age), yaitu kelompok dengan rentang usia 45-59
tahun,
usia lanjut (Elderly), yaitu kelompok dengan rentang usia antara 60-70 tahun,
lanjut usia tua (Old), yaitu kelompok dengan rentang usia antara 75-90 tahun,
6
usia sangat tua (Very Old) kelompok dengan rentang usia 90 tahun ke atas.
WHO juga mendefenisikan lansia sebagai elderly (usia lanjut) melalui 3 kategori
yaitu :
2. Perubahan peran sosial : Berhubungan dengan perubahan status yaitu pensiunan atau
polisi dalam bagan keluarga.
A. Perubahan perilaku :
C. Kesehatan mental :
TIPE LANSIA
Batasan usia seseorang masuk kelompok Lanjut Usia (Lansia) telah beberapa
kali mengalami penyesuaian. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
membuat batasan lansia mulai usia 60 tahun. Sementara WHO (2013) mengatakan
lansia adalah seseorang yang memiliki usia sejak 55 tahun dan lebih. Di sisi lain ada
literatur yang menyampaikan bahwa otak manusia mulai mengalami pengecilan sejak
seseorang berusia 50 tahun karena mengalami proses kemunduran (degenerasi)
Secara umum terjadi proses degenerasi sel-sel otak pada setiap lansia dan proses
degenerasi ini tentunya mempengaruhi kapasitas fisiologis dan psikologis seorang
lansia. Penanda sudah terjadinya degenerasi bukan pada tampilan organ atau organisma
saat istirahat akan tetapi bagaimana organ atau organisme tersebut dapat beradaptasi
terhadap perubahan (stres) yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.
Kemampuan adaptasi pada masing-masing lansia berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan
ini disebabkan salah satunya adalah bagaimana gaya hidup lansia dimasa lalunya.
8
a) Tipe Arif Bijaksana Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah
hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi panutan.
b) Tipe Mandiri Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif
dalam mencari pekerjaan, teman bergaul dan memenuhi undangan.
c) Tipe Tidak Puas Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga
menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tesinggung, sulit dilayani, pengkritik dan
banyak menuntut.
d) Tipe Pasrah Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama,
ringan kaki, pekerjaan apa saja dilakukan.
Lansia dapat pula dikelompok an dalam beberapa tipe yang bergantung pada
karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan
ekonominya.Tipe ini antara lain:
1. Tipe otakus lansia santai dan periang, penyesuaian cukup baik, memandang
lansia dalam bentuk bebas dari tanggung jawab jawab dan sebagaikesempatan untuk
memenuhi kebutuhan pasifnya.
9
CIRI-CIRI USIA LANJUT
Usia lanjut tidak jauh berbeda dengan periode-periode sebelumnya, usia lanjut
ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu.
2. Perbedaan individual pada efek menua. Hal ini telah dikenal sejak berabad-
abad yang lalu. Orag menjadi tua secara berbeda berbeda karena mereka mempunyai
sifat bawaan yang berbeda, sosio ekonomi dan latar pendidikan yang berbeda dan pola
hidup yang berbeda. Bila perbedaan-perbedaan tersebut bertambah sesuai dengan usia,
maka akan mebuat orang akan bereaksi secara berbeda terhadap situasi yang sama.
3. Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda. Karena arti tua itu sendiri
tidakjelas dan tidak dapat dibatasi pada anak muda, maka orang cenderunga menilai tua
itu dalam hal penampilan dan kegiatan fisik. Pada waktu anak-anak mencapai remaja
mereka menilai usia lanjut dalam cara yang sama dengan cara penilaian orang
dewasa,yaitu dalam hal penampilan diri dari apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukannya.
Ketiga, berbagai humor dan canda yang berbeda juga menyangkut aspek
negative orang usia lanjut dengan acara yang tidak menyenangkan.
Keempat, pendapat klise lama yang telah diperkuat oleh hasil studi
ilmiyah.sama pentingnya bahwa konsep diri usia lanjut yang dipunyai orang,
yang dibentukpada awal tahun kehidupannya dan lebih banyak dilandasi
oleh budaya klise dari pada klise pengalaman pribadi seseorang pada usia
lanjut.
5. Sikap social terhadap usia lanjut.Arti penting tentang sikap sosial terhadap
usia lanjut yang tidak menyenangkan mempengaruhi cara mereka memperlakukan
orang usia lanjut . sebagai ganti penghormatan dan penghargaan terhadap orang usia
lanjut dan sebagai ciri-ciri banyak kebudayaan.
Kelompok usia lanjut biasa disebut “warga Negara kelas dua” yang hidup
dengan status bertahan dan mempunyi efek penting terhadap pribadi dan penyesuaian
pribadi mereka.
8. Penyesuaian yang buruk merupakan ciri-ciri usia lanjut. Sikap sosial yang
tidak menyenangkan bagi mereka yang Nampak dalam cara orang lain memperlakukan
mereka, maka tidak heran lagi kalau banyak orang lanjut usia yang mengembangkan
konsep diri yang tidak menyenangkan.
9. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat pada usia lanjut. Status
kelompok-minoritas yang dikenakan pada orang lanjut secara alami telah
membangkitkan keinginan untuk tetap selama tanda menua tampak.
11
2.2 PROSES MENUA DAN TEORI TEORI
Proses menua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehinga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita. Seiring dengan proses menua tersebut,tubuh
akan mengalami berbagai masalah kesehatan yang biasa disebut sebagai penyakit
degenerative. berdasarkan pernyataan ini, lanjut usia dianggap sebagai penyakit. hal ini
tidak benar, karena Gerontology berpendapat bahwa usia lanjut bukanlah suatu penyakit,
melainkan suatu masa atau tahapan hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa,
tua, dan lanjut usia.pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang
berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak, masa dewasa dan
masa tua.
- Teori biologis meliputi teori genetik dan mutasi, teori imunologis, teori stres,
teoriradikal bebas, teori rantai silang, teori menua akibat metabolisme. Teori Biologis
Teori Genetik dan Mutasi.
-Teori genetik menyatakan bahwa menua itu telah ter program secara genetik
untuk spesies tertentu. Teori ini menunjukkan bahwa menua terjadi karena perubahan
molekul dalam sel tubuh sebagai hasil darimutasi spontan yang tidak dapat dan yang
12
terakumulasi seiring dengan usia.Sebagai contoh mutasi sel kelamin sehingga terjadi
penurunan kemampuan fungsional sel (Suhana,1994; Constantinides,1994).
merupakan suatu alternatif yang diajukan oleh Walford 1965. Teori ini
menyatakan bahwa respon imun yang tidak terdiferensiasi meningkat seiring dengan
usia. Mutasi yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun
tubuh mengenali dirinya sendiri. Jika mutasi merusak membran sel akan menyebabkan
sistem imun tidakmengenal dirinya sendiri sehingga merusaknya. Hal inilah yang
mendasari peningkatan penyakit auto-imun pada lanjut usia (Goldstein,1989).Teori
Stres.
- Teori stres
menyatakan bahwa menua terjadi akibat hilangnya sel sel yang biasanya
digunakan oleh tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan
lingkungan internal, kelebihan usaha, dan stress yang menyebabkan sel-sel tubuh lemah.
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan didalam tubuh karena adanya
proses metabolisme.
Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang tidak stabil karena
mempunyai elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom
atau molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan dalam
oksidasi bahan organik,misalnya karbohidrat dan protein. Radikal bebas menyebabkan
sel tidak dapatberegenerasi (Halliwel,1994). Radikal bebas dianggap sebagai penyebab
pentingterjadinya kerusakan fungsi sel.
13
mengubah fungsi jaringan yang menyebabkan perubahan pada membran plasma, yang
mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku, kurang elastis, dan hilangnya fungsi pada
proses menua.
Teori ini merupakan teori sosialtentang penuaan yang paling awal dan pertama
kali diperkenalkan oleh Gummingdan Henry (1961). Teori ini menyatakan bahwa
mayarakat dan individu selalu berusaha untuk mempertahankan diri mereka dalam
keseimbangan dan berusaha untuk menghindari gangguan. Oleh karena itu lansia
mempersiapkan pelepasan terakhir yaitu kematian dengan pelepasan mutual dan
pelepasan yang dapat diterima masyarakat. Pelepasan ini meliputi pelepasan peran
sosial dan aktivitassosial.Menurut teori ini seorang lansia dinyatakan mengalami proses
penuaan yang berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapa
tmemusatkan diri pada persoalan pribadi serta mempersiapkan diri dalam menghadapi
kematian
-Teori Aktivitas.
Teori aktivitas dikembangkan oleh Palmore (1965) danLemon et al. (1972) yang
menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantungdari bagaimana seseorang lansia
merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitasdan memepertahankan aktivitas tersebut.
Teori ini menyatakan bahwa lanjut usiayang sukses adalah mereka yang aktif dan
banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.
14
Teori ini menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu
atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat.Simmons (1945), mengemukakan bahwa
kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk
mempertahankan status sosialnya atas dasar kemampuannya bersosialisasi.. Mauss
(1954), Homans (1961), dan Blau(1964) mengemukakan bahwa interaksi sosial terjadi
berdasarkan atas hukum pertukaran barang dan jasa.
Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seorang lanjut usia
sangat dipengaruhi oleh tipe personalitasyang dimilikinya. Teori ini mengemukakan
adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia. Pengalaman seseorang pada
suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ia menjadi lansia. Hal ini dapat
dilihat dari gayahidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak berubah
walaupun ia telahlanjut usia.Teori perkembangan. Teori perkembangan menjelaskan
bagaimana proses menjadi tua merupakan suatu tantangan dan bagaimana jawaban
lansia terhadap bagaimana jawaban lansia terhadap berbagai tantangan tersebut
yangdapat bernilai positif maupun negatif.
Menurut Bustan (2007) ada beberapa karakterisktik lansia yang perlu diketahui
untuk mengetahui keberadaan masalah kesehatan lansia yaitu:
2. Status Perkawinan
15
Status pasangan masih lengkap dengan tidak lengkap akan mempengaruhi keadaan
kesehatan lansia baik fisik maupun psikologi. Penduduk lansia ditilik dari status
perkawinannya sebagian besar berstatus kawin (60 %) dan cerai mati (37 %). adapun
perinciannya yaitu lansia perempuan yang berstatus cerai mati sekitar 56,04 % dari
keseluruhan yang cerai mati, dan lansia laki-laki yang berstatus kawin ada 82,84 %. hal
ini disebabkan usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan usia
harapan hidup laki-laki, sehingga presentase lansia perempuan yang berstatus cerai mati
lebih banyak dan lansia laki-laki yang bercerai umumnya kawin lagi
3. Living Arrangement
Keadaan pasangan, tinggal sendiri, bersama istri atau suami, tinggal bersama anak
atau keluarga lainnya.
5. Keadaan ekonomi
6. Usia
Kesejahteraan lanjut usia, lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas
60 tahun.
7.Perkejaan
Mengacu pada konsep active ageing WHO, lanjut usia sehat berkualitas adalah
proses penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial dan mental sehingga dapat tetap
sejahtera sepanjang hidup dan tetap berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kualitas
16
hidup sebagai anggota masyarakat. berdasarkan data pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI 2016 sumber dana lansia sebagian besar pekerjaan/usaha (46,7%),
pensiun (8,5%) dan (3,8%) adalah tabungan, saudara atau jaminan social
8.Pendidikan Terakhir
9.Kondisi Kesehatan
Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, mental dan
psikososial.
1. Perubahan Fisik
17
b. Sikap badan yang semula tegap menjadi membungkuk, otot-ototmengecil,
hipotrofis, terutama dibagian dada dan lengan.
2. Perubahan sosial.
b. Ketika lansia lainnya meninggal maka muncul perasaan kapan akan meninggal.
3. Perubahan Psikologi
18
2.5 FASE-FASE PERKEMBANGAN PADA USIA LANSIA
a) Perubahan Fisiologis
lender, penurunan curah jantung dan sebagainya. perubahan tersebut tidak bersifat
patologis, tetapi dapat membuat lansia lebih rentan terhadap beberapa penyakit.
perubahan tubuh terus menerus terjadi seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi
kondisi kesehatan, gaya hidup, stressor, dan lingkungan.
b) Perubahan Fungsional
Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial, kognitif, dan sosial.
penurunan fungsi yang terjadi pada lansia biasanya berhubungan dengan penyakit dan
tingkat keparahannya yang akan memengaruhi kemampuan fungsional dan
kesejahteraan seorang lansia. Status fungsional lansia merujuk pada kemampuan dan
perilaku aman dalam aktivitas harian (ADL). ADL sangat penting untuk menentukan
kemandirian lansia. Perubahan yang mendadak dalam ADL merupakan tanda penyakit
akut atau perburukan masalah kesehatan.
c) Perubahan Kognitif
19
lansia yang mengalami gangguan kognitif maupun tidak mengalami gangguan kognitif.
gejala gangguan kognitif seperti disorientasi, kehilangan keterampilan berbahasa dan
berhitung, serta penilaian yang buruk bukan merupakan proses penuaan yang normal.
d) Perubahan Psikososial
Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa-masa pensiun akan mengalami
kehilangan kehilangan sebagai berikut:
Kehilangan pekerjaan/kegiatan
20
Biaya hidup meningkat padahal penghasilan yang sulit, biaya pengobatan
bertambah.
Ada beberapa penyakit yang banyak diderita oleh lansia (lanjut usia). Umumnya
penyakit tersebut disebabkan oleh proses penuaan yang menurunkan fungsi organ-organ
tubuh, sehingga tidak bekerja dengan semestinya. Penyakit ini dapat membuat lansia
menjadi kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Penyakit orang tua atau degeneratif bahkan tidak jarang mengganggu aktivitas
sehari-hari. Salah satunya adalah penyakit sendi yang membuat kesulitan bergerak
dengan nyaman.
21
Mengapa Lansia Rentan Terserang Penyakit?
Fakta tersebut bisa menjadi kabar baik karena terbukti bahwa kualitas hidup dan
kesehatan penduduk dunia telah meningkat sehingga menjadi lebih panjang umur.
Namun, banyaknya jumlah lansia di dunia juga bisa menghadirkan persoalan lain, yakni
tantangan untuk menjaga kesehatan mereka.
1. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah serangkaian gangguan pada jantung dan
pembuluh darah. Berbagai penyakit kardiovaskular yang bisa menyerang lansia, di
antaranya adalah penyakit jantung koroner, arteri koroner, hipertensi (tekanan darah
tinggi), atau gagal jantung.
Penyakit jantung tercatat sebagai penyebab utama kematian di banyak negara. Ada
berbagai faktor risiko yang bisa menyebabkan penyakit jantung, seperti hipertensi,
22
diabetes melitus, obesitas, merokok, dan usia. Adapun bertambahnya usia menjadi
faktor risiko penyakit jantung yang tidak dapat dihindari.
2. Kanker
Kanker adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia. Penyakit ini
terjadi karena adanya replikasi sel yang cepat dan tidak normal dalam tubuh. Sel-sel itu
kemudian membentuk tumor yang menyebar cepat melalui aliran darah.Oleh karena itu,
lansia sebaiknya melakukan skrining kanker secara berkala
Penting juga untuk mengenali gejala umum kanker, seperti adanya benjolan atau
massa tidak terduga di bagian tertentu tubuh, penurunan berat badan, serta adanya darah
di tinja, urin, muntah, atau saat batuk.
3. Radang sendi
Radang sendi adalah salah satu jenis penyakit yang paling sering menyerang
lansia. Penyakit sendi pada lansia dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan
sehingga membatasi gerak. Ada dua jenis radang sendi yang umum terjadi, yakni
osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Adapun pada lansia, radang sendi yang kerap
terjadi adalah osteoarthritis yang disebabkan oleh keausan. Semakin tua usia seseorang,
semakin sering pula sendi digunakan sehingga terjadilah keausan yang menyebabkan
radang sendi.
4.Diabetes melitus
Diabetes melitus biasanya terjadi pada orang di atas usia 45 tahun. Penyakit ini
terjadi karena adanya resistensi terhadap insulin sehingga tubuh kesulitan memproses
gula.Kadar gula yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan masalah serius,
seperti serangan jantung, stroke, kerusakan saraf, gagal ginjal, hingga kebutaan. Oleh
karena itu, penting bagi lansia untuk mencegah diabetes melitus dengan menerapkan
kebiasaan lebih sehat, seperti olahraga teratur dan makan makanan bergizi seimbang.
23
5.Osteoporosis
Osteoporosis adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia.
Penyakit ini muncul karena terjadinya penurunan kepadatan tulang yang merupakan
sebuah proses penuaan. Osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga lansia
mengalami patah tulang. Masalah ini dapat diobati dengan obat-obatan dan suplemen
seperti kalsium dan vitamin D. Latihan menahan beban dan latihan yang dirancang
untuk meningkatkan kekuatan otot juga dapat membantu lansia mencegah osteoporosis.
Secara alamiah, tubuh akan mengalami penuaan yang ditandai dengan terjadinya
perubahan bentuk fisik dan fungsi tubuh yang mulai menurun. Seiring dengan
bertambahnya usia, timbul juga beberapa masalah yang harus Anda perhatikan.
Berkaitan dengan masalah yang sering dialami oleh orang yang berusia lanjut
dapat di tempuh melalui hal-hal sebagai berikut:
Orang yang telah lanjut usia identik dengan menurunnya daya tahan tubuh
dan mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat
yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita.
24
Minum air putih 1.5-2 liter, secara teratur.
2. Berhubungan dengan masalah intelektual. Sulit untuk mengingat atau pikun dapat
diatasi pada saat muda dengan hidup sehat, yaitu dengan cara :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lansia (lanjut usia) adalah masa dimana seseorang mulai kehilangan semangat
dan rasa percaya diri, fisik mulai berubah sedikit demi sedikit dan kesehatan juga akan
menurun. Kesehatan adalah kunci yang paling penting dari kehidupan dari kecil
maupun sampai tua, namun seseorang akan mulai mengabaikan kesehatan mereka
ketika beranjak dewasa yang mana mereka sudah memiliki tanggung jawab pekerjaan,
ketika sudah mendapat pekerjaan manusia akan mulai kehilangan cara untuk
mengontrol kesehatan dari yang jarang makan teratur, terlalu sibuk, tidur malam hingga
akhirnya terserang penyakit. Salah satu cara untuk tetap sehat dan bugar yang pasti
adalah berolahraga agar kekuatan dan metabolisme tubuh tetap terjaga walupun sampai
tua nanti.
B. SARAN
Kami sebagai penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak
sekali kesalahan, kekurangan, dan sangat jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi
maupun bahasa tentunya, saya akan memperbaiki malakah dengan sumber yang
26
dapat dipertanggung jawabkan nantinya.karena pembahasan ini belum dapat
dikatakan telah mencapai taraf sempurna, alasannya sangat mungkin penulis tidak
masuk dalam kategori“pembaca yang baik”.harapan kami setidaknya makalah ini
menjadi langkah awal bagi pengembangan kearah pembelajaran yang lebih baik lagi.
baik dari aspek penugasan metode pembahasan oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini sebagai bahan
evaluasi dan untuk perbaikan kedepannya.masukan yang di berikan akan sangat
membantu kami untuk perbaikan penulisan-penulisan berikutnya. dan atas
masukan,kritik dan saran ynag di berikan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.
27
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/306065718/Tipe-Lansia
https://ensure.co.id/artikel/merawat-orang-tua/penyakit-yang-sering-terjadi-pada- lansia?
page=2#read
https://www.academia.edu/17116016/Makalah_Masa_Lanjut_Usia
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://eprints.umm.ac.id
/42132/3/jiptummpp-gdl-tubagushaf-51714-3-babii.pdf&ved=2ahUKEwjl-
P2S69P9AhUP1zgGHcOeBygQFnoECDcQAQ&usg=AOvVaw0BJfBjbvDrCcQ9eF
eXgzbB
28