Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN MOTORIK

{ Masa Dewasa Tua / Akhir }

Dipresentasikan Dalam Mata Kuliah Perkembangan motorik

Disusun Oleh:

YOBEL BAMBANG SIMARMATA ( 6223210032 )

NELVI (62232100 )

DIMAS (62232100 )

METHODIUS ( 62232100 )

EGIVMANA ( 62232100 )

Dosen Pengampuh :

ROSMAINI Hasibuan, Dra. M. Pd

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan penyertaan-
Nya yang telah memberkati dan memampukan kami dalam menyelesaikan tugas Makalah
pada mata kuliah Profesi Kependidikan.

Karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman, kami menyadari dengan sepenuhnya


bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kemampuan kami dalam
menyusun Makalah menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Semoga dengan adanya Makalah sederhana ini dapat dimengerti bagi siapapun yang
membacanya. Dan sekiranya Makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri dan bagi orang –
orang yang membacanya.

Medan, Maret 2023

Kelompok Dewasa Tua


DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………..….. i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1

1. Latar Belakang.……………………………………..………………………………….. 1

2. Tujuan…………………………………………..……………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….………….. 2

A. Beberapa Definisi Terkait Masa Dewasa Tua ( Akhir ) …………………………….. 2

B. Karakteristik / Ciri – ciri Masa Dewasa Akhir…………………………….…….…… 2

C. Beberapa ciri yang dikemukakan Hurlock…………………………………………… 3

D. Dinamika Perkembangan Masa Dewasa Akhir………………………………….…… 4

E. Perkembangan PSIKIS Pada Masa Dewasa Akhir…………………………………… 4

F. Faktor-faktor yang menyebabkan menjadi tua………………………………………… 5

G. Bahaya Fisik dan Psikis Dewasa tua …………………………………………………….….


6

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….…… 7

1. Kesimpulan…….…………………………………………………………………….. 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa dewasa akhir merupakan masa tatkala seseorang mengalami berbagai kemunduran
fungsi diri yaitu fisiologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Orang dewasa akhir adalah
mereka yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas (UU RI No. 13/ 1998) sedangkan Badan
Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses
menua yang berlangsung secara nyata.

Penurunan kondisi fisik berpengaruh pada penurunan kondisi psikologis, yaitu ketidak
berdayaan yang menjadikan orang dewasa akhir bergantung pada keluarga atau orang-orang
di sekitarnya. Masalah psikologis lainnya yang sering terjadi di antaranya adalah kesepian
karena berpisah dengan pasangan hidup atau anak (emptynest syndrome), terasing dari
lingkungan, kurang percaya diri, dan penelantaran oleh sanak keluarga.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan fisik dewasa akhir
2. Untuk mengetahui perkembangan psikis dewasa akhir

.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Beberapa Definisi Terkait Masa Dewasa Tua ( Akhir )


⮚ Dewasa Akhir Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60
ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan
anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang
bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan
fisik, mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian. Saat individu memasuki
dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan
intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna hidup selanjutnya.
⮚ Masa dewasa akhir disebut juga masa penutupan dalam rentang hidup pada seseorang, dimana
masa ini bisa dikatakan masa yang beranjak jauh dari kehidupan / masa sebelumnya. Dalam
pandangan psikologi masa tua atau lansia memiliki umur sekitar 60 sampai meninggal,
dimana pada usia ini terjadi penurunan kekuatan fisik, dan penurunan daya ingat seseorang.
Masa dewasa akhir ini merupakan proses perubahan menjadi tua atau dalam istilah lain
disebut “senescence”. Proses perubahan ini dialami dengan berubanya fisik dan juga psikis
pada seseorang. Dalam masa dewasa akhir ini keagamaan seseorang cenderung meningkat
karena pada masa ini merupakan masa perenungan, persiapan dan perencanaan untuk
menghadapi kematian, hal demikian merupakan suatu hal yang normal dalam kehidupan
lansia.
⮚ Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi
orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia.
Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah
berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau
sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih
dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia
maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.
B. Karakteristik / Ciri – ciri Masa Dewasa Akhir
1. Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor fisik
dan psikologis.
2. Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini
sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang mengaggapnya sebagai
hukuman.
3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua
tidaklah menyenangkan.
4. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang
berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan karena energinya sudah melemah. Tetapi, ada
juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang
dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar.
5. Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang usia
lanjut.
6. Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang
lebih muda.
7. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang
disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
8. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk
memperlambat penuaan.

C. Beberapa ciri yang dikemukakan Hurlock diantaranya adalah:

1. Terjadinya periode kemunduran pada usia lanjut


Pada saat memasuki usia lanjut, kemunduran fisik dan mental terjadi secara
perlahan atau disebut dengan “senescene”, dimana seseorang akan menjadi tua pada
usia limapuluhan atau tidak sampai pada awal atau akhir usia enampuluhan. Penyebab
fisik dari kemunduran ini adalah perubahan pada sel-sel tubuh yang juga ikut
menua.Kemunduran ini juga terjadi pada faktor psikologis, sikap yang tidak senang
terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan kehidupan umumnya dapat membawa
seseorang pada keadaan uzur atau menua. Hal ini juga akan sangat berkaitan dengan
motivasi. Orang yang motivasinya untuk hidup lemah maka akan cepat mengalami
penuaan sebaliknya yang memiliki motivasi kuat akan mengalami perubahan fisik
yang lambat.

2. Perbedaan individual pada efek menua


Proses menua akan mempengaruhi orang-orang secara berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh karena mereka mempunyai sifat-sifat bawaan yang berbeda-beda,
sosio-ekonomi yang berbeda-beda dan latar pendidikan yang berbeda. Perbedaan juga
akan terjadi pada pria dan wanita. Perbedaan proses tersebut akan membuat antara
satu orang dengan yang lain menyikapi proses menua dengan cara berbeda dalam
waktu yang sama.
3. Usia dini yang dinilai dengan kriteria yang berbeda
Banyak orang usia dewasa akhir melakukan segala apa yang dapat mereka
sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik dengan
memakai pakaian orang muda dan berpura-pura mempunyai tenaga muda. Dengan
cara demikian banyak orang dewasa akhir yang menyamarkan dan membuat ilusi
mereka belum lanjut usia.

D. Dinamika Perkembangan Masa Dewasa Akhir

Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan
fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis
yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.

Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa
akhir, diantanya adalah :

a. Daerah kepala
· Hidung menjulur lemas.
· Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi.
· Mata kelihatan pudar.
· Dagu berlipat dua atau tiga.
· Kulit berkerut/keriput dan kering.
· Rambut menipis dan menjadi putih.

b. Daerah Tubuh
· Bahu membungkuk dan tampak mengecil.
· Perut membesar dan tampak membuncit.
· Pinggul tampak mengendor dan tampak lebih besar.
· Garis pinggang melebar.

c. Daerah persendian
· Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat.
· Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol.
· Tangan menjadi kurus kering.
· Kaki membesar karena otot-otot mengendor.
· Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.

E. Perkembangan PSIKIS Pada Masa Dewasa Akhir


1) Perkembangan Intelektual
Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental
merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian
besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55
tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami
penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.

2) Perkembangan Emosional
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat
menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000).
Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan
baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut
usia.

3) Perkembangan Spiritual
Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama
menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan
optimisme.Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan
batiniah, khususnya bagi para Lansia.Rasulullah bersabda “semua penyakit ada
obatnya kecuali penyakit tua”. Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan
besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

4) Perkembangan Minat

a. Minat dalam diri sendiri: orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila
semakin tua. Minat terhadap pakaian, minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh
mana orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan sosial
b. Minat terhadap uang: pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa
tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan
samasekali.
c. Minat untuk rekreasi :beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan karena
memang tidak dapat dielakkan. Minat keagamaan, dalam hal ini beberapa penelitian
menunjukkan bahwa orang usia lanjut temyata tidak harus selalu semakin kuat
kehidupan keagamaannya. Disimpulkan bahwa kehidupan beragama ini akan sangat
ditentukan oleh bagaimana individu tersebut menjalankan kehidupan beragama di
masa sebelumnya.

5) Perkembangan Kepribadian
Menurut para-para ahli perkembengan kepribadian yaitu:

• Freud
Percaya bahwa pada usia lanjut, kita kembali kepada kecenderungan2 narsistik masa
kanak-kanak awal (Santrock, 2002: 250).Artinya tindakan yang dibuat harus
diperlihatkan kepada orang lain. Ketika itu tidak bisa dilakukan maka tidak akan
memperoleh kepuasan.

• Carl Jung
Mengatakan bahwa pada usia lanjut, pikiran tenggelam jauh di dalam ketidaksadaran
(Santrock, 2002: 250).Berdasarkan pendapat Jung ini, mungkin saja hal ini yang
membuat orang yang sudah tua mudah lupa, karena sulit untuk memanggilnya
kembali ke alam sadar.Hal ini mungkin saja disebabkan oleh sedikitnya kontak
dengan realitas, sehingga pikirannya terpendam dalam ketidaksadaran.

• Erikson
Integritas Vesus KeputusasaanPercaya bahwa masa dewasa akhir dicirikan oleh tahap
terakhir dari delapan tahap siklus kehidupan.Tahun-tahun akhir kehidupan merupakan
suatu masa untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama hudupnya. Jika
kehidupan sebelumnya dapat dijalani dengan baik maka akan merasakan
kepuasan/integritas pada masa tuanya, dan sebaliknya.

6) Perkembangan Kognitif
Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan kontroversial dalam studi
tentang perkembangan rentang hidup manusia adalah kemampuan kognitif orang
dewasa, sepertimemori, kreativitas, intelegensi, dan kemampuan belajar, paralelel
dengan penurunan kemampuan fisik. Pada umumnya orang percaya bahwa proses
belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus
bertambahnya usia.
Kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa
akhir.Selain itu, orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali
informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi
secara pelan-pelan memang akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.

F. Faktor-faktor yang menyebabkan menjadi tua

Menurut USDHEW (dalam Elida Prayitno) menyatakan terdapat beberapa faktor


yang menyebabkan orang menjadi tua, yaitu:
1. Faktor genetika.
Gen dapat menetukan kerentanan seseorang terhadap penyakit tertentu, serta
kemampuan seseorang dalam melawan hausnya berbagai alat tubuh dan pertanggung
jawaban dalam menjalani kehidupan lainnya. Begitu juga dalam perkembangan usia
dewasa akhir juga dipengaruhi faktor genetik.
2. Faktor lingkungan fisik
Yang termasuk lingkungan fisik ialah:
1. Keadaan alam
Dapat berupa temperatur, pukulan-pukulan keras, radiasi, unsur-unsur toxic akan
mempengaruhi kesehatan seseorang dalam jangka waktu yang lama dan juga akan
memberikan pengaruh pada kepuasan atau kebutuhan psikologis dan sosial.
2. Gizi
Seseorang yang kekurangan gizi akan kekurangan pasokan energi sehingga lebih
cepat sakit dan mati, sedangkan yang gizinya berlebihan juga akan menimbulkan
penyakit seperti lemak yang berlebih dan menimbulkan penyakit seperti jantung.
3. Perawatan medis
Bila kesehatan terpelihara dengan baik maka akan dapat mencegah penyakit dan
mempngaruhi usia seseorang, artinya orang yang memelihara kesehatan umumnya
tercegah dari penyakit dibandingkan yang tidak memelihara kesehatannya.
4. Faktor latihan dan aktifitas fisik dalam hidup.
Orang yang umurnya panjang umumnya mempunyai latihan fisik yang tertatur, gizi
yang cukup, dan aktifitas hidup yang seimbang dengan kebutuhan beristirahat di
antaaranya yaitu:
5. Terhindar dari stress
Kesehatan dan kestabilan emosi dapat memperlambat penuaan. Ketegangan emosi
akan mempengaruhi sistem sirkulasi darah dan hormon sehingga jantung dan hati kurang
bekerja secara normal sehingga efisiensi tubuh akan terganggu.

G. Bahaya Fisik dan Psikis Lansia

Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah fisik
baik secara fisik-biologik, mental maupun sosial ekonomis. Dengan semakin lanjut usia
seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik,
yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan-peranan sosialnya. Hal ini
mengkibatkan pula timbulnya gangguan di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya
sehingga dapat meningkatkan ketergantunga yang memerlukan bantuan orang lain.
Lanjut usia tidak saja di tandai dengan kenunduran fisik, tetapi dapat pula
berpengaruh terhadap kondisi mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan sosialnya
akan semakin berkurang hal mana akan dapat mengakibatkan berkurangnya integrasi
dengan lingkungannya. Hal ini dapat memberikan dampak pada kebahagiaan seseorang
(Stanley, 2007).

Beberapa Tanda Bahaya Yang Sebaiknya Diantisipasi:


1. Bahaya fisik yang umum terjadi pada usia lanjut :
· Penyakit degeneratif/penyakit kronis.
· Adanya hambatan fisik (penglihatan, pendengaran, otot, tulang dll.).
· Gangguan pada gigi/gusinya.
· Berkurangnya pemasukan gizi, karena minat makan yang berkurang, dalam hal ini
dirinya ada rasa takut dan juga murung, ingin makan bersama orang lain.
· Menurunnya kemampuan dan gairah seksual.
· Mereka tergolong rentan/rawan terhadap kecelakaan.

2. Bahaya Psikis Pada Lansia


· Ketidaksiapan untuk mengadakan perubahan pola kehidupannya, contoh: misalnya
mereka harus memutuskan mendiami rumah yang tidak terlalu besar lagi, karena
anakanak sudah menikah semua dan mempunyai keluarga sendiri.
· Dapat pula muncul pemikiran pada orang usia lanjut bahwa proses mental mereka
sudah mulai dan sedang menurun. Misalnya mereka mengeluh sangat pelupa, kesulitan
dalam menerima hal baru. Dan mereka juga merasa tidak tahan dengan tekanan,
perasaan seperti ini membentuk mental mereka seolah tertidur, dengan keyakinan bahwa
dirinya sudah terlalu tua untuk mengerjakan hal tertentu, mereka menarik diri dari semua
bentuk kegiatan.

· Masalah psikologis lain yang dapat menjadi gangguan adalah perasaan bersalah
karena menganggur. Sering kali hal ini akan tergantung dari sistem nilai yang ada dalam
dirinya, seberapa jauh orang usia lanjut ini sangat mementingkan materi, dan seberapa
jauh dia menilai pentingnya bekerja. Mereka merasa sangat membutuhkan pekerjaan
agar sangat dihargai oleh orang lain, ingin memperoleh perhatian. Berkaitan dengan hal
ini, mereka juga menyadari bahwa pendapatan mereka menurun.

· Gangguan psikologis yang dipandang paling berbahaya adalah sikap mereka yang
ingin tidak terlibat secara sosial. Sikap ini akan membuat mereka mudah curiga terhadap
orang lain, atau menuntut perhatian berlebihan, atau mengasingkan diri dengan
munculnya rasa tidak berguna dan rasa murung, rendah diri, bahkan juga mungkin akan
menjadi sangat apatis.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pada masa dewasa akhir atau yang sering disebut sebagai usia lanjut merupakan
masa-masa yang menentukan kehidupan, apakah berakhir dengan kebahagiaan atau
sebaliknya yaitu kesedihan atau keputusasaan. Semua itu tergantung masing-masing
individu yang menjalani hidupnya sendiri, memang dalam masa dewasa akhir ini sangat
banyak problem-problem yang dihadapi pada lingkungannya, akan tetapi, semua
problem itu bisa dilewati dengan baik dan berakhir dengan kepuasan. Apabila mereka
(orang usia lanjut) mampu melewati fase integritas dengan baik pasti akan mendapatkan
kepuasan dalam hidupnya, karena fase integritas dapat digambarkan sebagai suatu
keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-
produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan berbagai
keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Dan adapun lawan dari integritas
adalah keputusasaan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan
individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup
menjelang kematian. Selain itu, pada dewasa akhir haruslah mampu menyesuaikan
terhadap kehidupan sosial pada lingkungannya seperti, mampu menyesuaikan hubungan
dengan keluarga, pekerjaanya (bagi yang belum pensiun), hubungan antargenerasi,
pasangan, anak, cucu, dan hubungan-hubungan yang lain sebagainya, apabila semua itu
bisa dilewati dengan baik dan sesuai perkembangan zaman sudah pasti masa dewasa
akhir akan happy ending.

Anda mungkin juga menyukai