Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BKI LANSIA DAN DEWASA


KONSEP KARAKTERISTIK DAN TUGAS
PERKEMBANGAN MASA LANSIA

OLEH: KELOMPOK 5

1. BAIQ MIRA BONITA(190303114)


2. SAHMIN(190303108)
3. AHMAD TAUFIK SANI(190303102)
4. M. AZIZUL KHAIRI(190303121)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi allah SWT. Tuhan semesta alam karena berkat
izin dan kehendak-nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhan ini pada
tepat waktu.pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“BK LANSIA DAN DEWASA” adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini
yaitu” KONSEP DASAR DAN TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA”

Dalam penulisan makalah ini penulis menemui berbagai hambatan


dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan penulis mengnai hal hal yang berhubungan
mengenai makalah ini.oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah sederhana ini.

Akhir kata,harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Sekian Terima kasih

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mataram,18 Oktober 2021

2
COVER........................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

A. Pengertian Lansia..............................................................................................................
B. Ciri-ciri Lansia..................................................................................................................
C. Proses Perkembangan Pada Lansia...................................................................................
D. Tugas-tugas perkembangan pada lansia............................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................................................

DAFTAR FUSTAKA..................................................................................................................

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan
masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat
melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Proses menjadi tua menggambarkan betapa
proses tersebut dapat diinteferensi sehingga dapat mencapai hasil yang sangat
optimal. Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat
dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan
wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut
dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini
tidak mau menerima realitas yang ada (Hurlock, 1996 : 439).

Lanjut usia adalah tahap akhir dari perkembanganmanusi. Banyak para ahli
mengemukakan pendapat masing-masing mengenai kapan masa lanjut usia dimulai.
Pada umumnya para ahli memakai patokan usia kronologis sebagai dasarnya. Ada
pendapat yang menyatakan bahwa lanjut usia dibatasi usia 60 th (Hurlock, 1991), di
Indonesia usia lanjut dimulai pada usia 55 th (Utami, 1993), WHO memberikan
batasan yang lebih berani yaitu 65 th. Masa usia lanjut ditandai dengan berbagai
kemunduran fungsi tubuh sepertiberkurangnya fungsi pengindraan dan ingatan,
berhentinya menstruasi dsb. Perubahan fisiologis iniberpengaruh secara langsung atau
tidak langsung pada fungsi sosial, yang juga perubahan peran dan statusnya
dimasyarakat.

4
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dari lansia itu sendiri?

1.2.2 Apa saja ciri-ciri dari seorang lansia?

1.2.3 Bagaimana proses perkembangan yang terjadi pada lansia?

1.2.4 Apa saja tugas-tugas perkembangan pada lansia?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk memahami pengertian dari lansia itu sendiri.

1.3.2 Agar mengerti dan memahami apa saja ciri-ciri dari seorang lansia.

1.3.3 Agar dapat memahami proses perkembangan yang terjadi pada lansia.

1.3.4 Memahami tugas-tugas perkembangan pada lansia

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lanjut Usia

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut
Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa
dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.

Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang


menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah
disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang
perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59
tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia
sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap


orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke
atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk
keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.

Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun


merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan
mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai
tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam
hidupnya.

Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia


merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam

6
proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan
dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal. Tetapi
bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang
sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar
luas dewasa ini. Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia
bukanlah kelompok orang yang homogen . Usia tua dialami dengan cara yang
berbeda-beda.

2.2 Ciri-Ciri Lansia

Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang


lanjut usia, yaitu :

a) Usia lanjut merupakan periode kemunduran

Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki
peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin
cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang
kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.

b) Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas

Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap
sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh
pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu
seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan
pendapat orang lain.

c) Menua membutuhkan perubahan peran

7
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami
kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas
dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.

d) Penyesuaian yang buruk pada lansia

Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia


cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan
bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat
penyesuaian diri lansia menjadi buruk.

2.3 Proses Perkembangan Pada Lansia

Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di
duia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial
sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.
Periode ini digambarkan dalam hadis sebagai berikut :

“Masa penuaan umur umatku adalah enam puluh hingga tujuh puluh tahun.”
(HR. Muslim dan Nas’i).

Dalam riwayat lain juga dijelaskan bahwa :

Mereka berkata : Ya Rasulullah, berapakah ketetapan umur-umur umatmu? Jawab


beliau : Saat kematian mereka (pada umumnya) antara usia enam puluh tahun dan
tujuh puluh. Meraka bertanya lagi : Ya Rasulullah, bagaimana dengan umur delapan
puluh? Jawab beliau, sedikit sekali umatku yang dapat mencapainya. Semoga Allah
merahmati orag-orang yang mencapai umur delapan puluh.(HR. Hudzaifah Ibn
Yamani).

8
Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang
penururnanya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya.
Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh,
jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia ,
penuaan dihubungkan dengan perubahan degenerative pada kulit, tulang jantung,
pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Dengan kemampuan
regeneratife yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sindroma
dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain. Penurunan ini terutama
penurunan yang terjadi pada kemampuan otak, dalam Al-Qur’an juga telah
diterangkan dalam surat An-Nahl ayat 70 yaitu :

Artinya: Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu
ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya Dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Kuasa (QS. An –Nahl ayat 70)

Dalam ayat yang lain juga di jelaskan mengenai tahapan-tahapan yang berkaitan
dengan perkembangan seorang lanjut usia yaitu :

Artinya : Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang
anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang
diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal
yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya) (QS.Al-Mukmin ayat 60 )

Berkaitan dengan berbagai penurunan yang terjadi di usia tua, Nabi Muhammad Saw
pernah berdo’a kepada Allah : “Dan aku berlindung kepada-Mu dari usia yang paling
hina (tua renta)”.Namun orang yang bermal baik tidak akan menyesali umurnya yang
panjang”. Sebagaimana diterangkan dalam hadis :

9
“Sebaik-baiknya kamu ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalanya”
(HR.At-Tirmizdhi)

Diterangkan juga dalam hadis yang lain : “ Berubannya rambut seorang Muslim
merupakan nur baginya”(HR. Ath-Tirmizdhi dan Nasa’i)

Untuk menjelaskan penurunan pada tahap ini, teradapat berbagai perbedaan


teori, namun para pada umumnya sepakat bahwa proses ini lebih banyak ditemukan
oleh faktor gen. Penelitian telah menemukan bahwa tingkat sel, umur sel manusia
ditentukan oleh DNA yang disebut telomere, yang beralokasi pada ujung kromosom.
Ketentuan dan kematian sel terpicu ketika telomere berkurang ukuranya pada ujung
kritis tertentu.

2.4 Tugas-tugas perkembangan pada lansia

Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau meyesuaikan diri


terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang
pada tahap sebelumnya.
Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan
kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi
dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan
kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti
olahraga, mengembangkan hobi bercocok tanam dan lain-lain.

 Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut :


a. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun
b. Mempersiapkan diri untuk pensiun
c. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya
d. Mempersiapkan kehidupan baru
e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai
f. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan
10
g. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik
h. Menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi karena pensiun dan
berkurangnya penghasilan
i. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
j. Menerima fakta bahwa dirinya termasuk golongan lanjut usia dan mencari
kelompok seusia
k.Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel
·          l. Merasa puas terhadap lingkungan hidup yang mungkin diatur orang lain

 Tahap-tahap yang terjadi pada lansia :


1.      Ego Differentiation : Pada umumnya masa ini individu telah
memasuki masa pension, maka tugas yang penting pada masa ini adalah
individu mampu membuat penilaian dan mendefinisikan kembali harga
dirinya dari sudut yang lebih luas dari pada hanya penilaian berdasarkan
peran kerja.
2.      Body Trancendence : Pada masa lansia, banyak sekali terjadi
penurunan fisik sehingga rentan terhadap penyakit, oleh karena itu lansia
harus menemukan system nilai baru dibalik penurunan fisik dengan
meningkatkan hubungan social, misalnya dengan keluarga.
3.      Ego Trancendence : Suatu kenyataan krusial pada masa lansia
adalah kematian yang segera menjemput. Individu yang dapat menerima
kenyataan ini tidak hanya bersikap pasif , tetapi diharapkan tetap aktif
melibatkan diri dalam hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan setelah
kematian, misal hidup dengan bermurah hati, tidak mementingkan diri sendiri,
tekun beribadah, beramal, dll.

BAB 3

11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari berbagai analis di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kajian teori
dengan hasil obserfasi, tidaklah selalu sama secara keseluruhan tetapi terdapat hal
yang berbeda, terutama dalam hal yang berkaitan dengan perkembangan emosional
lansia. Dalam hal ini perbebedaan antara teori dengan praktik lebih terfokus pada
faktor lingkunagn yang sangat berperan dalam pembentukan emosional lansia.
Apabila lingkungan tersebut mendorong seorang lansia lebih tenang dalam
meghadapi masa tuanya, dalam artian lingkungan tersebut sangat relijius maka hal
yang di rasakan oleh orang yang usia lanjut, lebih tenang dan lebih bersiap dalam
mempersiapkan hari tuanya.

Tetapi apabila dalam lingkungan lansia tersebut kurang bersifat relijius,


misalnya anggota keluarga, ataupun tetangga yang kurang agamis, maka persiapan
lansia ini dalam menghadapi masa tuanya sangat gelisah karena, dalam hal ini objek
merasa kurang diperhatikan dan orang-orang yang dianggap bisa mendukungnya ini,
malah bersifat kurang responsive, sehingga perasaan gelisah ini sangat nampak.

12
DAFTAR PUSTAKA

B. Hurlock, Elizabeth, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1980.

Desmita, Psikologi Perkembangan. Cet.II; Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006.

F.J. Monks & A.M.P. Knoers, Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam


Berbagai Bagiannya. Cet.XV; Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004

Memahami Kepribadian Lansia, diakses pada tanggal 02 Januari 2010 dari


http://singgihpanduwicaksono.blogspot.com/

Depresi pada Lansia, diakses pada tanggal 30 Desember 2009 dari


http://lansiafood.net

13

Anda mungkin juga menyukai