Kelas : PAI B / 4
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan Masa Lanjut
Usia ” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah
dari mata kuliah Psikologi Perkembangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang perkembangan masa lanjut usia
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami dalam mata kuliah
Psikologi Perkembangan ini. Tidak lupa kepada tentunya orang tua, teman-teman serta semua
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu sehingga dari semua itu terselesaikan lah tugas
makalah.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan manusia adalah proses seumur hidup, seperti halnya individu
dan lanjut usia. Lansia adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Semakin
bertambahnya usia, fungsi tubuhpun mengalami kemunduran sehingga lansia lebih
mudah terganggu kesehatannya, baik secara fisik maaupun psikisnya.Usia tua adalah
periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yakni suatu periode dimana seseorang
telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak
dari waktu yang lebih bermanfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Lanjut Usia ?
2. Apa saja karakteristik dari Lanjut Usia tersebut ?
3. Bagaimana Tugas Perkembangan Lanjut Usia ?
4. Bagaimana Pandangan tentang Lanjut Usia ?
5. Apa yang dimaksud Penuaan adalah Proses Normal dan Alamiah ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian tentang lanjut usia
2. Untuk mengetahui karakteristik dari lanjut usia
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan lanjut usia
4. Untuk mengetahui pandangan tentang lanjut usia
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud penuaan adalah proses normal dan alamiah
1
BAB II
PEMBAHASAN
ْ َ َِوٱ َّ َُّلل َخلَقَ ُ ُْك ُ َُّث ي َ َت َوف َّ ٰى ُ ُْك ۚ َو ِم ُنُك َّمن يُ َر ُّد إ َ ٰ ٰٓل َٱ ْر َذ ِل ٱلْ ُع ُم ِر ل
َك ََل ي َ ْع َ ََل ب َ ْعدَ ِع ْ مَل َش ْيـًٔا ۚ إ َّن ٱ َّ ََّلل عَ ِل ٌمي قَ ِد ٌير
ِ ِ
Artinya : “Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara
kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak
mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,
Mahakuasa.”
2
1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Periode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi
secara perlahan dan bertahap. Kemunduran itu sebagian datang dari faktor
fisik dan sebagian lagi dari faktor psikologis, penyebab kemunduran dari
faktor itu merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh karena penyakit
khusus. Kemunduran dapat juga mempunyai penyebab psikologis.
2. Perbedaan indiviual pada efek menua
Orang menjadi tua secara berbeda karena mereka mempunyai sifat
bawaan yang berbeda, sosio-ekonomi dan latar pendidikan yang berbeda
pada pola hidup yang berbeda. Bila perbedaan tersebut akan membuat orang
bereaksi secara berbeda terhadap situasi yang sama.
3. Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda
Pada waktu usia anak mencapai remaja, menilai usia lanjut dalam cara
yang sama dengan cara penilaian orang dewasa, yaitu dalam hal penampilan
diri dan apa yang dapat dan tidak dapat mereka lakukan.
4. Pelbagai stereotipe orang lanjut usia
Terdapat banyak stereotipe orang lanjut usia dan banyak kepercayaan
tradisional tentang kemampuan fisik dan mental. Stereotipe yang paling
umum yaitu : pertama, cenderung melukiskan usia lanjut sebagai usia yang
tidak menyenagkan. Kedua, orang yang berusia lanjut sering diberi tanda
dan diartikan orang secara tidak menyenangkan.
5. Sikap sosial terhadap usia lanjut
Pendapat klise tentang usia lanjut mempunyai pengaruh besar terhadap
sikap sosial. Arti penting tentang sikap terhadap usia lanjut mempengaruhi
cara memperlakukan orang usia lanjut.
6. Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas
Walaupun ada fakta bahwa jumlah orang usia lanjut bertambah banyak,
tetapi status mereka dalam kelompok minoritas, yaitu suatu status yang
dalam beberapa hal mengecualikan mereka untuk berinteraksi dengan
kelompok lain dan memberinya sedikit kekuasaan atau bahkan tidak
memperoleh kekuasaan apapun.
7. Menua membutuhkan perubahan peran
Sama seperti orang dewasa madya harus belajar memainkan peranan
baru demikian juga bagi yang berusia lanjut. Karena perubahan kekuatan,
3
kecepatan dan kemenarikan bentuk fisik, para orang berusia lanjut tidak
dapat lagi bersaing dengan orang-orang yang lebih muda dalam berbagai
bidang tertentu. Lebih jauh lagi karena orang usia lanjut diharapkan
mengurangi peran aktifnya dalam urusan masyarakat dan sosial.
8. Penyesuaian yang buruk merupakan ciri-ciri usia lanjut
Orang usia lanjut cenderung sebagai kelompok yang lebiih banyak
menyesuaikan diri secara buruk ketimbang orang yang lebih muda. Butler
(dalam Hurlock, 1980) mengemukakan sebagai berikut : semakin hilangnya
status karena kegiatan sosial didominasi oleh orang yang lebih muda,
keinginan untuk melindungi keuangan mereka untuk istrinya dan keinginan
untuk menghindari beberapa rasa sakit atau keadaan yang tak berdaya.
4
mempengaruhi citra orang lanjut usia. Rogers (1978) membedakan beberapa faktor
yang mempengaruhi citra orang lanjut usia sebagai berikut :
1. Model Kronologis
Model ini menggunakan usia kalender sebagai patokan tua-muda
seseorang. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa orang dengan usia
yang sama belum tentu mengalami proses ketuaan (aging process) yang
sama. Misalnya orang usia 70 tahun dapat sama dengan orang yang 40 tahun
dalam hal kekuatan, kecemerlangan otak atau fungsi-fungsi lain.
2. Model dari segi pandangan hukum
Pada umumnya tanggung jawab hukum dilihat dari segi usia kronologis
atau usia kalender. Menjadi dewasa darui sudut pandang hukum belum
menjamin kedewasaan dari sudut pandang diri orang itu sendiri. Mungkin
orang usia 20 tahun yang secara hukum di Indonesia sudah dipandang
dewasa masih merasa seperti kanak-kanak yang belum bertanggung jawab.
3. Model Biologis
Model biologis adalah pandangan terhadap proses penuaan dari segi
perubahan fisik seseorang. Perubahan tersebut berkenaan dengan perubahan
fungsi dan struktur sel, organ-organ yang menyebabkan menopause,
klimakterium. Mengukur ketuaan dari sudut berkerutnya kulit juga
termasuk model biologis.
4. Pendekatan sosio-kultural
Pendekatan ini menunjukan pada aging yang mendasarkan diri pada
pandangan masyarakat terhadap orang lanjut usia. Kedudukan yang
diberikan pada orang tua menentukan seseorang tentang “ketuaannya”. Hal
ini berbeda-beda sesuai dengan perbedaan yang ada dalam filsafat hidup dan
norma-norma suatu masyarakat.
Meskipun seseorang usia 65 tahun masih merasa kuat dan memandang
dirinya seperti orang usia 40 tahun, namun masyarakat beserta peraturannya
tetap memandang orang tersebut sebagai orang usia 65 tahun dan waktunya
pensiun juga tidak terelakkan lagi.
5. Perkembangan perspektif seumur hidup
Pandangan ini memandang citra orang lanjut usia sebagai hasil pengaruh
masa-masa sebelumnya dan juga pengaruh masa yang akan datang. Bila
pada fase-fase sebelumnya seseorang berkembang mengarah ke kutub yang
5
positif, maka fase hidup terakhir juga ditandai oleh integritas diri.
Sebaliknya, bila mengarah ke kutub-kutub negative maka fase yang terakhir
ditandai oleh keadaan despai atau putus asa dan kesedihan.
6
Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Secara alamiah semua orang akan
mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir dari fase kehiupannya. Proses penuaan merupakan suatu proses yang alami
yang tidak dapat dicegah dan merupakan hal yang wajar dialami oleh orang yang diberi
karunia umur panjang, dimana semua orang berharap akan menjalani hidup dengan
tenang, damai, serta menikmati masa pensiun bersama anak dan cucu tercinta dengan
penuh kasih sayang (Hamid, 2006).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menggolongkan lansia menjadi 4
kelompok, yaitu :
1. Usia pertengahan (middle age) yaitu seseorang ynag berusia 45-59 tahun.
2. Lanjut usia (elderly) berusia antara 60-74 tahun.
3. Lanjut usia tua (old) berusia 74-90 tahun, dan
4. Usia sangat tua (very old) yaitu seseorang dengan usia lebih dari 90 tahun.
7
maupun ekonomi. Menurunnya kondisi dalam diri seorang lanjut usia secara otomatis
akan menimbulkan kemunduran fisik sebagai faktor kemunduran kesehatan pada lanjut
usia. Besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban jika lansia memiliki masalah
kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan, penurunan
pendapatan/penghasila, peningkatan disabilitas, tidak adanya dukungan sosial dan
lingkungannya tidak ramah terhadap lansia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
8
menurunnya kekuatan dan menurunnya kesehatan secara bertahap. Mereka juga
diharapkan untuk mencari kegiatan sebagai pengganti tugas-tugas terlebih dahulu yang
menghabiskan sebagian besar waktu mereka ketika masih muda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses menua adalah herediter,
genetik, nutrisi atau makanan, status kesehatan fisik dan mental, pengalaman hidup,
lingkungan, stress, tipe kepribadian, dan filosofi hidup seseorang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya proses penuaan seseorang tidak sama pada setiap orang
sehingga mengakibatkan status kesehatan dan pola penyakit pada lansia berbeda satu
dengan yang lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ekasari, Mia Fatma.dkk. 2018. Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia Konsep dan Berbagai
Pratiwi, Kurniasari dan Dinik Rusiani. 2020. Buku Ajar Psikologi Perkembangan Dalam
Triningtyas, Diana Ariswanti dan Siti Murhayati. 2018. Mengenal Lebih Dekat Tentang
10