Disusun Oleh :
Kelompok 7
A.Zeni Amsari (1708101114)
Melisah (1908101072)
Farhaul Auliani (1908101044)
Kelas : PAI B / 4
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta
salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW., beserta keluarga-Nya,
sahabat-sahabat-Nya, dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Adapun makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Sejarah Perdaban Islam Klasik yang berjudul “Dinasti-Dinasti Fatimiyah dan
Abghaliyah”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini
karena kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam
makalah ini yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta terutama bagi para
pembaca dan kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman dan kepada
Bapak Akhmad Affandi, M,Ag yang selalu memberi arahan agar pembuatan makalah ini
bisa terselesaikan dengan baik. Akhir kata kami sampaikan terimakasih kembali, semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….2
A. Masa Dinasti Fathimiyah………………………………………………………………….2
B. Para penguasa Dinasti Fathimiyah………………………………………………………...2
C. Kemajuan Peradaban pada Dinasti Masa Dinasti Fathimiyah…………………………….5
D. Kemunduran dan Kehancuran Dinasti Fathimiyah………………………………………..8
E. Berdirnya Dinasti Aghlabiyah…………………………………………………………...10
F. Keberhasilan Dan Kemunduran Yang Dicapai Dinasti Aghlabiyah……………………..11
BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban dan kebudayaan serta kemajuan besar yang dicapai Dinasti
Abbasiyah pada periode pertama telah mendorong para penguasa untuk hidup mewah,
bahkan cenderung ingin lebih mewah dari pendahulunya, Kehidupan mewah khalifah-
khalifah ini ditiru oleh para hartawan dan anak-anak pejabat. Kecendrungan bermewah-
mewah dtambah dengan kelemahan khalifah dan faktor lainnya menyebabkan roda
pemerintahan terganggu dan rakyat menadi miskin. Kondisi ini memberi peluang kepada
tentara profesional untuk mengambil kendali pemerintah. Usaha mereka berhasil
sehingga kekuasaan sesungguhnya berada ditangan mereka. Sementara kekuasaan bani
abbasiyah didalam khalifah abbasiyah yang didirikan mulai pudar, dan ini merupakan
awal dari keruntuhan dinasti ini, meskipun setelah itu usianya masih dapat bertahan lebih
dari empat ratus tahun.
Akibat dari kebijakan yang lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaa
islam dari persoalan politk itu, provinsi-provinsi tertentu dipinggiran mulai lepas dari
genggaman penguasa Bani Abbas. Ini bisa terjadi dalam salah satu dari dua cara: pertama,
seorang pemimpin lokal memimpin suatu pemberontakan dan berhasil memperoleh
kemerdekaan penuh. Kedua, seorang yang ditunjuk menjadi gubernur oleh khalifah,
kedudukannya semakin bertambah kuat,seperti daulah Aghlabiyah ditunisia.
B.Rumusan Masalah
1. Apa itu dinasti aghlabiyah
2. Apa itu dinasti fatimiyah
3. Apa saja kemunduran Dinasti Fatimiyah
C.Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan dinasti aghlabiyah
2. Menjelaskan dinasti fatimiyah
3. Untuk mengetahui kemunduran Dinasti Fatimiyah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Al-Qa’im (934-949 M)
Al-Mahdi digantikan oleh puteranya yang tertua yang bernama Abdul Qasim dan
bergelar Al-Qa’im. Al-Qa’im merupakan prajurit pemberani, hampir setiap ekspedisi
militer dipimpinnya sendiri secara langsung. Ia merupakan khalifah pertama yang
2
menguasai lautan tengah. Al-Qaim meninggal pada tahun 946 M. Al-Qaim digantikan
olehputranya yang bernama Al-Manshur.
Semenjak tahun 973 M kota ini dijadikan sebagai ibu kota pemerintahan dinasti
Fathimiyah. Selanjutnya Mu’iz mendirikan masjid Al-Azhar. Masjid ini oleh khalifah
Al-Aziz dijadikan sebagai pendidikan tinggi Al-Azhar. Khalifah Mu’iz meninggal
pada tahun 975 M, setelah memerintah selama 23 tahun, ia merupakan khalifah yang
terbesar. Ia adalah pendidiri dinasti Fathimiyah di Mesir.
4. Al-Aziz (975-996 M)
5. Al-Hakim (996-1021 M)
Sepeninggal Al-Aziz, khalifah Fahimiyah oleh anaknya yang bernama Abu Al-
Mansyur Al-Hakim. Ketika naik tahta ia berusia sebelas tahun. Selama bertahun-
tahun Al-Hakim berada di bawah pengaruh seorang gubernurnya yang Barjawan.
3
Pada tahun 1306 M, ia menyelesaikan pembangunan Dar Al-Hikmah sebagai sarana
penyebaranteologi Syi’ah, sekaligus untuk kemajuan kemajuan kegiatan pengajaran.
6. Az-Zahir (1021-1036 M)
Al-Hakim digantikan oleh putranya yang bernama Abu Hasyim Ali dengan gelar
Az-Zahir. Ia naik tahta pada usia enam belas tahun, sehingga pusat kekuasaan
dipegang oleh bibinya yang bernama Sitt Al-Mulk. Sepeninggal bibinya, Az Zahir
menjadi raja boneka ditangan menterinya. Pada masa pemerintahan ini rakyat
menderita kekurangan bahan makanan harga barang tidak dapat terjangkau. Kondisi
ini disebabkan terjadinya musibah banjir terus menerus. Az-Zahir meninggal pada
1036 M, setelah memerintah selama 16 tahun.
7. Al-Muntasir (1036-1095)
Az-Zahir digantikan oleh anaknaya yang bernama Abu Tamim Ma’ad yang
bergelar Al-Muntasir, pemerintahannya selama 61 tahun. Pada masa ini kekuasaan
Fathimiyah mengalami kemunduran secara drastis. Sepeninggal Al Muntasir pada
tahun 1095 M, imperium Fathimiyah dilanda konflik dan permusuhan. Tidak ada
seorang pun khalifah sesudah Al-Mutasir mampu mengendalikan kemerosotan
imperium ini.
8. Al-Musta’li (1095-1101 M)
a) Bidang Politik
Pada masa pemerintahan Fatimiyah, Negara dipimpin oleh seorang imam atau
khalifah, para imam bagi fatimi memang sesuatu yang diwajibkan, ini merupakan
penerapan kekuasaan yang turun temurun, mulai dari Nabi Muhammad, Ali bin Abi
Thalib, kemudian selanjutnya di teruskan oleh para imam. Imamah ini diwariskan
dari seorang bapak kepada anak laki-laki yang paling tua dari keturunan mereka. Dan
menjadi syarat pent- ing yang harus dipenuhi dalam pengangkatan seorang imam
adalah adanya nash atau wasiat khusus dari imam sebelumnya.1 Baik wasiat yang
dikemukakan di hadapan umat islam secara umum, atau hanya diketahui oleh orang-
orang tertentu sebagian dari mereka saja.
1
Ajid Thohir, Opcit, 117.
5
juga Kota Kairo yang dibangun megah dan dipercantik.
b) Bidang Adminstrasi
Kementrian negara terbagi menjadi dua yaitu ahli pedang dan ahli pena. Ahli
pedang menduduki urusan militer dan keamanan serta pengawal pribadi sang
Khalifah. Ahli pena menduduki beberapa jabatan:
1) Hakim,
c) Kondisi sosial
Seorang ilmuwan yang paling terkenal pada masa Fatimiyah adalah Yakub Ibnu
Killis. Ia berhasil membangun akademi-akademi keilmuan yang mengahabiskan
ribuan dinar perbulannya. Pada masanya, ia berhasil mem- besarkan seorang ahli fisika
yang bernama Muhammad Attamimi. Disamping Attamimi ada juga seorang ahli
6
sejarah yang bernama Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu Salamah Al
Quda’i. seorang ahli sastra yang muncul pada masa Fatimiyah adalah Al Aziz yang
berhasil membangun masjid Al Azhar.2
Kemajuan keilmuan yang paling fundamental pada masa Fatamiyah adalah ke-
berhasilannya membangun sebuah lembaga keilmuan yang disebut Darul Hikam atau
Darul Ilmi yang dibangun oleh Al Hakim pada tahun 1005 Masehi. Ilmu astronomi
banyak dikembangkan oleh seorang astronomis yaitu Ali Ibnu Yunus kemudian Ali
Al Hasan dan Ibnu Haitam. Dalam masa ini kurang lebih seratus karyanya tentang
matematika, astronomi, filsafat dan kedokteran telah dihasilkan.
Ibnu khilis merupakan salah seorang wizir Fathimiyah yang sangat
memperdulikan pengajaran. Ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan dan
memberinya subsidi setiap bulan Khalifah Fathimiyah mendirikan sejumlah sekolah
dan perguruan tinggi, perpustakaan umum dan lembaga ilmu pengetahuan. Para
khalifah Fathimiyah yang umumnya mencintai berbagai seni termasuk seni arsitektur.
Khalifah juga mendatangkan sejumlah arsitek Romawi untuk membantu
menyelesaikan tiga buah gerbang raksasa di Kairo dan benteng-benteng perbatasan
wilayah Bizantium.
e) Bidang Ekonomi
Pada suatu festival, Khalifah kelihatan sangat cerah dan berpakaian indah. Istana
Khalifah yang dihuni oleh 30.000 orang terdiri dari 1.200 pelayan dan pengawal juga
terdapat masjid-masjid, perguruan tinggi, rumah sakit dan pemondokan Khalifah yang
2
Jamaluddin Surur Muhammad, Tarikh ad Daulah Fathimiyah (Kairo: Dar al Fikr, al Arabi,1995).
7
berukuran sangat besar menghiasi kota Kairo baru. Pemandian umum yang dibangun
dengan baik terlibat sangat banyak disetiap tempat di kota itu. Pasar yang mempunyai
20.000 toko luar biasa besarnya dan dipenuhi berbagai produk dari seluruh dunia.
Keadaan ini menunjukkan bahwa kemakmuran yang begitu berlimpah dan kemajuan
ekonomi yang begitu hebat pada masa Fatimiyah di Mesir.
a. Kemunduran
3
M. Lapidus Ira, Sejarah Sosial Ummat Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), 533,537.
8
Khalifah yang dianggap figur yang lemah disebabkan oleh beberapa hal.
Diantaranya adalah diangkat dalam usia muda.
Terdapat beberapa nama khalifah yang diangkat dalam usia muda, diantaranya
adalah khalifah al-Hakim yang diangkat dalam usia 11 tahun .al-Zahir juga
menjadi khalifah pada usia 16 tahun, al-Muntashir usia 11 tahun. Karena faktor
usia khalifah masih muda terkadang muncul sikap sewenang-wenang khalifah.
9
Sebagian orang non-muslim dipercaya menjadi mentri,petugas pajak, dan
bahkan penasehat dalam bidang politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan, juga
terdapat para dokter dan para pejabat yang mengendalikan kerja operasional
kekhalifahan.kenyataan ini secara berangsur-angsur dapat melemahkan dan
menggerogoti kondisi kekhalifahan Fatimiah,
b. Kehancuran
Pada tahun 1171 M khalifah al-Adhid meninggal dunia, maka dengan demikian
hancurlah sudah kekuasaan khalifah fathimiyah setelah berkuasa sekitar 280 tahun.
Kemudian kekuasaan dipimpim oleh Shalahuddin dengan dinasti keturunannya yaitu
dinasti Ayyubiyah.4
4
Sejarah Peradaban Islam hlm 248-257
5
Yatim Badri Dr, MA, Sejarah Peradaban Islam, Ed.1-20-Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Jakarta 2008
10
M, Ziyadatullah mengirim sebuah Ekspedisi untuk merebut sisilia dari Bizantium dan
berhasil dikuasai pada tahun 902 M.sisilia yang berada dipulau laut tengah tersebut
dijadikan pangkalan Untuk penyerangan daratan,daratan eropa yang kristen.Konstribusi
terpenting Dalam ekspedsi tersebut adalah menyebarnya peradaban islam hingga ke eropa.
Bahkan ronaisans di Italia terjadi karena transmisi ilmu pengetahuan melalui Pulau ini.
Secara periodik,Dinasti Aghlabiyah dikuasai oleh beberapa penguasa,yaitu :
11
Ahmad, serta dibuat pula suatu peralatan pertanian dan irigasi untuk daerah ifrikiyah yang
kurang subur.
Akhir abad ke-9,posisi DInasti Aghlabiyah di ifrikiyah mengalami Kemunduran,dengan
masuknya propaganda syi’ah yang dilancarkan oleh Abdullah As-syi’ah atas isyarat
Ubaidillah Al-Mahdi telah menanamkan Pengaruh yang kuat dikalangan orang-orang bar bar
suku ketama kesenjangan sosial antar penguasa Aghlab di satu pihak dan orang-orang bar bar
di pihak Lain,telah menambah kuatnya pengaruh itu dan pada akhirnya membuahkan
Kekuatan militer.
Pada tahun 909 M.kekuatan militer tesebut berhasil berhasil kekuasaan aghlabid yang
terakhir, Ziyadatullah III sehingga Ziyadatullah diusir ke mesir setelah gagal mendapatkan
bantuan dari pemerintahan pusat di Baghdad.Ada juga yang berpendapat bahwa Ziyadatullah
Kalah Karena tidak mengadakan perlawanan apapun sebelum Dinasti Fatimiyah Invlasi dan
sejak itu pula, Ifrikiyah dikuasai oleh orang-orang syi’ah yang pada Masa selanjutnya
membentuk Dinasti Fatimiyah. Salah satu faktor mundurnya Aghlabiyah adalah hilangnya
hakikat kedaulatan dan ikatan-ikatan solidaritas Sosial semakin luntur. Kedaulatan pada
hakikatnya dimiliki oleh mereka yang Sanggup menguasai rakyat, sanggup memungut iuran
Negara, mengirimkan Angkatan bersenjata, melindungi pembatasan dan tak seorang
penguasa pun berada di atasnya.
Dengan semakin berkurangnya pengaruh Aghlabiyah terhadap masyarakat dikarenakan
adanya kesenjangan sosial, berakhirlah riwayat Diasti Aghlabiyah.
12
BAB III
KESIMPULAN
Diantara beberapa dinasti Syi’ah didalam islam, dinasti fatimiahlah yang bisa disebut
paling besar.kemelut dalam lingkungan dau;at Fathimiyah (909-1171 M) di Mesir itu
memuncak pada tahun 556 H/1161 M sampai kepada tumbang pada tahun 567 H/1171M.
Dinasti Fatimiah ini didirikan oleh kaum Syi’ah dari sekte Ismailiah. Berdirinya dinasti
Fathimiyah dilatarbelakangi melemahnya Dinasti Abbasiyah. Ubaidillah Al-Mahdi
mendirikan Dinasti Fathimiyah yang lepas dari kekuasaan Abbasiyah. Dinasti ini
mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Al-Aziz. Kebudayaan Islam
berkembang pesat pada masa Dinasti Fathimiyah, yang ditandai dengan berdirinya
Masjid Al-Azhar. Masjid ini berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu
pengetahuan.
Dinasti Aghlabiyah didirikan di Aljazariyah dan sisilia oleh Ibrahim bin Aghlab,
seorang yang dikenal mahir di bidang administrasi. Dengan kemampuan Ilmu
administrasinya, ia mampu mengatur roda pemerintahannya dengan baik.Dinasti
Aghlabiyah merupakan tonggak terpenting dalam sejarah konflik Berkepanjangan antara
asia dan eropa.dibawah pimpinan Ziyadatullah ,suatu Armada bajak laut dikerahkan
untuk menggoyang pesisir Italia, perancis, cosica dan sardina. kemudian pada tahun 827
M, Ziyadatullah mengirim sebuah Ekspedisi untuk merebut sisilia dari Bizantium dan
berhasil dikuasai pada tahun 902 M.
13
DAFTAR PUSTAKA
14