Disusun Oleh :
DOSEN PENGAMPU :
Ns. Julimar,S.Kep,M.Kep.
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................4
C. Rumusan Masalah......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6
A. Definisi Lansia..........................................................................................6
B. Batasan Lansia...........................................................................................6
C. Ciri-ciri Lansia...........................................................................................7
D. Kondisi fisik Lansia...................................................................................7
E. Masalah Kesehatan Pada Lansia................................................................10
F. Penyakit Yang Biasa Diderita Lansia........................................................15
G. Upaya permasalahan masa lanjut usia.......................................................17
A. Kesimpulan..................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai usia seorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang
menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun, sebagai usia
yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung
secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lansia ?
2. Batasan dikatakan lansia ?
3. Apa saja ciri-ciri dari lansia ?
4. Apa saja kondisi fisik pada lansia ?
4
5. Apa saja masalah kesehatan pada lansia?
6. Apa saja penyakit yang biasa diderita lansia ?
7. Apa upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia?
8. Apa solusi permasalahan masa lanjut usia ?
9. Bagaimana kebutuhan gizi lansia ?
10. Bagaimana Kebutuhan menu seimbang bagi lansia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari lansia.
2. Untuk mengetahui batasan dikatakan lansia.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri lansia.
4. Untuk mengetahui kondisi fisik pada lansia.
5. Untuk mengetahui masalah kesehatan pada lansia.
6. Untuk mengetahui penyakit yang biasa diderita lansia.
7. Untuk mengetahui upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam
Undang-Undang No 13 tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan
pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, telah menghasilkan
kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup makin
meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah. Banyak diantara lanjut
usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial
lanjut usia pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai keagamaan dan
budaya bangsa.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah
melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
B. Batasan Lansia
Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi menjadi tiga katagori,
yaitu:
6
C. Ciri-ciri Lansia
Menurut Hurlock 1980 terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu:
Kemunduran pada lansia sebagai dating dari faktor fisik dan faktor
psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi
memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada
lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika
memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap
sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh
pendapat pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat pendapat klise itu
seperti : lansia lebih senang mempertahankan.pendapatnya dari pada
mendengarkan pandapat orang lain.
7
Beberapa kemunduran organ tubuh pada lansia, di antaranya adalah:
1. Kulit : kulit berubah menjadi tipis, kering, keriput dan tidak elastic lagi.
Dengan demikian, fungsi kulit sebagai penyekat suhu lingkungan dan perisai
terhadap masuknya kuman terganggu. Tipis dan keriput disebabkan oleh
hilanganya lapisan lemak dibawah kulit, tidak elastic lagi karena terbentuk
jaringan ikat baru dibawahnya.
2. Rambut rontok, warna menjadi putih, kering, dan tidak megkilat ini berkaitan
dengan perubahan degeneratif kulit.
3. Seks produksi hormon seks pada pria dan wanita menurun dengan
bertambahnya umur, selain itu, produksi hormon pada pria dan wanita yang
menurun juga dipengaruhi oleh menopause pada wanita dan andropause pada pria.
4. Otot jumlah sel otot berkurang, ukurannya atrofi, sementara jumlah jaringan
ikat bertambah, volume otot secara keseluruhan menyusut, fungsinya menurun,
dan kekuatannya berkurang
5. Jantung dan pembuluh darah pada manusia usia lanjut kekuatan mesin pompa
jantung berkurang Berbagai pembuluh darah penting khusus yang di jantung dan
otot mengalami kekakuan. Lapisan inti menjadi kasar akibat merokok, hipertensi,
diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi, dan lain-lain. Yang memudahkan
timbulnya penggumpalan darah dan trombosit.
6. Tulang ada proses menua kadar kapur atau kalsium dalam tulang menurun,
akibatnya tulang menjadi kropos atau osteoporosis dan mudah patah. Dengan
bertambahnya usia, terdapat peningkatan hilang tulang secara linear.
Adapun perubahan perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia, antara lain:
1. Sel
2. Sistem persarafan :
a. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap
harinya
8
b. Cepatnya menurun hubungan persarafan.
c. Lambat dalam respond an waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stress.
d. Mengecilnya saraf pancaindra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, pengecilnya saraf pencium dan rasa, lebih sensitive terhadap
perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
e. Kurang sensitive terhadap sentuhan.
3. Sistem pendengaran.
4. Sistem Penglihatan
5. Sistem kardiovaskuler
9
berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg
(menyebabkan pusing mendadak).
Penampilan penyakit pada lanjut usia (lansia) sering berbeda dengan pada
dewasa muda, karena penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-
kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses
menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki
kerusakan yang diderita.
Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia sebagai berikut:
1. Kurang Bergerak
10
2. Istabilitas.
Penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang
berkaitan dengan keadaan tubuh derita) baik karena prosen menua, penyakit
maupun proses ekstrinsik (hal-hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat
obatan tertentu dan faktor lingkungan. Akibat yang paling sering dari terjatuh
pada lansia adalah kerusakan bagian tertentu dari tubuh yang mengakibatkan rasa
sakit, patah tulang, cedera pada kepala, luka bakar karena air panas akibat terjatuh
ke dalam tempat mandi. Selain dari pada itu, terjatuh menyebabkan lansia tersebut
sangat membatasi pergerakannya. Walaupun sebagian lansia yang terjatuh tidak
sampai menyebabkan kematian atau gangguan fisik yang berta, tetapi kejadian ini
haruslah dianggap bukan merupakan peristiwa yang ringan. Terjatuh pada lansia
dapat menyebabkan gangguan psikologis berupa hilangnya harga diri dan
perasaan takut akan terjatuh lagi, sehingga untuk selanjutnya lansia tersebut
menjadi takut berjalan untuk melindungi dirinya dari bahaya terjatuh.
3. Beser
Beser, buang air besar (bak) merupakan salah satu masalah yang sering
didapati pada lansia, yaitu keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan
kekerapan yang cukup mengakibtkan masalah kesehatan atau social Beser bak
merupakan masalah yang sering kali dianggap wajar dan normal pada lansia,
walaupun sebenarnya hal ini tidak dikehendaki terjadi baik oleh lansia tersebut
maupun keluarganya. Akibat timbul berbagai masalah, baik masalah kesehatan
maupun social, yang kesemuanya akan memperburuk kualitas hidup dari lansia
tersebut. Lansia dengan beser bak sering mengurangi minum dengan harapan
untuk mengurangi keluhan tersebut, sehingga dapat menyebabkan lansia
kekurangan kandungan kemih. Besek bak sering pula disertai dengan beser buang
air besar (bab), yang justru akan memperberat keluhan beser bak mandi.
4. Gangguan intelektual
5. Infeksi
Merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena
selain sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang
menyebabkan keterlambatan di dalam diagnosis dan pengobatan serta resiko
11
menjadi fatal meningkat pula. Beberapa faktor resiko yang menyebabkan lansia
mudah mendapat penyakit infeksi karena kekurangan gizi, kekebalan tubuh yang
menurun, berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh, terdapatnya beberapa
penyakit sekaligus (komordibitas) yang menyebabkan daya tahan tubuh yang
sangat berkurang. Selain tiu, faktor nutrisi, faktor lingkungan, jumlah dan
keganasan kuman akan mempermudah tubuh mengalami infeksi.
6. Depresi
7. Kurang Gizi
Daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu fungsi
tubuh yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang walaupun tidak
selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua, tetapi dapat pula karena
berbagai keadaan seperti penyakit yang sudah lama diderita (menahun) maupun
penyakit yang baru saja diderita (aku) dapat menyebabkan penurunan daya tahan
tubuh seseorang. Demikian juga pengguan berbagai obat, keadaan gizi yang
kurang, penurunan fungsi organ-organ tubuh dan lain-lain
12
9. Gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit.
10. Impotensi
Salah satu yang sering didapati pada lansia adalah menderita penyakit
lebih dari satu jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi
sebagian lansia sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa
pengawasan dokter dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat pemakaian
obat-obatan yang digunakan.
Adapun pendapat lain mengenai masalah lansia menurut para ahli adalah sebagai
berikut :
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang
adalah mitos atau kesalahpahaman (parke 1990). Pada kenyataannya hubungan
13
seksual pada suami istri yang sudah menikah dapat berlanjut sampai bertahun-
tahun bahkan aktivitas ini dapat dilakukan pada saat klien sakit atau mengalami
ketidakmampuuan dengan cara berimajinasi atau menyesuaikan diri dengan
pasangan masing-masing.
2. Perubahan prilaku
3. Pembatasan Fisik
4. Palliative care
Pemberian obat pada lansia bersiifat palliative care adalah obat tersebut
dilanjutkan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena
poli fermasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek
samping obat.
5. Penggunaan obat
Bingung
Lemah ingatan
Penglihatan berkurang
Tidak bisa memegang
Kurang memahami pentingnya program tersebut untuk dipatuhi dan
dijalankan
14
6. Kesehatan Mental
3. Arthritis (reumatik)
Untuk mencegah penyakut reumatik ini biar tidak kumat antara lain :
lakukan latihan fisik dan berjalan kaki secara teratur, pola makan yang seimbang
dan gaya hidup yang sehat dapat mencegah penyakit ini .
5. Diabetes
Untuk mengontrol diabetes, lakukan latihan setiap hari misalnya berjalan pagi,
joging dan intensitas kecil atau sedang atau aerobik ringan, pilihan makanan-
makanan yang sehat (rebdah lemak, rendah kalori dan rendah garam).
15
6. Kanker
7. Ginjal
Sakit ginjal dapat dicegah dengan menjaga tekanan darah di batas normal,
menjaga berat badan, kurangi makanan berlemak, minum air yang cukup, kurangi
minum kopi, hindari minuman beralkohol, tidak merokok atau menggunakan
produk tembakau.
8. Pembesaran Prostat
9. TBC
Penyakit mata atau katarak adalah salah satu penyakit yang menyerang
lansia. Pencegahannya yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin
A, C dan E
Upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas, pendekatan, dan jenis
pelayanan kesehatan yang diterima.
1. Menurut WHO (1991) adalah to Add life to the Years that Have Been Added to
life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi (participation),
16
perawatan (care), pemenuhan diri (self fulfillment), dan kehormatan (dignity).
Azas yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI adalah Add life to the Years,
Add Health to Life, and Add Years to Life, yaitu meningkatkan mutu kehidupan
lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia.Azaz.
2. Pendekatan
BAB III
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana seseorang akan
mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Usia 65 tahun adalah usia yang
menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung secara
nyata dan seseorang itu telah disebut lansia. Ciri-ciri lansia adalah usia lanjut
terjadi periode kemunduran, lanjut usia memiliki status kelompok minoritas,
menua membutuhkan perubahan peran, penyesuaian yang buruk, memasuki masa
lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis
berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, energi menurun, kulit
mulai keriput, gigi mulai rontok, tulang makin rapuh, dan sebagainya. Secara
umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami
penurunan secara berlipat ganda. Usia lanjut memiliki banyak masalah dengan
kesehatan yang terkait dengan menurunnya fungsi tubuh dan faktor-faktor sekitar
seperti makanan dan lingkungan sekitar. Kecukupan gizi usia lanjut berada
dengan usia muda. Kebutuhan gizi sangat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
aktivitas/kegiatan, postur tubuh, aktivitas fisik dan mental (termasuk pekerjaan)
sehari-hari, iklim/suhu udara, kondisi fisik tertentu (masa pertumbuhan, sedang
sakit) dan unsure lingkungan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan penulis dan pembaca menjadi tahu
tentang perkembangan yang terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana
seseorang mengalami kemunduran, dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal
lagi. Oleh karena itu sebaiknya sejak muda kita persiapkan dengan sebaik-
sebaiknya masa tua kita. Gunakan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat
agar tidak menyesal di masa tua.
18
DAFTAR PUSTAKA
Apandi 2002. Permasalahan Nutrisi pada Lhttp://pergemi.medindo.com/nutrisi
html.
Kurnianingsih, dkk.2007. Tugas Mata Kuliah Gizi Daur Gizi pada Lansia.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Courtney, Mary. 1997. Terapi Diet dan Nutrisi. Edisi II. Melfiawati (ED).
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
窗体顶端
窗体底端
19