Oleh:
Kelompok 1
Anjely Hessa Yoneta
Rinda Nabela Sari
Tari Afrima Adha
Dosen Pengampu:
Ns. Azma Ulia, M.Kep
Akademi Keperawatan
Bina Insani Sakti Sungai Penuh
2020/2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Dasar Keperawatan Gerontik”.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Keperawatan Gerontik”.Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan
pengarahan dari berbagai pihak, makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat pengetahuan bagi kita semua. Amin.
Kelompok 1
i
Daftar isi
Kata Pengantar …………………………………………………….. i
Daftar Isi ………………………………………………………….. ii
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang …………………………………………………… 1
2. Tujuan Penulisan ……………………………………………........ 2
3. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
Bab II Pembahasan
1 Pengertian Menurut Konsep…………………………………………. 4
2 Batasan-batasan Usila………………………………………………... 7
3 Tujuan Geriatrik …………………………………............................. 7
4 Typology Usila ……………………………………………………... 8
5 Latar Belakang Demografi Usila ……………………………………… 10
6 Mitos-mitos Terhadap Usila ………………………………………….. 10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 12
3.2 Saran ……………………………………………………………. 12
Daftar Pustaka ……………………………………………………. 13
ii
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir, dimana pada manusia seseorang mengalami kemunduruan fisik,
mental dan social sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah
kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada
beberapa pendapat mengenai usia seorang dianggap memasuki masa lansia,
yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang
70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65
tahun, sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat
dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima
dengan wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua,
manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya
masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada (Hurlock,
1996 : 439).
Mereka yang nantinya akan menjadi lansia tersebut harus diantisipasi
mulai dari sekarang, sehingga tidak menjadi beban bagi masyarakat.
Antisipasi tersebut salah satunya dengan membuat para lanjut usia tetap sehat,
mandiri serta produktif bagi masyarakat. Untuk mencapai menua yang sehat
tersebut di perlukan upaya peningkatan (promotion) kesehatan, pencegahan
penyakit (prevention), pengobatan penyakit (curative), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitation), sehingga keadaan patologik pun dicoba untuk
1
disembuhkan guna untuk mempertahankan menua yang sehat, oleh karena
proses patologik akan mempercepat jalannya proses penuaan, upaya
pencegahan harus diutamakan (Darmojo, 2003).
Masalah kesehatan lansia melalui proses kemunduran yang panjang
sehingga dapat dihambat dan dalam beberapa hal tertentu dapat dicegah.
Pertimbangan lain adalah tingginya biaya pelayanan kesehatan sehingga 2
pencegahan akan jauh lebih murah dari pada biaya pengobatan (Pudjiastuti,
2003). Padahal meskipun aktivitasnya menurun sejalan dengan bertambahnya
usia, lansia tetap membutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Iapun masih tetap membutuhkan energi
untuk menjalankan fungsi fisiologis tubuhnya. Untuk itu upaya yang dapat
dilakukan misalnya dengan memperhatikan asupan gizi pada lanjut usia, pola
istrahat lanjut usia, dan dengan memberikan olahraga misalnya senam lansia
untuk para lansia.
2. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Secara konsep dari, Usila,Gerontologi,Geriatri, dan
keperawatan gerontik ?
b. Berapa batasan usila ?
c. Apa tujuan Geriatric ?
d. Apa saja typology usila ?
e. Bagaimana latar belakang demografi usila ?
f. Apa saja mitos-mitos terhadap lansia ?
3. Tujuan Penulisan
- Tujuan Umum
a. Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui tentang Konsep
Dasar Keperawatan Gerontik .
- Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mengetahui Pengertian Secara konsep dari,
Usila,Gerontologi,Geriatri, dan keperawatan gerontik .
b. Mahasiswa mengetahui batasan usila
2
c. Mahasiswa mengetahui tujuan Geriatric
d. Mahasiswa mengetahui typology usila
e. Mahasiswa mengetahui latar belakang demografi usila
f. Mahasiswa mengetahui mitos-mitos terhadap lansia
3
Bab II
Pembahasan
4
Process atau proses penuaan. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang
ditandai dengan tahapantahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang
ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit
yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya. Hal
tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam
struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada
umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara
umum akan berpengaruh pada activity of daily living (Fatmah, 2010).
B. Gerontologi
Jadi Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas atau menangani proses
penuaan dan masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut
5
6
C. Geriatri
D. Keperawatan Gerontik
7
istilah yang paling menggambarkan keperawatan pada lansai
adalah gerontological nursing karena lebih menekankan kepeada kesehatan
ketimbang penyakit. Menurut Kozier (1987), keperawatan gerontik adalah praktek
perawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua. Menurut
Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang
perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status
fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi.
2. Batasan-batasan Usila
Menurut World Health Organitation (WHO) lansia meliputi :
a. Usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun
Berbeda dengan WHO, menurut Departemen Kesehatan RI (2006)
pengelompokkan lansia menjadi :
a. Virilitas (prasenium) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan
kematangan jiwa (usia 55-59 tahun)
b. Usia lanjut dini (senescen) yaitu kelompok yang mulai memasuki masa usia
lanjut dini (usia 60-64 tahun)
c. Lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif (usia
>65 tahun)
3. Tujuan Geriatrik
Tujuan dari geriatrik menurut Maryam (2008) adalah sebagai berikut:
a. Mempertahankan derajat kesehatan pada lanjut usia pada taraf yang
setinggi-tingginya sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan
b. Memelihara kondisi kesehatan dengan akticitas fisik dan mental
c. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosis yang tepat dan dini bila mereka menemukan
kelainan tertentu
8
d. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lanjut usia yang
menderita suatu penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan
kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara
kemandirian secara maksimal)
e. Bila para lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan dan bila mereka
sudah sampai pada stadium terminal, ilmu ini mengajarkan untuk tetap
memberi bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh
pengertian (dalam akhir hidupnya, memberi bantuan moral dan
perhatian yang maksimal sehingga kematiannya berlangsung dengan
tenang).
4. Typology usila
Literature lama :
Serat werdatama (mangku negoro IV) :
1. Wong sepuh
Orang tua yang sepi dari hawa nafsu, mampu membedakan baik dan buruk
sejati dan palsu
2. Tua sepuh
Orang tua yang kosong tidak tahu rasa, bicara muluk2, tingkah lakunya
dibuat buat, berlebihan dan memalukan
Serat kalatida (Ronggo warsito)
1. Orang yang berbudi sentosa
Orang tua yang meskipun diridhoi tuhan dengan rezeki, tapi tetap berusaha
disertai ingat dan waspada
2. Orang yang lemah
Orang tua yang putus asa, sebaiknya menjauhkan diri dari keduniawian,
supaya mendapat kasih sayang dari tuhan
9
Pandangan sekarang :
Era pembangunan
a. Tipe arif bijaksana : kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
b. Tipe mandiri : mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif
dalam mencari pekerjaan, teman, memenuhi undangan.
c. Tipe pasrah : menerima dan menunggu nasib baik mengikuti kegiatan
beribadat, ringan kaki, pekerjaan apapun dilakukan.
d. Tipe tidak puas : konflik lahir / bathin menghadapi proses ketuaan, banyak
merasa kehilangan (kecantikan, daya tarik, kekuasaan, teman yang disayangi,
status etc) pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik
dan menuntut
e. Tipe bingung : kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif, acuh dan tak acuh.
Menurut karakter, pengalaman, lingkungan, dan kondisi fisik, mental
sosial-ekonomi
a. Tipe optimis (santai dan riang)
b. Tipe konstruktif
c. Tipe dependent (ketergantungan)
d. Tipe defensive
e. Tipe militant dan serius
f. Tipe marah/ frustasi
g. Tipe putus asa (benci pada diri sendiri)
Berdasarkan kemampuan
a. Mandiri sepenuhnya
b. Mandiri dengan bantuan langsung
c. Mandiri dengan bantuan tidak langsung
d. Panti sosial tresna werdha
e. Lansia yang di rawatdi rumah sakit
f. Lansia yang menderita gangguan mental
10
5. Latar belakang demografi usila
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu
wilayah dengan faktor-faktor pengubahnya •Penduduk dunia menua dengan
cepat. Laporan itu merekam, setiap detik terdapat dua orang berulang tahun
ke-60 di dunia, atau 58 juta setiap tahun. Hari ini, satu dari sembilan orang di
dunia adalah lansia. Tahun 2050, seorang lansia di antara 5 penduduk, atau 22
persen dari total penduduk dunia yang diperkirakan berjumlah 9 miliar
(UNFPA). United Nations Fund for Population Activities
11
dijelaskan sebelumnya, dimana sebagian lanjut usia akan tetap kreatif,
berpandangan ke depan sesuai dengan zaman dan inovatif.
c. Mitos berpenyakitan
Lanjut usia kenyataannya akan mengalami proses degeneratif biologis dan
akan menderita berbagai macam penyakit. Penurunan daya tahan tubuh dan
metabolisme pada lanjut usia menyebabkan mereka mudah terkena penyakit,
namun sekarang banyak penyakit yang dapat dikontrol seperti melalui
pengobatan. \
d. Mitos senilitas
Kerusakan pada bagian otak tertentu akan menyebabkan lanjut usia
mengalami demensia atau pikun, namun kenyataannya tidak semua lanjut usia
akan mengalami kerusakan otak yang berdampak pada demensia. Mereka
masih tetap memiliki daya ingat yang baik, tetap sehat dan ada berbagai
macam cara untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan daya ingat yang
mereka alami.
e. Mitos ketidakproduktifan
Lanjut usia dipandang sebagai seseorang yang tidak produktif lagi, namun
kenyataannya tidak semua lanjut usia tidak produktif. Lanjut usia banyak yang
masih mencapai kematangan dari produktifitas mental dan memiliki material
yang tinggi diusia tuanya.
12
Bab III
Penutup
Kesimpulan
keperawatan gerontik adalah istilah yang diciptakan oleh Laurie Gunter
dan Carmen Estes pada tahun 1979 untuk menggambarkan bidang ini. Namun
istilah keperawatan gerontik sudah jarang ditemukan di literature (Ebersole et al,
2005). Gerontic nursing berorientasi pada lansia, meliputi seni, merawat,
dan menghibur. Istilah ini belum diterima secara luas, tetapi beberapa orang
memandang hal ini lebih spesifik. Menurut Nugroho (2006), gerontik adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan segala
permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Menurut para ahli,
istilah yang paling menggambarkan keperawatan pada lansai
adalah gerontological nursing karena lebih menekankan kepeada kesehatan
ketimbang penyakit.
Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa
keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan Gerontik.
13
Daftar Pustaka
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Keperawatan-Gerontik-Komprehensif.pdf
https://www.academia.edu/34665402/Konsep_Dasar_Keperawatan_Gerontik_
2_1_1_Pengertian_Lanjut_Usia
http://dinnyanggraini.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/11/18/keperawatan-
gerontik/http://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/DEMOGRAFI
%20LANSIA%20fix.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerontologi
14