Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN GERONTIK

TEORI PENUAAN

DISUSUN OLEH :
Kelompok 7
Cyntia Clara
Ihwayuni
M. Fadlil Asyisyukri
Nursyafrida Wati
Suci Desrianti

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah Swt, hanya karena izin-


Nya makalah ini dapat diselesai tepat pada waktunya. Shalawat dan salam
penulis ucapkan kepada jujungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya,
para sahabatnya dan seluruh insan yang dikehendakinya. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas Keperawatan Gerontik. Materi di dalam
makalah ini menguraikan tentang teori penuaan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Keperawatan
Gerontik. Berkat bimbingan beliau penulis dapat menyelesaikan makalah
Konsep keperawatan keluarga.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun aspek
lainnya. Jadi, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan membuka
wawasan pembaca, sehingga dapat memahami tentang keperawatan gerontik
dan pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari makalah ini.

Pekanbaru, September 2019

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................. 3
A. Teori penuaan. ................................................................................ 4
B. Teori menua akibat metabolisme. .................................................. 9

BAB III PENUTUP .................................................................................. 16


A. Kesimpulan ................................................................................... 16
B. Saran .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dahulu para ilmuan, seperti Aristoteles dan Hipocrates telah
membuat teori tentang penuaan yang berisi suatu penurunan suhu tubuh
dan cairan secara umum. Seiring dengan perubahan zaman banyak orang
yang melakukan penelitian dan menemukan ilmu itu agar semakin jelas,
kompleks dan variatif. Para ahli telah mendeskripsikan proses
biopsikososial penuaan yang kompleks. Tidak ada teori yang menjelaskan
teori penuaan secara utuh. Proses menjadi tua akan dialami oleh semua
orang. Penuaan bukanlah progresi yang sederhana, jadi tidak ada teori
yang universal yang diterima yang dapat memprediksi dan menjelaskan
kompleksitas lansia.
Menjadi tua adalah suatu proses natural, penuaan akan terjadi pada
semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami
kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua
merupakan gambaran yang universal, namun tidak seorangpun mengetahui
dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada
usia yang berbeda-beda. Stanley (2007) mengatakan bahwa penuaan
adalah normal, dengan diikuti perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia
tahap perkembangan kronologis tertentu. Menurut Rahayu (1993) secara
sederhada usia tua bisa dilihat dari uisa kronologisnya (usia kalender)
sebagai patokan tua muda seseorang yang dimulai pada usia 55 tahun.
Sedangkan menurut Nugroho (2006) lanjut usia adalah dimana individu
yang berusia di atas 60 tahun yang pada umumnya memiliki tanda-tanda
terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial, ekonomi.
Kondisi tua (lansia) akan cenderungmengalami banyak permasalahan baik
permasalahan fisik, psikis, sosial maupun finansial. Sahar (dalam Yuni dan
Fitriani: 2002) mengatakan bahwa berbagai penyakit yang terkait dengan

1
perubahan menjadi tua akan muncul pada lanjut usia seperti rematik,
tekanan darah tinggi, ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari dan
lain-lain. Keluhan terhadap masalah otot dan tulang sering dijumpai pada
lanjut usia karena proses menua.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelurahan Cipinang
Kecamatan Pulogadung pada tahun 1997, didapatkan data bahwa 63,3%
lanjut usia mempunyai keluhan yang menahun terhadap masalah otot dan
tulang. Permasalahan fisik yang umumnya terjadi pada lansia adalah
permasalahan pada sistem muskulokeletal, neuromuskuler,
kardiopulmonal-respirasi, integument dan indera pada lansia. Selain
permasalahan fisik, menurut Surini dan Utomo (2003) lansia juga akan
mengalami penurunan kemampuan psikis, sosial dan financial.
Kelangsungan hidupnya akan menjadi tanggungan keluarga (anak-cucu)
atau pemetintah (badan sosial). Hasil penelitian yang pernah dilakukan
oleh Yuni dan Fitriani (2002) dalam penelitiannya yang berjudul koping
lanjut usia terhadap penurunan fungsi gerak di kelurahan Cipinang Muara
Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur pada tahun 2002 mengungkapkan
bahwa seorang lansia akan mengalami kendala atau ketidak mampuan
untuk melakukan sesuatu, berarti tidak mampu melakukan aktivitas sehari-
hari tanpa bantuan orang lain, baik sebagian dibantu (ketergantungan
ringan atau sedang) maupun ketergantungan seluruhnya (ketergantungan
total atau berat).

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui teori penuaan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
biologis
b. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
psikologi.

2
c. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
kultural.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
social.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
genetika.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
rusaknya system imun tubuh.
g. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
menua akibat metabolisme
h. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang teori
kejiwaan social.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PROSES PENUAAN
Proses menjadi tua akan dialami oleh semua orang. Penuaan bukanlah
progresi yang sederhana, jadi tidak ada teori yang universal yang diterima
yang dapat memprediksi dan menjelaskan kompleksitas lansia.Penuaan dapat
dilihat dari tiga perspektif, yaitu usia biologis yang berhubungan dengan
kapasitas fungsi sitem organ, usia psikologis yang berhubungan dengan
kapasitas perilaku adaptasi, serta usia social yang berhubungan dengan
perubahan peran dan perilaku sesuai usia manusia. Kondisi ini ditandai
dengan terjadinya banyak penurunan baik secara fisik, maupun psikis.
Terjadinya penurunan ini akan membuat lansia melakukan koping terhadap
penurunan yang terjadi pada diri mereka
Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur
seseorang manusia mengalami pperubahan sesuai dengan bertambahnya umur
tersebut. Semakin bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi organ
tubuh. Hal ini dapat kita lihat dari perbandingan struktur dan fungsi organ
antara manusia yang berumur 70 tahun dengan mereka yang berumur 30
tahun, yaitu berat otak pada lansia 56%, aliran darah ke otak 80%, cardiac
output 70%, jumlah glomerulus 56%, glomerular fitration rate 69%, vital
capacity 56%, asupan O2 selama olahraga 40%, jumlah dari axon pada saraf
spinal 63%, kecepatan pengantar impuls saraf 90%, dan berat badan 88%.
Banyak factor yang mempengaruhi proses penuaan ini. Di antara teori yang
terkenal adalah teori Tolemere dan teori radikal bebas, yang dikemukakan
oleh J.M. McCord dan I. Fridovich dan Denham Harman (1956). Menua
adalah suatu kondisi yang pasti terjadi pada setiap orang.

B. TEORI PROSES MENUA (AGING PROCES)


Ada beberapa teori tentang penuaan, sebagaimana dikemukakan oleh
Maryam, dkk (2008), yaitu teori biologi, teori psikologi, teori kultural, teori

4
social, teori genetika, teori rusaknya system imun tubuh, teori menua akibat
metabolism, dan teori kejiwaan social,. Berdasarkan pengetahuan dalam
pembahasan tentang teori proses menjadi tua (menua) yang hingga saat ini
dianut oleh gerontologis, maka dalam tingkatan kompetensinya, perawat perlu
mengembangkan konsep dan teori keperawatan sekaligus praktik keperawatan
yang didasarkan atas teori proses menjadi tua (menua) tersebut. Postulat yang
selama ini diyakini oleh ilmuan perlu diimplikasikan dalam tataran nyata
praktik keperawatan, sehingga praktik keperawatan benar-benar mampu
memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Perkembangan ilmu keperawatan perlu diikuti pula dengan
pengembangan praktik keperawatan, yang pada akhirnya mampu memberikan
kontribusi terhadap masalah-masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat. Secara umum memberikan kontribusi terhadap masalah-masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Secara umum, implikasi atau
praktik keperawatan yang dapat dikembangkan dengan proses menua dapat
didasarkan pada teori menua menurut atau secara biologis., psikologis, dan
social. Berikut adalah uraian bentuk-bentuk implikasi asuhan keperawatan
yang diberikan kepada individu yang mengalami proses penuaan , dengan
didasarkan pada teori yang mendasari proses penuaan itu sendiri. Implikasi
keperawatan yang diberikan di dasarkan atas asumsi bahwa tindakan
keperawatan yang diberikan lebih ditekankan pada upaya untuk memodifikasi
factor-faktor yang secara teoritis dianggap dapat mmempercepat proses
penuaan. Istilah lain yang digunakan untuk menunjukkan teori menua adalah
senescence. Menurut Comfort (1970), senescence diartikan sebagai perubahan
perilaku sesuai usia akibat penurunan kekuatan dan kemampuan adaptasi.
1. Teori Menua akibat Metabolisme
Teori ini dikemukakan oleh Hadi Martono (2006). Pada zaman dulu,
pendaat tentang lanjut usia adalah sebagai berikut:
a. Menjadi botak
b. Mudah bingung
c. Pendengaran sangat menurun

5
d. Sering dijumpai kesulitan dalam menahan buang air kecil (beser atau
inkontinensia).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur
seseorang manusia mengalami pperubahan sesuai dengan bertambahnya
umur tersebut. Semakin bertambah umur semakin berkurang fungsi-
fungsi organ tubuh.
2. Beberapa teori tentang penuaan, sebagaimana dikemukakan oleh
Maryam, dkk (2008), yaitu teori biologi, teori psikologi, teori kultural,
teori social, teori genetika, teori rusaknya system imun tubuh, teori
menua akibat metabolism, dan teori kejiwaan social.
B. Saran
Bagi mahasiswa calon perawat diharapkan dapat memahami tentang
teori penuaan agar bisa mengaplikasikannya dengan baik pada saat bertemu
dengan pasien atau klien yang berbeda beda di lapangan nanti.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo, Dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV. Andi


Offset.

Anda mungkin juga menyukai