Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
MENJELASKAN KONSEP DAN TEORI MENUA YANG DI GUNAKAN DALAM
KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN TEPAT

DISUSUN OLEH:

NAMA: ELSA HABI


NIM: C01420030
KELAS: B KEPERAWATAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah tentang "menjelaskan konsep dan teori
menua yang di gunakan dalam keperawatan gerontik dengan tepat dengan
sebaik-baiknya.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini
sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah Swt. dengan
ganjaran yang berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan
masyarakat.

Gorontalo 26 september 2023

ELSA HABI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULIS
D. MANFAAT PENULIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK
B. TEORI-TEORI PENUAAN
C. PERUBAHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPRITUAL-KULTURAL YANG LAZIM

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1latar belakang
Menurut world health organization ( WHO ),pada tahun 2015 ,populasi
penduduk dunia yang berusia 60 tahun atau lebih mencapai 900 juta
jiwa.dewasa ini,terdapat 125juta jiwa yang berusia 80 tahun atau lebih,pada
tahun 2050,di perkirakan mencapai 2 miliar di seluruh dunia.akan ada hampir
sebanyak 120 juta jiwa tinggal sendiri di cina,dan 434 juta orang di kelompok
usia ini diseluruh dunia.di kawasan asia tenggara populasi lansia sebesar 8%
atau sekitar 142 juta jiwa.pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar 5,300.000
( 7,4% ) dari total populasi,sedangkan pada tahun 2010 jumlah lansia 24,000
(9,77% )dari total populasi dan tahun 2020 di perkirakan jumlah lansia
mencapai 28,000,000 ( 9,77% ) dari total pupulasi (departemen kesehatan
RI,2013; WHO,2015 ).

Dari sensus penduduk dunia, indonesia mengalami peningkatan jumlah lansia


(60 tahun ke atas) dari 3,7% pada tahun 1960 hingga 9,7% pada tahun 2011.di
perkirakan akan meningkat menjadi 11,34%pada tahun 2020 dan 25% pada
tahun 2050. Jumlah orang tua di indonesia berada di peringkat keempat
terbesar di dunia setelah china,india ,dan amerika.propinsi jawa tengah adalah
salah satu provinsi yang mencapai penduduk usia lanjut di atas jumlah lansia
nasional yang hanya 7,6% pada tahun 2000 dan dengan usia harapan hidup
mencapai 64,9 tahun. Secara kuantitatif kedua parameter tersebut lebih tinggi
dari ukuran nasional (kadar, francis, dan sellick, 2012; departemen
kesehatan,2013.
B. rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah menjelaskan konsep dan teori
menua yang di gunakan dalam keperawatan gerontik dengan tepat
C. tujuan umum
Untuk mengetahui konsep teori keperawatan gerontik
D. tujuan khusus
a.untuk mengetahui konsep keperawatan gerontik
b. untuk mengetahui tori-teori penuaan keperawatan gerontik
c.untuk mengetahui Perubahan bio-psiko-sosial-spiritual-kultural yang lazim
terjadi pada proses menua keperawatan gerontik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Keperawatan Gerontik


2.1.1 Pengertian Lanjut Usia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia (Budi Anna Keliat, 1999 dalam Buku Siti Maryam, dkk, 2008).
Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai
usia lebih dari 60 tahun. (R. Siti Maryam, dkk, 2008: 32)
2.1.2 Batasan Lanjut Usia
Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai batasan umur
1. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO))
Lanjut Usia meliputi:
a. Usia pertengahan (Middle Age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun
b. Lanjut usia (Elderly) ialah kelompok usia antara 60 dan 74 tahun
c. Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75 dan 90 tahun.
d. Usia sangat tub (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90 tahun.
2. Departemen Kesehatan RI mengklasifikasikan lanjut usia sebagai berikut:
a. Pralansia (prasenilis) Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
b. Lansia Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih,
c. Lansia risiko tinggi yaitu Seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan
(Depkes RI. 2003).
d. Lansia potensial yaitu Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan
dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes RI, 2003)
e. Lansia tidak potensial yaituLansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI. 2003)

2.13 Tipe Lanjut Usin


Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup,
lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Nugroho, 2000
dalam buku R. Siti Maryam, dkk, 2008).
Tipe tersebut dapat dibagi sebagai berikut:
1. Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,
dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
2. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam mencari
pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.
3. Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah,
tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak menuntut
4. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, niengikuti kegiatan agama, dan
melakukan pekerjaan apa
5. Tipe bingung
Kapet, kehilangan kepnhadian, mengasingkan diri, ininder, menyesal, pasif,
dan acuh tak acuh.
Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe dependen
(ketergantungan), tipe defensif (bertahan), tipe militant dan serius, tipe
pemarah/frustasi (kecewa akibat kegagalan dalam melakukan sesuatu), serta
tipe putus asa (benci pada diri sendiri),Sedangkan bila dilihat dari tingkat
kemandiriannya yang dinilai berdasarkan kemampuan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari (indeks kemandirian Katz), para lansia dapat digolongkan
menjadi beberapa tipe yaitu lansia mandiri sepenuhnya, lansia mandiri dengan
bantuan langsung keluarganya, lansia mandin dengan bantuan secara tidak
langsung. lansia dengan bantuan badan sosial, lansia di panti werda, lansia
yang dirawat di rumah sakit, dan lansia dengan gangguan mental.
2.1.4 Proses Penuaan
Tahap dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik perkembangan yang
maksimal. Setelah itu tubuh mulai menyusut dikarenakan berkurangnya jumlah
sel-sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan
mengalami penurunan fungsi secara perlahan-lahan. Itulah yang dikatakan
proses penuaan, Penuaan atau proses terjadinya tun adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang
diderita (Constantinides. 1994). Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh
akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa disebut sebagai
penyakit degeneratif.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penuaan
R. Siti Maryam, dkk, 2008 menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi
penuaan adalah sebagai berikut.
1. Hereditas (Keturunan/Genetik)
2. Nutrisi (Asupan Makanan)
3. Status Kesehatan
4. Pengalaman Hidup
5. Lingkungan
6. Stress
2.2 Teori Teori Penuaan
2.2.1 Menurut Betty Newman
Sebenarnya secara individual tahap proses penuaan terjadi pada orang dengan
usia berbeda. masing-masing lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda,
tidak ada satu faktor pun ditemukan untuk mencegah proses penuaan.
1 Teori-Teori Biologi
a. Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatic Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara generic untuk spesies-
spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
diprogram oleh molekul molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan
mengalami mutasi Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin
(terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
b. Pemakaian dan Rusak kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel
tubuh lelah (terpakai).
c. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teon
akumulasi dari produk sisa Sebagai contoh adanya pigmen Lipofuchine di sel
otot jantung dan sel susunan syaraf pusat pada orang lanjut usia yang
mengakibatkan mengganggu sel itu sendiri
d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.
e. Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekurangan gizi
f. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto limmune Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus.
Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit Sebagai comoh ialah tambahan
kelenjar timus yang ada pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itu
terjadilah kelainan autoimun (menurut Goldteris dan Brocklehurst).
g. Teori Immunology Slow Virus (Immunology Slow Virus Theory)
Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke
dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
h. Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,
kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
i. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
(kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti
karbohidrat dan proton. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat
regenerasi.
j. Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat,
khususnya jaringan kolagen, ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis,
kekacauan, dan hilangnya fungsi.
k. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah
sel-sel tersebut mati.
2. Tear Kejiwaan Sosial
a. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
1) Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara
langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah
mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial
2) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dan lanjut usia.
3) Mempertahankan hubungan antara system sosial dan individu agar tetap
stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia
b. Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini
merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia dipengaruhi oleh tipe
personality yang dimiliknya
c. Teori Pembebasan (Didengagement Theory)
Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran
individu oleh Cummning dan Henry 1961 Teori ini menyatakan bahwa dengan
bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepasuikan
diri dan kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara
kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple
Loss), yakni:
1) Kehilangan peran (Loss of Role)
2) Hambatan kontak sosial (Restrastion of Contacts and Relation Ships)
3) Berkurangnya komitmen (Reuced Commitment to Social Mores and Values).

2.3 Perubahan spritual yang lazim terjadi pada proses menua


Perubahan spiritual merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi
kualitas hidup lansia. Pengaruh yang muncul akibat berbagai perubahan pada
lansia tersebut jika tidak teratasi dengan baik cenderung akan mempengaruhi
kesehatan lansia secara menyeluruh. Perlu adanya suatu pelayanan untuk
mengatasi masalah kesehatan pada lansia dan meningkatkan kualitas hidup
lansia.
2.3.1 Dalam (Fitriani, 2017) Perubahan spiritual pada lansia:
a. Kecemasan dan ketakutan
Rasa takut dan cemas ketika memasuki lansia akan menambah potensi
terserang penyakit fisik dan psikologis, kecuali orang yang mampu menghadapi
perubahan keadaan dengan pegangan sipiritual yang kuat dan mantap. Setiap
yang muda akan tua dan setiap yang hidup akan mati. Karena itu persiapkan
hidup dihari dan persiapkan diri menghadapi kematian dengan mendekatkan
diri kepada Yang Maha Pencipta (Tuhan).
b. Mudah tersinggung dan cenderung emosional
Lansia umumnya memiliki kepribadian yang labil, mudah tersinggung, takut
kesepian, turun percaya diri, nostalgia dengan masa jaya (lampau) dan merasa
pernah berjasa tetapi tidak dihargai orang. Sikap dan emosi tersebut hanya
bisa diatasi dengan melakukan introspeksi diri dan mawas diri sekaligus
mendekatkan diri kepada Tuhan
c. Banyak bercerita, berkata dan kurang mau mendengar
lansia perlu melatih diri menjadi pendengar yang baik terhadap cerita dan
pengalaman yang lebih muda, sehingga dapat memberikan pandangan dan
naschat kepada yang lebih muda
 Dalam (Schulz, 2016) Perubahan spiritual pada lansia ditandai dengan
semakin matangnya kehidupan keagamaan lansia. Agama dan
kepercayaan terintegrasi dalam kehidupan yang terlihat dalam pola
berfikir dan bertindak sehari-hari. Perkembangan spiritual yang matang
akan membantu lansia untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif
dalam kehidupan, maupun merumuskan arti dan tujuan keberadaannya
dalam kehidupan
 Satu hal pada lansia yang diketahui sedikit berbeda dari orang yang lebih
muda yaitu sikap mereka terhadap kematian. Hal ini menunjukkan
bahwa lansia cenderung tidak terlalu takut terhadap konsep dan relitas
kematian, tahap perkembangan usia lanjut merasakan atau sadar akan
kematian
2.3.2 Masalah yang dihadapi terkait dengan perkembangan spiritual Dalam
(kholifah, 2016)
kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun,
merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum
mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan hidup
yang cukup serius
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
lansia adalah seseorang dengan usia 65 tahun atau lebih yang terkadang
menimbulkan masalah sosial,tetapi bukanlah suatu penyakit melainkan
suatu proses natural tubuh meliputi terjadinya perubahan
deoxyribonucleic acid ( DNA ),ketidaknormalan kromosom dan
penurunan fungsi organ dalam tubuh.sekitar 65% dari lansia yang
mengalami gangguan kesehatan,hidup hanya di temani oleh seseorang
yang mengingatkan masalah kesehatannya,dan 35%hidup sendiri.secara
individu,pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai macam
masalah,baik masalah secara fisik ,biologis,mental maupun masalah
kesehatannya,dan 35% hidup sendiri.secara individu,pengaruh proses
menua dapat menimbulkan berbagai macam masalah ,baik masalah
secara fisik dan biologis,mental maupun masalah sosial ekonomi
B. Saran

C. Bagi tenaga kesehatan


khususya di indonesia, di
harapkan lebih mementingkan
lagi
D. serta meningkatkan
pelayanan kesehatan pada
masyarakat, khususnya pada
lansia karena
E. populasi lansia di
indonesia sangat banyak,
sehingga mampu
meningkatkan derajat
F. kesehatan pada lansia
tersebut
G. Demikianlah makalah ini
penulis susun, semoga
makalah ini bermanfaat bagi
para
H. pembaca. Dalam penulisan
ini penulis sadari masih
banyak kekurangan, saran dan
kritik
I. yang membangun sangat
penulis harapkan untuk
menyempurnakan makalah
kami ini.
J. Terimakasih.
K. Bagi tenaga kesehatan
khususya di indonesia, di
harapkan lebih mementingkan
lagi
L. serta meningkatkan
pelayanan kesehatan pada
masyarakat, khususnya pada
lansia karena
M. populasi lansia di
indonesia sangat banyak,
sehingga mampu
meningkatkan derajat
N. kesehatan pada lansia
tersebut
O. Demikianlah makalah ini
penulis susun, semoga
makalah ini bermanfaat bagi
para
P. pembaca. Dalam penulisan
ini penulis sadari masih
banyak kekurangan, saran dan
kritik
Q. yang membangun sangat
penulis harapkan untuk
menyempurnakan makalah
kami ini.
R. Terimakasih.
Bagi tenaga kesehatan khususya di indonesia, di harapkan lebih
mementingkan lagi serta meningkatkan pelayanan kesehatan pada
masyarakat, khususnya pada lansia karena populasi lansia di indonesia sangat
banyak, sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan pada lansia
tersebut. Demikianlah makalah ini penulis susun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini penulis sadari masih
banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini. Terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34665402/
Konsep_Dasar_Keperawatan_Gerontik_2_1_1_Pengertian_Lanjut_Usia

https://www.scribd.com/presentation/480955246/PPT-KEL-4B-PERUBAHAN-SPIRITUAL-
YANG-LAZIM-TERJADI-PADA-PROSES-MENUA-pptx

Anda mungkin juga menyukai