DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Julimar,S.Kep,M.Kep
Nama kelompok :
Bahrul ilmi 20.004
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan hikmah dan rahmatNya atas terselesaikannya penulisan Makalah KMB II
yang berjudul tentang “ULKUS PEPTIKUM”. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis
menemui banyak kendala , namun atas kerja sama dan bantuan dari beberapa pihak
akhirnya kendala tersebut dapat teratasi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat di harapkan demi penyempurnaan penyusunan
makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Depan..................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan............................................................................................................4
1.2 Tujuan.................................................................................................................5
BAB 3 Penutup....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................9
Daftar Pustaka....................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang dengan usia 65 tahun atau lebih yang
terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit melainkan suatu
ketidaknormalan kromosom dan penurunan fungsi organ dalam tubuh. Sekitar 65% dari
lansia yang mengalami gangguan kesehatan, hidup hanya ditemani oleh seseorang yang
mengingatkan masalah kesehatannya, dan 35% hidup sendiri. Secara individu, pengaruh
proses menua dapat menimbulkan berbagai macam masalah, baik masalah secara fisik,
biologis, mental maupun masalah sosial ekonomi (Nies & McEwen, 2007; Tamher &
Noorkasiani, 2009).
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2015, populasi penduduk
dunia yang berusia 60 tahun atau lebih, mencapai 900 juta jiwa. Dewasa ini, terdapat 125
juta jiwa yang berusia 80 tahun atau lebih, pada tahun 2050, diperkirakan mencapai 2
milliar jiwa di seluruh dunia. Akan ada hampir sebanyak 120 juta jiwa yang tinggal
sendiri di Cina, dan 434 juta orang di kelompok usia ini di seluruh dunia. Di kawasan
Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2000
jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total polulasi, sedangkan pada tahun 2010
jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan
jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi (Departemen Kesehatan
Dari sensus penduduk dunia, Indonesia mengalami peningkatan jumlah lansia (60
tahun ke atas) dari 3,7% pada tahun 1960 hingga 9,7% pada tahun 2011. Diperkirakan
akan meningkat menjadi 11,34% pada tahun 2020 dan 25% pada tahun 2050. Jumlah
orang tua di Indonesia berada di peringkat keempat terbesar di dunia setelah China, India,
dan Amerika. Propinsi Jawa tengah adalah salah satu propinsi yang mempunyai penduduk
usia lanjut diatas jumlah lansia nasional yang hanya 7,6% pada tahun 2000 dan dengan
usia harapan hidup mencapai 64,9 tahun. Secara kuantitatif kedua parameter tersebut lebih
tinggi dari ukuran nasional (Kadar, Francis, dan Sellick, 2012; Departemen Kesehatan 2013)
Menurut Ambarwati (2014) semakin tua umur seseorang, maka akan semakin
menurun kemampuan fisiknya, hal ini dapat mengakibatkan kemunduran pada peran
sosialnya dan juga akan mengakibatkan gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan
kata lain akan menurunkan tingkat kemandirian lansia tersebut. Maslow (1962, dikutip
oleh Ambarwati 2014) menyebutkan teori tentang hierarki kebutuhan, tingkatan yang
tertinggi (ke-5) adalah kebutuhan aktualisasi diri (needfor self Actualization) yang terkait
dengan tingkat kemandirian, kreatifitas, kepercayaan diri dan mengenal serta memahami
potensi diri sendiri. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu yang ditujukan untuk merawat
masyarakat usia lanjut pada wilayah-wilayah tertentu, digerakkan oleh masyarakat sendiri
sehingga pelayanan kesehatan dapat mereka dapatkan. Program yang beragam dari
posyandu lansia tersebut seharusnya dapat memberikan manfaat yang banyak bagi para
lansia, tetapi dilihat dari data yang diperoleh bahwa posyandu lansia ini tidak
kegiatan di posyandu, maka akan sangat bermanfaat bagi lansia untuk mencegah
kepikunan karena sering berinteraksi dengan lansia (Dinas Kesehatan RI, 2006; Istanti,2014).
1.2 Tujuan
BAB 2
Konsep Teori
2.1 Pengertian
Keperawatan gerontik adalah istilah yang diciptakan oleh Laurie Gunter dan Carmen
Estes pada tahun 1979 untuk menggambarkan bidang ini. Namun istilah keperawatan
gerontik sudah jarang ditemukan di literature (Ebersole et al, 2005). Gerontic nursing
berorientasi pada lansia, meliputi seni, merawat, dan menghibur. Istilah ini belum diterima
secara luas, tetapi beberapa orang memandang hal ini lebih spesifik. Menurut Nugroho
(2006), gerontik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan
segala permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Menurut para ahli,
pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat komprehensif terdiri dari bio-psiko-
sosial-spritual dan kultural yang holistic, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat
maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (UU RI. No.38
tahun 2014). Pengertian lain dari keperawatan gerontik adalah praktek keperawatan yang
(2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada
lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan,
adalah suatu bentuk praktek keperawatan profesional yang ditujukan pada lansia baik
sehat maupun sakit yang bersifat komprehensif terdiri dari bio-psiko-sosial dan spiritual
pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang pada lansia, perilaku hidup bersih dan
penyakit. Contohnya adalah pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol secara
berkala, mejaga pola makan, contohnya makan tiga kali sehari dengan jarak 6 jam,
jumlah porsi makan tidak terlau banyak mengandung karbohidrat (nasi, jagung, ubi)
Upaya yang dilakukan dengan bimbingan rohani, diberikan dengan ceramah agama,
sholat berjamaah, senam GLO (Gerak Latih Otak) dan melakukan terapi aktivitas
kelompok, misalnya mendengarkan music bersama lansia lainnya dan menebak judul
lagunya.
Melakukan upaya kerjasama dengan tim medis untuk pengobatan pada penyakit
yang diderita lansia, terutama lansia yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit,
kematian dengan tenang dan damai melalui ilmu dan teknik keperawatan gerontik.
a. Lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dan produktif.
4. Melalui internet dapat dilakukan pendidikan kesehatan pada klien atau membuat
perjanjian.
pelayananan atau informasi yang bermanfaat agar pelayanan menjadi lebih baik.
d. Perubahan demografi
memberikan pelayanan.
lansia.
keperawatan.
1.Guide persons of all ages toward a healthy aging process (membimbing orang pada segala
3.Respect the tight of older adults and ensure other do the same (menghormati hak orang yang
lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama)
4.Overse and promote the quality of service delivery (memantau dan mendorong kualitas
pelayanan)
5.Notice and reduce risks to health and well being (memerhatikan serta menguragi resiko
6.Teach and support caregives (mendidik dan mendorong pemberi pelayanan kesehatan)
pertumbuhan selanjutnya)
8.Listen and support (mendengarkan dan member dukungan) Offer optimism, encouragement
rehabilitative)
menyeluruh)
14.Nurtuere futue gerontological nurses for advancement of the speciality (membangun masa
15.Understand the unique physical, emotical, social, spiritual aspect of each other (saling
16.Recognize and encourage the appropriate management of ethical concern (mengenal dan
16.Support and comfort through the dying process (memberikan dukungan dan kenyamanan
17.Educate to promote self care and optimal independence (mengajarkan untuk meningkatkan
18.Support and comfort through the dying process (memberikan dukungan dan kenyamanan
19.Educate to promote self care and optimal independence (mengajarkan untuk meningkatkan
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang dengan usia 65 tahun atau lebih yang
Sekitar 65% dari lansia yang mengalami gangguan kesehatan, hidup hanya ditemani
oleh seseorang yang mengingatkan masalah kesehatannya, dan 35% hidup sendiri.
masalah, baik masalah secara fisik, biologis, mental maupun masalah sosial ekonomi.
3.2 Saran
a. Bagi lansia
kepada Tuhan Yang Maha Esa, membiasakan untuk hidup sehat, bersyukur atas
b. Bagi mahasiswa
membacanya agar kita bisa tahu tentang pelayanan kesehatan panti werdha"
DAFTAR PUSTAKA
Modul Keperawatan Gerontik, Konsep Keperawatan Gerontik
Tamher, dkk. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan.