Anda di halaman 1dari 25

Konsep dasar kebutuhan

cairan dan elektrolit


Ns. Yurida Ellis,S.Kep
Cairan tubuh
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti
adanya distribusi yang normal dari air tubuh
total dan elektrolit kedalam seluruh bagian
tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya, jika
salah satu terganggu maka akan berpengaruh
pada yang lainnya.
Cairan Cairan elektrolit tubuh dibagi
dalam dua kelompok:
 Cairan intraseluler (CIS)
Adalah cairan yang berada didalam sel
diseluruh tubuh.
 Cairan ekstraseluler (CES)

Adalah cairan yang berada diluar sel.


Jenis dan jumlah cairan tubuh:

1. Cairan tubuh: 60%


 Cairan intraseluler: 40%
 Cairan ekstraseluler: 20%

2. Cairan intertisial: 15%


3. Plasma darah: 5%
Fungsi cairan tubuh:
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan
ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Membentuk dalam metabolism sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempermudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti  (hormone dan
enzim)
Komposisi cairan tubuh:

1. Air
 Adalah senyawa utama dari tubuh manusia.

Rata-rata pria dewasa hampir 60%  dari berat


badannya adalah air dan rata-rata wanita
mengandung 55% air dari berat badannya.
2.Solute (terlalut)
 Cairan tubuh mengandung dua jenis substrat

terlalut (zat terlalut) elektrolit dan non


elektrolit.
 Elektrolit
Substansi yang berdiasosiasi (terpisah)
didalam larutan dan akan menghantarkan
arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion
positif dan negatif
 Kation:

ion-ion yang membentuk muatan positif


dalam larutan. Kation ekstaseluler utama
adalah natrium (Na), sedangkan kation
intraseluler utama adalah kalium (K)
 Anion:
ion-ion yang membentuk muatan negatif
dalam larutan. Anion ekstaseluler utama
adalah klorida (Cl), sedangkan anion
intraseluler utama adalah ion fosfat (PO43)
Non elektrolit

 Substansi seperti glukosa dan urea yang tidak


berdisosiasi dalam larutan. Larutan non
elektrolit lainnya yang secara klinis penting
mencakup kreatinin dan bilirubin.
Factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan
elektrolit

1.Usia
2.Jenis kelemin
3.Sel-sel lemak
4.Stress
5.Sakit
6.Temperature lingkungan
7.Diet
Jenis-jenis cairan infuse

1.Cairan hipotonik
 Adalah osmolaritasnya lebih redang

dibandungkan serum (konsentrasi ion Na+


lebih randah dibandingkan serum. Cairan ini
digunakan apda keadaan sel mengalami
dehidrasi misalnya pada pasien cuci darah
(dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada
pasien hiperglkemia (pada gula darah tinggi)
dengan ketoaksidosis diabetic.
 Contohnya ; martos
2.Isotonic
 Adalah osmoaritas (tingkat kepekatan)

cairannya mendekati serum (bagian cair dari


komponen darah) sehingga terus berada
dipembuluh darah. Bermanfaat bagi pasien
yang mengalami hipervolemi (kekurangan
cairan tubuh sehingga tekanan darah terus
terus menurun). Memiliki resiko overload
contohnya RL dan NaCL 0.9%.
3.Cairan hipertonik
 Adalah osmolaritasnya lebih tinggi

dibandingkan serum sehingga menarik cairan


dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam
pembuluh darah. Mampu menstabilkan
tekanan darah menstabilkan, meningkatkan
produksi urin, dan mengurangi edema
(bengkak).
 contohnya:Dextrose 5% dan Nacl 45%
Tindakan untuk mengatasi masalah/gangguan
kebutuhan cairan dan elektrolit.

 Pemberian cairan melalui per-oral atau


intravena (infus)
 Tindakan keperawatan ini dilakukan pada

klien yang memerlukan masukan cairan


melalui intravena (infus). Pemberian infus
dapat diberikan pada pasien yang mengalami
pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat.
Tindakan ini memerlukan kesterilan
mengingat langsung berhubungan dengan
pembuluh darah.
 Pemberian melalui infus dengan memasukan
kedalam vena (pembuluh darah pasien)
diantara vena lengan (vena cefalisa basilica
dan mediana cubitti) atau vena yang ada
dikepala seperti vena temporalis frontalis
(khususnya untuk anak-anak).
 selain pemberian infus pada pasien yang

mengalami pengeluaran cairan juga dapat


dilakukan pada pasien schock, intoksikasi
berat, pra dan pasca bedah, sebelum tranfusi
darah atau pasien yang membutuhkan
pengobatan tertentu.
 Rumus menghitung tetes infus
 1.Macro
 Keterangan : 1cc = 20 tetes/menit
 ·Tetes infuse macro
 Tetes/menit = jumlah cairan x 20/lama infus

x 60
 ·Lama infus macro
 Lama infus = ( jumlah cairan x

20) / (tetes/menit x 60)
 2.Micro
 Keterangan : 1cc = 60 tetes/menit
 ·Tetes infus micro
 Tetes/menit = (Jumlah cairan x 60) / (lama

infus x 60)
 ·Lama infus micro
 Lama infus = ( jumlah cairan x 60) / (

tetes/menit x 60)
Contoh :
jika klien mmbutuhkan 1000 cc cairan infus dalam waktu 8 jam
dengan faktor tetesan 20 tetes/cc, berapa tetes menit cairan IV harus
diberikan?

1000 cc x 20 = 20.000 = 41 tetes/menit


8 x 60 menit 480 mnt
Mengganti balutan intravena
 Mengganti balutan dan melakukan perawatan
pada area di sekitarinsersi intravena.
Prosedur ini dilakukan pada klien yang
mendapatkan terapi cairan IV
 Tujuan :
 Mencegah komplikasi terapi intravena seperti

flebitis, perdarahan dn infeksi


Transfusi darah
 Memasukan darah yang berasal dari donor
kedalam tubuh klien melalui vena. Tindakan
ini dilakukan pada klien yang mengalami
banyak kehilangan darah serta klien yang
mengalami kelainan darah, seperti anemia
atau leukemia.
 Tujuan :
 Melaksankan tindakan pengobatan dan

memenuhi kebutuhan klien terhadap darah


sesuai program pengobatan.
Mengukur asuan dan haluaran
 Defenisi:
 Tindakan mengukur jumlah cairan yang

masuk kedalam (asupan) dan keluar dari


( haluaran) tubuh.
 Tujuan:

1. Menentukan status keseimbangan cairan


tubuh klien
2. Menentukan tingkat dehidrasi klien
Prosedur pelaksanaan
 1. tentukan jumlah cairan yang masuk ke dlm tubuh
klien, yang dapat berasal dari minuman, cairan
dalam makanan, ciran hasil oksidasi (metabolisme),
dan cairan intravena.
 2. Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh

klien, yang meliputi urine, keringat, feses, muntah,


perdarahan, drainase cairan, misl drainase slang
naogastrik atau WSD; atau IWL misal melalui paru
dan kulit.
 3. tentukan keseimbangan cairan tubuh klien

dengan menggunakan rumus:


Keseimbangan cairan tubuh = Asupan - haluaran
Hal yang perlu diperhatikan:
 1. rata-rata asupan cairan per hari
a. Minuman : 500 - 2500 ml
b. Cairan dari makanan 750 ml
c. Cairan hasil oksidasi (metabolisme) 200 ml
 2. rata-rata haluaran cairan per hari
a. Urine 400 – 500 ml(0,5 – 1cc/kg BB/jam)
b. IWL
 3. paru 350 – 400 ml
 4. kulit 350 – 400 ml
a. Keringat : 100 ml
b. Feses : 100 – 200 mll
 5. IWL
 a. Dewasa: 15 cc/kgBB/hari
 B. anak-anak (30 – usia[thn] cc/kgBB/hari)
 Jika ada kenaikan suhu : IWL + 200x (suhu

tubuh saat ini 36,8°C)


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai