Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
“ Masa Manula (60 Tahun Keatas)”
Dosen Pengampu
Hidayat Ma`ruf, Dr., S.Ag, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 10

Anwar Ibrahim 200101060664


Saudati Mu`jizah 200101060660
Dwi Maulania Putri 200101060647

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Masa
Manula.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapa Hidayat Ma`ruf, Dr., S.Ag, M.Pd
sehingga makalah kami dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga Makalah tentang Masa Manula dapat bermanfaatat memberikan
wawasan serta inpirasi terhadap pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN......................................................................................................................................iv
A. Latar Belakang................................................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................v
C. Tujuan Rumusan Masalah...............................................................................................................v
BAB II.........................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................1
A. Pengertian Masa Lansia...................................................................................................................1
B. Permasalahan Lansia.......................................................................................................................2
C. Ciri-ciri dan Karakteristik Perubahan Pisik Pada Masa Lansia........................................................3
D. Dukungan Terhadap Orang Yang Terlibat Merawat Lansia............................................................4
E. Bahaya-Bahaya Pada Masa Usia Lanjut..........................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manula atau manusia lanjut usia atau disebut juga lansia akan mengalami penurunan
fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,
pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku
lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (kognitif) meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang
berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan. Dengan adanya penurunan kedua fungsi
tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan
kepribadian lansia.

Dikutip dalam situs Departemen Kesehatan, menurut Kedokteran Olahraga manula


sangat tergantung pada kondisi fisik individu. Jika dia baru berusia 50 tahun, namun secara
fisik sudah renta seperti penurunan massa otot, yang berakibat tubuhnya jadi mengecil,
respons tubuh berkurang, jalan tertatih-tatih, dia bisa dikategorikan sebagai manula. Ada tiga
tahapan manula menurut kedokteran olahraga, yaitu umur 50-60 tahun, umur 61-70 tahun,
dan 71 tahun keatas.

mengenai masa lansia masih diperdebatkan oleh para ahli yang banyak meneliti masa
ini. Ada yang mengatakan bahwa usia lanjut dimulai sejak seseorang dipensiun dari
pekerjaannya. Padahal masa pensiun orang Indonesia dimulai ketika ia berumur 55, kecuali
untuk orang dengan fungsi tertentu seperti profesor, ahli hukum, dokter atau profesionallain
yang biasanya pensiun ketika ia berumur 65 tabun. Banyak orang di Indonesia beranggapan
bahwa ia telah tua karena ia telah mempunyai eueu meskipun ia belurn pensiun. Saya
eenderung membatasi masa lansia dari umur 65 sampai mati, karena saya beranggapan
bahwa usia 55 masih merupakan masa usia tengah baya.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Masa Lansia ?
2. Apa saja Permasalahan Lansia ?
3. Apa Saja Ciri-Ciri dan Karakteristik Perubahan Fisik Pada Lansia ?
4. Bagaimana Dukungan Terhadap Orang Yang Terlibat Merawat Lansia ?
5. Apa saja Bahaya-bahaya pada masa Lansia ?

C. Tujuan Rumusan Masalah


1. Mengetahui Pengertian Lansia
2. Mengetahui Permasalahan Lansia
3. Mengetahui Ciri-ciri Perubahan Fisik pada Lansia
4. Mengetahui Dukungan Terhadap Orang Yang Terlibat Merawat Lansia
5. Mengetahui Bahaya- Bahaya pada Masa Lansia

v
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Lansia
Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses
kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Pada tahap ini
individu mengalami banyak  perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan
penampilan fisik sebagian dari proses penuaan normal, seperti rambut yang mulai memutih,
kerut-kerut ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta kemunduran daya
tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas orang usia lanjut.

Ada Beberapa pengertian Masa Lansia menurut BKKBN dan Para Ahli Yaitu :

1) Menurut BKKBN 1998

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada
tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial
(BKKBN 1998).

Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan
secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin
rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.

Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai
sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan
banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua,
seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat.

2) Menurut (Soejono, 2000)

Belum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan-kehilangan peran diri,


kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Semua hal tersebut
menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak.

vi
Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah
dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari
rentangkehidupan.

3) Menurut (Darmojo, 2004)

Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang
di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika
manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak.
Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki
selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya,
tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya.

B. Permasalahan Lansia
Secara alamiah, tubuh akan mengalami penuaan yang ditandai dengan terjadinya
perubahan bentuk fisik dan fungsi tubuh yang mulai menurun. Seiring dengan bertambahnya
usia, timbul juga beberapa masalah yang harus Anda perhatikan.

1. Kekurangan Nutrisi

Adalah masalah yang paling sering dialami saat lanjut usia. Hal ini disebabkan karena
gigi sudah tidak bekerja secara optimal sehingga proses mengunyah makanan pun tidak
sempurna. Faktor lainnya juga bisa disebabkan karena penurunan fungsi kecap dan
penciuman yang mengakibatkan nafsu makan turut menurun. Faktor lain seperti tinggal
sendirian tanpa keluarga yang menemani juga bisa berpengaruh pada asupan nutrisi lansia.
Masalah kekurangan nutrisi pada lansia dapat dibantu dengan memberikan supplementasi
nutrisi yang dapat membantu melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya. Anda bisa
memberikan asupan susu kalsium, protein whey, dan kandungan bergizi lainnya untuk
memudahkan konsumsi.

vii
2. Penyakit Penyerta

Semakin bertambah usia maka seseorang akan mengalami penyakit penyerta, yaitu
penyakit metabolic karena penurunan fungsi tubuh seperti hipertensi dan diabetes mellitus
atau sebagai komplikasi dari penyakit lain yang diderita. Lansia juga rentan terkena
osteoporosis, maka penting bagi mereka untuk rutin  mengkonsumsi susu kalsium.

3. Kemampuan Berpikir Menurun

usia bertambah, kemampuan kognitif atau berpikir seseorang seringkali menurun,


bahkan tidak sedikit lansia yang mengalami demensia.

4. Permasalahan Psikis

Kehilangan pasangan hidup, teman-teman yang mulai berkurang dan anak-anak yang
sudah tidak tinggal serumah adalah beberapa faktor yang mempengaruhi psikis para lansia.
Selain itu beberapa lansia juga mengalami post power syndrome atau kondisi dimana
seseorang kehilangan posisi atau jabatan tertentu sehingga membuat ia merasa tidak dihargai
atau dihormati yang kadang menjadi pemicu masalah psikisnya. Kemudian munculnya
penyakit yang membatasi gerak pun bisa jadi salah satu faktor pemicu frustasi karena lansia
sudah tidak bisa seaktif dulu.

5. Dianggap tidak mandiri

Kerapkali dianggap tidak mandiri adalah permasalahan umum yang dialami lansia karena
keluarga atau orang terdekat akan memperlakukan mereka seperti halnya anak kecil. Hal ini
secara tidak langsung dapat membuat lansia kehilangan kepercayaan dirinya.

C. Ciri-ciri dan Karakteristik Perubahan Pisik Pada Masa Lansia


a. Adapun Ciri-ciri perubahan tersebut yang antara lain seperti:
1. Perubahan pada sistem pernafasan.
2. Perubahan pada pendengaran.
3. Perubahan pada penglihatan.
4. Perubahan pada indera pengecap, pembau dan peraba.
5. Perubahan pada sistem syaraf.
6. Perubahan sistem kardiovaskuler.

viii
7. Sistem genito urinaria.
8. Sistem endokrin/metabolik.
9. Sistem pencernaan.
10. Sistem muskoleskeletal.
11. Sistem kulit dan jaringan ikat.
12. Sistem reproduksi dan kegiatan seksual.
b. Adapun Kararteristiknya yaitu

Menurut Butler dan Lewis (1983) serta Aiken (1989) terdapat berbagai karakteristik
lansia yang bersifat positif. Beberapa di antaranya adalah:

1. Keinginan untuk meninggalkan warisan


2. Fungsi sebagai seseorang yang dituakan
3. Kelekatan dengan objek-objek yang dikenal
4. Perasaan tentang siklus kehidupan
5. Kreativitas
6. Rasa ingin tahu dan kejutan (surprise)
7. Perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan, dll.

D. Dukungan Terhadap Orang Yang Terlibat Merawat Lansia


1. Dukungan Keluarga
a. Menurut (Friedman, Bowden & Jones, 2003)

Dukungan sosial keluarga merupakan bantuan penting guna membantu keluarga yang
sedang mengalami kondisi tertentu yang berkaitan dengan masalah yang akan muncul
dalam keluarga. Dukungan sosial keluarga sebagai suatu proses hubungan antara
keluarga dan lingkungan sosialnya.

b. Menurut (Ryan & Austin, 1989 dalam Friedman, Bowden & Jones, 2003)

Dukungan keluarga merupakan sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan,
sifat dan jenis dukungan akan berbeda dalam tahap-tahap siklus kehidupan manusia.
Dalam setiap tahap siklus kehidupan, dukungan keluarga membuat keluarga mampu
berfungsi denga berbagai hal dan akibatnya adalah meningkatnya kesehatan dan adaptasi

ix
keluarga Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan keluarga yang adekuat terbukti
berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari penyakit, dan
untuk kalangan kaum tua atau lansia dapat meningkatkan fungsi kognitif, fungsi fisik dan
menunjang kesehatan emosi.

2. Dukungan sosial
a. Menurut (Friedman, Bowden & Jones, 2003).

Didefinisikan sebagai pertukaran informasi pada tingkat interpersonal yang memberikan


dukungan emosional, dukungan harga diri, dukungan jaringan, dukungan penilaian dan
dukungan atruistic. Dukungan sosial yang dievaluasi oleh individu dan manfaat supportif
saat dievaluasi oleh individu atau keluarga.

b. Menurut (Friedman, 1998).

Secara umum dapat diterima bahwa orang yang hidup dalam lingkungan yang bersifat
supportif, kondisinya jauh lebih baik daripada yang tidak memiliki keuntungan ini.
Secara lebih spesifik dinyatakan bahwa dukungan sosial dianggap dapat melemahkan
kesehatan mental individu dan keluarga

E. Bahaya-Bahaya Pada Masa Usia Lanjut


Pada beberapa waktu disepanjang kehidupan seseorang terdapat bahaya serius yang lebih
potensial sehingga proses penyesuaian pribadi dan social tidak dapat dilakukan secara
baik pada usia lanjut. Sebagian dari masalah ini disebabkan oleh karena menurunnya
kemampuan mental orang yang berusia lanjut lebih mudah diserang oleh bahaya
potensial dibandingkan pada usia sebelumnya.

1. Bahaya fisik

Seluruh bahaya yang bersifat umum terhadap kesehatan fisik pada usia muda tidak hanya
menyerang orang berusia lanjut tetapi proporsi pengaruhnya terhadap individual lebih
besar.

Tanda tanda bahaya fisik yang umum pada usia lanjut  antara lain sebagai berikut :

a. Penyakit dan hambatan fisik

x
Orang berusia lanjut biasanya banyak terserang gangguan sirkulasi darah, gangguan
dalam system metabolisme, gangguan yan g melibatkan mental, gangguan pada
persendian penyakit tumor baik yang tidak berbahaya maupun yang menular, sakit
jantung, remtik,encok, pandangan dan pendengaran berkurang, tekanan darah tinggi,
kondisi mental, dan saraf tergannggu.

b. Kurang gizi

Penyakit kurang gizi pada usia lanjut lebih banyak disebabkan oleh factor pengaruh
psikologi disbanding sebab ekonomi. Pengarug psikologi yang terbesar adalah hilangnya
selera karena rasa takut dan depresi mental, tidak ingin makan sendirian, dan tidak ingin
makan karena merasa curiga senbelumnya. Bahkan pada waktu makanan yang
dikonsumsi kurang bermutu dan kurang jumlahnya, banyak orang berusia lanjut yang
tidak memperoleh gizi cukup dari makanannya, karena tidak diserap tubuh yang
disebabkan oleh gangguan system kelenjar endokrin yang tidak berfungsi seperti dahulu.

c. Mengendurnya kemampuan social

Hilangnya kemampuan social atau sikap yang tidak menyenangkan hubungan


seksualpada usia lanjut banyak mempengaruhi orang usia lanjut seperti halnya kehilangan
emosi yang mempengaruhi anak kecil. Orang yang kehidupan perkawinannya bahagia
dapatmenyebabkan hidupnya lebih sehat dan lebih lama dibandingkan pasangan, atau
mereka yang kehidupan seksualnya tidak aktif.

d. Kecelakaan

Orang yang berusia lanjut biasanya lebih mudah terkena kecelakaan dibandingkan orang
yang lebih muda. Bahkan walaupun kecelakaan ini tidak fatal, dapat menyebabkan
seseorang yang berusia lanjut dapat jatuh, karena mungkin disebabkan oleh gangguan
lingkungan atau kepala pusing , kondisi yang lemah, dan gangguan penglihatan
merupakan penyebab kecelakaan yang paling umum  bagi wanita yang berusia lanjut.
Adapun pria berusia lanjut  sering memperoleh kecelakaan yang disebabkan karena
mengandarai kendaraan atau ditabrak mobil pada saat berjalan.

xi
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa lansia merupakan masa yang sukar ditentukan batasannya meskipun dapat dilihat
bahwa umur 65 tabun ke atas merupakan masa tersebut Perkembangan terakhir manusia.
masa lansia individu dapat selalu melakukan penyesuaian terhadap apa yang dihadapinya.
Apabila di masa lansia individu dapat tetap aktif, dapat diharapkan bahwa mereka akan
lebih bahagia. Untuk menghadapi Iansia dibutuhkan persiapan yang baik. Kesehatan
jasmani dan mental ,merupakan syarat yang sangat dominan untuk menentukan
kesejahteraan di masa Iansia.

Pada setiap lanjut usia perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari adanya faktor
instrinsik risiko jatuh, perlu dilakukan assessment keadaan sensorik, neurologis,
muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang sering menyebabkan jatuh. Keadaan
lingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan jatuh harus dihilangkan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas, dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengahrapkan krtik dan saran
pembaca dami kesempurnaan makalah.

xii
DAFTAR PUSTAKA

DeISonolo, D.L. 1981. Studi tentang perbedaan self~steem antara orang usia lanjut yang bekeJja
dengan orang usia laDjut yang tidak: bekeJja di kota Patio S!uipsi tak diterbitkan. Y og- . yakarta:
Fakultas Psikologi UGM

Siti Rahayu Haditono. 1988. Kebutuhan dan citra diri orang lanjut usia Laporan Penelitian.
Yogyakarta: Lembaga Penelitian UGM.

Siti Rahayu HaditOIlO. 1991. Preferensi tempat tinggal dan perlakuan yang diharapkan di masa
usia lanjut. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Sri Mulyani Martaniah. 1988. Kemampuan dan kebutuhan psikologis kaum usia lanjut. Laporan
Penelitian. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UGM. Syme, SL. 1984. SociocultuIal factors and
disease etiology. Dalam W.D. Gentry (Ed.). Handbook of behavioral medicine.

xiii

Anda mungkin juga menyukai