Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DEWASA AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Konseling Dewasa dan Manula


Dosen Pengampu : Nuzul Ahadiyanto, S. Psi., M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok 05

Letisha Siti Julisya Dwi A 222103030052


Nur Mokhamad Ibnu Khamid 222103030059

Samhadi 222103030055
Muhammad Hanafi 224103030003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

MARET 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur tetap tercurah limpahkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
segenap rizki dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyusun tugas mata kuliah Konseling
Dewasa dan Manula, yakni pembuatan makalah dengan selayak-layaknya. Sholawat serta
salam kian terhaturkan kepada Baginda Nabiyullah Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam
sebagai pemberi wahyu ilahi, yang membawa pedoman suci umat manusia yakni Al-Qur’an
serta menjadikan Sunnahnya sebagai petunjuk dan pengajaran bagi seluruh umat manusia.

Makalah ini kami susun dengan baik sebagai pemenuhan tugas dari Bapak Nuzul
Ahadiyanto, S. Psi., M. Si, pada mata kuliah Konseling Dewasa dan Manula. Tujuan
dibuatnya makalah ini juga sebagai penambah literatur terkait Masa Dewasa Akhir atau
Lansia bagi mahasiswa, peminat, dan juga bagi penyusun.

Kami selaku penyusun mengharapkan semoga dengan adanya makalah ini memberikan
wawasan baru kepada khalayak umum. Kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang
telah memberikan tugas yang sangat baik ini, selebihnya kekurangan maupun kelebihan
dalam penulisan ini, kami memohon maaf. Sedikit banyaknya semoga menjadi manfaat.
Aamiin.

Jember, Maret, 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan ........................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 6

A. Pengertian Masa Dewasa Akhir .................................................................. 6

B. Karakteristik Masa Dewasa Akhir .............................................................. 7

C. Ciri-Ciri Perkembangan Masa Dewasa Akhir dan Kondisi Kognitif ............ 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 13

A. Kesimpulan ................................................................................................ 13

B. Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa akhir juga dikenal sebagai usia lanjut atau usia senja adalah
tahap penting dalam siklus kehidupan manusia yang terjadi setelah dewasa
awal dan sebelum memasuki usia lanjut. Rentang usia dewasa akhir biasanya
berkisar antara 60 hingga 80 tahun, meskipun hal ini dapat bervariasi
tergantung pada faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup, dan kesehatan
individu.
Pada tahap dewasa akhir, individu sering mengalami sejumlah perubahan
fisik, emosional, dan sosial yang signifikan. Secara fisik, kemampuan
sensorik dan motorik mungkin mengalami penurunan, termasuk penurunan
daya penglihatan, pendengaran, dan kekuatan otot. Meskipun demikian,
penting untuk diingat bahwa setiap orang mengalami proses penuaan dengan
cara yang unik, dan gaya hidup sehat seperti diet seimbang, olahraga teratur,
dan perawatan medis yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan fisik.
Selain perubahan fisik, dewasa akhir juga sering kali diwarnai oleh
perubahan emosional dan psikologis. Individu mungkin mengalami periode
refleksi mendalam tentang kehidupan mereka, mempertimbangkan
pencapaian mereka, kegagalan, serta hubungan interpersonal yang mereka
bangun selama bertahun-tahun. Perasaan kesepian atau kehilangan dapat
menjadi lebih umum di masa ini, terutama jika individu kehilangan pasangan
hidup atau teman-teman dekat.
Secara sosial, dewasa akhir sering kali menandai transisi menuju pensiun
atau pengurangan jam kerja. Ini dapat menyebabkan perubahan besar dalam
rutinitas harian dan interaksi sosial seseorang. Namun, pensiun juga dapat
memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi minat baru, mengejar hobi,
atau memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui sukarelawan atau
proyek-proyek komunitas.
Meskipun ada tantangan yang terkait dengan dewasa akhir, seperti
masalah kesehatan, keuangan, atau kesepian, banyak individu juga
menemukan kedamaian, kebijaksanaan, dan kepuasan dalam menjalani tahap
ini dari kehidupan. Memiliki dukungan sosial yang kuat dari keluarga, teman-
teman, dan komunitas juga dapat membantu individu menghadapi perubahan
dan tantangan yang mungkin timbul selama dewasa akhir mereka.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengerian dari masa dewasa akhir?


2. Apa karakteristik dari masa dewasa akhir?
3. Bagaimana ciri perkembangan masa dewasa akhir, dan kodisi kognitifnya?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari dewasa akhir.


2. Mengetahui karakteristik masa dewasa akhir.
3. Mengetahui ciri perkembangan masa dewasa akhir, dan kodisi kognitifnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASA DEWASA AKHIR

Masa dewasa akhir dapat diartikan sebagai masa tua atau lansia, nah
disini ada beberapa definisi diantaranya yaitu :
1. Yang pertama, secara umur orang dinyatakan sebagai lansia berumur 60
atau 65 ke atas. Karena dimasa ini mereka harus sudah pensiun, pajak
penghasilan yang harus ditiadakan menurur peraturan perundang
undangan.
2. Kedua, di artikan sebagai perubahan fisik seperti poster tubuh, gaya
berjalan, raut muka, warna rambut yang memutih, suara, kulit yang mulai
kendor, pendengaran dan pengelihatan yang mulai berkurang, dan juga
sudah mulai mengoleksi penyakit.
3. Ketiga, diartikan sebagai perubahan tingkah laku, biasanya orang yang
sudah tua gampang pelupa, reaksi daya tangkap yang lambat,1 mengidap
gangguan tidur atau insomia, gangguan tidur atau yang disebut insomnia
merupakan salah satu gangguan tidur yang paling sering dikeluhkan oleh
lansia. Insomnia dapat didefinisikan sebagai kesulitan dalam memulai
tidur, mempertahankan tidur, bangun pagi, serta mengantuk di siang hari.
Gangguan tidur ini dapat menyerang semua golongan usia. Namun,
beberapa artikel mengatakan bahwa angka kejadian insomnia akan
meningkat seiring bertambahnya usia. Dengan kata lain, gejala insomnia
sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia) bahkan hampir setengah dari
jumlah lansia dilaporkan mengalami kesulitan memulai tidur dan
mempertahankan tidurnya. Penyebabnya bisa dari penyakit yang diderita
seperti nyeri di persendian jangka panjang , pengaruh obat obatan,
penyakit mental kecemasan, depresi.2

1
Palsara brahmani l. “psikologi perkembangan dewasa lansia”. Yogyakarta, 2021.
2
Alek gugi g. pola tidur sehat pada lansia 2020 hal1 artikel
Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi
menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh
puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga
akhir kehidupan seseorang.3

B. KARAKTERISTIK MASA DEWASA AKHIR

Karakteristik Masa Dewasa Akhir yaitu :


1. Adanya periode penurunan atau kemunduran yang disebabkan oleh
faktor fisik dan psikologis. Sebagai contoh, penurunan kekuatan otot
perubahan suasana hati akibat penuaan.
2. Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode
ini sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang mengaggapnya
sebagai hukuman. Faktor genetik dan perawatan medis yang terjadi
selama hidup dimasa lalu dapat memengaruhi ciri ini.
3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut yang menggambarkan masa
tua tidaklah menyenangkan. Contoh, bayangan bahwa orang tua pasti
memiliki banyak masalah kesehatan dan tidak dapat menikmati hidup,
ketinggalan zaman, tidak bisa mandiri dan tidak bisa berkontribusi
dengan baik dalam masyarakat sehinggadinilai tidak bermanfaat.
4. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap
orang berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan karena energinya sudah
melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang masih menghormati orang
yang berusia lanjut terutama yang dianggap berjasa bagi masyarakat
sekitar.
5. Mempunyai status kelompok minoritas dan adanya sikap sosial yang
negatif tentang usia lanjut. Contoh, isolasi sosial. Karena faktor
kehilangan pasangan hidup atau teman beberapa orang tua merasa
terpinggirkan dari masyarakat atau wilayahnya. Atau sulit mencari atau
mempertahankan pekerjaan karna usianya.

3
Palsara brahmani l. “psikologi perkembangan dewasa lansia”. Yogyakarta, 2021.
6. Adanya perubahan peran karena tidak dapat bersaing lagi dengan
kelompok yang lebih muda. Contoh, pensiun dini atau berpindah ke
pekerjaan yang dianggapnya lebih ringan.
7. Penyesuaian diri yang buruk yang timbul karena adanya konsep diri yang
negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif. Contoh, merasa
dirinya tidak dihargai karena usianya, tidak menyadari atau tidak
memiliki kepercayaan pada potensi dirinya, dan kehilangan semangat
untuk mencapai tujuan karena usianya.
8. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali dan mencari segala cara
untuk memperlambat penuaan. Contoh, memilih pola makan yang sehat,
mencari pengetahuan untuk memperlambat penuaan,berusaha menjaga
kebugaran fisik dan lain lain.
Beberapa ciri yang dikemukakan Hurlock diantaranya adalah:
1. Terjadinya periode kemunduran pada usia lanjut
Pada saat memasuki usia lanjut, kemunduran fisik dan mental terjadi
secara perlahan atau disebut dengan “senescene”, dimana seseorang akan
menjadi tua pada usia limapuluhan atau tidak sampai pada awal atau
akhir usia enampuluhan. Penyebab fisik dari kemunduran ini adalah
perubahan pada sel-sel tubuh yang juga ikut menua.
Kemunduran ini juga terjadi pada faktor psikologis, sikap yang tidak
senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan kehidupan
umumnya dapat membawa seseorang pada keadaan uzur atau menua. Hal
ini juga akan sangat berkaitan dengan motivasi. Orang yang motivasinya
untuk hidup lemah maka akan cepat mengalami penuaan sebaliknya yang
memiliki motivasi kuat akan mengalami perubahan fisik.
2. Perbedaan individual pada efek menua
Proses menua akan mempengaruhi orang-orang secara berbeda-beda.
Hal ini disebabkan oleh karena mereka mempunyai sifat-sifat bawaan
yang berbeda-beda, sosio-ekonomi yang berbeda-beda dan latar
pendidikan yang berbeda. Perbedaan juga akan terjadi pada pria dan
wanita. Perbedaan proses tersebut akan membuat antara satu orang
dengan yang lain menyikapi proses menua dengan cara berbeda dalam
waktu yang sama.
3. Usia dini yang dinilai dengan kriteria yang berbeda
Banyak orang usia dewasa akhir melakukan segala apa yang dapat
mereka sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda
penuaan fisik dengan memakai pakaian orang muda dan berpura-pura
mempunyai tenaga muda. Dengan cara demikian banyak orang dewasa
akhir yang menyamarkan dan membuat ilusi mereka belum lanjut usia. 4

C. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN MASA DEWASA AKHIR (LANSIA)


DAN PERRKEMBANGAN KOGNITIF

A. Ciri-ciri Perkembangan Masa Dewasa Akhir (lansia)

Masa dewasa akhir dapat disebut dengan usia tua atau masa tua (old
age/lansia), disebut dengan masa dewasa akhir atau usia tua karena
seseorang sudah berumur 65 tahun atau lebih, pada saat ini usia muncul
sebagai perbedaan antara orang dewasa dan orang lanjut usia. Berikut ciri-
ciri masa dewasa akhir (lansia) antara lain :
1. Masa kemunduran atau kemunduran yang disebabkan karena faktor
fisik dan psikologis.
2. Perbedaan individu dalam dampak penuaan, sebagian memandang
periode ini sebagai relaksasi dan sebagian lainnya sebagai hukuman.
3. Terdapat stereotip umum mengenai lansia yang memandang usia tua
sebagai hal yang tidak menyenangkan.
4. Sikap sosial terhadap lansia, sebagian besar masyarakat menganggap
lansia sangat tidak dibutuhkan karena tenaganya sudah berkurang,
namun ada juga masyarakat yang tetap menghormati lansia, terutama
yang dianggap dapat berkontribusi bagi masyarakat sekitar.
5. Status kelompok minoritas akibat sikap sosial yang negatif terhadap
usia tua.
6. Peran telah berubah karena mereka tidak dapat lagi bersaing dengan
kelompok yang lebih muda.

4
Palsara brahmani l. “psikologi perkembangan dewasa lansia”. Yogyakarta, 2021.
7. Penyesuaian diri yang buruk, ciri-ciri ini diakibatkan oleh konsep diri
negatif dan sikap sosial negatif.
8. Adanya keinginan menjadi muda kembali dengan mencari segala cara
untuk memperlambat penuaan.
Hurlock juga mengemukakan ciri-ciri usia dewasa akhir (lansia),
diantaranya yakni :
1. Terjadinya masa menurunnya usia tua
Seiring bertambahnya usia, kemunduran fisik dan mental terjadi
secara perlahan atau disebut dengan “senescence”, dimana seseorang
menua pada usia 50 tahun atau hanya pada awal dan akhir usia tua.
usia 60 tahun. Penyebab penurunan fisik ini adalah perubahan sel-sel
tubuh yang juga menua.
Ada juga faktor psikologis yang melatarbelakangi penurunan ini,
sikap tidak bahagia terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan
kehidupan secara umum dapat menyebabkan usia tua seseorang. atau
usia tua.. Hal ini juga erat kaitannya dengan motivasi, orang dengan
motivasi hidup yang lemah mengalami penuaan yang cepat,
sedangkan orang dengan motivasi kuat mengalami perubahan fisik
yang lambat.
2. Perbedaan individu dalam dampak penuaan
Proses penuaan mempengaruhi orang secara berbeda. Hal ini
disebabkan karena mereka mempunyai sifat bawaan yang berbeda,
sosial ekonomi yang berbeda, dan latar belakang pendidikan yang
sangat berbeda. Ada juga perbedaan antara pria dan wanita. Proses-
proses yang berbeda ini memungkinkan satu sama lain merespons
proses penuaan secara berbeda dan bersamaan.
3. Usia dini dievaluasi berdasarkan berbagai kriteria
Banyak orang dewasa akhir melakukan yang terbaik untuk
menyembunyikan atau menyamarkan tanda-tanda penuaan fisik
dengan mengenakan pakaian awet muda dan berpura-pura berenergi
awet muda. Dengan cara ini, banyak orang dewasa akhir yang
menyamar dan menciptakan ilusi bahwa dirinya belum tua.
Menurut Hurlock (Masykuroh, 2021), masa dewasa akhir (lansia)
memiliki beberapa ciri individu. Periode ini melibatkan kerusakan fisik
dan mental. Meski dianggap sebagai kehidupan terbaik, namun para lansia
mengalami kesulitan baik secara fisik maupun mental. Setiap orang
mengalami dampak penuaan yang berbeda-beda, tergantung pada faktor
keturunan dan pandangan terhadap diri sendiri serta lingkungan. Stereotip
mengenai usia lanjut muncul dan mempengaruhi citra lansia. Pandangan
masyarakat mengenai masa dewasa akhir bervariasi, mulai dari merasa
tidak perlu hingga menghargai kontribusi para lansia.
Lansia seringkali merupakan kelompok minoritas dalam populasi.
Perubahan peran sosial dapat membuat lansia merasa kurang penting
sehingga sulit beradaptasi terhadap perubahan drastis. Para lansia juga
sering kali ingin kembali ke masa mudanya karena kesepian dan kesulitan
yang mereka hadapi.
1. Perkembangan Fisik pada Masa Dewasa Akhir
Pada masa dewasa akhir (lansia), orang biasanya berusia di
atas 60 tahun dan mengalami kemunduran fisik. Hal ini disebabkan
oleh perubahan terkait penuaan pada sel, jaringan, dan sistem organ.
Tanda-tanda penuaan kulit antara lain keriput, hilangnya elastisitas,
munculnya uban, serta perubahan penglihatan dan pendengaran.Ada
juga kelelahan, penurunan kecepatan gerakan dan berat badan, serta
orang lanjut usia dapat kehilangan tinggi badan. pengeroposan tulang
Penurunan metabolisme dan kekuatan otot menyebabkan sulitnya
mengatur suhu tubuh sehingga menyebabkan gangguan tidur pada usia
dewasa akhir (lansia).
2. Perubahan organik dan sistemik
Perubahan kerja organ dan sistem tubuh berbeda pada lansia.
Beberapa sistem tubuh melemah sementara yang lain relatif stabil,
jantung menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan kapasitas
cadangan tubuh menurun. Pada masa dewasa akhir yang sehat
(lansia), perubahan otak biasanya tidak signifikan, meskipun berat
otak menurun, namun pengaruhnya terhadap kognisi menurun
seiring bertambahnya usia. Ingatan, penglihatan, dan pendengaran
juga dapat menurun seiring bertambahnya usia.
B. Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Akhir (Lansia)

Perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir bervariasi antar


individu. Beberapa bentuk kecerdasan, seperti kecepatan pemrosesan
informasi dan kemampuan berpikir abstrak, menurun seiring
bertambahnya usia. Namun, aspek pemikiran yang lebih praktis dan
mengintegrasikan informasi biasanya meningkat selama masa dewasa
(Sternberg, Grigorenko, & Oh, 2001, Thahir, 2018, p. 202.) Mengukur
kecerdasan di masa dewasa akhir adalah tugas yang sulit. Penilaian
tingkat kecerdasan mereka dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik dan
psikis yang dapat menimbulkan salah penafsiran. Seperti halnya orang
yang lebih muda, orang dewasa akhir sebaiknya menjalani tes ketika
kondisi fisik mereka optimal dan setelah istirahat yang cukup.
Salah satu isu paling kontroversial dalam studi perkembangan umur
manusia adalah bahwa kemampuan kognitif orang dewasa akhir seperti
memori, kreativitas, kecerdasan dan kemampuan belajar terjadi
bersamaan dengan penurunan kemampuan fisik. Secara umum diyakini
bahwa pembelajaran, ingatan, dan kecerdasan menurun seiring
bertambahnya usia. Pada masa dewasa akhir, kecepatan pemrosesan
informasi melambat. Selain itu, lansia tidak lagi mampu mencari
informasi. Penyimpanan Pada masa dewasa akhir, kecepatan pemrosesan
informasi secara bertahap menurun. Meskipun angka ini perlahan
menurun, terdapat perbedaan individu dalam kemampuan ini. Dan ketika
penurunan tersebut terjadi, dampaknya tidak terlihat jelas pada aspek
penting apa pun dalam kehidupan kita. Topik penurunan intelektual di
masa dewasa bersifat provokatif (Santrock, 2004).
David Wechsler (1972), yang mengembangkan skala IQ,
menyimpulkan bahwa masa dewasa akhir ditandai dengan penurunan
intelektual akibat proses penuaan yang dialami setiap orang.Sementara
John Horn (1980) berpendapat bahwa beberapa kemampuandmenurun
sementara yang lain tidak. Horn menyatakan bahwa kecerdasan
terkristalisasi (crystallized Intelligence = yaitu pengumpulan informasi
dan keterampilan verbal individu) meningkat seiring bertambahnya usia.
Pada saat yang sama, kecerdasan cair (yaitu kemampuan seseorang untuk
berpikir abstrak) terus menurun sejak usia paruh baya.
Hal ini diterima secara luas dalam banyak penelitian (Baltes, Smith
dan Staudinger, in press; Dobson et al., 1993;Salthouse, 1992, 1993, in
press; Salthouse and Coon, 1993; Sternbern dan McGrane, 1993). bahwa
kecepatan pemrosesan informasi menurun pada masa dewasa akhir.
Penelitian lain menunjukkan bahwa orang lanjut usia kurang mampu
mengambil informasi yang tersimpan dalam memori, kecepatan
pemrosesan informasi yang lambat menurun di masa dewasa akhir,
namun perbedaan individu juga berkontribusi terhadap hal ini.Ketika kita
memikirkan tentang perubahan kognitif di masa dewasa, kita harus
mempertimbangkan bahwa berpikir adalah sebuah konsep yang
multidimensi (Margrett dan Deshpande-kamat, 2009). Karena pengaruh
kuat biologi, keturunan, dan kesehatan, mekanisme kognitif cenderung
menurun seiring bertambahnya usia.
Beberapa peneliti telah menyimpulkan bahwa penurunan mekanika
kognitif mungkin dimulai pada awal usia paruh baya (Finch, 2009).
Faktor apa yang paling mungkin menyebabkan penurunan mekanika
fluida pada masa dewasa akhir? Hal ini mungkin berupa pengurangan
kecepatan, pemrosesan, kapasitas memori kerja, dan penekanan informasi
yang tidak relevan (Lovden dan Lindenberg, 2007). Menurunnya
kecepatan pemrosesan informasi pada lansia biasanya dikaitkan dengan
penurunan fungsi otak dan sistem saraf pusat (Finch, 2009). Para peneliti
menemukan bahwa kinerja orang dewasa yang lebih tua sama baiknya
dengan orang dewasa paruh baya dan muda dalam pengukuran ini, namun
kinerja orang dewasa yang lebih tua cenderung menurun pada tugas-tugas
kewaspadaan yang kompleks (Bucur dan Madden, 2007)..
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi


menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh
puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga
akhir kehidupan seseorang.
Karakteristik Masa Dewasa Akhir yaitu adanya periode penurunan atau
kemunduran yang disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis, Perbedaan
individu dalam efek penuaan, Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut
yang menggambarkan masa tua tidaklah menyenangkan.
Ciri dewasa akhir menurut hurlock, yaitu terjadinya masa menurunnya
usia tua, Perbedaan individu dalam dampak penuaan, usia dini dievaluasi
berdasarkan berbagai kriteria. Kondisi kognitif orang lanjut usia kurang
mampu mengambil informasi yang tersimpan dalam memori, kecepatan
pemrosesan informasi yang lambat menurun di masa dewasa akhir,

B. Saran

Makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya, naman kami penulis


menyadari bahwa dalam penulisan masih jauh dari kata sempurna. Dan
diharapkan pada penulis,para pembaca, dapat menambah wawasan terkait
dengan perkembangan seni anak sehingga dapat mengimplementasikan pada
pembelajaran anak. Tak lupa penulis harapkan selanjutnya dapat lebih baik
lagi dalam penulisannya. Demikian kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Alek.G. G. (2020). Pola tidur sehat pada lansia. Malang. Artikel RS radjiman
wedyodiningrat.

Fahlevi, Reza. Dkk. 2023. Gerontologi. Sumatra Barat : Get Press Indonesia

Laras, Brahmani, Palarasa. 2021. Modul Perkuliahan Psikologi Perkembangan Dewasa


Lansia. Yogyakarta : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Palsara. P. L. (2021). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA LANSIA. Yogyakarta.


Mercu buana

Anda mungkin juga menyukai