KEPERAWATAN GERONTIK
PERUBAHAN DAN MASALAH YANG DIHADAPI LANSIA
Disusun Oleh:
INDAH KUSTANTRI
NIM. 2124201030
2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT. Atas segala taufik, hidayah serta
inayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah gerontik dengan judul “Perubahan dan Masalah yang Dihadapi Lansia” ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam tidak lupa juga saya panjatkan
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi
gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan Keperawatan Gerontik khsusnya yang
dosen pembimbing Keperawatan Gerontik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
2. Masalah Sosial......................................................................................10
3. Masalah Kesehatan...............................................................................10
ii
BAB III PENUTUP ........................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran ..........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia yang
dianggap sebagai fase kemunduran. Hal ini dikarenakan pada fase ini seorang individu
mengalami berbagai macam kemunduran dalam hidupnya seperti kemunduran fisik dan
fungsi kognisi yang mengakibatkan lansia sering dipandang sebagai makhluk yang
(dalam Papalia dkk, 2009) diperoleh bahwa populasi lansia usia enem puluh tahun ke atas
berkembang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada tahun 2000 jumlah orang berusia 60
tahunke atas diperkirakan sekitar 605 juta jiwa. Selanjutnya, akan terjadi peningkatan
pada tahun 2050 yang untuk pertama kalinya diperkirakan jumlah lansia di dunia akan
melampaui jumlah populasi anak-anak berusia 14 tahun ke bawah. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah lansia diperkirakan akan terus meningkat. Sedangkan menurut WHO, di
masa yang akan datang terdapat peningkatan jumlah lansia terutama di negara-negara
keempat dunia dengan jumlah lansia terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Klasifikasi para ilmuwan dewasa ini dalam memepelajari proses penuaan pada
manusia membagi tiga kelompok lansia yaitu: lansia muda (berusia 65-74 tahun), lansia
tua (berusia 75-84 tahun), dan lansia tertua (berusia 85 tahun ke atas) (Papalia dkk, 2009).
Peningkatan penduduk lansia akan menjadi sebuah peta masalah sosial, ekonomi dan
kesehatan. Permasalahan yang sering di hadapi lanjut usia seiiring berjalannya waktu,
dimana akan terjadi bermacam penurunan organ tubuh. Penurunan fungsi dapat
1
2
disebabkan karena berkurangnya jumlah sel secara otomatis serta berkurangnya aktivitas,
asupan nutrisi yang kurang, polusi dan radikal bebas, yang mengakibatkan semua organ
pada proses menua akan mengalami perubahan struktural dan fisiologis (Monginsidi,
2012).
Menurut Miller (2012), perubahan lain yang terjadi pada seorang individu lanjut
usia yaitu penurunan fungsi kognitif. Fungsi kognitif merupakan aktifitas mental secara
sadar meliputi proses belajar, pemahaman, persepsi dan perhatian serta pengertian hingga
dapat menyebabkan perilaku dan reaksi lanjut usia yang makin melambat. Secara umum
penurunan fungsi kognitif pada lansia di sebabkan oleh perubahan morfologi jaringan
tingkat pendidikan, latar belakang dan pola proses informasi merupakan penyebab
terjadinya penurunan fungsi kognitif. Efek paling umum dari penurunan fungsi kognitif
adalah kecemasan yang berkurang atau euphoria ringan, emosi, disinhibition serta
Kondisi psikososial yang nampak dari kondisi emosional dan kemampuan hidup
secara mandiri dapat berpengaruh pada fungsi fisik dan kognitif. Dampak yang terjadi
pada lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif dan mental akan menunjukkan
demensia dan depresi yang berdampak pada kualitas hidup. Seorang lansia akan
dimana lansia akan sering lupa untuk makan dan minum, kurangnya memperhatikan
kualitas makanan, kebutuhan eliminasi, kecemasan, komunikasi dan akan mengalami hal
yang serupa. Faktor resiko yang dapat mempengaruhi penurunan fungsi konitif lansia
yaitu jenis kelamin, merokok, konsumsi alkohol, depresi,kurang aktifitas fisik dan kurang
3
dukungan dari keluarga, teman dan kerabat, dan terjadi penyakit kronik seperti parkinson,
Di Indonesia, peran keluarga merupakan hal penting. Saat seorang lansia sudah
tidak bekerja, mereka cenderung akan bergantung pada anak atau anggota keluarga
& Fithry, 2014). Keluarga merupakan perantara yang efektif dan efisien untuk berbagai
keluarga. Penetepan keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari jumlah anggotanya tetapi
kesatuannya yang unik dalam menghadapi masalah. Keunikkannya terlihat dari cara
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis makalah tentang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi keluarga
Sebagai informasi atau masukan untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia
Sebagai informasi atau bahan referensi untuk meningkatkan fungsi kegnitif pada
lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Lansia
1. Pengertian Lansia
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
Lansia adalah seseorang yang telah berusia ≥ 60 tahun dan tidak berdaya
(Ratnawati, 2017).
diri.
2. Klasifikasi Lansia
5
6
3) Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun keatas atau usia 60 tahun keatas
pada lansia. Misalnya lansia yang memiliki motivasi yang rendah dalam
tetapi ada juga lansia yang memiliki motivasi yang tinggi, maka keunduran
Kondisi ini sebagai akibat darisikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap
lansia dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang
menjadi negatif, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada
bentuk perilaku yang buruk. Akibat dari perlakan yang buruk itu membuat
penyesuaian diri lansia menjadi buruk pula. Contoh : lansia yang tinggal
dianggap pola pikirnya kuno, kondisi inilah yang menyebabkan lansia menarik
diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan bahkan memiliki harga diri rendah.
Menurut Potter & Perry (2009) proses menua mengakibatkan terjadinya banyak
1. Perubahan Fisiologis
atas kemampuan fungsi tubuhnya. Lansia yang memiliki kegiatan harian atau
fisik, emosi, atau sosial yang menghambat kegiatan akan menganggap dirinya
sakit.
patologis, tetapi dapat membuat lansia lebih rentan terhadap beberapa penyakit.
8
Perubahan tubuh terus menerus terjadi seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi
2. Perubahan Fungsional
Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial, kognitif, dan sosial.
Penurunan fungsi yang terjadi pada lansia biasanya berhubungan dengan penyakit
Status fungsional lansia merujuk pada kemampuan dan perilaku aman dalam
lansia. Perubahan yang mendadak dalam ADL merupakan tanda penyakit atau
3. Perubahan kognitif
kognitif (penurunan jumlah sel dan perubahan kadar neurotransmitter) terjadi pada
berbahasa dan berhitung, serta penilaian yang buruk bukan merupakan proses
4. Perubahan Psikososial
kehidupan dan kehilangan. Semakin panjang usia sesorang, maka akan semakin
banyak pula transisi dan kehilangan yang harus dihadapi. Transisi hidup, yang
keterbatasan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa-
d. Kehilangan pekerjaan/kegiatan
keluarga.
Menurut Suardiman (2011), Kuntjoro (2007), dan Kartinah (2008) usia lanjut
lansia diantaranya :
10
1. Masalah ekonomi
pensiun atau berhentinya pekerjaan utama. Disisi lain, usia lanjut dihadapkan pada
rekreasi. Lansia yang memiliki pensiun kondisi ekonominya lebih baik karena
memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Lansia yang tidak memiliki pensiun,
2. Masalah Sosial
Memasuki masa lanjut usia ditandai dengan berkurangnya kontak sosial, baik
dengan anggota keluarga atau dengan masyarakat. Kurangnya kontak sosial dapat
menangis, mengurung diri, serta merengek-rengek jika bertemu dengan orang lain
3. Masalah Kesehatan
Usia lanjt ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit
(Suardiman, 2011).
4. Masalah Psikososial
depesif, dan apatis. Hal itu biasanya bersumber dari munculnya stressor
11
psikososial yang paling berat seperti, kematian pasangan hidup, kemtian sanak
antara lain :
berjalan
4) Perubahan pada gigi : gigi menjadi lebih kering dan mudah patah
menderita presbiopi
sering tersenggal-senggal.
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
1) Gangguan jantung
2) Gangguan metabolisme
sangat kurang
steroid.
1) Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
memadai,aktif, lebih terdidik, memiliki jaringan sosial yang luas yang meliputi
kabur, gerak fisik dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau
dengan orang lain dan dapat muncul perilaku regresi, seperti mudah menangis,
rengek seperti anak kecil sehingga lansia tidak bisa menjalankan peran
A. Kesimpulan
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kerusakan
dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana seseorang akan
mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Usia 65 tahun dalah usia yang
nyata dan seseorang itu telah disebut lansia. Ciri-ciri lansia adalah usia lanjut terjadi
pada umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis
mulai keriput, gigi mulai rontok, tulang makin rapuh, dan sebagainya. Usia lanjut
fungsi tubuh dan faktor-faktor sekitar seperti makanan dan lingkungan sekitar.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan penulis dan pembaca menjadi tahu tentang
perubahan yang terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana seseorang akan
mengalami kemunduran, dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh
karena itu sebaiknya sejak muda kita persiapkan dengan sebaik-baiknya masa tua kita.
Gunakan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal di masa
tua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kartinah dan Agus, S. 2008. Masalah psikososial pada lanjut usia. Berita Ilmu
November2018, http://publikasiilmiah.ums.ac.id
Kuntjoro, Z. 2007. Masalah kesehatan jiwa lansia. Diakses pada 11 November 2018,
www.e-psikologi.com
Potter, P.A. dan Perry A.G. 2009. Fundamental keperawatan. Edisi 7. Buku 1.
Santrock, J. W. 2012. Life span development (Edisi 13, jilid II). Jakarta :
Press.
15