Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MASA PUBER
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi
Perkembangan

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Nurjanah, S.Ag., S.Sy., M.Si

Disusun Oleh :
Jamaludin Galilewo
Salwa Azhara

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS
2022.

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. dzat yang Maha Sempurna, Maha Pencipta


dan Maha Penguasa segalanya, karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas Makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu
tentang “Masa Puber”. Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Psikologi Perkembangan”

Tidak lupa penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak


yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar
sebagai makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi
dengan orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari–
Nya.

Penulis berharap agar mahasiswa khususnya, dan umumnya dari para


pembaca dapat memberikan kritik yang positif dan saran untuk kesempurnaan
Makalah ini.

Penyusun

Ciamis, 09 April 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN TENTANG..........................................................................................................
A. Ciri-ciri dan Sebab-sebab Pubertas.......................................................................................
B. Perubahan Tubuh Pada Masa Puber.....................................................................................
C. Akibat Perubahan Tubuh Pada Masa Pubertas……………………………10
D. Perkembangan Kognitif, Fantasi, Emosi, dan Intelegensi…………….….11
BAB III..........................................................................................................................................
PENUTUP.....................................................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi wanita
maupun laki-laki. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak
menjadi dewasa. Perubahan tersebut meliputi perubahan hormone, perubahan
fisik, perubahan psikologi dan sosial. Pubertas merupakan proses perubahan
ketidakmatangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual. Fase
kematangan fisik dan seksual dapat membuat organ reproduksi seorang remaja
dapat berfungsi untuk bereproduksi.
Perubahan yang menandakan bahwa remaja sudah memasuki tahap
kematangan organ seksual yaitu dengan tumbuhnya organ seks sekunder.
Pertumbuhan organ seks sekunder dapat ditandai dengan pembesaran payudara,
tumbuhnya rambut ketiak dan alat kemaluan, adanya jerawat, bau badan
menyengat, pinggul membesar dan juga mulai berkembangnya beberapa organ
vital yang siap untuk dibuahi.
Perkembangan manusia merupakan suatu proses sepanjang kehidupan dari
pertumbuhan dan perubahan fisik, perilaku, kognitif, dan emosional. Sepanjang
proses ini, tiap individu mengembangkan sikap dan nilai yang mengarahkan
pilihan, hubungan, dan pengertian (understanding).

B. Rumusan Masalah
Agar dalam penyusunan makalah ini teratur dan terarah secara jelas. Maka
penulis membatasi masalahnya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa saja ciri-ciri dan sebab-sebab pubertas?
2. Apa saja perubahan tubuh pada masa puber?

4
3. Apa akibat dari perubahan tubuh pada masa puber?
4. Apa pengertian perkembangan Kognitif, Fantasi, Emosi, dan Intelegensi?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan membahas masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan sebab-sebab pubertas.
2. Untuk mengetahui apa saja perubahan tubuh pada masa puber.
3. Untuk mengetahui apa saja akibat dari perubahan tubuh pada masa pubertas.
4. Untuk mengetahui pengertian perkembangan kognitif, fantasi, emosi, dan
intelegensi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri dan Sebab-sebab Pubertas


Masa pubertas (puberty) adalah masa kematangan fisik yang cepat yang
melibatkan perubahan hormonal dan tubuh yang terjadi terutama selama masa
remaja awal (Santrock, 2003:87). Masa pubertas juga merupakan suatu tahap
perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai
kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam
pertumbuhan somatis dan persfektif psikologis. Masa pubertas disebut juga
sebagai masa bangkitnya kepribadian ketika minatnya lebih ditujukan kepada
perkembangan pribadi sendiri. Pribadi itulah yang menjadi pusat pikirannya.
(Hurlock, 1980:187).
Jadi dapat disimpulkan bahwa masa pubertas adalah perubahan cepat pada
kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama
terjadi selama masa remaja awal.
1. Ciri-ciri Masa Pubertas
Menurut Hurlock ciri-ciri masa pubertas adalah sebagai berikut:
1). Masa puber adalah periode tumpang tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena
mencakup tahun-tahun akhir kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja.
2) Masa puber adalah periode yang singkat.
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi didalam maupun
diluar tubuh masa puber adalah periode yang singkat, sekitar dua sampai empat
tahun.
3) Masa puber dibagi dalam tahap-tahap
Meskipun masa puber relatif merupakan periode yang singkat dalam
rentang kehidupan, namun biasanya dibagi beberapa tahap.
a) Tahap prapuber

6
Tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa
kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai prapuber yaitu bukan lagi seorang
anak tetapi belum juga seorang remaja. Ciri-ciri seks sekunder mulai tampak
tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
b) Tahap puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa
remaja, saat dimana kriteria kematangan seksual muncul, ciri-ciri seks sekunder
mulai berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks.
c) Tahap pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa
remaja. Selama tahap ini, ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan
organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.
4) Masa puber merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat
Masa puber adalah salah satu dari dua periode dalam rentang kehidupan
yang ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan perubahan yang mencolok dalam
proporsi tubuh.
5) Masa puber merupakan masa negatif
Charltte Buhler menamakan masa puber fase negatif, istilah fase
menunjukkan periode yang berlangsung singkat, negatif berarti bahwa individu
mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-
sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang. Terdapat bukti bahwa sikap dan
perilaku negatif merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang terburuk
dari fase negatif ini akan berakhir bila individu segala seksual menjadi matang.
Juga terdapat bukti bahwa perilaku khas dari “fase negatif” masa puber lebih
menonjol pada anak perempuan dari pada anak laki-laki. (Hurlock, 1980:184-
187).
2. Sebab - Sebab Pubertas
Sampai abad ini, penyebab perubahan fisik yang terjadi pada masa puber
masih merupakan misteri. Dengan banyaknya riset di bidang endokrinologi ilmu
media telah mampu menetapkan sebab yang pasti dari perubahan fisik, meskipun
sampai sekarang ahli-ahli endokrinologi tidak dapat menerangkan adanya

7
keanekaragaman dalam usia puber dan dalam waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan perubahan-perubahan pubertas.
Pada saat itu diketahui sekitar lima tahun sebelum hormon-hormon seks
baik pada anak laki-laki, maupun pada anak-anak perempuan jarang terjadi.
Jumlah hormon yang dikeluarkan semakin meningkat dan ini mengakibatkan
matangnya struktur dan fungsi dari organ-organ seks. Hubungan yang erat antara
kelenjar pitutary yang terletak pada dasar otak telah terbentuk bersama dengan
gonad atau kelenjar seks. Genad (bibit atau sperma) pria adalah testes dan Gonad
(bibit atau telur) wanita adalah telur.
B. Perubahan Tubuh Pada Masa Puber
Pubertas atau masa puber merupakan tanda bahwa anak sudah mulai
beranjak remaja. Di fase ini anak akan mengalami perubahan secara fisik yang
cukup berbeda dengan sebelumnya yang biasa disebut dengan pubertas.
Istilah pubertas digunakan ketika anak telah mengalami perubahan horman
di dalam tubuh yang berkaitan dengan kematangan organ-organ reproduksinya.
Untuk anak perempuan pubertas biasanya dimulai pada usia 8 hingga 13 tahun.
Sementara anak laki-laki mengalami pubertas di usia 10 hingga 16 tahun. Berikut
ciri-ciri pubertas baik untuk anak perempuan:
1. Payudara mulai tumbuh
Masa pubertas perempuan paling umum ditandai dengan payudara yang
mulai tumbuh. Pertumbuhan payudara anak perempuan dimulai dari kemunculan
tunas di area bawah puting. Pertumbuhan payudara tersebut kerap tidak
berbarengan antara sisi kanan dan kiri. Saat payudaranya bertumbuh, kadan
dirasai rasa nyeri. Hal ini meruapkan hal normal. 
2. Rambut tumbuh di Area tertentu
Perubahan yang terjadi pada masa pubertas perempuan juga ditandai
dengan pertumbuhan rambut di area tertentu. Rambut atau bulu yang agak tebal
akan mulai muncul di sekitar vagina, ketiak, dan kaki. Sejumlah anak perempuan
ada yang masa pubertasnya diawali tumbuhnya bulu di sekitar kemaluan lebih
dulu daripada perubahan payudara. 
3. Keluar cairan dari vagina

8
Ciri-ciri masa pubertas perempuan juga ditandai dengan keluarnya cairan
bening atau berwarna putih (keputihan) dari vagina. Cairan yang keputihan keluar
dari vagina dalam jumlah sedikit ini merupakan pertanda jumlah hormon estrogen
dalam tubuh mulai meningkat. Keputihan mulai dirasakan anak perempuan sejak
6-12 bulan sebelum haid pertama.
4. Haid pada masa pubertas
Perempuan juga mengalami haid atau menstruasi pertama kali.
Kebanyakan anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama kali selang 2-3
tahun setelah payudaranya mulai tumbuh membesar.
5. Tinggi badan Meningkat
Perubahan yang terjadi pada masa pubertas perempuan lainnya yakni
peningkatkan tinggi badan. Kebanyakan anak perempuan tinggi badannya
meningkat pesat saat kuncup payudara mulai berkembang, atau sekitar enam
bulan sebelum haid pertama.
6. Pinggul lebih lebar
Ciri-ciri masa pubertas perempuan juga ditandai perubahan ukuran
pinggul. Perempuan saat puber pinggulnya akan melebar dan pinggangnya
cenderung mengecil. Perubahan lingkar pinggul dan pinggang ini membuat
bentuk tubuh anak perempuan ikut berubah. 
7. Muncul jerawat
Perubahan hormon di masa pubertas membuat perempuan mulai
mengalami jerawat. Perubahan hormon tersebut membuat kelenjar minyak lebih
aktif dan produksi keringat meningkat.
8. Perubahan Emosional
Perubahan emosional ini dipengaruhi siklus hormon estrogen dan
progesteron selama masa pubertas. Beberapa perubahan yang tampak di antaranya
anak lebih gampang emosi, sering berbeda pendapat dengan orangtua, dan tak
jarang murung.
Sementara, sedikit berbeda dengan anak perempuan, anak laki-laki akan
menunjukkan ciri pubertas yang lebih lambat daripada anak perempuan. Ciri-ciri
pubertas untuk laki-laki adalah:

9
1. Pembesaran ukuran testis. Umumnya, hal ini terjadi pada usia 11 tahun.
Setelah itu, diikuti dengan membesarnya ukuran penis. Berikutnya, rambut
keriting pada area organ seksual mulai tumbuh, juga pada ketiak anak.
2. Skrotum anak laki-laki akan berubah menjadi semakin gelap.
3. Produksi keringat bertambah.
4. Mengalami mimpi basah.
5. Terjadinya perubahan suara yaitu menjadi lebih berat.
6. Mulai tumbuh jerawat baik di area wajah maupun badan.
7. Tinggi anak laki-laki bertambah hingga 7-8 cm setiap tahun.
8. Terbentuk otot-otot pada tubuh.
9. Mulai tumbuh rambut pada wajah.
C. Akibat Perubahan Tubuh Pada Masa Pubertas
Hurlock mengatakan selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat
perubahan yaitu:
1) Perubahan ukuran tubuh
Perubahan fisik pertama pada masa puber adalah perubahan ukuran tubuh
dalam tinggi dan berat badan. Diantara anak perempuan rata-rata peningkatan
pertahun dalam tahun sebelum menarche adalah 3 inci, tetapi peningkatan itu bisa
juga terjadi dari 5 sampai 6 inci.
2) Perubahan proporsi tubuh
Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil sekarang
menjadi besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah lain. Ini
tampak jelas pada hidung, kaki dan tangan. Badan yang kurus dan panjang mulai
melebar dibagian pinggul dan bahu, dan ukuran pinggang berkembang. Tidak
lama sebelum masa puber, tungkai kaki lebih panjang dari pada badan dan
keadaan ini bertambah sampai sekitar usia 15 tahun. Pola yang sama terjadi pada
pertumbuhan lengan, yang pertumbuhannya mendahului pertumbuhan pesat badan
sehingga tampak terlalu panjang.
3) Ciri-ciri seks primer
Remaja yang memasuki masa pubertas ditandai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ciri-ciri seks primer yaitu organ seks. Pada periode tersebut organ

10
seks mulai menjalankan fungsinya. Memasuki masa remaja alat kelamin mulai
berfungsi, yaitu saat pertama kali anak laki-lakai mengalami mimpi basah dan
pada anak perempuan saat pertama sekali mengalami menarche (menstruasi). Alat
kelamin yang mulai berfungsi akan disertai dengan kematangan organ seksual
selama masa pubertas.
4) Ciri-ciri seks sekunder.
Salah satu sumber keprihatinan remaja pada masa pubertas adalah
mengenai perkembangan ciri-ciri seks sekunder misalnya, kulit, rambut dan suara.
Remaja sulit menerima perubahan yang terjadi pada dirinya karena penampilan
yang diinginkan tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi pada dirinya. Pada masa
remaja kulit menjadi kasar, warna kulit menjadi gelap, kulit pucat dan pori-pori
bertambah besar, kelenjar lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit
semakin membesar dan menjadi lebih aktif sehingga menimbulkan jerawat.
(Hurlock, 1980:188).
D. Perkembangan Kognitif, Fantasi, Emosi, dan Intelegensi
1. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa (Jahja, 2012:15). Menurut Piaget,
seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi
secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun
dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung
diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja telah mampu
membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya,
lalu remaja juga mengembangkan ide-ide ini. Seorang remaja tidak saja
mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu
mengholah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Kekuatan pemikiran remaja yang sedang berkembang membuka cakrawala
kognitif dan cakrawala sosial baru. Pemikiran mereka semakin abstrak (remaja
berpikir lebih abstrak daripada anak-anak), logis (remaja mulai berpikir seperti
ilmuwan, yang menyusun rencana-rencana untuk memecahkan masalah-masalah
dan menguji secara sistematis pemecahan-pemecahan masalah), dan idealis

11
(remaja sering berpikir tentang apa yang mungkin). Mereka berpikir tentang ciri-
ciri ideal diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia) lebih mampu menguji
pemikiran diri sendiri, pemikiran orang lain, dan apa yang orang lain pikirkan
tentang diri mereka serta cenderung menginterpretasikan dan memantau dunia
sosial (Sary, 2017:9).
2. Perkembangan fantasi
Dalam psikologi, perkembangan adalah perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri manusia secara terus menerus kearah yang lebih maju yang nampak
lebih banyak bersifat kualitatif, karena ia berkenaan dengan aspek kejiwaan.
Sedangkan fantasi adalah daya jiwa anak untuk menciptakan tanggapan-
tanggapan baru atas bantuan tanggapan-tanggapan yang telah ada (lama).
Menurut ilmu aliran ilmu jiwa modern memberikan pengertian, bahwa
fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan sesuatu yang baru. Dalam
fantasi ini manusia dapat menciptakan sesuatu yang belum ada, sehingga
merupakan suatu kreasi. Fantasi dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:
a. Fantasi terpimpin (tuntunan)
yaitu timbul fantasi dikarenakan adanya kesan setelah menanggapi hasil
ciptaan orang lain, atau fantasi yang timbul karena sesuatu perangsang dari luar.
b. Fantasi mencipta
yaitu timbulnya fantasi seseorang yang muncul karena kekuatan (potensi)
yang ada pada dirinya secara murni tanpa adanya tuntutan dari luar. Atau fantasi
yang benar-benar menghasilkan sesuatu yang baru.
c. Fantasi melaksanakan
yaitu fantasi yang berada antara fantasi menciptakan dan fantasi terpimpin.
Misalnya pada saat orang menyanyikan lagu, sesuai dengan isi dan irama lagu.
Fantasi yang ada pada diri seseorang itu bersifat:
1. Leluasa, bebas tidak terikat, atau liar
2. Spontan terkadang tanpa disadari
3. Mudah sekali berubah
4. Bersifat menciptakan untuk sesuatu yang baru
Beberapa Masa Fantasi adalah sebagai berikut:

12
1. Masa Dongeng
Masa dongeng ini terjadi sejak anak berumur 4 sampai 8 tahun. Masa ini
bertepatan waktunya dengan perkembangan anak kearah kenyataan. Anak suka
sekali mendengarkan cerita kehidupan seperti anak yang lucu, anak yang kotor,
anak yang jarang mandi, dan sebagainya.
2. Masa Robinson Crusoe
Masa ini terjadi sejak anak berumur 8 sampai dengan 12 tahun. Dalam
masa ini anak mengalami realisme naif (diterima tanpa kritik) kemudian anak
memasuki masa realisme krisis, yaitu masa anak tidak menyukai lagi dogeng yang
fantastis, dongeng yang tidak masuk akal. Unsur-unsur yang hebat dan ajaib
dalam dongeng lambat laun berkurang dan unsur kritik mulai muncul. Pada masa
ini anak menghendaki peristiwa riil yang betul-betul terjadi. Karena itu anak lalu
menyenangi cerita-cerita yang masuk akal seperti cerita perjalanan, cerita roman,
dan sebagainya.
3. Masa pahlawan
Masa ini terjadi sejak anak berumur 12 sampai 15 tahun. Anak suka
membaca buku-buku perjuangan, karya orang kenamaan yang pernah terjadi.
3. Perkembangan Emosi
Menurut (Ali & Ansori, 2006:15) perkembangan emosi seseorang pada
umumnya tampak jelas pada perubahan tingkah lakunya. Perkembangan emosi
remaja juga demikian halnya. Kualitas atau fluktuasi gejala yang tampak dalam
tingkah laku itu sangat tergantung pada tingkat fluktuasi emosi yang ada pada
individu tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat beberapa tingkah
laku emosional, misalnya agresif, rasa takut yang berlebihan, sikap apatis, dan
tingkah laku menyakiti diri, seperti melukai diri sendiri dan memukul-mukul
kepala sendiri. Beberapa ciri perkembangan emosional pada masa remaja adalah:
(Zeman, 2001)
a. Memiliki kapasitas untuk mengembangkan hubungan jangka panjang,
sehat, dan berbalasan. Kemampuan ini akan diperoleh jika individu
memiliki dasar yang telah diperoleh dari perkembagan sebelumnya, yaitu
trust, pengalaman positif di masa lalu, dan pemahaman akan cinta.

13
b. Memahami perasaan sendiri dan memiliki kemampuan untuk menganalisis
mengapa mereka
c. Merasakan perasaan dengan cara tertentu.
d. Mulai mengurangi nilai tentang penampilan dan lebih menekankan pada
nilai kepribadian.
e. Setelah memasuki masa remaja, individu memiliki kemampuan untuk
mengelola emosinya. Ia telah mengembangkan kosa kata yang banyak
sehingga dapat mendiskusikan, dan kemudian mempengaruhi keadaan
emosional dirinya maupun orang lain. Faktor lain yang berperan secara
signifikan dalam pengaturan emosi yang dilakukan remaja adalah
meningkatnya sensitivitas remaja terhadap evaluasi yang diberikan orang
lain terhadap mereka, suatu sensitivitas yang dapat memunculkan
kesadaran diri.
f. Gender berperan secara signifikan dalam penampilan emosi remaja. Laki-
laki kurang menunjukkan emosi takut selama distres dibandingkan dengan
perempuan. Hal ini didukung oleh keyakinan pada laki-laki bahwa mereka
akan kurang dimengerti dan dikecilkan/diremehkan oleh orang lain bila
menunjukkan emosi agresif dan mudah diserang (vulnerable).
Perkembagan emosi seseorang pada umunya tampak jelas pada perubahan
tingkah lakunya, perkembngan emosi remaja juga demikian halnya. (Asrori,
2005), ada sejumlah factor yang mempengaruhi perkembngan emosi remaja, yaitu
perubahan jasmani, perubahan pola interaksi dengan orang tua, perubahan pola
interaksi dengan teman sebaya, perubahan pandangan luar, dan perubahan
interaksi dengan sekolah.
4. Perkembangan Intelgensi
Intelegensi atau kecerdasan merupakan kata benda yang menerangkan kata
kerja kata keterangan. Seseorang menunjukan intelagensinya ketika ia bertindak
atau berbuat satu situasi secara intelegent/cerdas atau bodoh, intelegensi seseorang
dapat di Hoot caranya orang tersebut berbuat atau bertindak.
Intelegensi sebagai suatu kemampuan bukan hanya dapat di wujudkan
setelah manusia menjadi dewasa atau seteiah pitensi intelegensi berkembang saja,

14
tatapi kemampuan inteligensi tersebut juga dapat di fungsikan para taraf
kehidupan/ perkembangan yang lebih yaitu pada masa anak-anak, semenjak bayi
mengalami proses perkembangan.
Dengan demikian intelegensi sebagai kemampuan mentalitas individu
dapat berupa sebagai kemampuan potensial bawaan yang akan mempengaruhi
tempo pertumbuhan perkembangan anak. sebagai kemampuan reall acquired
sebagai hasil perkembangan akan merupakan kemampuan nyata untuk
berbuat/bertindak atau memecahkan masalah atau dalam melaksanakan tugas
yang di hadapai.
Dalam proses perkembangan dan kehidupan anak sehari-hari tampak
adanya dan kemampuan dalam melaksanakan aktifitas-aktifitas dan dalam
menyelesaikan masalah-masalah pada umumnya anak-anak yang memiliki
inteligensi yang tinggi akan mampu dengan cepat dan berhaisl dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas, tetapi sebaliknya anak-anak yang
kurang atau rendah intelegensinya pada urnurnnya kurang mampu sehingga
lambat atau sulit dan kurang berhasil dalam rnenyelesaikan tugas-tugas. Sangat
erat kaitannya denagn kemampuan mental anak bukan kemampuan psikomotorik.
Tingkat intelegensi si anak akan mernpengaruhi tingkat kemampuan anak
melaksanakan dan menyelesaikan tugas. Tingkat intelegensi anak juga akan akan
mempengaruhia anak Juga akan mempengaruhi tempo dan taraf kwalitas
penyelesaian/masalah/tugas. Perkembangan intelegensia pada perkembangan
remaja menyebabkan yaitu sebagai berikut:
a. Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka memberikan
kritik.
b. Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba. (Widyastuti, 2009: 10).

15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Masa pubertas adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang
meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi selama
masa remaja awal. Ciri-ciri masa puber adalah: periode tumpeng tindih,
periode yang singkat, masa puber dibagi beberapa tahap (tahap prapuber,
tahap puber, tahap pasca puber), masa puber merupakan masa
pertumbuhan, masa puber merupakan masa negative.
2. Perubahan tubuh pada masa puber untuk anak perempuan yaitu: payudara
mulai tumbuh, tumbuh rambut di area tertentu, keluar cairan dari vagina,
haid, tinggi badan meningkat, pinggul lebih lebar, muncul jerawat, dan
perubahan emosional. Sedangkan anak laki-laki yaitu: pembesaran ukuran
testis, skrotrum, mimpi basah, suara menjadi lebih berat, tumbuh jerawat,
terbentuk otot tubuh, tumbuh rambut pada wajah.
3. Akibat perubahan tubuh pada masa pubertas yaitu: perubahan ukuran
tubuh, perubahan proposi tubuh, berubahnya seks primer dan seks
sekunder.
4. Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menelar, berpikir, dan bahasa. Perkembangan fantasi
adalah daya jiwa anak untuk menciptakan tanggapan-tanggapan baru atas
bantuan tanggapan-tanggapan yang telah ada. Memasuki masa remaja
mulai bisa mengelola emosinya. Intelegensi adalah kemampuan mentalitas
individu dapat berupa sebagai kemaampuan potensi bawaan yang akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Saran
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
juga dapat menjadi pemenuhan jawaban atas tugas yang diberikan. Namun, saran

16
dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi
kesempurnaan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock, J.W, 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.


Hurlock B. Elizabeth, 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Jahja, Yudrik, 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Ali, Muhammad dan Asrori, Muhammad, 2006. Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sary Endah NY, 2017. Perkembangan Kognitif Dan Emosi Psikologi Masa
Remaja Awal. Vol. 1 No. 1
Widyastuti, dkk, 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Parama Publishing.

17

Anda mungkin juga menyukai