Disusun Oleh:
Sitti Halimatus Sa’diyah
(2121359512B162)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirobbil alamin dengan memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan seluruh karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Makalah
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Masa Remaja................................................................................2
B. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja.............................................................3
1. Perkembangan Fisik...................................................................................3
2. Perkembangan Psikis.................................................................................3
C. Perubahan pada Masa Perkembangan Remaja ..............................................7
1. Perubahan Fisik .........................................................................................7
2. Perubahan Intelektual.................................................................................7
3. Perubahan Emosi........................................................................................7
4. Perubahan Sosial........................................................................................8
5. Perubahan Moral........................................................................................8
6. Perubahan Kepribadian Masa Remaja......................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan adalah adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel, sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang
berkembang sedemikian rupa, perkembangan emosi intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek-aspek perkembangan
individu meliputi fisik, pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir.
Intelektual kecerdasan atau daya fikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi
dengan situasi baru atau lingkunga pada umumnya.
Masa remaja adalah suatu priode peralihan diri dari masa kanak-kanak
kepada masa dewasa. Masa remaja juga sebagai usia bermasalah, akhirnya para
remaja mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa remaja?
2. Aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi perkembangan remaja?
3. Perubahan apa saja yang terjadi pada masa perkembangan remaja?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian masa remaja.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi perkembangan
remaja.
3. Untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada masa perkembangan
remaja.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja
Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik
fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa,
moral dan agama.
1. Perkembangan Fisik
Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah
perubahan fisik. Tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang
dewasa yang disertai dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Dalam
perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan ciri-ciri seks primer dan ciri-
ciri seks sekunder.
a. Ciri-ciri seks primer
Pada masa remaja primer ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan
testis yaitu pada tahun pertama dan ke dua. Kemudian tumbuh secara lebih
lambat dan mencapai ukuran matangnya pada usia 20 tahun.lalu, penis mulai
bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostate semakin membesar.
Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan remaja pria sekitar 14-15
tahun mengalami mimpi basah, sedangkan pada remaja wamita kematangan
organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya Rahim vagina dan ovarium
secara cepat pada masa sekitar 11-15 tahun untuk pertama kalinya mengalami
menstruasi pertama. Menstruasi awal disertai dengan sakit kepala, sakit
punggung dan kadang-kadang-kadang kejang serta merasa lelah, depresi dan
mudah tersinggung.
b. Ciri-ciri seks sekunder
Pada remaja ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik/ bulu kopak disekitar
kemaluan dan ketiak, terjadi perubahan suara, tumbuh kumis dan tumbuh
gondok laki/ jakun. Sedangkan pada wanita ditandai dengan tumbuh rambut
pubik/ bulu kapok disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah dada
dan bertambah besarnya pinggul.
2. Perkembangan Psikis
a. Aspek intelektual
3
Perkembangan intelektual pada remaja berawal pada umur 11 atu 12 tahun.
Remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik yang kongkrit. Remaja mulai mampu
berhadapan dengan aspek-aspek yang hipotetis dan abstrak dari realitas.
Bagaimana dunia ini tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya alternative
yang mungkin terjadi, misalnya aturan-aturan dari orang tua, status remaja
dalam kelompok sebayanya dan aturan-aturan yang diberlakukan padanya tidak
lagi dipandang sebagai hal-hal yang mungkin berubah. Kemampuan-
kemampuan berpikir yang baru ini memungkinkan individu untuk berfikir secara
abstrak, hipotetis, dan kontrafaktual yang nantinya akan memberikan peluang
pada individu untuk mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala hal.
b. Aspek sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial atau proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok moral dan tradisi. Meleburkan diri menjadi satu kesatuan, saling
berkomunikasi dan bekerja sama. Aspek ini meliputi kepercayaan akan diri
sendiri, berpandangan objektif, keberanian menghadapi orang lain, dan lain-lain.
Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk
memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat
pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan, sehingga mendorong remaja untuk
bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat
baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini perkembangan sikap
cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,
kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja yang
menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan, misalnya:
taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain tapi ada juga beberapa remaja
yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti:
mecuri, free sex, narkotik, miras dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki
penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara
tepat terhadap realiras sosial, situasi, dan relasi baik di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Berikut ini ciri-ciri penyesuaian sosial remaja, diantaranya:
4
1. Di lingkungan keluarga:
Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan saudaranya.
Menerima otoritas orang tua(menaati peraturan orang tua).
Menerima tanggung jawab dan batasan (norma ) keluarga.
Berusaha membantu anggaran kalau sebagai individu atau kelompok.
2. Di lingkungan sekolah
Bersikap respek dan mentaati peraturan.
Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah.
Menjalin persahabtan dengan teman sebya.
Hormat kepada guru, pemimpin sekolah atau staf lain.
Berpartisipasi di sekolah.
3. Di lingkungan masyarakat
Respek terhadap hak-hak orang lain.
Menjalin dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain.
Bersikap simpati dan menghormati terhadap kesejahteraan orang lain.
Respek terhadap hukum, tradisi dan kebijakan-kebijakan masyarakat.
c. Aspek emosi
Perkembangan aspek emosi berjalan konstan, kecuali pada masa remaja
awal (11-14 tahun) dan renaja tengah (15-16 tahun) pada masa remaja awal
ditandai oleh rasa optimism dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa
bingung menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada
masa remaja tengah rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka,
kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan
kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir
(18-21 tahun). Pada masa remaja tengah anak terombang-ambing dalam sikap
mendua, maka pada masa remaja akhir anak telah memiliki pendirian, sikap
yang relativ mapan. Mencapai kematangan emosional merupakan tugas yang
sulit bagi remaja.
Proses pecapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional
ingkungannya, terutama lingkungan, lingkungan keluarga dan teman sebaya.
Apabila lingkungan tersebut kondusif maka akan cenderung dapat mencapai
5
kematangan emosional yang baik, seperti edolesensi emosi(cinta, kasih, simpati,
senang menolong orang lain, hormat, menghargai orang lain dan ramah)
mengendalikan emosi(tidak mudah tersinggung, tidak agresif, optimis, dan dapat
menghadapi situasi frustasi secara wajar). Tapi sebaliknya, jika seorang remaja
kurang perhatian dan kasih saying dari orang tua atau pengakuan dari teman
sebaya, maka cenderung mengalami perasaan tertekan atau ketidak nyamanan
emosional, sehingga remaja bisa berealisi agresif (melawan, keras kepala,
bertengkar, berkelahi, senang mengganggu) dan melarikan diri dari kenyataan
(melamun, pendiam, senang menyendiri, meminum miras, dan narkoba).
d. Aspek bahasa
Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat
berkomunikasi baik alat komunikasi lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-
tanda dan isyarat. Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang, baik di
lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya lingkingkunga teman sebaya
sedikit banyak lebih membentuk pola perkembangan bahasa remaja. Pola bahasa
remaja lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam
kelompok sebaya.
Pada umumnya remaja akhir lebih memantapkan diri pada bahasa asing
tertentu, menggemari literatur yang mengandung nilai-nilai filosofis, etnis dan
religius. Penggunaan bahasa oleh remaja lebih sempurna serta perbendaharaan
kata lebihbanyak. Kemampuan mengggunakan bahasa ilmiah mulai tumbuh dan
mampu diajak berdialog seperti ilmuan.
e. Aspek moral
Perkembangan moral pada remaja menurut teori Kohlberg menempati
tingkat III: pasca konvensional stadium 5, merupakan tahapan orientasi terhadap
perjanjian antara remaja dengan lingkungan sosial. Ada hubungan timbal balik
antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Pada tahap ini remaja
lebih mengenal tentang nilai-nilai moral, kejujuran, keadilan, kesopanan dan
kedisiplinan. Oleh karena itu, moral remaja harus sesuai dengan tuntunan
norma-norma sosial. Selain itu peranan orang tua sangat penting. Dalam
6
membantu moral remaja, orang tua harus konsisten dalam mendidik anaknya,
bersikap terbuka serta dialogis, tidak otoriter, atau memaksakan kehendak.
f. Aspek agama
Pemahaman remaja dalam beragama sudah semakin matang. Kemampuan
berfikir abstrak memungkinkan remaja untuk dapat mentransformasikan
keyakinan beragama serta mengapresiasikan kualitas keabstrakan tuhan.
7
4. Perubahan Sosial
Pada masa remaja seseorang memasuki status soaial yang baru, ia dianggap
bukan lagi anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang
sangat cepat, sehingga menyerupai orang dewasa, maka seorang remaja juga
sering diharapkan bersikap dan bertingkah laku seperti orang dewasa. Pada masa
remaja, seseorang cenderung untuk menggabungkan diri dalam kelompok teman
sebaya. Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat yang aman bagi remaja.
Pengaruh kelompok ini bagi kehidupan mereka juga sangat kuat, bahkan
seringkali melebihi pengaruh keluarga.
Menurut Y. Singgih D. Gunarsa kelompok remaja bersifat positif dalam hal
memberikan kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih cara mereka
bersikap, bertingkah laku dan melakukan hubungan sosial. Namun kelompok ini
juga dapat bersifat negatif apabila ikatan antar mereka menjadi sangat kuat
sehingga kelakuan mereka menjadi “overacting” dan energy mereka disalurkan ke
tujuan yang bersifat merusak.
5. Perubahan Moral
Pada masa remaja terjadi perubahan control tingkah laku moral dari luar
menjadi dari dalam. Pada masa ini terjadi juga perubahan dan konsep moral
khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja. Karena itu pada masa ini
seorang remaja sudah dapat melandasi tingkah laku moralnya. Walaupun
demikian, pada masa remaja, seseorang juga mengalami kegoyahan tingkah laku
motral. Hal ini dapat dikatakan wajar, selama kegoyahan ini tidak terlalu
menyimpang dari moralitas yang berlaku, tidak terlalu merugikan masyarakat,
serta tidak berkelanjutan setelah masa remaja akhir.
6. Perubahan Kepribadian Masa Remaja
Kepribadian pada masa remaja cenderung untuk memperbaikinya, remaja
berpandangan bahwa kepribadian yang baik akan memudahkan mereka untuk
berhubungan sosial dan bisa lebih diterima. Kondisi-kondisi yang mempengaruhi
konsep diri, seperti: usia kematangan pada remaja, penampilan diri, kepatutan
seks, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya kreativitas dan
cita-cita.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja adalah suatu priode perakihan diri dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan
baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi,
bahasa, moral dan agama.
Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan seksual ini
sangat dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas,
terutama kematangan organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal
mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja.
B. Saran
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa
mempengaruhi dalam kehidupannya. Oleh sebab itu, butuh arahan serta didikan
agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun psikis
sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu dalam
kehidupan sehari-hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
10