Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH REMAJA AKHIR

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Oki Ristya Trisnawati, M. Pd.

Kelas PAI 3 C

Disusun Oleh :

1. Fatkhul Mungin (NIM. 20116915)


2. Rif’atun Nafida (NIM. 20116927)
3. Riris Setiana (NIM. 20116928)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (IAINU) KEBUMEN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “REMAJA AKHIR” ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Psikologi Perkembangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang kondisi psikologi perkembangan pada remaja tingkat akhir bagi para
pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Oki Ristya Trisnawati, M. Pd. selaku dosen
mata kuliah Psikologi Perkembangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami ditekuni.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kebumen, 30 November 2021

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN .............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5

C. Tujuan ............................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja Akhir ............................................................................................. 6

B. Sifat-Sifat Remaja Akhir ............................................................................................... 7

C. Ciri Khas Remaja Akhir ............................................................................................... 8

D. Tugas Perkembangan Psikologi Remaja Akhir ........................................................ 9

E. Konsep Perkembangan Remaja Akhir ...................................................................... 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fase remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa. Selain itu,
diusia remaja juga dipandang sebagai masa kegoncangan, ketidakstabilan, pemberontakan,
krisis dan pembangkangan didalam dirinya. Fase transisi/peralihan, penting bagi remaja
karena remaja menghadapi berbagai persoalan yang tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa
adanya dukungan, arahan, dan dorongan dari orang-orang disekitarnya terutama yang
terdekat adalah orang tua.
Fase remaja dibagi menjadi 2, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Remaja awal
adalah masa saat seseorang berada di usia 12 tahun hingga 17 tahun (untuk wanita dan
usia 13 tahun hingga 18 tahun (untuk pria). Sedangkan remaja akhir adalah masa saat
seseorang berada di usia 17 tahun hingga 21 tahun (untuk wanitag dan usia 18 tahun
hingga 22 tahun (untuk pria).
Remaja akhir dalam pencarian identitas akan melakukan hubungan interpersonal
yang akan menuai konflik. Masa remaja ini memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan
psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan
berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase
dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-
tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam
keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam
menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil.
Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri atau pencarian identitas yang dituntun
untuk berinteraksi dengan orang lain. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba
sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan
keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru
diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh
remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing. Remaja dituntut untuk dapat
menentukan dan membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya. Oleh
karena itu, kami mencoba membahas mengenai perkembangan remaja akhir.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan remaja akhir ?
2. Bagaimana sifat dan ciri khas dari remaja akhir ?
3. Apa saja tugas perkembangan psikologi dalam diri remaja akhir ?
4. Bagaimana konsep perkembangan remaja akhir ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan remaja akhir.
2. Untuk mengetahui sifat dan ciri khas dari remaja akhir.
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan psikologi dalam diri remaja akhir.
4. Untuk mengetahui konsep perkembangan remaja akhir.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja Akhir


Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata lain adolecere yang berarti tumbuh
atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang luas mencakup
kematangan mental, emosional, spasial dan fisik.

Remaja diartikan Santrock sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Erikson yang menyebutkan bahwa masa remaja
didefinisikan sebagai periode untuk mempersiapkan transisi antara masa anak-anak ke
masa dewasa dan memformulasikan identitas mereka ketika dewasa.
Piaget mengatakan jika secara psikologis, masa remaja merupakan usia individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan usia dimana seorang anak sudah tidak merasa
dibawah tingkat orang yang lebih dewasa melainkan berada di tingkatan yang sama
setidaknya dalam masalah hak. Integrasi dalam masalah masyarakat dewasa memiliki
banyak aspek apektif yang sedikit banyak berhubungan dengan masalah puber termasuk
juga dengan perubahan intelektual yang terlihat mencolok. Untuk itu, remaja sering
disebut dengan fase mencari jati diri atau topan dan badai dimana remaja masih belum
bisa mengurangi dan menggunakan fisik atau psikis dengan maksimal.

Sementara menurut WHO, remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari
saat pertama kali individu menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia
mencapai kematangan seksual, individu mengalami perkembangan psikologis dari pola
identifikasi dari anak-anak mencapai dewasa. Papalia, Olds dan Feldman juga
mendefinisikan masa remaja yaitu masa proses transisi yang melibatkan perkembangan
fisik, kognitif, emosi dan perubahan sosial, serta untuk menuntaskan tugas
perkembangannya seperti membangun identitas diri, independen dan kebutuhan untuk
menjadi pandai atau mahir dalam hal tertentu. Masa remaja juga ditandai sebagai masa
pergeseran fokus yang awalnya pada orangtua kemudian beralih lebih intensif ke
kelompok bermain. Menurut pendapat Mappiare, masa remaja berlangsung dari umur 12
tahun hingga 21 tahun untuk wanita dan juga 13 tahun hingga 22 tahun untuk pria.
Rentang usia remaja tersebut terbagi menjadi 2 bagian yakni usia 12/13 tahun sampai

6
dengan 17/18 tahun untuk remaja awal dan usia usia 17/18 tahun sampai 21/ 22 tahun
untuk remaja akhir.

Masa remaja akhir adalah masa saat seseorang berada di usia 17 dan 18 tahun hingga
21 dan 22 tahun dimana pada usia tersebut rata rata remaja sudah memasuki sekolah
menengah tingkat atas dan saat sudah berada di kelas terakhir maka sudah bisa dianggap
hampir dewasa dan berada pada ambang perbatasan untuk masuk dalam dunia kerja orang
dewasa.

Masa remaja merupakan masa penuh goncangan dan tantangan, suatu periode dimana
perubahan fisik, intelektual, dan emosi yang terjadi menimbulkan kekecewaan dan
tekanan dalam diri individu dan konflik antara individu dengan masyarakat. Kurang
stabil dan kurang terprediksinya peran-peran yang diharapkan seiring dengan terjadinya
perubahan-perubahan dalam masyarakat, akan menjadikan proses peralihan dari masa
anak- anak menuju masa dewasa menjadi lebih sulit. Remaja merupakan masa untuk
meningkatkan kemampuan mengemukakan perbedaan pendapat terhadap kelompok
mayoritas, yang akan berguna untuk pencapaian masa dewasa yang terpenuhi dan
produktif, dan agar lebih mampu berdamai dengan masalah-masalah mayoritas pada
kelompok minoritas.
Pada masa adolesence ini sudah mulai stabil dan mantap, ingin hidup dengan modal
keberanian, pendiriannya sudah mulai jelas, serta sadar akan tujuan yang akan
dicapainya. Sikap kritis semakin tumbuh dan nampak, dalam hal ini sudah mulai aktif
serta objektif dalam melibatkan diri ke dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Juga sudah
mulai mencoba mendidik diri sendiri sesuai pengaruh ataupun interaksi yang
diterimanya.

B. Sifat-Sifat Remaja Akhir


Seorang yang berada di fase remaja akhir memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Menunjukkan timbulnya sikap positif dalam menentukan sistem tata nilai yang ada
2. Menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan didalam kehidupannya
3. Mulai menyadari bahwa sikap aktif, mengkritik, waktu ia puber itu mudah tetapi
untuk melaksanakannya relatif sulit
4. Mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan

7
5. Mulai senang menghargai sesuatu yang bersifat historis dan tradisi, agama, kultur,
etis, dan estetis seta ekonomis
6. Sudah tidak lagi berdasarkan nafsu seks belaka dalam menentukan calon teman hidup,
akan tetapi atas dasar pertimbangan yang matang dari berbagai aspek
7. Mulai mengambil atau menentukan sikap hidup berdasarkan sistem nilai yang
diyakininya
8. Pandangan dan perasaan yang semakin menyatu atau melebar antara erotik dan
seksualitas, yang sebelumnya (pubertas) antara keduanya terpisah

Berdasarkan sifat-sifat diatas, pada periode adolesence ini mereka mulai menemukan
hal-hal yang bermakna dalam hidup mereka, antara lain:
1. Dalam hal memilih teman.
2. Saling mencintai dan saling menepati janji antara teman.
3. Saling memberi ucapan selamat anatara kawan.
4. Saling tolong menolong antara teman.

C. Ciri Khas Remaja Akhir


1. Kestabilan bertambah
Dibanding pada masa remaja awal, periode ini kestabilan semakin bertambah. Hal ini
nampak dalam minatnya, pemilihan jabatan, pakaian, rekreasi, persahabatan dengan lawan
jenis maupun dengan jenis yang sama menjadi lebih stabil. Demikian pula tingkah laku
yang berhubungan dengan emosinya. Dan oleh karena kestabilannya tersebut remaja lebih
dapat well-adjusted.
Mengenai kapan remaja berganti keadaan dari tidak stabil ke keadaan stabil
tergantung dari lingkungan sekitarnya baik keluarga, sekolah, masyarakat maupun teman
sebaya.
2. Lebih matang dalam cara menghadapi masalah
Berat atau ringannya masalah yang dihadapi oleh remaja, tergantung dari pola
kehidupan yang dijalani; apakah ia masih berstatus siswa/mahasiswa atau sudah bekerja,
apakah ia tinggal bersama kedua orang tua atau jauh di perantauan. Akan tetapi yang perlu
kita ingat adalah bahwa periode ini cara-cara dalam menghadapi setiap permasalahan lebih
matang dibanding sebelumnya. Tentunya hal ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi
serta pemberian kesempatan dari lingkungan sekitar di mana dia tumbuh dan berkembang.
3. Campur tangan dari orang dewasa berkurang

8
Karena telah stabil keadaannya, lebih matang tingkah lakunya, maka orang dewasa
tidak terlalu mengkhawatirkan keadaannya lagi dan tidak banyak ikut campur tangan.
4. Ketenangan emosional bertambah
Karena campur tangan orang dewasa berkurang, maka remaja lebih mendapatkan
kebebasan sehingga merasa tenang secara emosional. Meskipun begitu, letupan-letupan
emosi yang pernah dialami pada masa remaja awal tidak lenyap sekaligus.
Problemproblem yang mungkin muncul disertai ketegangan emosional antara lain;
problem yang berhubungan dengan kisah cinta dan pemikiran-pemikiran yang serius
mengenai masa depannya.
5. Realistis bertambah
Hal ini dikarenakan bertambahnya pengalaman dan kemampuan untuk berpikir secara
realistis, maka remaja dalam periode ini dapat melihat keadaan dirinya, keluarganya, dan
temantemannya dengan lebih realistis.
6. Lebih banyak perhatian terhadap lambang-lambang kematangan
Remaja akhir merupakan gerbang atau ambang memasuki kedewasaan. Maka remaja
dalam masa ini ingin menunjukkan bahwa mereka kini telah dewasa dan untuk mencapau
hal tersebut, mereka cenderung meniru tingkah laku orang dewasa.
Melengkapi ciri-ciri remaja akhir, Dadang Sulaeman memberi tanda tentang ciri-ciri
umum masa remaja akhir adalah sebagai berikut:
a) Pemilihan kehidupan mulai mendapat perhatian yang tegas.
b) Telah ada spesialisasi berdasarkan bakat-bakat yang diselidikinya.
c) Kecenderungan untuk menetapkan jenis pekerjaan yang akan dipilihnya sebagai bekal
mencari nafkah.
d) Memilih teman hidup dan memikirkan masalah keluarga.
e) Berhati-hati dalam memilih pakaian dan cara berdandan.
f) Kalau pada usia remaja awal sikap dan tindakantindakannya serba kaku, maka
kekakuan pada remaja mulai hilang menjelang masa remaja akhir.
g) Keamanan dan kebebasan ekonomis. Mereka secara ekonomis tidak tergantung lagi
pada orang tua, tetapi ia sendiri telah dapat mencari uang untuk membiayai keperluan
hidupnya.
h) Mereka mulai berpikir tentang tanggung jawab sosial, moral, ekonomi, dan
keagamaan.
i) Perspektif kehidupan semakin meluas, nilai-nilai kehidupan mulai muncul, pengertian-
pengertian lebih diperluas dan dalam.

9
j) Mereka benar-benar telah mengambil tanggung jawab sebagai manusia dewasa.

D. Tugas Perkembangan Psikologi Remaja Akhir

Dalam sejarah psikologi perkembangan, Havighrust berpendapat jika tugas


perkembangan merupakan tugas yang harus diselesaikan setiap individu dalam beberapa
fase atau periode kehidupan tertentu. Jika berhasil mencapai hal tersebut maka
kebahagiaan akan dicapai, namun jika sebaliknya maka akan berbuah kekecewasaan dan
dicela oleh orang tua atau masyarakat serta mengganggu dalam perkembangan
selanjutnya.
Ada beberapa hal yang harus dimiliki remaja dalam mempersiapkan diri untuk masuk
ke masa dewasa supaya bisa memiliki pribadi utuh dalam arti luas. Apa yang harus
dimiliki setiap individu ini nantinya akan berhubungan dengan perkembangan pikir,
perasaan, sikap, kemauan dan juga perbuatan yang nyata. Beberapa tugas perkembangan
fase remaja akhir diantaranya adalah:

1. Mencapai hubungan lebih matang dengan teman sebaya


2. Mencapai peran sosial sebagai seorang pria dan wanita
3. Menerima kondisi fisik dan memakainya secara efektif
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan juga orang dewasa yang lain
5. Memiliki jaminan kemandirian ekonomi
6. Memilh dan mulai mempersiapkan karir
7. Mengembangkan keterampilan intelektual dan juga beberapa konsep yang dibutuhkan
untuk warga negera
8. Memiliki perilaku bertanggung jawab secara sosial
9. Memiliki dan menerapkan nilai sistem etika sebagai bimbingan dalam berperilaku.

E. Konsep Perkembangan Remaja Akhir


Banyak tuntutan dari beberapa faktor religius, sosial dan juga nilai serta norma yang
bisa mendorong remaja untuk bisa mulai memikul beban dan tanggung jawab. Harapan
dan juga tuntutan tersebut yang nantinya melatarbelakangi beberapa tugas baru dalam
perkembangan remaja termasuk juga remaja akhir. Jika dilihat secara sederhana, konsep
perkembangan remaja akhir dalam teori psikologi perkembangan meliputi:

10
1. Perkembangan Sosial
Satu dari sekian banyak perkembangan remaja yang tersulit adalah yang berkaitan
dengan penyesuaian sosial. Setiap remaja harus bisa menyesuaikan diri dengan lawan
jenis dalam hubungan yang sebelumnya tidak pernah dialami dan harus bisa
menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan sekolah ataupun keluarga.
Untuk bisa memperoleh tujuan dari pola sosialisasi dewasa, maka seorang remaja harus
bisa menyesuaikan dan yang terpenting adalah dalam urusan berperilaku sosial,
pengelompokkan sosial yang baru, nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai baru
dalam dukungan dan penolakan sosial serta nilai baru dalam seleksi pemimpin yang
juga memiliki hubungan implikasi psikologi perkembangan dalam pendidikan
Remaja nantinya akan mulai banyak bergaul diluar rumah bersama dengan teman
sebagai dalam kelompok sehingga akan lebih besar pengaruh dari teman sebaya dari
segi sikap, minat, pembicaraan, penampilan dan juga perilaku mereka dibandingkan
dengan pengaruh keluarga. Jiwa remaja yang selalu ingin terus maju ini juga akan
membuat pengaruh kelompok sebaya mulai berkurang dan disebabkan karena 2 faktor
yakni:

a) Remaja ingin menjadi individu yang mandiri dengan cara berusaha menemukan
jati diri.
b) Terjadi dari pemilihan sahabat sehingga remaja tidak lagi memiliki minat di
berbagai kegiatan yang berhubungan dengan masa anak anak.

Selain itu dua faktor diatas, ada beberapa karakteristik yang menonjol dari
perkembangan sosial remaja dan beberapa diantaranya adalah:

a) Kesadaran akan kesunyian berkembang yang mendorong remaja untuk bergaul:


Masa remaja disebut dengan masa sosial sebab di sepanjang masa remaja,
hubungan sosial akan semakin terlihat jelas dan lebih dominan. Kesadaran akan
kesendirian membuat remaja berusaha untuk mencari cara agar bisa berhubungan
dengan orang lain dan mulai bergaul.
b) Usaha untuk memilih nilai nilai sosial: Ada dua kemungkinan yang bisa diambil
oleh remaja saat berhadapan dengan nilai sosial tertentu yakni menyesuaikan diri
dengan beberapa nilai tersebut dan juga tetap pada pendirian dengan segala sebab
akibatnya. Ini mengartikan jika reaksi terhadap keadaan tertentu nantinya akan
berlangsung berdasarkan norma tertentu. Untuk remaja idealis dan mempunyai

11
kepercayaan penuh terhadap cita cita, maka menurut norma sosial mutal walau
semua yang sudah dicobanya gagal. Sedangkan untuk remaja yang berskap pasif
pada keadaan maka lebih mudah untuk menyerah bahkan apatis.
c) Ketertarikan dengan lawan jenis: Masa remaja sering disebut dengan masa
biseksual. Meski kesadaran dengan lawan jenis berhubungan dengan
perkembangan jasmani, namun sebenarnya yang lebih berkembang bukanlah
jasmani namun mulai tumbuhnya ketertarikan dengan lawan jenis.
d) Mulai memilih karir tertentu: Memasuki usia remaja akhir, maka remaja akan
mulai memilih karir tertentu meski dalam proses memilihnya seringkali
mengalami kesulitan. Untuk itu remaja membutuhkan wawasan karir beserta
keunggulan dan juga kelemahan dari setiap karir tersebut.

1. Perkembangan Moral
Moral pada dasarnya adalah rangkaian nilai dari banyak perilaku yang harus
dipatuhi dan menjadi kaidah norma serta pranta yang mengatur perilaku individu dalam
hubungannya dengan kelompok sosial serta masyarakat sebagai ruang lingkup
psikologi perkembangan. Moral adalah standar baik buruk yang akan ditentukan
individu dari nilai sosial budaya dimana individu tersebut berperan sebagai anggota
sosial.
Remaja nantinya diharapkan bisa mengganti beberapa konsep moral yang berlaku
umum dan kemudian meruuskan dalam kode moral yang nantinya akan dipakai sebagai
pedoman dalam berperilaku. Ada 5 dasar dalam moral yang nantinya harus dilakukan
oleh remaja, yakni:

a) Pandangan moral individu semakin lama semakin abstrak


b) Keyakinan moral akan berpusat pada apa yang benar dan salah dan keadilan
moral sebagai kekuatan moral yang dominan
c) Penilaian moral akan semakin kognitif
d) Penilaian moral atidak terlalu egosentris
e) Penilaian moral secara psikologis semakin mahal sehingga penilaian moral
menjadi bahan emosi dan menyebabkan ketegangan emosi.

1. Perkembangan Fisik

12
Pada perkembangan fisik remaja akhir relatif berkurang dengan kata lain tidak
sepesat dalam masa remaja awal. Bagi remaja pria, pada usia 20 tahun dan remaja
wanita 18 tahun keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.

2. Perkembangan Seksual
Dalam masa remaja akhir nantinya akan ditemukan 1 identitas diri berbentuk
perwujudan orientasi seksual yang tercermin dari emosional, hasrat seksual, romantis
dan juga kasih sayang pada jenis kelamin yang sama, berbeda atau bahkan keduanya.
Dalam masa remaja akhir nanrinya akan ditemukan cara untuk mengekspresikan diri
mereka secara seksual sehingga beberapa remaja mulai melakukan cara untuk
meredakan ketegangan seksual lewat masturbasi yang terpicu dari perilaku eroti

5. Perkembangan Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan untuk memakai alat bantu dan pikiran dengan tepat
supaya bisa menyesuaikan diri pada beberapa tuntutan baru yang juga sangat penting
dalam psikologi perkembangan anak usia dini. Intelegensi mengandung unsur pikiran
atau ratio sehingga semakin banyak unsur yang dipakai dalam tindakan atau tingkah
laku, maka semakin berintegrasi tingkah laku tersebut. Unsur intelegensi nantinya akan
dinyatakan dalam IQ dan juga pengukuran intelegensi yang dilakukan para ahli
nantinya akan diklasifikasikan.
Pada masa remaja akhir, pertumbuhan otak mengalami kesempurnaan secara
fungsional.perkembangan integensi remaja akhir dapat digambarkan sebagai berikut:
a) Secara intelektual mulai dapat berfikis logis tentang gagasan abstrak.
b) Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi,
membuat keputusan serta memecahlkan masalah-masalah.
c) Muncul kemamuan nalar secara ilmiah.
d) Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berintropeksi.
e) Wawasan berfikir semakin luas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan jati
diri.

6. Perkembangan Emosi

13
Dalam perkembangan remaja akhir dan juga perilaku sehari-hari, umumnya akan
disertai dengan perbuatan seperti senang dan tidak senang. Perasaan yang menyertai
perbuatan tersebut dinamakan sebagai warna afektif yang terkadang kuat, lemah dan
terkadang tidak jelas. Jika warna tersebut kuat maka akan dinamakan dengan emosi
dalam psikologi yang nantinya akan membuat beberapa perubahan fisik pada seseorang
seperti:
a) Pupil mata membesar saat sedang marah
b) Reaksi elektris pada kulit akan meningkat saat sedang terpesona
c) Darah mengalir lebih cepat saat sedang marah
d) Bernafas panjang saat kecewa
e) Denyut jantung bertambah cepat saat sedang terkejut
f) Air liur mengering saat takut atau tegang
g) Pencernaan terganggu saat tegang
h) Bulu roma berdiri saat sedang takut.

Perkembangan emosi pada remaja akhir akan relatif stabil karena kematangan emosi
dicapai pada akhir remaja awal. Pengungkapan emosi pada remaja akhir sudah lebih
dapat diterima dengan melihat saat yang teat untuk mengungkapkannya. Hal ini
dikarenakan remaja akhir menilai sesuatu dengan kritis sebelum bereaksi secara
emosional. Remaja yang matang emosinua, akan meberikan emosional yang stabil dan
tidak berubah-ubah. Dengan demikian, remaja akhir yang emosinya sudah matang
akan mengabaikan banyak rangsangan yang tadinya dapat menimbulkan ledakan emosi.

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional. Masa remaja memiliki 2 fase,
yaitu fase remaja awal dan remaja akhir. Dalam makalah ini, kita lebih menfokuskan pada
remaja akhir. Remaja akhir memiliki sifat-sifat dan ciri khasnya. Contoh sifat remaja akhir
adalah mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan. Sedangkan ciri khas remaja akhir
diantaranya yaitu

1. Kestabilan bertambah

2. Lebih matang dalam cara menghadapi masalah

3. Campur tangan dari orang dewasa berkurang

4. Ketenangan emosional bertambah

5. Realistis bertambah

6. Lebih banyak perhatian terhadap lambang-lambang kematangan

Pada masa ini, ada tugas yang harus diselesaikan setiap individu dalam fase atau
periode kehidupan ini. Jika berhasil mencapai hal tersebut maka kebahagiaan akan dicapai,
namun jika sebaliknya maka akan berbuah kekecewaan dan dicela oleh orang tua atau
masyarakat serta mengganggu dalam perkembangan selanjutnya. Untuk dapat menyelesaikan
tugas tersesbut, maka perlu adanya aspek-aspek pendukung, diantaranya adalah
perkembangan sosial, moral, fisik, seksual, intelegensi dan emosi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rochmah, Elfi Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.

https://dosenpsikologi.com/konsep-psikologi-perkembangan-remaja-akhir

https://www.slideshare.net/firlitanurulkharisma/makalah-perkembangan-remaja

https://www.slideshare.net/opayanti/perkembangan-intelektual-pada-fase-remaja

16

Anda mungkin juga menyukai