Anda di halaman 1dari 20

KONDISI PSIKOLOGI ANAK PADA MASA REMAJA

MENJELANG DEWASA, MATERI DAN METODE


PENDIDIKANNYA SERTA STRATEGI DAN PENDEKATAN
YANG TEPAT DIGUNAKAN UNTUK PEMBELAJARAN PAI

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah PAI Dalam Pendidikan Keluarga dan Masyarakat
Dosen Pengampu : Prof. DR. Kamrani Buseri, MA.

Disusun oleh

Ahmad Alfanuddin
NIM. 190211020046

Program Pendidikan Agama Islam


PASCASARJANA UIN ANTASARI BANJARMASIN
Tahun Akademik 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Rentang usia remaja adalah 10 tahun sampai 21 tahun menurut beberapa ahli.
Fase remaja adalah fase peralihan dari fase anak-anak menuju masa dewasa.
Karakteristik yang bisa dilihat adalah adanya banyak perubahan yang terkadi baik itu
perubahan fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang dapat dilihat adalah perubahan
pada karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang
untuk anak perempuan sedangkan anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta
perubahan suara yang semakin dalam. Perubahan mentalpun mengalami
perkembangan.

Pada fase ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin
logis, abstrak dan idealistis. Periode ini disebut fase pubertas yaitu suatu periode
dimana kematangan kerangka atau fisik tubuh seperti proporsi tubuh, berat dan tinggi
badan mengalami perubahan serta kematangan fungsi seksual yang terjadi secara
pesat terutama pada awal masa remaja. Kebutuhan lain dari remaja adalah teman
sebaya, dimana teman sebaya adalah sangat penting bagi remaja untuk mengenal
dunia di luar keluarga. Namun dalam interaksinya remaja sering mengalamai tekanan
untuk mengikuti teman sebaya atau yang disebut konformitas yang sangat kuat.
Konformitas ada yang positif dan negative. Perilaku remaja yang menyimpang seperti
berbuat onar, mencuri dan lain-lain perlu mendapat perhatian khusus bagi orangtua,
guru dan pemerhati pendidikan. Pertentangan dan pemberontakan adalah bagian
alamiah dari kebutuhan para remaja untuk menjadi dewasa yang mandiri dan peka
secara emosional.

Batulicin, 8 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................. 1


Kata Pengantar ............................................................................................................ 2
Daftar Isi ...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja ....................................................................................... 7
B. Periodisasi Masa Remaja ............................................................................. 7
C. Periode Remaja Adolesen Usia 19-21 Tahun .............................................. 8
D. Ciri-ciri Masa Remaja ................................................................................. 8
E. Aspek-aspek Perkembangan Masa Remaja ................................................. 8
1) Perkembangan dan pertumbuhan fisik pada masa remaja .................... 9
2) Perkembangan emosi pada masa remaja .............................................. 9
3) Perkembangan intelegensi dan konginitif masa remaja .....................10
4) Perkembangan social remaja ..............................................................11
F. Materi dan metode pendidikan yang tepat untuk anak masa remaja
menjelang dewasa .....................................................................................12
1) Materi yang tepat untuk anak masa remaja .......................................12
2) Metode pendidikan yang tepat untuk anak masa remaja ..................14
G. Pendekatan dan strategi yang dapat digunakan untuk pendidikan PAI anak
masa remaja menjelang dewasa ................................................................15
BAB III .. PENUTUP ................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja boleh dibilang masa peralihan, peralihan tidak berarti
terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan
lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya.
Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada
apa yang akan terjadi sekarang dan akan datang. Bila anak-anak beralih dari
masa kanak-kanak ke masa remaja, anak-anak harus meninggalkan segala
sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus mempelajari pola
perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah
ditinggalkan.
Psikologi remaja adalah bagian dari psikolog perkembangan yang secara
khusus mempelajari kehidupan remaja. Disini remaja atau generasi muda
adalah generasi penerus bangsa yang kelak menjadi penerus kehidupan untuk
mewujudkan kedamaian dan ketentraman umat manusia di muka bumi ini. Jika
generasinya rusak maka secara otomatis bangsanya pun akan ikut rusak,
sehingga demi mewujudkan cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara
haruslah mampu mencetak generasi yang berkualitas sesuai harapan bangsa dan
negera. Tetapi pada kenyataannya banyak generasi muda atau remaja juga
menjadi gudang permasalahan. Perkembangan social dan peribadian remaja
akan berimplikasi pada cara ia merespon pengetahuan atau pengalamannya.
Dalam pendidikan, perkembangan social pada remaja akan mendorong ia untuk
senantiasa mentaati peraturan sekolah, menjalin interaksi yang baik dengan
teman sekolah, menghargai pendidik atau temannya yang sedang menjelaskan
pelajaran.

4
Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik dan
warga Negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa adalah terdapatnya
nilai-nilai moral tertentu, yang keberadaannya dipengaruhi oleh budaya
masyarakat, lingkungan dan bangsanya.1
Remaja juga sering melakukan sesuatu hal tanpa berpikir panjang
terhadap akibat yang akan terjadi selanjutnya. Sehingga usaha untuk
mewujudkan generasi penerus yang diharapkan akan sulit untuk diwujudkan.
Maka dalam makalah ini akan dibahas tentang kondisi psikologi anak pada
masa remaja menjelang dewasa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian remaja?
2. Apa saja periodisasi masa remaja?
3. Apa ciri-ciri masa remaja?
4. Apa aspek-aspek perkembangan masa remaja?
5. Apa minat remaja?
6. Bagaimana masa kritis pada remaja?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa pengertian remaja?
2. Untuk mengetahui apa saja periodisasi masa remaja?
3. Untuk mengetahui apa ciri-ciri masa remaja?
4. Untuk mengetahui apa aspek-aspek perkembangan masa remaja?
5. Untuk mengetahui apa minat remaja?

1
Muhamad Fatih Rusydi Syadzili, Peran Desain Pembelajaran dalam Pengembangan Moral Anak
Didik, At-Ta‟dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, (Vol.10 No.2, 2018), 128-134

5
6. Bagaimana masa kritis pada remaja?

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to
grow atau to grow maturity yang artinya tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolescere seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang
lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik.2
Menurut teori Piaget, mengemukakan bahwa masa remaja adalah secara
psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-
orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-
kurangnya dalam memecahkan masalah.3
B. Periodisasi Masa Remaja
Masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode, yaitu:
1. Periode masa puber usia 12-14 tahun. Masa pra pubertas: peralihan dari
akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Ciri-cirinya:
a) Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
b) Anak mulai bersikap kritis
2. Masa pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Ciri-cirinya:
a) Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
b) Suka menyembunyikan isi hatinya
c) Memperhatikan penampilan
d) Sikapnya tidak menentu/plin plan
e) Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
f) Perbedaan sikap pemuda dengan sikap gadis
2
Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 206
3
Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 216

7
3. Masa akhir pubertas usia 17-18 tahu: peralihan dari masa pubertas ke
masa adolesen. Ciri-cirinya:
a) Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan
psikologinya belum tercapai sepenuhnya
b) Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari
remaja pira.4
C. Periode Remaja Adolesen Usia 19-21 Tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini
adalah:
1. Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
2. Mulai menyadari akan realitas
3. Sikapnya mulai jelas tentang hidup
4. Mulai Nampak bakat dan minatnya
D. Ciri-ciri Masa Remaja
1. Pertumbuhan fisik
2. Perkembangan seksual
3. Cara berfikir kausalitas
4. Emosi yang meluap-luap
5. Mulai tertarik pada lawan jenis
6. Menarik perhatian lingkungan
7. Terikat dengan kelompok
E. Aspek-aspek Perkembangan Masa Remaja
1. Perkembangan dan pertumbunah fisik pada masa remaja
Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan
psikologis. Pada mulanya, tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja

4
Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 206

8
terjadi dalam konteks pubertas. Baik anak laki-laki ataupun perempuan
mengalami pertumbuhan yang cepat, yang disebut growth spurt
(percepatan pertumbuhan), dimana terjadi perubahan dan percepatan
pertumbuhan di seluruh bagian dan dimensi badan.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa perkembangan fisik
berdasarkan pendapat Elizabeth B. Hurock bahwa yang terjadi selama
masa remaja tersebut:5
a) Perubahan tubuh selama masa remaja
1) Perubahan eksternal
 Tinggi badan
 Berat badan
 Proporsi tubuh
 Organ seks
 Ciri-ciri seks skunder
2) Perubahan internal
 System pencernaan
 System peredaran darah
 System pernafasan
 System endkorin
 Jaringan tubuh
b) Perkembangan emosi pada masa remaja
Bentuk-bentuk emosi yang sering Nampak dalam masa
remaja awal antara lain adalah marah, malu, takut, cemas,
cemburu, iri-hati, sedih, gembira, kasih saying dan ingin tahu.
Dalam hal emosi yang negative, umumnya remaja belum

5
Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 211

9
dapat mengontrolnya dengan baik. Sebagai remaja dalam
bertingkah laku sangat dikuasai oleh emosinya.
Elizabeth B. Hurlock berpendapat bahwa, “Pemuda
remaja dapat menghilangkan unek-unek atau kekuatan-
kekuatan yang ditimbulkan oleh emosi yang ada dengan cara
mengungkapkan hal-hal menimbulkan emosi-emosi itu
dengan seseorang yang dipercayainya. Menghilangkan
kekuatan-kekuatan emosi terpendam tersebut disebut juga
“emotional catharsis”.6
c) Perkembangan intelegensi dan kognitif pada masa remaja
1) Perkembangan kognitif menurut teori Piaget
Ditinjau dari perspektif teori kognitif Piaget: “Maka
pemikiran masa remaja telah mencapai tahap
pemikiran operasional formal yakni suatu tahap
perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-
kira antara 11-12 tahun dan terus berlanjut sampai
remaja mencapai masa tenang atau dewasa”.7
2) Perkembangan pengambilan keputusan
Remaja adalah masa dimana terjadi peningkatan
pengambilan keputusan. Dalam hal ini, mulai
mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan,
memilih teman dan lain-lain. Dalam hal pengambilan
keputusan ini, remaja lebih tua ternyata lebih kompeten
disbanding anak-anak. Apabila dibandingkan dengan
remaja yang lebih tua, remaja yang lebih muda
mempunyai kemampuan yang kurang dalam
keterampilan pengambilan keputusan. Tidak jarang

6
Ibid, 213
7
Desmita, Psikologi Perkembangan, Cet.8, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 40

10
remaja terpaksa mengambil keputusan-keputusan salah
satu orientasi masyarakat.
3) Perkembangan kognisi social
Menurut Dacey dan Kenny, yang dimaksud
dengan kongsisi social adalah kemampuan untuk
berfikir secara kritis mengenai isu-isu dalam hubungan
interpersonal yang berkembang dalam usia dan sejalan
dengan pengalaman serta berguna untuk memahami
orang lain dan menentukan bagaimana melakukan
interaksi dengan mereka.8
Menurut sejumlah ahli psikologi perkembangan,
keterampilan kognitif yang muncul pada masa remaja
ini mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan
kognitif social mereka. Salah satu bagian penting dari
perubahan perkembangan aspek kognitif social remaja
ini adalah apa yang diistilahkan oleh Psikolog David
Elkind dengan egosentrisme, yaitu kecenderungan
remaja untuk menerima dunia. Mereka menganggap
semua mata terpaku pada penampilannya.9
d) Perkembangan social remaja
e) Konformitas kelompok remaja
Dalam kelompok dengan kohesi yang kuat
berkembanglah suatu iklim kelompok dan norma-norma
kelompok tertentu. Ewert menyebutnya sebagai pemberian
norma tingkah laku oleh pemimpin dalam kelompok itu. Juga
meskipun norma-norma tersebut tidak merupakan norma-

8
Ibid, 43
9
Ibid, 45

11
norma yang buruk, namun terdapat bahaya bagi pembentukan
identitas remaja.10

F. Materi dan metode pendidikan yang tepat untuk anak masa remaja
menjelang dewasa11
1) Materi yang tepat untuk anak masa remaja
Islam mengatur segala sendi kehidupan manusia termasuk
pendidikan, baik jasmani dan pendidikan rohani. Adapun materi
pendidikan islam adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan Akidah
Iman atau akidah islam harus memenuhi tiga unsur, yakni
ikran yang terpatri dalam hati kemudian dimanifestasikan dalam
ucapan dan direalisasikan dengan perbuatan.
Pendidikan iman meliputi dasar-dasar iman, rukun islam dan
dasar-dasar syariah adalah segala hal yang berhubungan dengan
jalan ilahi dan ajaran islam berupa akidah, ibadah dan akhlak.
Dasar-dasar iman meliputi hakikat keimanan dan masalah ghaib
seperti beriman kepada Allah, para malaikat, para nabi dan rasul,
kitab-kitab dan sebagainya. Rukun islam meliputi setiap ibadah
yang dilakukan bersifat badani dan juga harta benda seperti
syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji.
b. Pendidikan Akhlak
Materi pendidikan akidak akhlak yang diajarkan kepada
peserta didik meliputi :
1) Hubungan vertical antara Allah SWT dengan manusia
2) Hubungan horizontal antara manusia dengan manusia

10
F.J. Monks, A.M. Pknoers, Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam
Berbagai Bagiannya, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006) hal. 282
11
Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja, …., hal. 60-61

12
3) Hubungan manusia dengan alam lingkungannya
c. Pendidikan Ibadah
Pendidikan yang didapat manusia melalui ibadah akan
menghasilkan keimanan bagi seseorang. Oleh karena pendidikan
ibadah dalam hal yang akan melahirkan keimanan harus dilakukan
secara mendalam serta dihayati dalam pengerjaannya karena ibadah
berakitan erat dengan keyakinan.12
Mengenai materi yang tepat untuk diajarkan kepada anak
pada masa remaja ini, Abu Ahmadi dan Munawar Shaleh sempat
menyinggung mengenai hal tersebut di salah satu bukunya ketika
membahas mengenai peranan orang tua terhadap remaja. Menurut
beliua sebagai orangtua hendaknya kita berusaha, agar apa yang
merupakan kewajiban anak-anak dan tuntutan kita sebagai orangtua
mereka kenal dan laksanakan sesuai kemampuan mereka dan
kemampuan kita sebagai orangtua. Jika hal ini dapat ia kerjakan
maka konflik dan prustasi kedua belah pihak dapat dihindarkan atau
paling sedikit diselesaikan. Peranan orang tua dapat diterapkan pada
hal-hal berikut :
1) Children learn what they live, hendaknya orangtua berusaha
menjadi contoh yang baik
2) Prestasi belajar
3) Menunjukkan kegemaran membaca
4) Mengajak selalu makan bersama
5) Mengarahan hobi yang baik
6) Memperlakukan mereka sesuai tingkat usianya
7) Mengenalkan pendidikan seks yang baik
8) Pendidikan agama

12
M. Nazar, Sistem Pendidikan Remaja dalam Pandangan Islam (Tesis), Riau: UIN Sultan Syarif Kasih,
2010, h. 20-38

13
9) Sikap positif terhadap kerja13
2) Metode pendidikan yang tepat untuk anak masa remaja
Berikut rumusan para ahli tentang metode pendidikan anak dalam islam14:
a. Al Ghazali
Seyogyanya agama diberikan kepada anak sejak usia dini,
sewaktu ia menerimanya dengan hafalan diluar kepala. Ketiak ia
menginjak dewasa sedikit demi sedikit makna agama akan tersingkap
baginya. Jadi prosesnya dimulai dengan hafalan, diteruskan dengan
pemahaman. Demikian pula tumbuh pada anak tanpa dalil terlebih
dahulu dan dilanjutkan dengan bukti-bukti (dalil) yang dapat
memperkuat keyakinan. Proses penuntutan anak dalam pendidikan
ibarat penanaman benih. Sedangkan penanaman keyakinan dilakukan
dengan memberikan keterangan ibarat proses penyiraman dan
pemeliharaan. Benih ini dapat tumbuh, berkembang dan meninggi
bagaikan sebuah pohon yang baik dan kokoh. Akarnya tertancap
kekar dan cabangnya menjulang tinggi ke langit.
Kutipan di atas menjelaskan tentang metode Al Ghazali dalam
menerangkan dan mengokohkan dasar-dasar agama dalam jiwa
peserta didik yang pada pokoknya dimulain dengan hafalan beserta
pemahaman. Langkah ini kemdian disusul dengan keyakinan dan
pembenaran. Seduah itu, sebuah kebenaran ditegakkan dengan dalil-
dalil dan keterangan-keterangan yang menunjang pengokohan
akidah.
b. Abdullah Nashih Ulwan

13
Ahmad Falah, Konsep Kurikulum dan Metode Pendidikan Anak dan Remaja Perspektif Ibnu Khaldun,
(Kudus: Jurnal STAIN Kudus, Vol. 1, No. 1, Jul-Des, 2017) h. 137-138
14
Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja, …, h. 62-64

14
Menurut Abdullah Nashih Ulwan ada empat macam yang harus
dilakukan oleh pendidik di rumah tangga (orangtua) dalam
tanggungjawabnya mendidik dan memenuhi keinginan anak :
1) Menyuruh anak-anak semenjak awal membaca kalimat tahlil
2) Memperkenalkan sejak awal tentang pemikiran hokum halal dan
haram
3) Menyuruh anak-anak beribadah semenjak usia tujuh tahun
4) Mendidik anak cinta kepada rasul dan keluarganya serta cinta
membaca alqur‟an
c. Abdul Rahman Al Nahlawi
Al Nahwali mengatakan bahwa metode Alqur‟an dan hadits yang
dapat menyentuh perasaan dalam mendidik anak yaitu :
1) Mendidik dengan kisah Qur‟ani dan Nabawi
2) Mendidik dengan keteladanan
3) Mendidik dengan pembiasaan dan pengalaman
4) Mendidik dengan mengambil ibrah dan mu‟izah
5) Mendidik dengan targhib wat tarhib15
G. Pendekatan dan strategi yang dapat digunakan untuk pendidikan PAI
anak masa remaja menjelang dewasa
Jika dikaitkan dengan pendidikan secara garis besar maka ada tiga strategi
yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu :
1. Jika dilihat dari segi proses pembelajaran anak didik secara umum ada
tiga strategi dalam pembelajaran :
a) Pendekatan individualistic yang berpijak pada asumsi bahwa anak
didik memiliki potensi yang mungkin berbeda dengan antara satu
sama lainnya

15
M. Nazar, Sistem Pendidikan Remaja Dalam Pandangan Islam, (Tesis), …, h. 61-65

15
b) Pendekatan social atau kelompok yang berpijak pada pemikiran
bahwa meskipun terdapat banyak perbedaan antara satu sama lain
tetapi juga terdapat banyak persamaan dan saling ketergantungan
c) Pendekatan campuran
2. Pendekatan umum pembelajaran pendidikan islam
Jika dilihat dari segi perbaikan sikap atau akhlak dan kepribadian
anak maka sebuah strategi baru dapat menggunakan suatu cara dan nilai
dari sebuah disiplin ilmu. Menurut M. Nasir Budiman ada tujuan
pendekatan umum yang dapat digunakan dalam pembelajaran dalam
system pendidikan islam, baik untuk ilmu fardhu „ain maupun ilmu
fardhu kifayah, yaitu :
a) Pendekatan rasional
b) Pendekatan emosional
c) Pendekatan fungsional
d) Pendekatan pengalaman
e) Pendekatan keterampilan proses
f) Pendekatan pembiasaan
g) Pendekatan keimanan
3. Pendekatan khusus pembelajaran pendidikan agama islam
Secara khusus ada lima pendekatan yang influentif dalam
menanamkan pendidikan akhlak terhadap siswa :
a) Pendidikan dengan keteladanan
b) Pendidikan dengan adat kebiasaan
c) Pendidikan dengan nasehat
d) Pendidikan dengan memberikan perhatian
e) Pendidikan dengan memberikan hukuman
4. Strategi pembelajaran kasus
Strategi pembelajaran kasus atau yang lebih dikenal dengan amar
makruf nahi munkar tidak saja untuk membekali siswa dengan sejumlah

16
kasus atau contoh yang telah dialami oleh umat manusia sebelumnya,
tetapi yang lebih penting adalah agar makna kejadian-kejadian itu dapat
meresap ke dalam diri siswa. Dengan memberikan contoh tetang
kezaliman dan kebaikan yang dilakukan oleh umat terdahulu, seorang
siswa dapat melihat bahwa perintah berbuat yang makruf dan larangan
untuk berbuat munkar memberikan hasil yang berbeda.16

16
Darmiah, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Lanjutan Menengah Atas dan
Pengaruhnya Terhadap Pembangunan Karakter, (Banda Aceh: UIN Ar Raniry Darussalam,_), h. 8-15

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remaja boleh dibilang masa peralihan, peralihan tidak berarti
terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan
lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya.
Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada
apa yang akan terjadi sekarang dan akan datang. Bila anak-anak beralih dari
masa kanak-kanak ke masa remaja, anak-anak harus meninggalkan segala
sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus mempelajari pola
perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah
ditinggalkan.
Psikologi remaja adalah bagian dari psikolog perkembangan yang secara
khusus mempelajari kehidupan remaja. Disini remaja atau generasi muda
adalah generasi penerus bangsa yang kelak menjadi penerus kehidupan untuk
mewujudkan kedamaian dan ketentraman umat manusia di muka bumi ini. Jika
generasinya rusak maka secara otomatis bangsanya pun akan ikut rusak,
sehingga demi mewujudkan cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara
haruslah mampu mencetak generasi yang berkualitas sesuai harapan bangsa dan
negera. Tetapi pada kenyataannya banyak generasi muda atau remaja juga
menjadi gudang permasalahan. Perkembangan social dan peribadian remaja
akan berimplikasi pada cara ia merespon pengetahuan atau pengalamannya.
Dalam pendidikan, perkembangan social pada remaja akan mendorong ia untuk
senantiasa mentaati peraturan sekolah, menjalin interaksi yang baik dengan
teman sekolah, menghargai pendidik atau temannya yang sedang menjelaskan
pelajaran.
Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik dan
warga Negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa adalah terdapatnya

18
nilai-nilai moral tertentu, yang keberadaannya dipengaruhi oleh budaya
masyarakat, lingkungan dan bangsanya.
Remaja juga sering melakukan sesuatu hal tanpa berpikir panjang
terhadap akibat yang akan terjadi selanjutnya. Sehingga usaha untuk
mewujudkan generasi penerus yang diharapkan akan sulit untuk diwujudkan.
Maka dalam makalah ini akan dibahas tentang kondisi psikologi anak pada
masa remaja menjelang dewasa.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Falah, Konsep Kurikulum dan Metode Pendidikan Anak dan Remaja
Perspektif Ibnu Khaldun, (Kudus: Jurnal STAIN Kudus, Vol. 1, No. 1, Jul-Des,
2017) h. 137-138
Darmiah, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Lanjutan
Menengah Atas dan Pengaruhnya Terhadap Pembangunan Karakter, (Banda
Aceh: UIN Ar Raniry Darussalam,_), h. 8-15
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013)
Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 206
Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 216

Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan, Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 206

Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan, Cet.5, (Jakarta: Erlangga, 2002) hal. 211
F.J. Monks, A.M. Pknoers, Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2006) hal. 282
Handayani, Wiji dan Purnami, Sri, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras,
2008)
Manfuzh, Jamaluddin, M, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta: Pustaka Al
Kautsar, 2009)
Muhamad Fatih Rusydi Syadzili, Peran Desain Pembelajaran dalam Pengembangan
Moral Anak Didik, At-Ta‟dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, (Vol.10
No.2, 2018), 128-134
M. Nazar, Sistem Pendidikan Remaja dalam Pandangan Islam (Tesis), Riau: UIN
Sultan Syarif Kasih, 2010, h. 20-38

Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja, …., hal. 60-61

20

Anda mungkin juga menyukai