Oleh:
Yuliyanti Ayu
190211020040
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
TAHUN 2020
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan........................................................................ 4
B. Tiga Pilar Pendidikan......................................................................... 6
A. Simpulan ............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini membahas tentang 3 pilar pendidikan, yaitu informal, non formal,
dan formal. Pembahasan dalam makalah ini penting dikaji, mengingat amanah dalam
undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003.
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Secara harfiah pendidikan berasal dari kata “didik”, namun secara istilah
pendidikan kerap diartikan sebagai “upaya”. Sedangkan menurut W.J.S.
poerwadaminta pendidikan secara letterlijk1 berasal dari kata dasar “didik” dan diberi
awalan (men-), yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan
(ajaran)2.
Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran
dan latihan. Istilah pendidikan secara terminologi didefinisikan secara berbeda-beda
oleh para ahli pendidikan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh weltanscauung3
masing-masing.4
Term pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, dan
perbuatan mendidik.5 Sedangkan dalam Kamus Inggris-Indonesia disebutkan istilah
1
Letterlijk dalam bahasa Indonesia memiliki makna secara harfiah.
2
Teguh Wangsa Gandhi WH, Filsafat Pendidikan,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 61.
3
Istilah umum yang digunakan untuk memberi makna pandangan hidup adalah wordview (Inggris),
weltanscauung atau weltansicht (Jerman), terkadang juga disebut pula dengan paradigm.
4
Teguh Wangsa Gandhi WH,… h. 61.
5
Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke IV, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008), h. 326.
4
pendidikan dengan kata education yang memiliki arti pendidikan.6 Dijelaskan dalam
Cambridge Dictionary7 bahwa istilah education memiliki makna “The process of
teaching or learning especially in a school or college” yang berarti proses pengajaran
atau pembelajaran terutama yang berada di sekolah atau perguruan tinggi.
Adapun definisi pendidikan sebagai suatu proses yang tidak dapat dilepaskan
dari keterikatannya dengan fitrah manusia. Sebagai contoh ketika pendidikan
diartikan sebagai rangkaian bimbingan dan pengarahan hidup manusia, yaitu berupa
kemampuan-kemampuan dasar (potensi fitrah) dan kemampuan ajar (intervensi)
sehingga terjadi perubahan di dalam kehidupan pribadinya, baik dalam statusnya
sebagai makhluk individu, sosial, maupun hubungannya dengan alam sekitar.9
6
John M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005), h. 207.
7
https://dictionary.cambridge.org/amp/english/education. diakses tanggal 9 Oktober 2020.
8
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 2.
9
Teguh Wangsa Gandhi WH,… h. 63.
5
adalah upaya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka
sebagai manusia dan sebagai masyarakat mendapat keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya.10
1. Pendidikan Informal
Keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan yang memiliki peran penting
dalam membentuk seseorang. Di dalam keluarga seseorang pertama kali berinteraksi
dengan orang lain dan dunia luarnya. Interaksi itu sendiri sangat berperan dalam
menumbuh kembangkan potensi fitrah yang ada dalam dirinya.12
10
Teguh Wangsa Gandhi WH,… h. 64.
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,…h. 4.
12
Ahmad Darlis, Hakikat Pendidikan Islam: Telaah Antara Hubungan Pendidikan Informal, non
Formal, dan Formal, (Jurnal Tarbiyah Vol.XXIV, No.1 Januari 2017), h. 86.
6
keluarga dari neraka dengan mendidik mereka untuk taat kepada Allah dengan
menjalankan perintahnya dan meninggalkan larangannya.
Adapun lingkungan sosial budaya adalah terkait dengan interaksi antara individu
dalam lingkungan masyarakat dan saling berhubungan dengan lambang-lambang
tertentu, khususnya bahasa.
13
Ibid, h. 8
7
Pendidikan non formal adalah adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.14 Pendidikan
non formal ini juga merupakan semua bentuk pendidikan yang dilaksanakan
dengan sengaja, tertib, dan terencana di luar kegiatan lembaga sekolah.
Contoh pendidikan non formal adalah TK/TPA yang berperan penting dalam
pendidikan agama Islam dan baca tulis al Quran pada anak-anak sebagai umat
Islam.
3. Pendidikan Formal
14
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,…h. 4.
15
Ibid, h. 4.
16
Ahmad Darlis, Hakikat Pendidikan Islam: Telaah Antara Hubungan Pendidikan Informal, non
Formal, dan Formal…h.94.
8
Madrasah Tsanawiyah, disingkat Mts adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan umum dengan kekhasan pendidikan agama Islam pendidikan dasar
sebagai lanjutan dan SD, MI atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
Madrasah Aliyah kejuruan yang disingkat MAK adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, Mts atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
Dari peraturan di atas, dapat dilihat pendidikan anak usia dini termasuk
dalam jalur pendidikan formal. Akan tetapi yang termasuk dalam jalur
pendidikan formal hanya usia 4-6 tahun saja, di bawah 4 tahun tidak
dikategorikan formal. Landasan yurudisnya dapat dilihat dalam peraturan
pemerintah sebagai berikut:
9
Raudhatul Athfal disingkat RA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidika formal yang menyelenggarakan program
pendidikan dengan kekhasan agama Islam bagi anak berusia 4 (empat) sampai 6
(enam) tahun.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiga jalur pendidikan terdiri dari informal, non formal, dan formal dapat saling
melengkapi dan memperkaya. Kata saling melengkapi dan memperkaya memberikan
makna bahwa sesuatu itu amsih kurang dan perlu ditambahi agar menjadi lengkap.
Disinilah terbentuknya tiga pusat pendidikan, yaitu keluarga, masyarakat, dan sekolah
yang di menjadi gagasan para ahli dan akhirnya dituangkan dalam undang-undang
bahwa adanya jalur pendidikan yang saling melengkapi dan saling memperkaya,
ketiga jalur tersebut adalah jalur informal, non formal, dan informal.
11
DAFTAR PUSTAKA
12