Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH PJOK AKTIVITAS

PEMBELAJARAN PERGAULAN SEHAT REMAJA

GURU PEMBIMBING: DEDI ARDIANSYAH, S.Pd.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :

1. FANJI FATAHILLAH
2. KEYLA PUTRI SABRINA
3. LARASSHIENAIYA ARILIA
4. NABILA YUZEMI
5. NAURAH UTARI
6. RAVITA SYAFIRA
7. VARISCHA DAMA AULYA
8. VIOLETA AJI YUNIAR

KELAS: X.1

SMA NEGERI 1 SEKAYU


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERAN SELATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmatnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran.

Dalam makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan tentang "AKTIVITAS


PEMBELAJARAN PERGAULAN SEHAT REMAJA" dengan segala
permasalahannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam
berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan
lancar.

Penulis berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya
bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................3

B. TUJUAN...........................................................................................................3

C. MANFAAT........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4

A. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 1:FAKTA, KONSEP, DAN PROSEDUR,


SERTA MEMAHAMI HAKIKAT REMAJA.........................................................4
B. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 2:KONSEP, DAN PROSEDUR, SERTA
MEMAHAMI KONSEP PERGAULAN SEHAT REMAJA..................................8
C. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 3:FAKTA, KONSEP, DAN PROSEDUR,
SERTA MEMAHAMI HAKIKAT PERGAULAN TIDAK SEHAT......................11
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 4:FAKTA, KONSEP, DAN PROSEDUR,
SERTA MEMAHAMI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PERGAULAN TIDAK SEHAT REMAJA.........................................................12
BAB III PENUTUP.....................................................................................................14
A. KESIMPULAN................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pergaulan adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
atau individu dengan kelompok dengan normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan
sosialnya. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam. pembentukan
kepribadian seorang individu. Ada beberapa orang berpendapat bahwa
pergaulan itu lebih banyak dampak negatif dan ada yang bilang lebih banyak
dampak positif. Oleh karena itu mari kita sama sama belajar dari materi ini. Sama
sama belajar tentang apasih pergaulan itu, macam macam pergaulan, dan
menghindari pergaulan tidak sehat atau bebas.

B. TUJUAN
Tujuan materi ini adalah memberi tahu kepada audiens atau masyarakat sekitar
tentang apa itu pergaulan, macam macam, dan akibatnya.

C. MANFAAT
Manfaat nya adalah membuat sebagian masyarakat sadar bahwa pergaulan itu
penting dan tidak semua pendapat tentang buruknya pergaulan itu benar karena
pergaulan juga memiliki manfaat fositif bagi seseorang bahkan kelompok. Itu
semua tergantung bagaimana individu itu mencerna tentang apa arti pergaulan
yang sebenarnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 1: FAKTA, KONSEP, DAN PROSEDUR,


SERTA MEMAHAMI HAKIKAT REMAJA

1. Pengertian remaja
Remaja dalam pengertian umum diartikan masa balig atau keterbukaan
terhadap lawan jenis. Konsep ini tidak jauh berbeda dengan Poerwadarminta
(1984: 813) yang menyatakan remaja adalah: (1) mulai dewasa; (2) muda
(tentang anak laki- laki dan perempuan). Meskipun konsep ini kelihatan
sederhana, setidaknya menggambarkan sebagian dari pengertian remaja.

2. Ciri-ciri remaja
Pada masa remaja, seseorang mengalami perubahan, baik secara fisik maupun
psikologis. Perubahan fisik yang terjadi di antaranya timbul proses
perkembangan dan pematangan organ reproduksi. Seiring dengan proses
perkembangan organ reproduksi pada remaja, timbul juga perubahan diri secara
psikologis. Hal inilah yang mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku,
seperti remaja yang mulai memperhatikan penampilan diri, mulai tertarik dengan
lawan jenis, berusaha menarik perhatian, dan muncul perasaan cinta, yang
kemudian akan timbul dorongan seksual.
Masa remaja terbagi menjadi tiga tahapan yang masing- masing ditandai
dengan perubahan biologis, psikologis, dan sosial yang berbeda-beda, yaitu usia
11-13 tahun sebagai masa remaja awal (early adolescence), 14-16 tahun
sebagai masa remaja pertengahan (mild-late adolescence), dan 17-20 tahun
sebagai masa remaja dewasa (youth young adolescence). Beberapa ciri khusus
dari masa remaja adalah sebagai berikut.
a. Masa yang penting. Dampak jangka panjang yang besar pada perilaku
remaja menjadikan fase remaja sebagai fase yang sangat penting.
Dibutuhkan penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai, dan minat
baru agar mereka bisa melewati masa yang indah ini secara positif.
b. Masa transisi. Masa transisi atau peralihan menuntut remaja untuk cepat
beraptasi dengan dunia baru. Sikap kekanak-kanakan sudah harus mulai
dihilangkan dan agantikan dengan sikap kedewasaan.
c. Masa perubahan. Perubahan drastis remaja sulit ahindarkan, terutama
emosi yang tinggi, perubahan tubuh minat, dan peran, dan perubahan nilai-
nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan pola tingkah laku.
d. Masa bermasalah. Masalah remaja cenderung sulit untuk diatasi oleh
remaja sendiri. Pertama, karena sebagian masalah yang terjadi selama
masa kanak-kanak diselesaikan oleh orang tua dan guru sehingga remaja
tidak berpengalaman mengatasinya. Kedua, sebagian remaja sudah merasa
mandiri sehingga mereka sering menolak bantuan orang tua dan guru.
Remaja biasanya ingin mengatasi masalahnya sendiri.
e. Masa pencarian identitas. Bagi remaja, identitas adalah hal yang sangat
penting. Remaja akan terus berusaha menemukan identitasnya sendiri.
Untuk itu, ia harus menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Mereka ingin
menarik perhatian dan meneguhkan identitas.
a) Masa munculnya ketakutan. Dalam banyak hal, remaja cenderung sulit
dikendalikan. Berbagai persepsi negatif, seperti tidak dapat dipercaya,
cenderung merusak, tidak mampu mengendalikan emosi, dan suka
berbuat onar adalah label-label yang sering kali ditempelkan pada
remaja.
b) Masa yang tidak realistis. Masa remaja adalah masa-masa yang
dipenuhi dengan aneka keinginan dan cita-cita tinggi yang kadang tidak
realistis. Emosi mereka sering naik- turun secara tiba-tiba. Remaja bisa
sangat bergembira, sekaligus bisa mudah marah ketika keinginannya
tidak tercapai.
c) Masa menuju masa dewasa. Ciri-ciri remaja yang evolutif tersebut
menuntut pemahaman dari semua pihak. Sehingga bisa mengarahkan
mereka dengan pendekatan humanistik-psikologi.

3. Karakteristik perilaku dan pribadi remaja


Remaja mempunyai karakteristik unik yang perlu diketahui oleh orang dewasa
yang ingin mengarahkan dan membimbingnya. Berbagai karakteristik perilaku
dan masa remaja yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu remaja awal (11-13
sampai dengan 14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 sampai dengan 18-20
tahun) yang meliputi aspek fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas,
keagamaan, emosi, afektif, dan kepribadian. Dengan memahami karakteristik
remaja, orang tua atau guru akan lebih mampu merespons secara positif dan
mencetuskan solusi efektif terhadap beragam permasalahan yang menimpa
kaum remaja. Selain itu, pemahaman karakteristik remaja juga bisa dijadikan
pijakan dalam melakukan bimbingan intensif menuju perkembangan sumber
daya manusia dan pembentukan karakter positif.

4. Fase-fase penting di masa remaja


Masa remaja terdiri dari tiga fase yang sangat menentukan, yaitu fase pueral,
negatif, dan pubertas.
a. Fase pueral. Pueral berasal dari kata puer, artinya anak laki-laki. Fase ini
ditandai ketika anak laki-laki mulai memisahkan diri dari anak perempuan
dan tidak menyukai mereka. Sementara itu, anak perempuan memandang
anak laki-laki sebagai tukang membual. Namun, ada ciri- ciri yang sama
pada mereka, antara lain tidak mau lagi disebut sebagai anak-anak,mulai
memisahkan diri dari orang tuanya atau orang-orang dewasa lain yang ada
di sekitarnya,mulai membentuk kelompok-kelompok, di mana antara
kelompok yang satu sering kali bersaingdengan kelompok lain.
b. Fase negatif. Pada tahap ini, remaja sering bersikap negatif. Di antara ciri-
ciri remaja yang mempunyai sikap negatif adalah cenderung apatis terhadap
segala sesuatu, bersikap serbaragu, tidak pasti, tidak senang, dan tidak
setuju. Mereka juga sering murung dan melantur tak tentu, bahkan sering
mudah putus asa.
c. Fase pubertas. Masa pubertas ini ditandai dengan banyak sekali ciri khusus
dengan perubahan-perubahan mencolok yang menyertainya. Pada
umumnya, ciri-ciri khusus tersebut adalah sebagai berikut.
1) Ciri primer
a) Pada saat ini, kelenjar anak laki-laki mulai menghasilkan cairan yang
terdiri atas sel-sel sperma. Sementara itu, kelenjar kelamin anak
perempuan sudah mulai menghasilkan sel telur.
b) Anak laki-laki mengalami mimpi basah yang pertama. Sementara itu,
anak perempuan mulai mengalami menstruasi yang berlangsung
sebulan sekali..
c) Tubuh berkembang luar biasa sehingga tampaknya tidak
proporsional dengan anggota badan yang lain. Pada anak laki-laki,
dadanya bertambah bidang dengan otot-otot yang kuat, sementara
pada anak perempuan, pinggulnya mulai melebar.
2) Ciri Sekunder
a) Mulai tumbuh rambut baru di tempat-tempat yang baru, baik pada
anak perempuan maupun anak laki-laki.
b) Tubuh suara anak laki-laki mulai berubah/parau.
c) Wajah anak laki-laki tampak lebih persegi dan wajah anak
perempuan tampak lebih membulat.
3) Ciri Tersier
a) Motorik anak (cara bergerak) mulai berubah sehingga cara berjalan
pun mengalami perubahan Gerakannya mulai berubah, laki-laki
lebih baku dan kasar, sementara perempuan tampak lebih
canggung.
b) Mulai lebih memperhatikan penampilan (menghias diri atau
berdandan), baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
B. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 2: FAKTA, KONSEP, DAN PROSEDUR,
SERTA MEMAHAMI KONSEP PERGAULAN SEHAT REMAJA

1. Pengertian pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, atau individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang
dilakukan tersebut akan mencerminkan kepribadiannya. baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan mempunyai pengaruh besar
dalam pembentukan kepribadian seorang individu.

2. Pengertian sehat
Sehat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai baik seluruh
badan atau bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Sehat adalah suatu kondisi
ketika segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan
sebagaimana mestinya.
Menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia, sehat adalah suatu keadaan
yang sempurna baik fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan. Sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik
jasmani, rohani, dan lingkungan.Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan
penting dari empat komponen dasar yang membentuk positive health, yaitu sehat
jasmani, sehat mental, sehat spiritual, dan kesejahteraan sosial. Sehat, menurut
UU No. 23/Tahun 1992, adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Artinya,
seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa, dan kehidupan sosialnya berjalan
dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut
terganggu, kehidupannya akan menjadi tidak sehat.

3. Pengertian pergaulan sehat


Pergaulan sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, atau individu dengan kelompok dengan normal baik tubuh, jiwa, dan
kehidupan sosialnya. Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah
kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilal dan norma sosial,
kesusilaan, dan kesopanan yang berlaku.
4. Prinsip-prinsip pergaulan sehat bagi remaja
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub
yang ekstrem, yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Prinsip
dasar pergaulan yang sehat untuk remaja antara lain sebagai berikut.
a. Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan dan tidak merasa
paling benar.
b. Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak.
c. Saling menghormati dan menghargai.
d. Tidak berprasangka buruk.
e. Saling memahami perbedaan.
f. Saling memberikan nasehat

5. Bentuk-bentuk pergaulan sehat remaja


Bentuk-bentuk pergaulan sehat remaja antara lain sebagai berikut.
a. Kelompok bermain teman sebaya, dalam hal ini adalah permainan yang
mengarah kepada pembentukan tubuh yang sehat yang berlangsung sejak
masa remaja.
b. Kelompok belajar pembentukan merupakan bentuk pergaulan yang sehat
mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan kelompok
belajar inilah daya pikir anak lebih terasa, bukan untuk dirinya sendiri,
melainkan juga dalam bentuk penyimpangan terhadap orang lain.
c. Kegiatan karang taruna merupakan organisasi kemasyarakatan yang
mewadahi kegiatan pemuda/pemudi atau remaja yang ada di lingkungan
permukiman di bawah pemerintah desa.

6. Cara melakukan pergaulan sehat remaja


Cara melakukan pergaulan sehat remaja antara lain adanya kesadaran
beragama bagi remaja, memiliki rasa setia kawan, memilih teman, mengisi waktu
dengan kegiatan yang positif, laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan
tertentu, menstabilkan emosi.
7. Etika dalam pergaulan sehat remaja
a. Hal-hal mendasar dalam etika pergaulan
Unsur atau hal dasar yang dapat disebut sebagai sebuah etika adalah
memiliki lima unsur sebagai berikut.
1) Bersikap sopan santun dan ramah.
2) Perhatian terhadap orang lain.
3) Mampu menjaga perasaan orang lain.
4) Toleransi dan rasa ingin membantu.
5) Mampu mengendalikan emosi diri.
Adapun etika yang dapat diterapkan pada pergaulan atau lingkungan
pergaulan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1) Pandai menempatkan diri.
2) Dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang
lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda,misalnya:
a) orang yang lebih tua/yang dituakan harus dihormati,
b) orang yang sebaya harus dihargai, dan
c) orang yang lebih muda harus disayangi.
b. Tempat menerapkan etika pergaulan
1) Di sekolah
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan seluruh personal
(kepala sekolah, guru, tenaga administrasi/TU, teman, dan lain
sebagainya).
2) Di masyarakat
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota masyarakat.
Misalnya, di toko dengan pelayan toko, di kantor pos dengan
karyawannya.
3) Di rumah
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota keluarga,
baik orang tua maupun saudara.
C. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 3: FAKTA, KONSEP, DAN PROSEDUR,
SERTA MEMAHAMI HAKIKAT PERGAULAN TIDAK SEHAT REMAJA

1. Pengertian pergaulan tidak sehat


Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang. "Bebas" yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma ketimuran yang ada.

2. Faktor-faktor penyebab pergaulan tidak sehat


Banyak hal yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan tidak sehat.
Penyebab tiap remaja mungkin berbeda- beda. Akan tetapi, semuanya berakar
dari penyebab utama, yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal
keyakinan/ agama dan ketidakstabilan emosi remaja.adapun faktor utama yang
menyebabkan pergaulan tidak sehat terjadi. Yaitu, sikap mental yang tidak
sehat, pelampiasan rasa kecewa, kegagalan remaja menyerap norma, dan
perubahan zaman.

3. Tanda-tanda pergaulan tidak sehat


Ada beberapa tanda pergaulan tidak sehat, yaitu suka menghamburkan harta
untuk hal yang tidak baik; sering menghalalkan segala cara, termasuk dari jalan
yang haram dan keji.

4. Ciri-ciri pergaulan tidak sehat


Ciri-ciri pergaulan tidak sehat, antara lain sebagai berikut.
a. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat.
b. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
c. Terjerat dalam pesta napza (narkotika, psikotropika, danzat adiktif lainnya).

5. Dampak pergaulan tidak sehat


Dampak pergaulan tidak sehat, antara lain sebagai berikut.
a. Terjerumus narkoba.
b. Tawuran remaja.
c. Kecanduan minuman keras dan rokok.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN 4: FAKTA, KONSEP, DAN PROSEDUR, SERTA
MEMAHAMI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PERGAULAN TIDAK
SEHAT REMAJA

Seiring dengan perkembangan zaman, Saat ini remaja sudah mudah


mengakses beragam informasi yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan
norma sosial yang berlaku, serta langsung menirunya karena menganggap hal
tersebut membuat mereka lebih hebat. Banyak orang tua yang memberikan
akses internet tanpa menyadari dampaknya terhadap anak yang terpengaruh
akan sulit menghindari pergaulan tidak sehat.
Di antara serbuan informasi yang turut memengaruhi para remaja untuk berlaku
tidak sehat, bukan tidak mungkin sebenarnya untuk menghindari hal tersebut.
Berikut adalah panduan cara mencegah pergaulan tidak sehat yang dapat
diterapkan pada anak:
1. Panduan menghindari pergaulan tidak sehat
Hal-hal yang harus dihindari dalam pergaulan tidak sehat antara lain sebagai
berikut.
a. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak
b. Awasi pergaulan anak sehari-hari.
c. Edukasi seks sejak dini.
d. Mendorong anak mengembangkan minat dan bakat.
e. Buat aturan di rumah.

2. Cara-cara menghindari pergaulan tidak sehat


Cara-cara yang harus dilakukan dalam menghindari pergaulan tidak sehat
antara lain sebagai berikut.
a. Mengetahui bahaya pergaulan bebas. Kerugian-kerugian tersebut bahkan
bisa menjadi sangat berbahaya. Bahaya pergaulan tidak sehat, antara lain
kehamilan yang tidak diinginkan, kecanduan narkoba dan menuman
keras,terjerat hukum pidana, dan masa depan terganggu.
b. Melakukan kegiatan positif. Melakukan kegiatan-kegiatan positif juga
menjadi cara menghindari pergaulan bebasyang bisa cukup ampuh. Kita
bisa mengalihkan keinginan-keinginan untuk melakukan suatu hal yang
negatif dengan berbagai cara.
c. Berani menolak. Kita tidak dilarang untuk berteman dengan siapa saja,
namun berhak untuk mengatakan tidak apabila teman-teman hendak
mengajak kita untuk melakukan aktivitas-aktivitas negatif, seperti
mengonsumsi alkohol, narkoba, atau seks bebas.
d. Memperkuat pendidikan agama. Anak yang mempunyai dasar pendidikan
agama serta moral yang kokoh tidak akan mudah terjerumus ke dalam
pergaulan bebas. Hal ini karena ia tahu dan dapat membedakan hal yang
benar dan salah. Pendidikan agama dan moral dapat memperkuat iman
seseorang sejak dini.
e. Memilih teman. Pemilihan teman yang kurang sesuai akan mempermudah
seseorang terjerumus ke dalam pergaulan yang bebas. Oleh karena itu,
penting untuk memilih teman dan mengenali tipe kepribadian manusia yang
sekiranya dapat memberikan pengaruh positif, seperti bagaimana cara
menjadi pribadi yang menyenangkan.
f. Mempererat hubungan orang tua dan anak. Hubungan orang tua dan anak
yang erat secara langsung akan memberikan pengawasan yang lebih baik
kepada anak. Jika anak dekat dan terbuka dengan orang tua, mereka akan
dapat langsung bertanya mengenai berbagai macam persoalan bahkan
yang dianggap sensitif dan tabu, seperti seks bukannya mencari informasi
yang bisa jadi menyesatkan.
g. Memberikan pendidikan seks pada anak dan remaja. Keingintahuan remaja
mengenai hal yang berkaitan dengan seksualitas terkadang tidak
mendapatkan penyaluran yang benar. Hal ini membuat mereka terkadang
akan mencari tahu melalui jalan yang salah.
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Pergaulan adalah perihal kehidupan menjalin pertemanan di masyarakat.
Sedangkan kata sehat berarti bersifat baik untuk badan.
Maka dapat disimpulkan jika pergaulan sehat adalah perihal menjalin
pertemanan yang bersifat baik untuk badan.
Sedangkan untuk pergaulan tidak sehat dapat diartikan sebagai perihal
menjalin pertemanan yang tidak bersifat baik untuk badan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Pelajaran PJOK Kurikulum Merdeka

Anda mungkin juga menyukai