Anda di halaman 1dari 16

PERIODESASI DAN PERKEMBANGAN PADA REMAJA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Ilmu Jiwa
Perkembangan

Dosen Pengampu : Ahmad Dini

Disusun Oleh :

QURROTUL AINI : PAI2131572223022


SITI SARAH : PAI2131572223021
SYAMSUL RIJAL : PAI2131572223020

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


AL-MAS’UDIYAH (STAIMAS)

1444 H/ 2023 M
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A.    Latar Belakang.........................................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C.     Tujuan.....................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Remaja dan Periodesasinya.................................................................................6
1. Remaja..................................................................................................................................6
2. Periodesasi Remaja..............................................................................................................6
3. Masa pubertas remaja awal dan ciri khasnya...................................................................7
4. Klasifikasi Remaja...............................................................................................................8
5. Karakteristik Remaja..........................................................................................................8
6. Ciri-Ciri Remaja..................................................................................................................9
7. Perubahan Sosial pada Masa Remaja..............................................................................10
B. Perkembangan.......................................................................................................................11
C. Problematika pada remaja....................................................................................................13
D. Solusi pada problematika remaja............................................................................................13
E. Aspek-aspek perkembangan remaja.......................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................17
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, para shahabatnya dan kita
selaku umatnya.
Atas berkat Rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Periodesasi dan perkembangan pada remaja” ini dengan
lancar tanpa halangan apapun.
Selain itu, dalam proses penulisan makalah ini penulis merasa berhutang budi
kepada berbagai pihak, terutama kepada Dosen Pembimbing Bpk Ahmad Dini yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh sabar dan tulus ikhlas.
Atas segala bantuan tersebut, penulis tidak dapat membalas berupa apapun
kecuali mengucapkan terima kasih seraya mengharapkan limpahan Rahmat dari Allah
SWT sehingga segala kebaikan itu mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tentu di sana-sini
masih terdapat kelemahan atau pun kekeurangan, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari pihak mana pun demi perbaikan selanjutnya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sukabumi, 17 Februari 2023

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa remaja merupakan transisi dari kanak-kanak menuju masa dewasa, masa
setengah baya dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan
emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang
harus dilewati dengan berbagai kesulitan . Dalam tugas perkembangannya, remaja
akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahnnya
sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah
konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan
masyrakat , agar tidak salah presepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada
masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan hasil
pencari jati diri .biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru
dilihat atau di ketahuinya dari lingkungan sekitar, mulai lingkungan keluarga, sekolah,
teman sepermainan dan masyarakat . semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik
yang bersifat positif maupun negative akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai
dengan kepribadian  dalam kehidupannya disinilah peran lingkungan sekitar sangat
diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja. Sebelum menentukan hal
yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian hendaknya kita pelajari dahulu
tugas perkembangan remaja dalam kehidupannya.

Masa pubertas adalah terjadinya perubahan biologis yang meliputi morfologi


dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak ke masa dewasa, terutama
kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak ke dewasa.
Perubahan fisik pubertas dimulai sekitar usia 10 atau 11 tahun pada remaja putri, kira-
kira 2 tahun  sebelum perubahan pubertas pada remaja laki-laki. Kematangan seksual
dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan
remaja, sementara itu perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya
sehingga mereka saling merisaukan bentuk tubuhnya yang kurang proporsional
tersebut. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapatkn informasi tentang
perubahan  tersebut maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif
lainnya, tetapi bila mereka kekurangan memperoleh informasi, maka akan merasakan
pengalaman yang negatif. Masa remaja adalah masa penuh dinamika terutama pada
fase remaja awal .
Hal ini disebabkan pada fase remaja awal berlangsung bersamaan dengan masa
pubertas atau masa perubahan fisik dari masa anak-anak menuju dewasa.
Perubahan  tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan dalam fase remaja. 

B.     Rumusan Masalah   
1.      Bagaimana periodisasi masa remaja?
2.      apa saja klasifikasi dan karakteristik remaja?
3.      Apa saja perkembangan pada remaja ?
4.      Bagaimana perkembangan fisik yang terjadi pada remaja ?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagaimana periodisasi masa remaja
2.      Untuk mengetahui klasifikasi dan karakteristik remaja
3.      Untuk mengetahui apa saja perkembangan pada remaja
4.      Untuk mengetahui perkembangan fisik yang terjadi pada remaja. 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja dan Periodesasinya


1. Remaja
Remaja adalah masa peralihan diri dari anak-anak menuju dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek. Masa remaja sendiri berlangsung antara umur
12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Sedangkan menurut psikolog, pengertian remaja adalah suatu periode transisi
dari masa awal anak-anak hingga dewasa. Dikatakan remaja saat adanya perubahan
fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, serta
perkembangan karakteristik seksual.
Namun, perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D.
Gunarso (1989 : 7), bahwa pengertian remaja adalah perubahan fisik yang didahului
dengan kematangan seksual.

Adapun pengertian remaja menurut para ahli, sebagai berkut:

a) Zakiah Darajat (1982)


Pengertian remaja adalah masa yang menjembatani antara usia anak-anak
dan dewasa.
b) Elizabeth B. Hurlock (1999)
Remaja adalah masa peralihan dari anak – anak menuju dewasa yang
mencakup kematangan mental, emosional,  sosial dan fisik.
c) Menurut WHO (World Health Organization)
Melansir dari laman kemkes.go.id, dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 25 tahun 2014, remaja adalah seseorang dalam rentang usia 10-18 tahun.
Sedangan menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19
tahun.
Tahun 1974, WHO memberikan pengertian remaja yang lebih konseptual,
hal ini mencakup tiga kriteria yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.
Intinya, pengertian remaja adalah seseorang yang mulai belajar bertanggung
jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan. serta mulai sadar dengan dirinya
sendiri kalau bukan anak-anak lagi.

2. Periodesasi Remaja
Menurut Yamin, H.J. de Graaf “Periodisasi adalah pembabakan waktu yang
merupakan salah satu bentuk penulisan sejarah dalam rangka memahami rangkaian
peristiwa sejarah”
Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan manusia
yang terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia (life span
development). Istilah lain untuk menunjukkan pengertian remaja yaitu pubertas.
Pubertas berasal dari kata pubes (dalam bahasa latin) yang berarti rambut kelamin,
yaitu yang merupakan tanda kelamin sekunder yang menekankan pada perkembangan
seksual. Masa remaja pada usia 18 tahun merupakan masa yang secara hukum
dipandang sudah matangyang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa.
3. Masa pubertas remaja awal dan ciri khasnya
Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13
sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang
tidak  menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik,
psikis, maupun secara sosial. Pada  masa transisi tersebut kemungkinan dapat
menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku
menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku  menyimpang tersebut akan menjadi
perilaku yang mengganggu.  Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh
lingkungan yang kurang kondusif  dan sifat kepribadian yang kurang baik akan
menjadi pemicu timbulnya berbagai  penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan
negatif yang melanggar aturan  dan norma yang ada di masyarakat yang biasanya
disebut dengan kenakalan remaja. Diawali dengan keinginan si remaja untuk
mendekati dan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya Jika dilihat dari segi mental
dan intelektual.

Pada usia 12-16 tahun bisa dikatakan dalam keadaan yang mulai
sempurna. Kemampuan anak untuk mengerti informasi abstrak baru sempurna di
usianya yang ke-12 tahun. Dan pada usia yang ke-14 tahun si anak mulai sempurna di
dalam mengambil kesimpulan dan informasi abstrak. Keadaan itu menjadikan si
remaja cenderung lebih mempercayai apa yang ada dalam pikirannya.
Dia menjadi anak pintar yang tidak mau menerima sebuah pendapat atau alasan
yang masuk akal. Mereka tidak takut menentang orang tua ataupun guru. Disinilah
sebenarnya peranan orangtua dan guru sunggulah diperlukan. Mereka memerlukan
orang-orang yang bisa mengarahkan mereka pada pematangan diri yang utuh.
Diharapkan pada kondisinya ini si remaja sudah bisa belajar menghadapi masalahnya,
dia bisa mengambil sikap dengan tegas hingga dewasa kelak dia tidak menjadi
manusia yang bergantung pada siapa pun.

4. Klasifikasi Remaja
Ada 3 tahap perkembangan remaja yaitu: Soetjiningsih (2010)
a. Remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun
Seorang remaja untuk tahap ini akan terjadi perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuhnya sendiri dan yang akan menyertai perubahanperubahan itu,
mereka pengembangkan pikiran-pikiran baru sehingga, cepat tertarik pada lawan
jenis, mudah terangsang secara erotis, dengan dipegang bahunya saja oleh lawan
jenis ia sudah akan berfantasi erotik.
b. Remaja madya (middle adolescent) berumur 15-18 tahun
Tahap ini remaja membutuhkan kawan-kawan, remaja senang jika banyak
teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan mencintai pada diri sendiri,
dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu ia berada
dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau
tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis, idealitas atau
materialis, dan sebagainya.
c. Remaja akhir (late adolescent) berumur 18-21 tahun
Tahap ini merupakan dimana masa konsulidasi menuju periode dewasa
dan ditandai dengan pencapaian 5 hal yaitu:

1) Minat makin yang akan mantap terhadap fungsi intelek.


2) Egonya akan mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam
pengalaman-penglaman baru
3) Terbentuk identitas seksual yang tidak berubah lagi.
4) Egosentrisme (terlalu mencari perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan dan kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
5) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself)

5. Karakteristik Remaja
Titisari dan Utami merumuskan beberapa karakteristik remaja sebagai berikut :

 Perkembangan fisik dan seksual yang ditandai dengan laju perkembangan yang
biasanya terjadi sangat pesat dan muncul adanya ciri-ciri seks sekunder dan seks
primer.
 Dari sisi psikososial, remaja cenderung mulai memisahkan diri dari orang tua dan
memperluas hubungan dengan teman sebaya.
 Dari segi kognitif, mental remaja telah mampu berpikir logis mengenai beragam
ide abstrak.
 Dari segi perkembangan emosional cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan
karena organ-organ seksual mengalami perkembangan dan mempengaruhi
hormone-hormon yang mengontrol emosi.
 Dari sisi perkembangan moral, remaja ada dalam lingkaran harus tetap bersikap
dan berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang diyakininya. Hal ini juga
menyebabkan remaja melanggar peraturan dan nilai yang berlaku, seperti
berhubungan seks di luar nikah, minum minuman beralkohol, tawuran, dan
sebagainya.
 Perkembangan kepribadian menjadi fase yang penting bagi perkembangan dan
integritas diri remaja.
6. Ciri-Ciri Remaja
Fase remaja ini dapat dikenali dari beberapa ciri yang telah dirumuskan oleh
Hurlock sebagai berikut.

a. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting


Ketika anak-anak mulai memasuki masa remaja maka akan disertai dengan
perkembangan yang cepat. Sehingga, menyebabkan adanya penyesuaian mental dan
pembentukan sikap, minat baru, dan niat.

b). Masa Remaja sebagai Masa Peralihan


Pada masa ini, remaja masuk ke dalam fase bukan lagi seorang anak dan
bukan juga seorang dewasa. Mereka dalam tahap peralihan status dan terjadi keraguan
atau ketidakjelasan dalam diri remaja.

c). Masa Remaja sebagai Masa Perubahan


Perubahan fisik berkembang selaras atau beriringan dengan perubahan sikap
dan perilaku. Ada beberapa jenis perubahan yang terjadi pada remaja. Pertama,
tingginya intensitas emosi bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis.
Karena, biasanya, perubahan emosi terjadi lebih cepat selama awal masa remaja.
Kedua, perubahan tubuh, peran, dan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial.
Ketiga, perubahan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh perubahan minat dan pola
perilaku remaja.

d). Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah


Setiap fase perkembangan memiliki pokok masalahnya masing-masinh.
Namun, ketika remaja dihadapkan pada permasalahan maka cenderung kesulitan
untuk mengatasinya sendiri. Oleh sebab itu, banyak remaja yang menyimpulkan
bahwa penyelesaian atau jalan keluar masalah tidak selalu sesuai dengan harapan dan
cara yang telah direncanakan.

e). Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas


Remaja dalam tahap ini mulai mencari jati diri atau esensi dia hidup. mereka
mulai resah, gelisah, dan merasa tidak puas dalam banyak hal. Pencarian jati diri
dilakukan dengan cara apapun misalnya membaca, menonton, bergabung ke
komunitas, bertukar pikiran dengan orang lain, dan cara-cara lainnya.

f). Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan


Remaja dianggap sebagai kelompok manusia tang tidak rapi, sulit diberikan
kepercayaan, dan sering kali merusak. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang
bertanggung jawab mengawasi dan membimbing kehidupan remaja menjadi takut
untuk mengambil tanggung jawab itu. Mereka juga enggan untuk bersimpatik pada
perilaku-perilaku remaja yang dianggap tidak normal.

g). Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis


Remaja akan mudah kecewa dan sakit hati jika rencana atau tujuannya tidak
tercapai. Mereka cenderung melihat kehidupan dengan kacamata merah jambu. Dalam
pandangannya, diri sendiri dan orang lain dilihat sesuai dengan keinginannya. Bukan
dari apa adanya mereka. Harapan dan cita-cita pun dipupuk tidak realistis. Misalnya
mimpi-mimpi atau cita-cita yang tidak sesuai dengan kemampuan diri ataupun
ekonomi. Hal ini menimbulkan tingginya emosi yang menjadi salah satu ciri dari fase
awal masa remaja.

h). Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa


Mendekati usia kematangan atau dewasa, remaja menjadi gelisah untuk
menunjukkan bahwa dirinya hampir dewasa. Sekaligus menghilangkan kesan
stereotipe yang telah melekat belasan baru dan menggantinya dengan pandangan baru
sebagai manusia dewasa.

7. Perubahan Sosial pada Masa Remaja


Tugas perkembangan remaja yang tersulit ialah berhubungan dengan
penyesuian sosial. Remaja yang harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis
hubungan yang sebelumnya belum pernah ada sheingga menyesuaikan diri dengan
orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah.
Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan teman-teman,
maka pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan
perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga.

Misalnya, sebagian besar remaja mengetahui bahwa mereka telah memakai


model pakaian yang sama dengan anggota kelompok yang popular, maka kesempatan
untuk diterima menjadi anggota kelompok lebih besar (Nasution, 2007). Kelompok
sosial yang sering terjadi pada remaja (Hurlock, 1999 dalam Nasution, 2007) :

a. Teman dekat
Remaja yang mempunyai beberapa teman dekat atau sahabat karib. Mereka yang
terdiri dari jenis kelamin yang sama sehingga mempunyai minat dan kemampuan yang
sama. Sehingga Teman dekat yang saling mempengaruhi satu sama lain.
b. Kelompok kecil
Kelompok ini yang terdiri dari kelompok teman-teman dekat. jenis kelamin yang
sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis kelamin.
c. Kelompok besar
Kelompok ini terdiri atas beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat,
berkembang dengan meningkatnya minat pesta dan berkencan.
Kelompok ini besar sehingga penyesuaian minat berkurang anggotaanggotanya.
Terdapat jarak antara sosial yang lebih besar di antara mereka.
d. Kelompok yang terorganisasi
Kelompok ini adalah kelompok yang dibina oleh orang dewasa, dibentuk oleh
sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja
yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar.
e. Kelompok geng
Remaja yang tidak termasuk kelompok atau kelompok besar dan merasa tidak
puas dengan kelompok yang terorganisasi akan mengikuti kelompok geng.
Anggotanya biasanya terdiri dari anak anak sejenis dan minat utama mereka adalah
untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti sosial.

B. Perkembangan
Menurut Poerwanti (2005:2) ”perkembangan merupakan proses perubahan
kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah, dan bukan
pada organ jasmaniahnya, sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada
penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ”.

Definisi perkembangan remaja Menurut John W. Santrock dalam buku Life-


span Development: “Perkembangan Masa Hidup (2001), remaja adalah masa
perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologi, kognitif, dan sosial emosional. Masa remaja awal dimulai pada
usia 12 hingga 15 tahun dan diakhiri pada masa remaja akhir di usia 18 hingga 21
tahun. Pada perkembangan remaja, seseorang tidak mau diperlakukan sebagai anak-
anak. Namun, belum memiliki kematangan seorang dewasa.”
Perubahan fisik, intelektual, dan juga emosi dalam masa ini merupakan
persiapan seseorang untuk masuk ke dalam masa dewasa. Ciri-ciri perkembangan
remaja Mengalami tanda seksual sekunder hingga kematangan reproduksi. Mengalami
perubahan fisik dan perilaku sesuai dengan jenis kelamin. Mulai merasakan,
mengendalikan, dan juga mengarahkan dorongan seksual. Perubahan nilai yang
dianggap penting dan tidak penting. Kerap berpikiran abstrak, namun dapat kembali
berpikiran konkret ketika berada di bawah tekanan. Mengalami perkambangan otak
akan keterampilan sosial dan juga pemecahan masalah. Memiliki keinginan untuk
mandiri dan merasakan kebebasan. Memiliki keinginan untuk mencoba hal baru dan
cenderung lebih mengambil risiko.
Perubahan emosional atau mood yang berlangsung dengan cepat. Mulai
mengalami kegelisahan dalam hidupnya. Mulai merasakan kekurangan diri, namun
belajar untuk menerimanya. Mengembangkan hubungan sosial yang lebih luas dan
lebih kuat. Mulai memahami bagaimana tindakan dan keputusan yang diambil
memberikan pengaruh pada masa depan. Tugas tersebut harus dituntaskan agar remaja
smerasakan kebahagiaan, kesuksesan, penerimaan di masyarakat, dan kesiapan untuk
memasuki tahap perkembangan selanjutnya.

Menurut E. B. Hurlock dalam buku berjudul Psikologi Perkembangan Edisi 5


(2001), tugas perkembangan remaja adalah:
a) Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria
maupun wanita.
b) Mencapai peran sosial baik sebagai pria maupun wanita.
c) Menerima keadaan fisiknya dan dapat menggunakan tubuhnya secara efektif.
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
d) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua.
e) Mempersiapkan karier ekonomi.
f) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. Memperoleh peringkat nilai dan
sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi.

C. Problematika pada remaja


Problematika yang mungkin timbul pada masa remaja adalah:

1. Pertumbuhan fisik yang cepat.


 Ketika perkembangan fisik tidak proporsional atau keadaan fisik tidak sesuai
dengan harapan, maka dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri.
Selain itu, kematangan organ reproduksi pada masa remaja juga berkembang. Jika
tidak terbimbing oleh norma-norma, dapat menjurus pada penyimpangan perilaku
seksual

2. Perkembangan kognitif dan bahasa.


 Ketika si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan
intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi
intelektualnya tidak akan berkembang optimal.
Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek
emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya
3. Perkembangan perilaku sosial, moralitas, dan keagamaan.
Masa remaja ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di
lingkungan kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat
menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri
4. Perkembangan kepribadian dan emosional
Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, remaja akan mengalami
krisis identitas atau identity confusion. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang
masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada
kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan
bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif

D. Solusi pada problematika remaja


1. Orang tua dan guru

Remaja mulai memindahkan ketergantungannya dari orangtua ke orang


lain atau teman sebaya. Namun demikian, remaja tetap memerlukan pengarahan
dan pengawasan dari guru dan orangtua untuk memunculkan kebiasaan-kebiasaan
yang baik dan keterampilan-keterampilan baru, namun tetap memberi ruang gerak
baginya. Pengawasan yang terlalu ketat bisa berakibat kurangnya inisiatif dan ia
tidak akan bisa mengembangkan dirinya. Remaja kerap menolak segala hal yang
dianggap baik oleh orangtua dan suka mengkritik orangtua.
Hal ini karena meningkatnya cara berpikir kritis, selalu menanyakan sebab-
sebab, akibat-akibat, dengan cara menyanggah pendapat orang dewasa. Namun
demikian, ia tetap memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga dan
membutuhkan dukungan emosional dari orangtua untuk membantunya mengatasi
permasalahan yang dihadapinya sehari-hari dalam pergaulan.

2. Komunikasi efektif

Komunikasi yang baik perlu diperhatikan untuk memudahkan penyaluran


kasih sayang. Dengan demikian, pergaulan yang buruk dapat dihindari. Selain itu,
kompetisi dapat menyebabkan anak menjadi sadar akan kemampuan dan
keterbatasannya. Penting diingat bahwa remaja memerlukan dorongan, semangat,
pengawasan, dan pengarahan.

3. Pendidikan moral dan keagamaan

Pendidikan ini akan mengembangkan dan memupuk hati nuraninya.


Sebaliknya, hati nurani yang terpupuk baik akan memudahkan berperilaku sesuai
dengan prinsip moral dan nilai-nilai manusiawi. Seluruh perkembangan
merupakan suatu rangkaian bertahap dan berkesinambungan. Perlu diberi
keterangan tentang pertimbangan moral dalam hubungan dengan teman sebaya,
kegiatan-kegiatan dan apa yang bisa merugikan orang lain, serta analisa tentang
perilaku bermoral dan kaidah-kaidah agama. Orangtua juga harus menjadi model
manajemen stres yang sehat di rumah.
Jika remaja menyadari bahwa mereka tidak sendirian, orangtua dan dirinya
juga pernah mengalami stres dan orangtua mampu menanganinya, maka ia akan
dapat belajar cara-cara positif untuk mengatasi stres, bukan beralih ke obat-obatan.

E. Aspek-aspek perkembangan remaja

Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik


maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral
dan agama.

1.      Perkembangan fisik


Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah
perubahan fisik. Tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh
orang dewasa yang disertai dengan berkembangnya kapasitas reproduktif.
Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan ciri-ciri seks primer
dan ciri-ciri seks sekunder.

1) Hormon – Hormon Seksual


Dalam perkembangan hormon – hormon seksual remaja, ditandai dengan
cirri-ciri yaitu cirri-ciri seks rpimer dan sekunder :

a) Ciri-Ciri Seks Primer

Pada masa remaja primer ditandai dengan sangat cepatnya


pertumbuhan testis yaitu pada tahun pertama dan kedua. Kemudian tumbuh
secara lebih lambat, dan mencpai ukuran matangnya pada usia 20 tahun.
Lalu penis luai bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostate
semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan
remaja pria (sekitar 14-15 tahun) mengalami “mimpi basah”.

Pada remaja wanita, kematangan orga-organ seksnya ditandai dengan


tumbuhnya rahim vagina dan ovarium secara cepat pada masa sekitar 11-15
tahun untuk pertama kalinya mengalami “menarche” (menstruaasi pertama).
Menstruasi awal sering disetai dengan sakit kepala, sakit punggung dan
kadang-kadang kejang serta merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung.

b) Ciri-Ciri Seks Sekunder


Pada remaja ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik/bulu kopak
disekitar kemaluan dan ketiak, terjadi prubahan suara, tumbuh kumis dan 
tumbuh gondok laki / jakun. Sedangakan pada wanita ditandai dengan
tumbuh rambut pubik/ bulu kapok disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah
besar buah dada danbertambah besarnya pinggul.

2) Pubertas.
a) Perubahan eksternal
b). Perubahan internal

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja adalah masa peralihan diri dari anak-anak menuju dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek. Masa remaja sendiri berlangsung antara umur 12 tahun
sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.

Sedangkan menurut psikolog, pengertian remaja adalah suatu periode transisi


dari masa awal anak-anak hingga dewasa. Dikatakan remaja saat adanya perubahan
fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, serta
perkembangan karakteristik seksual.
Namun, perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D.
Gunarso (1989 : 7), bahwa pengertian remaja adalah perubahan fisik yang didahului
dengan kematangan seksual. Adapun kalsifikasi remaja menurut Soetjiningsih (2010)

a. Remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun


b. Remaja madya (middle adolescent) berumur 15-18 tahun
c. Remaja akhir (late adolescent) berumur 18-21 tahun

Dan Hurlock pun mendefinisikan ciri-ciri remaja, yang mencakup :

a). Masa Remaja sebagai Periode yang Penting


b). Masa Remaja sebagai Masa Peralihan

c). Masa Remaja sebagai Masa Perubahan


d). Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah
e). Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas
f). Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan
g). Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis
h). Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai