Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Fase Perkembangan Remaja Awal dan Fase Perkembangan Remaja Akhir


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi dan Perkembangan
Dosen Pengampu : Afwah Mumtazah, M.Pd.I

Disusun Oleh : Kelompok


Masitoh Somantri
Siti Rofatul Jannah

INSTITUT STUDI ISLAM FAHMINA


CIREBON 2021

Jl. Majasem No.15, Karyamulya, kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan karunianya kami
mampu menyelesaikan tugas makala ini guna memenuhi tugas kulia. Makala ini di susun agar pembaca dapat
memperluas ilmu serta menamba wawasan mengenai “Fase Perkembangan Remaja Awal dan Fase
Perkembangan Remaja Akhir’’
Ucapkan terimakasih kami sampaikan kepada teman – teman dan semua pihak yang telah membantu, terutama
pertolongan dari allah, sehingga makala ini dapat terselesailan tepat pada waktunya. Dengan segala kerendahan
hati kami sangat mengharapkan kritik dan saranya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makala
lebih baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya dating dari allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Cirebon,6 Januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................. 2
A. Definisi remaja.................................................................................................................. 2
B. Fase perkembangan remaja awal.......................................................................................3
C. Fase perkembangan remaja akhir......................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 6
Kesimpulan.............................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam hidupnya mengalami suatu fase perubahan yang disebut perkembangan.
Dimana perkembangan ini merupakan peningkatan kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diprediksi, sebagai hasil dari
pematangan. Perkembangan merupakan suatu proses yang dilalui setiap individu dalam seumur
hidupnya.Seorang individu dapat dikatakan berhasil apabila dapat melalui setiap fase
perkembangan dengan menyelesaikan tugas perkembangannya.
  Dari semua fase yang terjadi selama rentang usia manusia, setiap fase memiliki peran
penting yang akan mempengaruhi fase kehidupan selanjutnya, terutama fase perkembangan
remaja. Masa remaja sering diartikan sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Hal ini dikarenakan pada fase remaja khususnya remaja awal berlangsung bersamaan
dengan proses perubahan fisik dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang merupakan bagian
dari aspek perkembangan. Berdasarkan sifat dan karakteristik perkembangannya, masa (rentang
waktu) masa remaja memiliki tiga tahap, yaitu tahap remaja awal (13-15) tahun, remaja
pertengahan (16-18) dan remaja akhir (19-22). bertahun-tahun.
Dalam tulisan ini penyusun membatasi pembahasannya pada fase perkembangan remaja awal.
Aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual (kognitif), sosial, emosional, bahasa,
moral dan agama. Setiap aspek perkembangan saling mempengaruhi sehingga apabila salah satu
aspek mengalami hambatan maka akan mempengaruhi perkembangan aspek lainnya. Didorong
oleh rasa ingin tahu tentang beberapa aspek yang mempengaruhi perkembangan individu yang
berkaitan dengan kedewasaan, penyusun memilih topik fase perkembangan remaja dalam
makalah sederhana yang berjudul “fase perkembangan remaja awal”.

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan remaja?
2) Bagaimana fase perkembangan remaja awal?
3) Bagaimana fase perkembangan remaja akhir?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi dari remaja.
2) Untuk mengetahui bagaimana fase perkembangan remaja awal.
3) Untuk mengetahui bagaimana fase perkembangan remaja akhir.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi remaja

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat
disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.Tidak mudah untuk
mendefinisikan remaja secara tepat, karena banyak sekali sudut pandang yang dapat digunakan
dalam mendefinisikan remaja. Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin adolescence berarti to
grow atau to grow maturity (Golinko, 1984, Rice, 1990 dalam Jahja, 2011)1. Banyak tokoh yang
memberikan definisi remaja, seperti DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasa Masa remaja adalah masa peralihan manusia
dari anak-anak menuju dewasa.
Menurut Irwanto (1994) periode remaja adalah dianggap masa transisi dalam periode anak-
anak ke periode dewasa, periode ini dianggap sebagai masa-masa yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang yang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu2. Perubahan dari
anak-anak menuju ke dewasa yaitu pada remaja, menimbulkan beberapa kekhawatiran pada
dirinya. Seperti fase transisi, perilaku antisosial, perilaku menyimpang bisa dikatakan sebagai
suatu konsep diri yang mengalami perubahan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batasan mengenai siapa remaja secara
konseptual. Dikemukakannya oleh WHO ada tiga kriteria yang digunakan; biologis, psikologis,
dan sosial ekonomi, yakni: (1) individu yang berkembang saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, (2) individu yang
mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, dan
(3) terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang lebih
mandiri3.
Fase remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa. Selain itu, di usia
remaja juga dipandang sebagai masa kegoncangan, ketidakstabilan, pemberontakan, krisis dan
pembangkangan di dalam dirinya. Fase transisi/peralihan, penting bagi remaja karena remaja
menghadapi berbagai persoalan yang tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa adanya dukungan,
arahan, dan dorongan dari orang-orang disekitarnya terutama yang terdekat adalah orang tua.
Karena, remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa, dan merupakan
masa kegoncangan, ketidakstabilan, pemberontakan, krisis dan pembangkangan dalam dirinya,

1 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Kencana, 2011), hlm. 219


2 http://repository.uma.ac.id
3 S. Wirawan, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 23

2
sehingga remaja banyak melakukan suatu penyimpangan perilaku.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu masa remaja awal dan masa
remaja akhir. Garis pemisah antara awal masa remaja dan akhir masa remaja terletak kira-kira
sekitar usia 17 tahun usia saat mana rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah tingkat
atas.

B. Fase Perkembangan Remaja Awal

Adolescence berasal dari kata latin “Adolescentia” yang berarti tumbuh dewasa, sehingga
remaja yaitu tumbuh kearah yang lebih matang atau dewasa. Fase perkembangan remaja awal
yang terjadi pada usia 13 samapi 15 tahun merupakan masa pra pubertas (pueral), dimana pada
masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa pubertas, diman seorang anak yang telah besar
ini sudah ingin berlaku seperti orang dewas tetapi belum sapa menjadi kelompok orang dewasa.
Pra pubertas adalah saat terjadi kematangan yang sesungguhnya. Masa remaja awal merupakan
masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai 15 tahun atau yang biasa disebut dengan
usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara
fisik, psikis, maupun secara sosial.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu masa remaja awal dan masa
remaja akhir. Garis pemisah antara awal masa remaja dan akhir masa remaja terletak kira-kira
disekitar usia 17 tahun usia saat mana rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah
tingkat atas. Ketika remaja duduk dikelas terakhir, biasanya orang tua menganggapnya hampir
dewasa dan berada diambang perbatasan untuk memasuki dunia kerja orang dewasa,
melanjutkan ke pendidikan tinggi atau menerima pelatihan kerja tertentu. Status disekolah juga
membuat remaja sadar akan tanggung jawab yang sebelumnya belum pernah terpikirkan
kesadaran akan setatus formal yang baru, baik di rumah maupun di sekolah yang mendorong
sebagian besar remaja untuk berperilaku lebih matang.

• Ciri-ciri Remaja Awal:


1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan
dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun
memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, dimana
terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang
menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya
menetapkan suatu sikap dan nilai-nilai.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
 Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya
dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan
meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini,
seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengenai peran yang dituntut oleh
lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku anak-anak maka mereka
3
akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya, namun pada kebalikannya jika
individu mencoba untuk berperilaku seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa
mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
3. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi
remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan
berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk
meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan
benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
4. Masa remaja sebagai periode perubahan. Perubahan yang terjadi pada periode ini
berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya
perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan
yang khas dalam periode ini yaitu:

a. Peningkatan emosionalitas, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan


fisik.
b. Perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, perubahan tubuh.
c. Minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru.
d. Karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai.
e. kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.

C. Fase Perkembangan Remaja Akhir

Masa remaja akhir merupakan masa yang telah mengalami penyempurnaan kematangan
secara fisik, psikis dan sosial. Masa remaja akhir berada direntang usia 18-21 tahun (Monks, dkk,
2002). Menurut Haditono (dalam Ali & Asrori, 2010) pada masa remaja akhir ini
menitikberatkan pada aspek-aspek nilai, moral, pandangan hidup dan hubungan kemasyarakatan.
Dalam perkembangan afiliasinya, remaja memperlihatkan dua macam gerakan, yaitu gerakan
memisahkan diri dari orangtuanya dan mendekatkan diri pada teman sebaya (Monks, dkk, 2002).
Keinginan untuk memiliki hubungan dengan orang lain pada umumnya sangat besar ketika
manusia berada pada tahap perkembangan remaja (Papalia, 2007).
Ketika remaja duduk di kelas terkahir, orang tua menganggap anak hampir dewasa dan
berada diambang perbatasan untuk memasuki dunia kerja serta melanjutkan ke pendidikan tinggi
(Santrock, 2007)4. Sehingga pada usia delapan belas tahun rata-rata remaja memasuki perguruan
tinggi dan beralih profesi dari siswa menjadi mahasiswa. Masa remaja ini juga ditandai dengan
meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupan sosial mereka. Sebagian besar waktunya
dihabiskan untuk berhubungan dan bergaul dengan teman-teman sebaya dan meningkatnya minat
terhadap relasi interpersonal.

4 https://onesearch.id/Author/Home?author=John+W.+SANTROCK

4
Istilah adolescence atau remaja, berasal dari bahasa latin Adolescere, yang artinya “tumbuh
atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, Istilah Adolescence
seperti yang dipergunakan saat ini sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan
mental, emosional, sosial dan fisik.
Pada masa adolescence ini sudah mulai stabil dan mantap, ia ingin hidup dengan modal
keberanian, anak mengenal aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar akan tujuan yang
dicapainya, pendiriannya sudah mulai jelas dengan cara tertentu. Sikap kritis sudah semakin
tumbuh dan nampak, dalam hal ini sudah mulai aktif serta objektif dalam melibatkan diri ke
dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Juga sudah mulai mencoba mendidik diri sendiri sesuai
pengaruh ataupun interaksi yang diterimanya.

•Sifat-Sifat Adolesence
a. Menunjukkan timbulnya sikap positif dalam menentukan sistem tata nilai yang ada.
b. Menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan di dalam kehidupannya.
c. Mulai menyadari bahwa sikap aktif, mengkritik, waktu ia puber itu mudah tetapi untuk
melaksanakannya relatif sulit.
d. Ia mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan.
e. Ia mulai senang menghargai sesuatu yang bersifat historis dan tradisi, agama, kultur, etis
dan estetis serta ekonomis.
f. ia sudah tidak lagi berdasarkan nafsu seks belaka dalam menentukan calon teman hidup,
akan tetapi atas dasar pertimbangan yang matang dari berbagai aspek.
g. ia mulai mengambil atau menentukan sikap hidup berdasarkan sistem nilai yang
diyakininya.
h. pandangan dan perasaan yang semakin menyatu atau melebar antara erotik dan
seksualitas, yang sebelumnya (pubertas) antar keduanya terpisah5

Pada periode adolescence ini mereka mulai menemukakan hal-hal yang bermakna dalam hidup
mereka, antara lain:
1. Dalam memilih teman
2. Saling mencintai dan saling menepati janji antara teman
3. Saling memberi ucapan selamat antara kawan
4. Saling tolong menolong antara teman.

5 https://repository.ump.ac.id

5
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Remaja merupakan nilai penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan karena remaja
merupakan masa-masa transisi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa
inilah masa yang sangat krusial diman pada saat itu terjadi perubahan pada dirinya baik secara
fisik, psikis, maupun secara sosial. Perkembangan remaja merupakan salah satu proses
perjalanan perkembangan yang dapat mempengaruhi masa depannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan
arahan dan bimbingan agar melewati masa remaja dengan baik.
  Implementasi dalam pendidikan perlu memperhatikan perkembangan yang terjadi pada
masa remaja tersebut. Misalnya dalam bidang pendidikan dibutuhkan pendidikan tentang seks
perlu diajarkan atau masa remaja perlu pendidikan seks agar remaja mengerti dan tidak
melakukan penyimpangan. Misal dalam bidang fisika dibutuhkan ketelitian dan keulatan dalam
mengerjakan berbagai soal, disitulah kemampuan kinerja otak dilatih untuk terus berkembang.
Pada saat usia 13-15 tahun ramaja memasuki bangku sekolah menengah pertama, maka dari
sinilah kemampuan dalam bidang fiska dan bidang penddikan dapat diasah dengan baik dengan
cara mengikuti lomba-lomba seperti mengenalkan fisika yang dekat dengan lingkungan kita,
membuat karya ilmiah serta mengikuti OSN.
Masa remaja akhir yaitu ketika seseorang berusia 17 – 21 tahun. Pengaruh teman sebaya
lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Makin tinggi tingkat penalaran makin tinggi moral
seseorang. Sebagai orang yang berada pada usia remaja, peserta didik menemukan berbagai cara
untuk mengekspresikan diri mereka secara seksual. Inteligensi adalah keseluruhan kemampuan
individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan
secara efektif. Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan perubahan-perubahan
fisik. Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke dewasa.

6
DAFTAR PUSTAKA

Wirawan Sarlito, Sarwono, Psikologi Remaja, PT. Rajawali Press, Jakarta, 2006
Yusuf, Dr. H. Syamsu, Psikologi Perkembangan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005
ejurnal.uin-suka.ac.id

Anda mungkin juga menyukai