Disusun Oleh :
Fahmi Hasan B.
Muhammad Noval
Nurhayanah
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan curahan Rahmat dan
pertolongan-Nya yang tak terhingga serta petunjuk yang memberikan jalan bagi penulis,
sehingga dapat dengan mudah menyelesaikan tulisan yang sulit ini, dengan judul "Konsep
Pendidikan Perempuan ".
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
mengubah dunia kegelapan menjadi terang benderang dan menuntun segenap manusia
menuju jalan kebenaran dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Juga kepada seluruh keluarga
dan sahabat-sahabatnya yang selalu membantu perjuangan dalam menegakkan Agama Islam
di muka bumi ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengalami berbagai kesulitan di saat menyusun
tentang konsep pendidikan perempuan untuk memajukan bangsa terutama kaum
perempuannya. Oleh karena itu, apa yang penulis sampaikan dalam makalah ini masih jauh
dari sempurna. Namun, meskipun begitu, penulis berharap, makalah ini dapat menjadi
sumbangsih tersendiri yang melengkapi pustaka tentang riwayat hidup dan memperjuangkan
hak-hak kaum perempuan dalam memperoleh pendidikan. Sehingga dapat bermanfaat, dan
memberi inspirasi bagi penerus bangsa agar berbuat dan berkarya yang lebih dari yang telah
dilakukan oleh kaum perempuan zaman dahulu.
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................
1. Latar Belakang.............................................................................................................
2. Rumusan Masalah......................................................................................................
3. Tujuan .......................................................................................................................
BAN II.................................................................................................................................
BAB III..............................................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pendidikan perempuan dalam Islam?
2. Bagaimana cara memahami hakikat pendidikan perempuan ?
3. Bagaimana tujuan pendidikan perempuan ?
4. Apa yang dinamakan dengan kewajiban belajar ?
Tujuan
1. Mendeskripsikan konsep pendidikan perempuan dalam Islam
2. Untuk memahami cara hakikat pendidikan perempuan
3. Untuk memahami tujuan pendidikan perempuan
4. Untuk mengetahui apa yang dinamakan dengan kewajiban belajar
BAB II
PEMBAHASAN
Perempuan secara etimologi berasal dari kata empu yang artinya dihargai. Sedang
dalam pengertian lain perempuan adalah lawan jenis dari laki-laki. Dari pengertian diatas,
adapun yang dimaksud pendidikan perempuan disini ialah adalah usaha sadar dan terencana
yang dilakukan oleh pendidik kepada perempuan yang dilakukan tidak semata-mata hanya
untuk meningkatkan intelektualitas namun juga unruk meningkatkan moralitas sehingga akan
tercipta tujuan kehidupan yang jelas dan berkelas. Dengan kata lain, pendidikan perempuan
yang dimaksud peneliti adalah proses transfer ilmu untuk menambah pengetahuan dan
wawasan perempuan sehingga akan terjamin tujuan hidupnya namun tidak meninggalkan
kodratnya sebagai perempuan. konsep pendidikan perempuan dibatasi mengeanai makna,
tujuan dan fungsi pendidikan bagi perempuan.
Dengan merujuk kepada ayat 2 surat al-Jumu’ah yang artinya “Dialah yang mengutus kepada
kaum yang yang buta huruf seorang Rasul di aintara mereka, yang membacakan ayatayat-
Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kitab dan hikmah (al-Sunnah).
Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” 1M.
1
Al-Qur’an dan terjemahnya, QS. Al-Jumu’ah, 62:2 h. 932.
Quraish Shihab berpendapat bahwa Rasulullah SAW, yang dalam hal ini bertindak sebagi
penerima al-Qur’an, bertugas untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk kepada orang-orang
yang bertakwa sebagaimana tersebut dalam surat al-Baqarah ayat 2, mensucikan dan
mengajarkan manusia. Mensucikan dapat diidentikkan dengan mendidik, sedangkan
mengajar tidak lain kecuali mengisi benak anak didik dengan pengetahuan yang berkaita
dengan alam metafisika serta fisika.2
Tujuan yang dicapai dengan pembacaan, pensucian dan pengajaran tersebut adalah
pengabdian kepada Allah sejalan dengan tujuan penciptaan manusia yang ditegaskan dalam
alQur’an dalam surat al-Dzariyat ayat 56 yang artinya “Aku tidak menciptakan manusia dan
jin kecuali unyuk menjadikan tujuan akhir atau hasil segala aktifitasnya sebagai pengabdi
kapadaku.”3Aktifitas yang dimaksud tersimpul dalam kandungan ayat 30 surat al-Baqarah
yang artinya “:Sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”, dan surat Hud
ayat 61 yang artinya “dan Dia yang menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menugaskan
kamu untuk memakmurkan”. Artinya, manusia yang dijadikan khalifah itu bertugas
memakmurkan atau membangun bumi ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh yang
menugaskan yaitu Allah.4Selanjutnya penulis dapat simpulkan bahwa pendidikan al-Qur’an
adalah membina manusia secara pribadi baik itu laki-laki atau perempuan dan kelompok
sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Karena
melalui pendidikan, al-Qur’an menginginkan terwujudnya manusia yang terbina seluruh
potensi dirinya, fisik, jiwa, dan akalnya sehingga terbentuk manusia yang seutuhnya. Oleh
karena itu, al-Qur’an tidak mendeskriminasikan laki -laki dan perempuan dalam bidang
pendidikan.
4. HAKIKAT PENDIDIKAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Hakikat adalah berarti inti sari, atau
dasar. Seperti contoh beribadah adalah hakikat manusia diciptakan oleh Allah Swt di muka
bumi ini. Sedangkan pengertian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.5 Usaha sadar dan terencana yang
dimaksud adalah bahwa pendidikan diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang,
mantap, jelas, lengkap, menyeluruh berdasarkan pemikiran rasional objektif, bukan
diselenggarakan secara tidak sengaja atau bersifat insidental.6
Memahami hakikat pendidikan ini sangat penting untuk diketahui oleh peserta didik,
karena hakikat pendidikan merupakan modal dasar bagi mereka dalam proses pendidikan.
Jika mereka buta tentang hakikat pendidikan, kemungkinan mereka akan sulit
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Sehingga nantinya manfaat memahami
hakikat pendidikan tidak hanya dirasakan oleh dirinya saja, tetapi warga masyarakat juga
ikut merasakannya. Menurut John Dewey seorang tokoh Progresivisme dalam bidang
pendidikan dan sosial mengatakan Tujuan umum pendidikan adalah warga masyarakat yang
demokratis.7 Dengan demikian diharapkan bahwa bangsa Indonesia yang terkenal sangat
religius ini akan menjadi bangsa yang kuat dan maju serta makmur dan sejahtera, terutama
maju dalam dunia pendidikan sebagai basis pembangunan suatu bangsa.8
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
6
Satrijo B. dan Sudarmiani, Manajemen Pendidikan, cet. I, (Yogyakarta: ANDI, 2018), hlm. 12.
7
Muiz Sad Iman, Pendidikan Partisipatif, cet. II, (Yogyakarta: Safina Insania Press, 2004), hlm. 55
8
Said Agil Husin Al Munawwar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani: Dalam Sistem Pendidikan Islam, Cet. I,
(Jakarta Selatan, 2003), hlm. 15
Perempuan kerap kali menjadi sosok yang tidak pernah habis untuk diperbincangkan.
Banyak yang membencinya dan menganggap mereka sebagai makhluk kelas dua, banyak juga
yang memujinya sehingga seakan hidup tanpanya adalah kehampaan yang menderitakan.
Perempuan bukan musuh kaum laki-laki, laki-laki pula bukan menjadi musuh kaum
perempuan, keduanya bersifat resiprokal ( saling membutuhkan ). Coba kita perhatikan Hadits
Rasulullah tentang perempuan berikut ini ;
“perempuan adalah tiang negara, jika baik perempuannya baik pula negara itu, tetapi jika
rusak perempuannya maka rusak pula negara itu”. ( HR. Ahmad ).9
Para pujangga pun pernah mengatakan, “perempuan adalah keajaiban ke 8 setelah 7 keajaiban
dunia”.10
Dari Hadits dan kata-kata pujangga diatas menunjukkan bahwa keberadaan perempuan tidak
bisa dipandang sebelah mata. Mereka makhluk yang istimewa dan tidak boleh dipandang
dengan pandangan yang merendahkan.
Agar perempuan dapat berperan optimal sebagai tiang negara dan keajaiban dunia,
tentu saja perempuan harus melengkapi dirinya dengan berbagai perangkat, salah satunya
adalah dengan memiliki pendidikan. Berikut adalah ke istimewaan perempuan yang memiliki
ilmu ;
1. Diangkat derajatnya oleh Allah Swt.
Allah Berfirman didalam Q.S Al Mujadalah (8):11 yang artinya “wahai orang-orang
yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,”
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan
“berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa
yang kamu kerjakan.”
2. Memiliki masa depan yang cerah.
Perempuan yang memiliki pendidikan atau ilmu yang tinggi pastilah ia akan menatap
masa depannya dengan penuh optimis. dia tidak akan diperdaya oleh orang lain, yang dapat
merugikan terhadap kehidupannya.
3. Mencetak generasi yang berkualitas.
Ilmu pengetahuan semakin penting bagi perempuan ketika ia akan tampil menjadi ibu
bagi anak-anaknya. Agar mampu melahirkan generasi yang berkualitas perempuan (ibu) pun
harus berkualitas terlebih dahulu. Bukankah dari bibit unggul akan lahir tanaman yang bagus ?.
4. Mengharumkan nama baik keluarga.
Semua perempuan pasti sama-sama memiliki keinginan untuk mengharumkan nama
baik keluarganya. Prestasi yang diraih oleh seorang anak perempuan bisa membuat nama
keluarganya menjadi harum. Pendidikan yang tinggi dengan tetap rendah hati juga bisa
membuat nama keluarganya menjadi harum.
5. Dicintai oleh Allah dan Makhluk-Nya
9
Amirullah Syarbini, ISLAM AGAMA RAMAH PEREMPUAN : Memahami Tafsir Agama dengan
Perspektif Keadilan Gender, Cet. I, (Jakarta; as@prima pustaka, 2013), hlm. 7
10
Ibid, hlm.116
Pendidikan yang tinggi kemudian dibarengi dengan Akhlaqul Karimah akan membuat
orang yang berada disekitarnya mencintainya dan banyak yang mendoakannya, sehingga
Allah pun mencintai hambanya tersebut.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
16
Ibid., hlm. 57.