1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2
Satrijo B. dan Sudarmiani, Manajemen Pendidikan, cet. I, (Yogyakarta: ANDI, 2018), hlm. 12.
3
Muiz Sad Iman, Pendidikan Partisipatif, cet. II, (Yogyakarta: Safina Insania Press, 2004), hlm. 55
4
Said Agil Husin Al Munawwar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani: Dalam Sistem Pendidikan Islam, Cet. I,
(Jakarta Selatan, 2003), hlm. 15
baik itu laki-laki ataupun perempuan, dalam hal melakukan kebaikan.
Keduanya sama disisi Allah Swt. Siapa yang paling taqwa kepada Allah Swt
maka dialah yang berhak mendapatkan anugerah besar dari-Nya. Inilah
sejatinya ajaran agama islam.
Perempuan kerap kali menjadi sosok yang tidak pernah habis untuk
diperbincangkan. Banyak yang membencinya dan menganggap mereka
sebagai makhluk kelas dua, banyak juga yang memujinya sehingga seakan
hidup tanpanya adalah kehampaan yang menderitakan. Perempuan bukan
musuh kaum laki-laki, laki-laki pula bukan menjadi musuh kaum perempuan,
keduanya bersifat resiprokal ( saling membutuhkan ). Coba kita perhatikan
Hadits Rasulullah tentang perempuan berikut ini ;
“perempuan adalah tiang negara, jika baik perempuannya baik pula
negara itu, tetapi jika rusak perempuannya maka rusak pula negara
itu”. ( HR. Ahmad ).5
5
Amirullah Syarbini, ISLAM AGAMA RAMAH PEREMPUAN : Memahami Tafsir Agama dengan
Perspektif Keadilan Gender, Cet. I, (Jakarta; as@prima pustaka, 2013), hlm. 7
6
Ibid, hlm.116
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu
kerjakan.”
2. Memiliki masa depan yang cerah.
Perempuan yang memiliki pendidikan atau ilmu yang tinggi
pastilah ia akan menatap masa depannya dengan penuh optimis. dia
tidak akan diperdaya oleh orang lain, yang dapat merugikan terhadap
kehidupannya.
3. Mencetak generasi yang berkualitas.
Ilmu pengetahuan semakin penting bagi perempuan ketika ia
akan tampil menjadi ibu bagi anak-anaknya. Agar mampu melahirkan
generasi yang berkualitas perempuan (ibu) pun harus berkualitas
terlebih dahulu. Bukankah dari bibit unggul akan lahir tanaman yang
bagus ?.
4. Mengharumkan nama baik keluarga.
Semua perempuan pasti sama-sama memiliki keinginan untuk
mengharumkan nama baik keluarganya. Prestasi yang diraih oleh
seorang anak perempuan bisa membuat nama keluarganya menjadi
harum. Pendidikan yang tinggi dengan tetap rendah hati juga bisa
membuat nama keluarganya menjadi harum.
5. Dicintai oleh Allah dan Makhluk-Nya
Pendidikan yang tinggi kemudian dibarengi dengan Akhlaqul
Karimah akan membuat orang yang berada disekitarnya mencintainya
dan banyak yang mendoakannya, sehingga Allah pun mencintai
hambanya tersebut.
C. SURI TAULADAN ULAMA PEREMPUAN.
Sejarah perempuan sudah lama tenggelam atau ditenggelamkan dan
dibawah kabut pikiran publik.7 Padahal banyak sekali hikmah yang bisa
diambil dari para cendekiawan dari kaum perempuan untuk generasi muda
saat ini. Berikut adalah nama-nama ulama perempuan yang memiliki
kecerdasan tinggi dan peduli terhadap dunia pendidikan :
1. Sayyidah ‘Aisyah dan para Ummahat al-Mu’minin.
7
Husein Muhammad, Spiritualitas Kemanusiaan: Perspektif Islam Pesantren, Cet. I, (Yogyakarta,
Pustaka Rihlah), hlm. 283.
Adalah guru besar para sahabat laki-laki8. Sayyidah ‘Aisyah
dipercaya memiliki ribuan Hadits yang diterima langsung oleh
Nabi Saw dan sampai pada hari ini tetap dinilai memiliki otoritas
yang tinggi dalam yurisprudensi islam.9
2. Sukainah Cicit Nabi.
Adalah sastrawan dan kritikus sastra terkemuka pada
zamannya.10
3. Nafisah
Adalah keturunan Ali, yang menjadi ahli hukum dan ahli
teologi terkemuka.
4. Shuhdah
Merupakan nama termuda dalam keilmuan tradisional,
terutama hadits, yang merupakan sebuah disiplin ilmu orang
islam yang diajarkan secara eksklusif kepada kaum laki-laki.
5. Sayyidah Khadijah Binti Khuwailid.
Terkenal sebagai komisaris perusahaan. Pendamping setia
Nabi dalam proses dakwah.
6. Al Shifa
Sebagai sekretaris Hisbah dan pernah ditugasi oleh Umar Bin
Khattab mengelola pasar Kota Madinah.11
7. Di bidang kedokteran ada Rufayda Al Aslamiyah.
Ia merupakan perawat pertama dalam sejarah islam. Ia hidup
pada masa Nabi Muhammad Saw. peranannya dalam dunia medis
sangat penting untuk merawat prajurit yang terluka dalam perang
Badar.
8. Di bidang matematika, ada Sutayta Al Mahamli.
Pakar matematika ini hidup pada paruh kedua abad ke-10, ia
berasal dari keluarga berpendidikan tinggi di Baghdad, Irak.
9. Labana Cordoba.
8
Ibid.
9
Amirullah Syarbini, ISLAM AGAMA RAMAH PEREMPUAN : Memahami Tafsir Agama dengan
Perspektif Keadilan Gender, Cet. I, (Jakarta; as@prima pustaka, 2013), hlm. 49
10
Husein Muhammad, Spiritualitas Kemanusiaan: Perspektif Islam Pesantren, Cet. I, (Yogyakarta,
Pustaka Rihlah), hlm. 283.
11
Amirullah Syarbini, ISLAM AGAMA RAMAH PEREMPUAN : Memahami Tafsir Agama dengan
Perspektif Keadilan Gender, Cet. I, (Jakarta; as@prima pustaka, 2013), hlm. 49
Perempuan cerdas yang menguasai berbagai ilmu
pengetahuan, terutama matematika. Labana dikenal dengan
kemampuannya menyelesaikan beragam masalah matematika
yang sangat pelik, baik aritmatika, geometri, maupun aljabar.
10. Dhayfa Khatun.
Istri penguasa Aleppo, Suriah. Keponakan Salahuddin Al-
Ayyubi. Dengan kekuasaan dan kekayaannya, ia menjadi orang
yang dermawan. Mendirikan berbagai lembaga pendidikan,
diantaranya adalah AL-Ridous, lembaga khusus yang mengkaji
studi islam dan hukum islam. Lembaga pendidikan lainnya adalah
Al-Khankah yang digunakan untuk studi syari’ah dan bidang
lainnya.12
12
Ibid., hlm. 57.