Anda di halaman 1dari 20

MEMBEDAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN

PERSPEKTIF KITAB ADAB AL ‘ALIM WA AL MUTA’ALIM


(KH. HASYIM ASY ‘ARI)

DOSEN : Dr. DYAH NAWANGSARI, M.Ag.


OLEH : MOH. HARUN AL ROSID
NIM : 223307010016
KELAS : S3 MPI A
Fokus Pembahasan :

1. Pemikiran Pendidikan Islam


2. Pemikiran Pendidikan Perspektif Kitab
Adab al Alim wa al Muta’alim
3. Nilai-Nilai Karakter dalam Kitab Adab al
Alim wa al Muta’alim
4. Karakter Toleransi dan Cinta Damai
(Kasih Sayang) dalam Pendidikan
Multikultural
BIOGRAFI
1. KH. Hasyim Asy'ari lahir pada Selasa Kliwon, 24 Zulkaidah 1287 H, bertepatan 14 Februari
1871 M, di pesantren Gedang, Tambakrejo, Kabupaten Jombang.
2. Pada tahun 1899, KH Hasyim Asyari resmi mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng.
Pendirian NU oleh KH Hasyim Asyari dilakukan atas petunjuk salah satu gurunya, yaitu KH
Kholil bin Abdul Latif dari Bangkalan, Madura pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan
dengan tanggal 31 Januari 1926.
3. KH Hasyim Asyari dan para santrinya juga menyambut deklarasi kemerdekaan serta gigih
mempertahankannya. Dorongan tersebut dilakukan dengan merilis Resolusi Jihad untuk
melawan pasukan Belanda dan sekutu.
4. KH Hasyim Asyari wafat pada tanggal 7 September 1947 di Jombang, Jawa Timur.
Jenazahnya kemudian dimakamkan di Tebuireng, Jombang.

5. Kitab Karangan : 1. Adab al Alim wa al Mutaalim, 2. Ziyadat Ta'liqat, 3. At Tanbihat al


Wajibat Liman Yasna'u al Maulid bi al Munkarat, 4. Ar Risalah al Jami'ah, 5. Annur al Mubin
fi Mahabatti Sayyid al Mursalin, 6. Hasyiyat 'ala fathi ar Rahman bi Syarhi risalat al Wali
Risalani li Syaikhi al Islam Zakariya al Anshari, 7. Ad Durar al Muntasirah fi al masail at
Tis'a Asyarata, 8. At Tibyan fi Nahyi an Muqotha at al Arham wa al Aqrab wa al Akhwan, 9.
Ar Risalah at Tauhid, 10. Al Qawaid fi Bayani Yasibu min al 'Aqaid
Prolog
1. Islam adalah agama yang sesungguhnya merefleksikan
terhadap pemikiran pendidikan.
2. Islam mampu membimbing dan mengarahkan manusia
sehingga menjadi manusia yang “kamil”.
3. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keaadan bentuk
yang sebaik baiknya seperti dalam kandungan isi dari Surat
At-Tin Ayat 4 yang berbunyi : ‫َلَقْد َخ َلْقَنا اِإْل ْنٰس َن ِفٓى َأْح َس ِن َتْقِوْيٍم‬
Artinya :
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya, (Q.S. At-tin : 4)

4. Hanya manusia kemampuan untuk berfikir yang menghasilkan ilmu


(knowlegde) , dan anggota tubuhnya dapat juga bebas bergerak untuk
merealisasikan ilmunya itu, sehingga manusia dapat terus “mencipa”,
“merasa” dan “berkarya”.
Definisi Pemikiran Pendidikan Islam
1. Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan

2. Islam menyediakan dasar-dasar untuk mengembangkan pemikiran pendidikan


yang dapat melahirkan sistem pendidikan yang acceptable (dapat diterima);

3. Pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam
memberikan landasan (asas) sistem nilai untuk mengembangkan berbagai
pemikiran tentang pendidikan Islam. (Mahmud: 2005)

4. Definisi pendidikan dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang


SISDIKNAS menerangkan bahwa usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.

5. Istilah pendidikan dalam konteks Islam dikenal dengan term attarbiyyah, at-
ta‘lîm, dan at-ta’dîb. Konferensi Internasional Pendidikan Islam tahun 1977,
(mahmud: 2005)
Lanjutan
1. Pendidikan Islam adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik
sehingga aspek jasmani, ruhani, akal dan potensi anak didik tumbuh dan
berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat
yang Islami. (Mahmud: 2005)

2. Hasan Langgulung menyatakan, Pendidikan Islam adalah sebagai proses


penyiapan generasi muda untuk menjadi peranan, memindahkan
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia
untuk beramal didunia dan memetik hasilnyadi akhirat. (Hasyim dan Abdullah
: 2014)

3. Pemikiran pendidikan Islam adalah pemikiran pendidikan yang secara


khas memiliki ciri islami, yang dengan ciri khas itu ia membedakan
dirinya dengan model pemikiran pendidikan lainnya. (Mahmud: 2005)

4. Pemikiran pendidikan Islam adalah pemikiran pendidikan yang khas


membedakan dengan yang lainnya dengan prinsip Islami dihasilkan oleh
umat Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. (Mahmud: 2005)

5. Salah satu tokoh penggagas pendidikan Islam adalah di Jawa yaitu K.H.
Hasyim Asya’ari yang telah memperkenalkan pola pendidikan madrasah
Dimensi Pemikiran Pendidikan Islam
Dimensi Duniawi
ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai Islam mendasari kehidupan

Dimensi ukhrawi
Seimbang dengan tuhan dan aktivitas sesuai nilai-nilai Islam.

Duniawi dan Ukhrawi


Manusia menjadikan dirinya sebagai hamba Allah dan paripurna dalam bidang ilmu
pengetahuan dan keterampilan, serta menjadi pendukung dan Pelaksana ajaran
Islam.
Paradigma Pemikiran Pendidikan Islam
Perspektif Al-Qur’an Hadits.

1. Paradigma, secara etimologis berasal dari bahasa Inggris, paradigm berarti type
of something, model, pattern (bentuk sesuatu, model, pola).

2. Secara terminologis paradigma berarti a total view of a problem; a total outloook,


not just a problem in isolation. pandangan total dari suatu masalah; pandangan
total, bukan hanya masalah dalam isolasi.

3. Upaya memahami pendidikan Islam tidak bisa dilakukan hanya dengan melihat
“sepotong” namun melihatnya dari sistem nilai yang menjadi landasan
paradigmanya berasal dari al-Qur’an dan al-Hadits.

4. Dari kedua sumber inilah, kemudian muncul sejumlah pemikiran mengenai


masalah umat Islam yang meliputi berbagai aspek, termasuk di antaranya
masalah pendidikan Islam.
• Dasar paradigma pendidikan Islam

al-Qur’an

al-Hadits,
Pemikiran Pendidikan
Perspektif Kitab
Adab al Alim wa al Muta’alim
1. Subtansi Kitab Adab al Alim wa al Muta’alim
 Dari penjelasan-penjelasan kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim
menjadikan karakteristik dari pemikiran KH Hasyim Asy’ari yang
mengarah pada tatanan ranah praktis dari Al-Qur’an dan Hadist.

 Menekankan pada nilai-nilai etika yang bernuansa sufistik, karena


menurut KH Hasyim Asy’ari keutamaan menuntut ilmu dan
keutamaan ilmu itu sendiri hanya dapat diraih dengan orang yang
berhati suci dan bersih dari sifat “mazmumah”.
Subtansi :
Subtansi Utama :
1. Keutamaan Ilmu dan Ulama Serta Keutamaan
Proses Belajar dan Mengajar
2. Etika Seorang Pelajar Terhadap Pribadinya
Sendiri
3. Etika Seorang Murid Terhadap Gurunya
4. Etika Seorang murid terhadap pelajarannya
5. Etika Guru Terhadap Diri Sendiri
6. Etika Guru Terhadap Murid
7. Etika Seorang Guru Di Dalam Proses Belajar
Mengajar
8. Etika menggunakan sumber/literatur
 Keutamaan Ilmu dan Ulama Serta Keutamaan
Proses Belajar dan Mengajar
‫َيْر َف ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت‬
‫ِع‬
Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat.

 Puncak Ilmu Adalah Mengamalkannya

‫َﺧْﻴُﺮ ُﻛ ْﻢ َﻣ ْﻦ َﺗَﻌ َّﻠَﻢ ْﺍﻟُﻘْﺮ ﺁَﻥ َﻭ َﻋ َّﻠَﻤ ُﻪ‬


Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang
belajar Al Qur’an dan mengajarkannya (H.R. Bukhari)
SELARAS
‫اْلِع ْلُم ِباَل َع َم ٍل َك الَّش َج ِر ِباَل َثَم ٍر‬
"Ilmu tampa pengamalan bagaikan pohon
tanpa buah" az-zarnuji

 Ikhlas

‫ «َم ْن تعَّلم‬:‫ قال‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ أن النبي‬-‫رضي هللا عنه‬- ‫عن أبي هريرة‬
‫ لْم‬،‫ال َيَتعَّلُم ه إال ِلُيِص يَب به َع َر ًضا من الدنيا‬- ‫عز وجل‬- ‫عْلًم ا مَّم ا ُيْبَتغى به َو ْج ُه هللا‬
‫»َيِج ْد َع ْر َف الجنة يوَم القيامة‬.
Artinya : diriwayatkan dari Nabi SAW: “Barang siapa mempelajari ilmu yang seharusnya
dicari hanya karena Dzat Allah, tetapi bia tidak mempelajarinya kecuali untuk memperoleh tujuan-
tujuan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkanaroma surgawi”.

 Beretika dalam PBM baik Guru/ Murid


Nilai – Nilai Pendidikan Karakter
dalam Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim
CORE
Karakter yang Religius, Jujur, Toleransi, Kreatif, Disiplin,
Gemar membaca (literasi), Rasa ingin tahu, Mandiri, Kerja
keras, Komunikatif, Cinta damai (Kasih sayang), Kepedulian
sosial, Tanggung jawab.

SELARAS
Pemikiran KH. Hasyim As’ari Dalam Kitab Adabul
‘Alim Wal Muta’alim Knteks Pendidikan
Pendidikan : Istiqomah (sustainble) dan
Keikhlasan

Ilmu adalah Pengamalan

Ilmu adalah Etika


KH. Hasyim As’ari

Menjaga sanad keilmuan


Karakter Toleransi dan Kasih Sayang
Dalam Pendidikan Multikultural
1. Azyumardi menyebutkan pendidikan multikultural
merespon keberagaman kebudayaan dalam perubahan
demografi dan budaya lingkungan masyarakat tertentu
atau bahkan secara keseluruhan.
2. Multikultural di Indonesia bersifat normatif.
3. Multikultural normatif pertama sekali diamanatkan dalam
UUD 1945 yang menyatakan bahwa rakyat dan bangsa
Indonesia mencakup berbagai kelompok, etnis, telah
berbagi komitmen dalam membangun bangsa Indonesia.
4. Pendidikan multikultural merupakan wacana lintas batas,
terkait masalah keadilan sosial (social justice), demokrasi
dan hak asasi manusia.
Lanjutan
1. Pendidikan Islam adalah proses bimbingan pada
perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal
perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia, yaitu manusia berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, berdisiplin,
bertoleran (tasamuh), menjaga keharmonisan antar
personal.
KARAKTER TOLERANSI DAN KASIH SAYANG
DALAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Relevan Motivasi

Inspiring Supporting
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai