DOSEN PEMBIMBING
Robi Kurniawan, S.Ag.,M.A
Di susun Oleh:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yangtelah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya menyelesaikanmakalah ini
yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul :
Pemikiran Pendidikan K.H Hasyim Asy‟Ari”
Makalah ini berisikan tentang pemikiran pemikiran pendidikan K.H Hasyim
Asy‟ari.Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dansaran dari Dosen dan Teman-teman yang bersifat membangun
selalu sayaharapkan demi lebih baiknya makalah ini.Akhir kata, semoga makalah
ini bisa dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi kita semua dansmoga
Allah SWT senantiasa meridohi segala usaha kita.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan hendaknya mampu mengantarkan umat manusia menujukemaslahatan,
menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendidikan hendaknyamampu
mengembangkan serta melestarikan nilai-nilai kebijakan dan norma-norma islam
kepada generasi penerus umat, dan penerus bangsa. Umat islamharus maju dalam
berbagai keilmuan agar kita tidak di bodohi oleh bangsaatau umat yang tidak
searah dengan kita. Umat islam harus sejalan dengan sesuai nilai dan norma-norma
islam.
Menurut ilmu K.H Hasyim Asy‟ari merupakan ibadah untuk mencari ridha
Allah, yang mengantarkan manusia untuk memperoleh kebahagiaan di duniadan
akhirat. Karenanya belajar harus di niatkan untuk mengembangkan
danmelestarikan nilai-nilai islam, bukan hanya untuk sekedar menghilangkan
kebodohan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas pemakalah dapat menguraikan beberapa masalah :
1 Bagaimana Biografi KH. Hasyim Asy‟ari ?
2. Apa saja pemikiran-pemikirannya dalam pendidikan islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
Signifikan Pendidikan
Dalam membahas masalah ini, ia banyak mengutip ayat-ayat al-Qur‟anYang
menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan orang yang ahli ilmu. Tidakcukup hanya
ayat-ayat al-Qur‟an pembahasan dalam bab pertama tersebutdilengkapi dengan
berbagai hadist Nabi dan pendapat para ulama,yangkemudian di ulas dan
dijelaskan dengan singkat dan jelas. Iamisalnya,menyebutkan bahwa tujuan utama
ilmu pengetahuan adalah mengamalkannya. Hal yang demikian dimaksudkan agar
ilmu yang dimilikimenghasilkan manfaat sebagai bekal untuk kehidupan diakhirat
kelak Mengingat begitu pentingnya, maka syariat mewajibkan untuk menuntutn
yadengan memberikan pahala yang besar. Pada bagian lain juga dijelaskan bahwa
ilmu merupakan sifat yang menjadikan jelas identitas pemiliknya.Dalam tulisan
selanjutnya di kemukakan bahwa bertauhid mengharuskanadanya keimanan. Maka
barang siapa yang beriman maka ia harus bertauhid.Keimanan mewajibkan adanya
syariat,sehingga orang yang tidak menjalankansyariat maka ia berarti tidakberiman
dan tidak bertauhid. Sementara orangyang bersyariat harus beradab. Demikan
orang yang beradab berarti juga bertauhid, beriman dan bersyariat.Terdapat dua hal
yang harus diperhatikan dalam menunutut ilmu,yaitu :
pertama bagi murid hendaknya berniat suci untuk menuntut ilmu,jangan sekali-
kali berniat untuk hal-hal
duniawi dan jangan melecehkan ataumenyepelekannya,kedua bagi guru dalam
mengajarkan ilmu hendaknya harusmeluruskan niat terlebih dahulu, tidak
mengharapkan materi semata-semata.Disamping itu, yang dianjurkan hendaknya
sesuai dengan tindakan-tindakanyang di perbuat.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Murid
Dalam menerapkan tugas dan tanggung jawab murid harus memenuhi
beberapa etika :
Etika yang pertama Etika yang harus diperhatikan dalam belajar. Dalamhal
ini terdapat sepuluh etika yang di tawarkannya adalahmembersihkan hatidari
berbagai gangguan keimanan dan keduniawian, membersihkan niat, tidakmenunda-
nunda kesempatan belajar, bersabar dan qannah terhadap segalamacam pemberian
dan cobaan,pandai mengatur waktu, menyerdehanakanmakanan dan minuman,
bersikap hati-hati, menghindari makanan danminuman yang menyebabkan
kemalasan dan kebodohan, menyedikitkanwaktu tidur selagi tidak merusak
kesehatan dan meninggalkan hal-hal yangkurang berfaedah.
Etika yang kedua,Etik aseorang murid terhadap guru.Dalam membahas
masalah ini, ia menawarkan dua belas etika, yaitu :hendaknya selalu
memperhatikan dan mendengarkan apa yang dikatakan atau dijelaskan olehguru,
memilih guru yang wara (berhati-hati)di samping profesioanal,mengikuti jejak-
jejak guru,memuliakan guru, memperhatikan apa yang menjadi hak guru, bersabar
atas kekerasan guru, berkunjung kepada guru pada tempatnya atau mintalah ijin
terlebih dahulu kalau keadaan memaksa harustidak pada tempatnya, duduklah
dengan rapi dan sopan bila berhadapandengan guru, berbicaralah dengan sopan dan
lemah lembut, dengarkan segalafatwanya, jangan sekali-kali menyela ketika
sedang menjelaskan dan gunakananggota yang kanan apabila menyerahkan
sesuatu kepadanya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
K.H .Muhammad Hasyim Asy‟ari dilahirkan dari keturunan eliet kiai
(pesantren) pada tanggal 24 Zulhijjah 1287H bertepatan 14 Februari
1871M ,tepatnya sebelah Timur Jombang Jawa Timur. Suasana kehidupan
pesantrensangat mempengaruhi pembentukan karakterHasyim Asy‟ari yang
sederhana dan rajin belajar, belajar dari pesantren ke pesantren di Jawa sampai ke
Tanah Hijaz.Sebagai pendidik merupakan bagian yang yang terpisahkan
dari perjalanan hidupnya sejak usia muda. Setelah mengajar keliling dari pesantren
orang tua hingga mertua, pada tahun 1899 Hasyim Asy‟ari mendirikan
pesantren sendiri, mewujudkan citacitanya di daerah Tebuireng
Jombang Jawa Timur.
Pemikiran Hasyim Asy‟ari dalam bidang pendidikan lebih
menekankanpada etika dalam pendidikan, meski tidak menafikan beberapa aspek
endidikan lainnya. Dalam hal ini banyak dipengaruh dengan keahliannya pada bida
ng Hadits, dan pemikirannya dalam bidang tasawuf dan fiqih yang Sejalan dengan
teologi al Asy‟ari dan al Maturidi. Juga searah dengan pemikiran al-
Ghazali, yang lebih menekankan pada pendidikan rohani.Misalnya belajar dan
mengajar harus dengan ikhlas, semata-mata karenaAllah, bukan hanya untuk
kepentingan dunia tetapi juga untuk kebahagian diakhirat.