Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMIKIRAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASYIM ASY'ARY

DOSEN PENGAMPU:
ZULFAH M, Pd

DISUSUN OLEH:
RIZKY ADEWISKA AMANDA (211963)
ERNA RITA WATI (211781)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulilah, segala puji hanya bagi Allah serta sekian alam. Shalawat dan
salam semoga tetap dicurahkan kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬rahmat bagi alam semesta, para
sahabat, keluarga dan umatnya. Kami selaku penyusun makalah menyampaikan
ucapan terima kasih kepada ibu dosen pengampu Zulfah M.Pd yang telah memberi
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan,
tidak menutup diri dari kesalahan para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan paningkatan kualitas penyusun makalah. dan
berharap makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kami penyusun dan para
pembaca semuanya.

28 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2


DAFTAR ISI .............................................................................................................3
A. Latar Belakang .................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................5
BAB II .......................................................................................................................6
PEMBAHASAN .......................................................................................................6
A. Pengertian Pemikiran Pendidikan .................................................................6
B. Latar Pendidikan Singkat Hasyim Asy'ari....................................................6
C. Pemikiran Pendidikan Hasyim Asy'ari .........................................................8
BAB III ....................................................................................................................10
PENUTUP ...............................................................................................................10
A. Kesimpulan .....................................................................................................10
B. Saran ................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak lahirnya Indonesia pada tahun 1945, pendidikan telah diakui sebagai salah
satu penopang kemajuan bangsa. Pendidikan ibarat rahim dengan benih gen yang
tersusun rapi dan kemampuan yang ada. Pendidikan juga merupakan suasana yang
memenuhi tuntutan memelihara dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang
dibutuhkan masyarakat yang terpendam dalam diri setiap individu. Pendidikan juga
seperti kesehatan, termasuk kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap orang.
Pendidikan adalah upaya sadar yang perlu dibentuk manusia untuk mendukung perannya
di masa depan.
Oleh karena itu, pendidikan merupakan proses budaya yang meningkatkan harkat
dan martabat kehidupan manusia. Oleh karena itu pendidikan memegang peranan yang
menentukan dalam kelangsungan hidup dan perkembangan manusia, sehingga perlu digali
potensi, arah (direction) dan motivasi perencanaan yang baik dalam pembangunan
pendidikan. Lebih jauh lagi, pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam
membentuk generasi yang siap mengambil tongkat estafet generasi tua untuk membangun
masa depan. Untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu dan arah pendidikan di
Indonesia, kita juga perlu mengembangkan prinsip-prinsip untuk mengelola subsistem
pendidikan. Namun, prinsip ini tidak harus sepenuhnya berada di mata seseorang,
melainkan kita perlu mengumpulkan, melihat, dan menganalisis beberapa perspektif
pemimpin pendidikan untuk mencapai atau mendekati kesempurnaan.
Banyak pemikiran para tokoh pendidikan di dunia, bahkan di negara kita tercinta
Indonesia sendiri, telah menjadi acuan bagi para praktisi pendidikan Indonesia, baik dalam
pendidikan umum maupun dalam agama khususnya Islam. Salah satu tokoh pendidikan
agama Islam di Indonesia adalah K.H. Hasyim Asy'ari, yang ide-ide pendidikannya adalah
dari banyak pendidik yang berkualitas, yang ilmunya dipelajari darinya. Citra kiai sudah
begitu familiar di telinga umat Islam Indonesia karena beliau adalah K.H. Hasyim Asy'ari,
pendiri Nahdlatul Ulama, ormas Islam terbesar di Indonesia. Namun, karakter dan
gengsinya bukan hanya karena aktivitas keagamaannya sebagai pendiri NU, tetapi juga
karena ia adalah seorang pemikir dan pembaharu pendidikan Islam.
K.H. Hasyim Asy'ari sendiri juga seorang pendidik profesional, dikenal dengan
ilmu, kharisma dan lembaga pendidikan Islam yang didirikannya, Pesantren Tebuireng di
Jawa Timur. Menurut pemikirannya dalam kitab yang berjudul “Adab al-Alim wa al-
Muta’allim fima Yahtaj Ila al-Muta’alim fi Ahuwal Ta’allum wa ma Yataqaff al-Mu’allim
fi Maqamat Ta’limi”, mengandung konsep ini pendidikan sangat mementingkan
pendidikan moral dan etika. Seperti yang dikatakan ilmuwan terkenal Albert Einstein,
pengetahuan tanpa agama adalah buta, dan agama tanpa pengetahuan adalah timpang.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa agama dan sains tidak bisa saling bertentangan karena
keduanya merupakan dua hal yang perlu dipadukan untuk kemajuan manusia, tetapi
sekaligus religius.

B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Pemikiran Pendidikan?
b. Latar Pendidikan Singkat Hasyim Asy'ari?
c. Pemikiran Pendidikan Hasyim Asy'ari?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Pengertian Pemikiran Pendidikan
b. Untuk Mengetahui Latar Pendidikan Singkat Hasyim Asy'ari
c. Untuk Mengetahui Pemikiran Pendidikan Hasyim Asy'ari
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemikiran Pendidikan


Secara etimologis berpikir berasal dari kata think yang berarti proses, cara, atau
tindakan berpikir, yaitu menggunakan akal untuk memutuskan suatu masalah dengan
mempertimbangkan segala sesuatu secara bijaksana. Dalam konteks ini, berpikir dapat
diartikan sebagai upaya cerdas untuk melihat fenomena dari proses pikiran dan hati dan
mencoba menyelesaikannya dengan bijak. Selama berabad-abad, umat Islam telah
terpesona oleh pemahaman agama yang sempit. Seolah-olah mempelajari alam semesta
dan sejarah bukanlah tindakan keagamaan. Dengan rasa jijik seperti itu, tidak
mengherankan jika para teolog klasik begitu sibuk "merawat" Tuhan mereka sehingga
umat manusia terdampar di Bumi.
Dalam bayang-bayang filsafat Yunani-Yunani, teologi Islam telah berkembang
jauh. Namun, pada saat yang sama, teologi ini mengaburkan bagaimana umat Islam
memandang Al-Qur'an. Oleh karena itu, Iqbal berpendapat bahwa sudah saatnya umat
Islam menata kembali pemikirannya di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan
Islam. Adapun pendidikan adalah suatu proses perubahan sikap dan perilaku seseorang
atau sekelompok orang dalam upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran dan
pelatihan. Secara khusus, penggunaan istilah pendidikan Islam dalam konteks ini
mengandung makna proses transfer nilai oleh pendidik, yang meliputi proses perubahan
sikap dan perilaku kognitif peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, yang
merupakan cara terbaik untuk mendewasakan. Oleh karena itu, melalui potensinya yang
maksimal, santri diharapkan dapat memenuhi perannya sebagai abdi dan khalifah fil ardh
di bawah tuntunan ajaran Islam.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat mendefinisikan pemikiran pendidikan
Islam sebagai proses operasi pikiran dan hati dalam semua aspek pendidikan Islam, dan
berupaya membangun paradigma pendidikan yang dapat menjadi pembawa. Bimbingan
dan pengembangan yang komprehensif untuk siswa.

B. Latar Pendidikan Singkat Hasyim Asy'ari


Masa kecil KH Hasyim Asy'ari banyak menghabiskan menimba ilmu agama
Islam, adapun guru pertama KH Hasyim Asy'ari adalah ayahnya sendiri. Beliaulah yang
mengajar dan mendidiknya dengan tekun sehingga KH Hasyim Asy'ari dapat membaca
Kitab Suci Al-Quran dan sastra-sastra islam lainnya. Setelah mulai mahir membaca Kitab
Suci Al-Quran baru dimasukkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu pesantren
Wonokojo di Probolinggo, dari pondok inilah santri yang cerdas berpindah lagi ke
Bangkalan, yaitu di sebuah pesantren yang diasuh oleh Kyai Kholil. Terakhir sebelum
belajar ke mekkah beliau sempat nyantri di Pesantren Sewalan Panji, Sidoarjo. Pada
pesantren ini yang terakhir ini ia diambil sebagai menantu oleh Kyai Ya'qub, pengasuh
pesantren tersebut yaitu pada tahun 1892 KH Hasyim Asy'ari menikah dengan khadijah,
putri Kyai Ya'kub.
KH Hasyim Asy'ari merupakan salah seorang sosok yang tumbuh dewasa dan
seumur hidup di pondok pesantren. Pendidikan pesantren yang begitu khas yang besarkan
menjadi sosok alim dalam hal keagamaan. Pribadi beliau yang sangat disiplin terhadap
waktu menjadikan beliau mampu menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya. Setelah
lebih kurang tujuh tahun belajar di Kota suci Mekkah, pada tahun 1899/1900 , beliau
kembali ke Indonesia dan mengajar di pesantren ayah, baru kemudian mendirikan
pesantren sendiri di daerah sekitar Cukir, Pesantren Tebu Ireng, pada tanggal 6 Februari
1906. Dari inilah pesantren banyak timbul ulama -ulama untuk wilayah jawa dan
sekitarnya. Keberhasilannya antara lain didukung oleh kepribadiannya yang luhur serta
sikap pantangmenyerah, di samping memiliki kekuatan spiritual yang dikenal dengan nama
karomah. Penting untuk dicatat bahwa mengajar merupakan profesi yang ditekuninya.
Sejak masih dipondok, beliau dipercaya untuk membimbing/mengajar santri baru ketika di
Makkah, ia juga sempat mengajar.
Masa kecil KH Hasyim Asy'ari banyak dihabiskan untuk mempelajari agama
Islam, dan guru pertama KH Hasyim Asy'ari adalah ayahnya sendiri. Dialah yangtanpa
lelah mendidik dan mendidiknya agar KH Hasyim Asy'ari bisa membaca Al-Qur'an dan
literatur Islam lainnya. Setelah mulai menguasai Al-Qur'an, ia hanya menerima di jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, yaitu Pondok Pesantren Wonokojo di Probolinggo, dari sana
santri yang bijaksana pindah lagi ke Bangkalan, sebuah pondok pesantren. Kyai Kholil.
Akhirnya, sebelum belajar di Mekah, ia belajar di Pesantren Sevaran Panji di Sidoarjo.
Pada petani terakhir inilah ia diadopsi sebagai menantu oleh pengasuh petani, Kyai Ya'kub,
pada tahun 1892 ketika KH Hasyim Asy'ari menikahi putri Kyai Ya'kub, Khadijah. KH
Hasyim Asy'ari adalah seorang tokoh yang dibesarkan di pesantren dan seumur hidupnya.
Pendidikan pesantren begitu unik sehingga membentuk sosok yang taat dalam urusan
agama.
Kepribadiannya yang sangat disiplin tentang waktu yang memungkinkan dia
untuk manfaatkan sebaik mungkin. Setelah belajar di kota Mekkah kurang lebih tujuh
tahun pada tahun 1899/1900 , ia kembali ke Indonesia dan mengajar di pesantren ayah
sebelum mendirikan pesantren sendiri Pesantren Tebu Ireng dekat Cukir 6 Juni 1906.
Banyak ulama untuk muncul wilayah Jawa dan sekitarnya. sebagian dari kesuksesannya
adalah karena kepribadiannya yang luhur dan sikapnya yang gigih, selain memiliki
kekuatan spiritual yang dikenal sebagai karomah. Apalagi mengajar adalah profesinya.
Sejak masih di pesantren, ia dipercaya untuk membimbing/mengajar santri baru. Di
Mekah, dia juga punya waktu untuk mengajar. Begitu pula ketika kembali ke kampung
halaman, KH Hasyim Asy'ari mengabdikan hidupnya untuk agama dan negara. sebagian
besar hidupnya ditempati oleh murid-muridnya. Ia dikenal disiplin waktu (istiqomah).
Berdasarkan berbagai sumber, penulis menemukanbahwa KH Hasyim Asy'ari
seorang aktivis politik atau musuh utama kolonialisme Belanda. Saat itu ia tidak peduli
dengan penyebaran ide-ide politik dan umumnya tidak ada kebijakan Belanda tidak akan
membahayakan keberlangsungan ajaran Islam. Dalam hal ini, dia tidak seperti HOS
Cokroaminoto dan Haji Agus Salim, tokoh utama syarikat Islam atau Ir. Soekarno,Partai
Nasional Indonesia dan kemudian presiden pertama Indonesia, berfokus pada isu-isu
politik dan bertindak terbuka selama beberapa tahun untuk memperjuangkan kemerdekaan
pendiri Indonesia. Meskipun demikian, KH Hasyim Asy'ari dapat dianggap sebagai
pemimpin bagi tokoh politik dan sebagai tokoh pendiri Nahdalatul Ulama ' .

C. Pemikiran Pendidikan Hasyim Asy'ari


Berdasarkan aspek pendidikan yang sangat menarik dalam konsep pendidikan, KH
Hasyim Asy'ari adalah sosoknya yang sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan dan
pendidikan. Kekuatan dalam hal ini terlihat pada penekanan penekanan ulama sebagai
insan berilmu. Menurut KH. Tujuan utama ilmu Hasyim Asy'ari adalah mengamalkan. Hal
ini karena ilmu yang Anda miliki akan menghasilkan manfaat sebagaibekal di akhirat. Ada
dua hal yang perlu diperhatikan dalam belajar.
1. Murid harus memiliki niat murni untuk berjuang mencari ilmu, tidak pernah
mencari duniawi, apakah atau meremehkannya.
2. Guru dalam mengajarkan ilmu harus terlebih dahulu terlebih dahulu memperjelas
niat mereka, bukan hanya mengharapkan materi. Pemikirannya di atas telah dipengaruhi
oleh pandangannya tentang masalah tasawuf (tasawuf), yang ia yakini sebagai salah satu
prasyaratbagi siapa pun yang mengikuti jalan sufi, dan yang percaya bahwa "niat baik dan
niat baik . Berdasarkan penjelasan tersebut, menuntut ilmu jujur dan menuntut ilmu adalah
ibadah mencari kesenangan kepada Allah SWT, yang mengantarkan kebahagiaan dunia
dan akhirat, karena itu belajar merupakan cara untuk mengembangkan dan memelihara
nilai-nilai Islam Buang saja kecurigaan Oleh karena itu, pendidikan harus dapat
memberikan manfaat bagi umat manusia dan membawakebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
Pendidikan harus mampu mengembangkan dan memelihara keutamaan dan norma
keislaman bagi generasi penerus bangsa dan penerus bangsa. Umat Islam harus memimpin
dan tidak mau ditipu oleh orang lain. Muslim harus berjalan sesuai dengan pedoman Al-
Qur'an, Hadits dan Sejarah Pendidikan Islam. Intinya rajin belajar dengan membaca,
mendengarkan, dan memahami setiap pelajaran yang diajarkan, sebaiknyatanpa sombong
dengan semua ilmu yang telah dijangkau, dan bisa saling berbagi ilmu. Berkah untuk
dimiliki, dan amalan pahala mengalir dari amalan pahala yang tak terputus - ilmu yang
bermanfaat. Etika yang harus kita perhatikan dalam studi kita adalah pikiran kita dari iman
dan berbagai gejolak dunia. Perjelas niat Anda, jangan tunda kesempatan belajar, sabar dan
puas, jadilah pengelola waktu yang baik, dan hindari kemalasan. KH Hasyim
Asy'arimenjelaskan pendapatnya tentang situasi mencari ilmu dan ulama, mengklaim
bahwa Allah SWT mengangkat derajat orang beriman dan ulama. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam Surat Al-Mujadillah ayat 11:
Artinya :
"Hai orang-orang percaya! Jika kamu berkata, 'Bukalah tempat dudukmu dalam
rapat, maka bukalah tempat dudukmu,' pasti Allah akan memberimu tempat duduk." Juga,
ketika Tuhan berkata, "Bangun, bangun," Tuhan pastiakan mengangkat orang-orang. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah 58:11).
Berdasarkan diagram di atas, sebelum dan sebelum belajar, Anda mungkin ingin
lebih memperhatikan pikiran Anda. Selalu bersih dan suci serta terjaga dari perbuatan-
perbuatan yang dapat mengotori hati kita. Dengan melakukan banyak hal yang bermanfaat,
pikiran kita menjadi bersih dan murni. Etika siswa terhadap guru adalah selalu
memperhatikan, mendengarkan guru saat menjelaskan materi,mengikuti guru, memuji
guru, berbicara dengan sopan dan lembut kepada guru.
Etika siswa dalam mengajar adalah memperhatikan ilmu yang farduain , selalu
menganalisis dan mendengarkan ilmunya. Jika ada sesuatu yang tidak Anda mengerti,
Anda harus bertanya, membidik tinggi, dan mencatat ke mana pun Anda pergi. Kajian
pelajaran (Istiqamah) yang terus dipelajari dan membangkitkan semangat belajar. Dalam
konsep seorang pendidik, iaharus memiliki ilmu yang mumpuni, wibawa, keteladanan,
ketekunan, keuletan, tekad untuk menyebarkan ilmu, kebenaran surga, interaksi dalam
interaksi sosial, dan kesuksesan sejati berkembang mengikuti perkembangan zaman yang
semakin pesat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa kecil KH Hasyim Asy`ari banyak dihabiskan menimba ilmu agama Islam,
berdasarkan referensi KH Hasyim Asy'ari merupakan salah satu sosok yang tumbuh
dewasa dan menghabiskan waktu hidupnya di pondok pesantren. Pendidikan pesantren
yang begitu khas yang besarkan menjadi sosok alim dalam hal keagamaan. Pribadi beliau
yang sangat disiplin terhadap waktu menjadikan beliau mampu menggunakan waktunya
dengan sebaik dan sebaikpantang menyerah, di samping memiliki kekuatan religius yang
dikenal dengan nama karomah, beliau sesosok ulama yang akrab dengan telinga umat
Islam Indonesia khususnya, karena beliau KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri
organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul ulama. Akan tetapi ketokohan dan
keharuman nama beliau bukan hanya karena aktivitas dakwah beliau sebagai pendiri NU,
ini juga karena beliau termasukpemikiran dan pendidikan Islam.
Dengan demikian, pendidikan mampu menghantarkan umat manusia menuju
kemaslahatan, menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendidikan mampu
mengembangkan serta nilai-nilai dan norma-norma Islam kepada generasi penerus umat,
dan penerus bangsa. Umat Islam harus maju dan jangan mau dibodohi oleh orang lain,
umat Islam harus berjalan sesuai dengan panduan Kitab SuciAl-Quran, hadits, buku sejarah
pendidikan Islam. Intinya rajin-rajin belajar dengan membudayakan membaca, mendengar,
memahami materi setiap pelajaran dan semoga setiap ilmu pengetahuan yang kita pahami
tidak membuat diri kita sombong dan dapat saling menjelaskan persentase ilmu yang kita
mampu menjelaskan pengetahuan yang kita miliki berkah dan mengalir amalan pahala dari
amalan pahala yang tak terputus yaitu Ilmuyang bermanfaat.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai penjelasan Memahami Materi
"KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN PRESPEKTIF HASYIM ASY’ARI" yang telah
menjadi pokok pembahasan dari makalah ini, tentu saja makalah yang ini masih banyak
kekurangan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau refrensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kitab Suci Al-Quran

https://www.academia.edu/36738728/MAKALAH_PEMIKIRAN_PENDIDIKAN
_ISLAM

https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/hasyim-asyari-dan
pemikiran.html?m=1

https://dianekawatulkhasanah.wordpress.com/2017/05/15/pemikiran-k-h
hasyimasyari-tentang-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai