Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MENJADIKAN TARBIYAH ISLAMIYAH


SEBAGAI MODAL PENDIDIKAN MASA DEPAN YANG GEMILANG

Dosen Pengampu
M.Hadri Hasan S.Pd.M.Pd
Disusun Oleh Kelompok 5
Kelas V A
Asiatur Raudah (21.11.2654)
Deswita Sintia (21.11.2660)

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
SEMESTER V/A
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kapita Selekta
dengan makalah yang berjudul “Menjadikan Tarbiyah Islamiyah Sebagai Modal
Pendidikan Dimasa Depan Yang Gemilang”. Terima kasih kami ucapkan kepada
Bapak M.Hadri Hasan ,S.Pd,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa,
untuk mempelajari lebih lanjut tentang mata kuliah Kapita Selekta menumbuhkan
proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi
kuliah dapat optimal sesuai dengan yang di harapkan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Kuala Tungkal ,Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
hlm
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tarbiyah Islamiyah....................................................................3
B. Tantangan Tarbiyah Islamiyah Di Masa Depan...........................................5
C. Strategi Tarbiyah Islamiyah Di Masa Depan...............................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pertama,Bahwa tarbiyah Islmiyah Sebagai Sebuah disiplin ilmu adalah
termasuk studi islam pendatang baru (New Commer) dibandingkan bidang studi
islam lainnya seperti Tafsir,,Ilmu kalam,fikih tasawuf dan sebagainya.Hingga
akhir tahun 80-an,Tarbiyah islamiyah sebagaimana Tarbiyah Islamiyah itu
berarti pendidikan yang islami. Ada beberapa pengertian dari tarbiyah
Islamiyah yang berdasarkan dari bahasa Arab,
antaralain: ,Ziadah:Penambahan,Nai’ah:Pertumbuhan,Taghdiyah:Pemberia,Riay
an:Pemeliharaan,Muhafazhah : Penjagaan.
Kemudian para ulama mengembangkan pengertian ini menjadi
pengertian dalam istilah. Dari Imam Baidhawi (685 H) di dalam tafsirnya
“Anwaru-Tanzil Wa Asrarut Ta’wil menjelaskan: Kepribadian Muslim adalah
kepribadian yang pandangan, sikap, pilihan, keputusan, dan perbuatannya sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Pembentukan Kepribadian Muslim adalah suatu usaha
untuk membentuk kepribadian seseorang agar sesuai dengan aqidah dan nilai-nilai
Islam. Hal ini sangat penting dilakukan, mengingat kerusakan moral semakin banyak
terjadi, padahal mayoritas masyarakat kita beragama Islam, yaitu agama yang
dikenal sangat menjunjung tinggi moralitas.
Tulisan ini secara garis besar menjelaskan bahwa terdapat sebuah konsep
dalam Pembentukan Kepribadian Muslim, yaitu Tarbiyah Islamiyah. Ia merupakan
pemikiran, pendapat atau rancangan mengenai cara ideal dalam berinteraksi dengan
fitrah manusia untuk memproses Perubahan dalam dirinya menuju kondisi yang
lebih baik. Secara operasional konsep ini meliputi aspek perbaikan, pembentukan
dan penjagaan. Melibatkan diri sendiri dan orang-orang lain. Meliputi aspek akal,
fisik dan ruh. Sebagai sarana utama untuk mewujudkan kehidupan pribadi, keluarga
dan masyarakat terbaik, sesuai dengan nilai–nilai islam.1

1
Abuddin Nata, “Kapita Selekta Pendidikan Islam : Isu – isu Kontemporer
Tentang Pendidikan Islam”, (Kota Depok : PT. Raja Grafindo Persada, 2016)
hlm.81

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Tarbiyah Islamiyah?


2. Bagaimana Tantangan Masa Depan Dalam Menjadikan Tarbiyah
Islamiyah Sebagai Modal Pendidikan Masa Depan Yang Gemilang?
3. Apa saja strategi yang dilakukan untuk menjadikan tarbiyah islamiyah
sebagai modal pendidikan masa depan yang gemilang ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Tarbiyah Islamiyah.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Tantangan Menjadikan Tarbiyah
Islamiyah Sebagai Modal Pendidikan Masa Depan Yang Gemilang.
3. Untuk Mengetahui Apa saja Strategi yang dilakukan untuk menjadikan
tarbiyah islamiyah sebagai modal pendidikan masa depan yang gemilang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarbiyah Islamiyah


Pendidikan islamadalah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan
seluruh potensi manusia baik lahir maupun batin agar terbentuknya pribadi
muslim seutuhnya.Tugas dari pendidikanlah untuk memperdayakan potensi
yang ada itu semuanya.Akal manusia diarahkan untuk memperoleh tingkat
kecerdasan semaksimal mungkin,sehingga manusia yang pada awal
kelahirannya tidak mengetahhui apa yang harus mereka pelajari.
Allah Subhanahu Wa Ta'alaberfirman:

‫َو الّٰل ُهَاْخ َر َج ُك ْمِّم ْۢن ُبُطْو ِنُاَّم ٰه ِتُك ْم اَل َتْع َلُم ْو َنَش ْيــًئا ۙ َّو َجَع َلَلـُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبٰص َر َو اَاْلْفِئَد َة ۙ َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن‬
Artinya : "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani, agar kamu bersyukur."(QS. An-Nahl 16: Ayat 78).
Manusia dididik supaya melahirkan watak dan sifat-sifat terpuji,mengisi
hati dengan segala akhlak mahmudah dan mejauhi akhlak
mazmummah.Membuat pola hidup yang lebih bermakna dan berarti dapat
melahirkan kecerdasan emosional yang tinggi.2
Tarbiyah Islamiyah atau pendidikan islam dapat dibedakan dari
pendidikan lainnya dengan melihat segi pengertian umum dan khusus.Dari segi
pengertian umum,ia tidak jauh berbeda segi saja yang dapat membedakannya
dari model lainnya,kecuali hanya beberapa segi saja yang dapat
membedakannya dari model lainnya.Sedangkan,dari segi pengertian
khusus,sudah jelas,ia mpunyai perbedaan dengan pendidikan non islam.
Seadainya pengertian umum pendidikan sebagaimana yang di pahami
oleh mayoritas orang dan telah diseleksi oleh kalangan akademis di timur-barat
adalah sebuah sistem sosial yang menentukan pengaruh efektivitas

2
Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam dalam Prespektif Filsafat”, (Jakarta :
Kencana, 2014) hlm.12

3
4

keluarga,sekolah dan pengembangan pertumbuan yang dlihat bersama-


sama dalam satu lingkungan tempat hidupnya.3
Tarbiyah Islamiyah sebagai sebuah disiplin ilmu adalah termasuk studi
islam pendatang baru(new commer)dibandingkan bidang studi islam
lainya,seperti tafsir,hadist,ilmu kalam,fikih,tasawuf dan sebagainya.Hingga
akhir tahun 80-an,Tarbiyah islamniyah sebagaimana halnya dakwah islamiyah
masih belum diakui sebagai sebuah disiplin ilmu keislaman.Hal ini didasarkan
pada sebuah asumsi,bahwa dakwah dan pendidikan islam lebih baik merupakan
praktik atau pengalaman,yakni bahwa setiap orang yang memiliki ilmu
walaupun hanya sedikit,harus disampaikan dalam arti didakwahkan dan
diajarkan pada orang lain.Praktik dakwah dan pendidikan islam yang berjalan
sebelumnya hanya berdasarkan pada kebiasaan yang telah ada sebelumnya tanpa
mempersoalkan tantangan dan relevansinyadengan perkembangan zaman.
Dilihat dari ruang lingkup,bahwa bahan-bahan untuk melakukan kajian
tarbiyah islamiyah sesuangguhnya amat banyak.Bahan-bahan tersebut antara
lain.Kajian pendidikan islam dapat diturunkan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan
hadits yang mengandung isyarat-isyarat pendidikan yang selanjutnya melahirkan
kajian ilmu pendidikan islam yang bercorak normative-perenial.Kajian dengan
pendekatan normatif perenial ini antara lain telah dilakukan oleh Ali Khalil Abu
Al-‘Ainain melalui karyanya.
Kajian pendidikan islam dapat digali dari pemikiran para filsuf islam
(terutana pemikiran filsuf tentang tuhan manusia,alam,ilmu
pengetahuan,masyarakat dan negara)yang menghasilkan kajian ilmu pendidikan
islam yang bercorak filsuf. Pemikiran filsafat pendidikan islam ini jauh lebih
unggul dibandingkan filsafat pendidikan barat seperti filsafat pendidikan
nativisme,empirisme dan Reconstructivisme karena berbagai filsafat barat itu
hanya mengandalkan pemikran akal dan eksperimen semata,bertentangan antara
satu dan lainnya,serta berada dalam bayang-bayang corak pemikiran barat.
Kajian pendidikan islam dapat dikembangkan dari hasil studi lapangan
atau eksperimen yang menghasilkan kajian ilmu pendidikan islam dengan
pendekatan aplikatif pragtimatis ini kurang berkembang dibandingkan dengan
3
Alaiddin Koto, “Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Sejarah paham keagamaan
dan pemikiran politik 1945-1970)”, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2012)
hlm.28
5

kajian pendidikan islam dengan ketiga pendekatan tersebut diatas.Hasil kajian


pendidikan islam yang bercorak aplikatif pragmatis ini antara lain terlihat dari
adanya model arab.Agar tarbiyah islamiyah menjadi model pendidikan islam di
masa depan,maka berbagai kajian pendidikan islam dengan berbagai corak dan
pendekatan tersebut perlu dikembangkan.

B. Tantangan Tarbiyah Islamiyah Di Masa Depan


Terdapat sejumlah tantangan masa depan yang harus dihadapi oleh Al–
Tarbiyah Al-islamiyah.Keberhasilan Al-tarbiyah dalam menghadapi tantangan
tersebut akan menjadi modal meraih pendidikan masa depan.Tantangan masa
depan al tarbiyah al islamiyah tersebut dapat dikemukkan sebagai berikut :
1. Adanya sejumlah kecenderungan kehidpuan sosial,politik dan ilmu
pengetahuan yang muncul diera globalisasi.
2. Adanya kecenderungan perubahan pola hidup masyarakat agraris
kedalam pola hidup urbanis(perkotaan),yaitu kehidupan yang dijalani
dengan tergesa-gesa,hidup dianggapsebagai hal yang penuh
persaingan,sikap dan tindakan pragmatis dalam mengatasi masalah,hidup
dengan mobilitas tinggi dan hidup dijalani dengan interaksi atau
hubungan yang anonim alias tidak saling mengenal dengan orang lain.
3. Adanya kecenderungan menguatnya paham pendidikan progresif dan
pragmatis,sebagaimana yang digaga oleh William James dan John
Dewy,yaitu paham yang menggangap bahwa ukuran suatu kemajuan
adalah apabila pendidikan yang diselenggarakan mampu mendorong
terjadinya perubahan kebudayaan yang terdapat di masyarakat.
4. Adanya kecenderungan masyarakat yang makin cerdas dan kritis sebagai
akibat dari perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berbagai metode kajian dan pendekatan,menghendaki adanya
sebuah pemahaman dan kajian islam yang tidak hanya menggunakan
pendekatan normatif,perenialis dan historis,melainkan juga berbagai
pendekatan disiplin ilmu lainnya,seperti
antripologi,sosiologi,psikologi,etinologi,politik,budaya dan sebagainya.
5. Adanya perhatian yang makin besar dari pemerintahan indonesia
terhadap pentingya tarbiyah islamiyah berbagai kemajuan bangsa
6

indonesia secara seimbang antara jasmani dan rohi,intelektual dan


spiritual,material dan spiritual.
Ali Mahsun menjelaskan bahwa pendidikan islam pada dasarnya
merupakan upaya normatif untuk membantu seseorang atau sekelompok peserta
didik dalam mengembangkan pandangan hidup islami.Globalisasi selain
menghadirkan peluang positif untuk hidup mewah,nyaman,murah,indah,maju
dan dapat menghadirkan peluang negatif,yaitu menimbulkan penyesalan dan
penderitaan.Keberadaannya diharapkan mampu memberikan kontribusi dan
perubahan positif yang berarti bagi perbaikan dan kemajuan peradaban umat
islam,baik pada dataran intelektual teoretis maupun praktis.4
Pada dasarnya pandangan beberapa tokoh tidak jauh berbeda dengan
jumlah unsur-unsur pendidkan yang disebut tidak sama.Sebab ada unsur lain
yang tidak disebut,mungkin telah masuk kedalam bagian unsur tertentu.Terlepas
dari keberagaman pendapat bahwasanya setiap unsur-unsur pendidikan saling
berhubungan dan saling mempengaruhi dalam proses pendidikan.
Yang terpenting bahwa praktik pendidikan islam dbukan sekedar
“interaksi dan transaksi” edukatif antar faktor-faktor diatas,melainkan juga
melibatkan Allah swt sebagai pendidik hakiki pengatur segala alam
semesta.Penegasan ini penting agar para pelaku pendidikan tidak mengabaikan
“kehadiran Allah Swt” dalam proses pendidikan.5

C. Strategi Tarbiyah Islamiyah Di Masa Depan


Dengan memperhatikan berbagai tantangan sebagaimana tersebut,maka
strategi menjadikan tarbiyah islamiyah sebagai modal pendidikan masa depan
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Tarbiyah Islamiyah dimasa sekarang dan yang akan
datang harus diarahkan kepada upaya menjadikan ajaran islam sebagai
motivator dan inspirator bangsa untuk diimplementasikan kedalam
gerakan dalam mewujudkan bangsa yang unggul akan pendidikan.

4
Asep Saepudin Jahat, “Kapita Selekta Pendidikan Mengurau Benang Kusut
Pendidikan Islam”(Yogyakarta : CV. Budi Utama, 2020) blm.149
5
Mohammad Kosim, “ Ilmu Pendidikan Perspektif Islam”, (Depok : PT. Raja
Grafindo Persada, 2020) hlm.29
7

2. Penyelenggaraan Tarbiyah Islamiyah dimasa depan harus diarahkan pada


upaya mengembalikan kejayaan islam sebagaimana yang pernah dicapai
pada abad klasik (abad ke 7 -13 M).
3. Tarbiyah Islamiyah dimasa sekarang dan yang akan datang harus
diarahkan pada upaya membangun pendidikan islam yang memiliki
karakter islami,yaitu pendidikan islam yang didasarkan pada prinsip
ajaran islam yang seimbang ,universal, egaliter ,adil, demokratis,
berbasisriset,berorientasi pada mutu yang bisa mengembangkan dimasa
depan.6
4. Tarbiyah Islamiyah dimasa depan harus mamou menghadapi
kecenderungan masyarakat di era global dalam bidang
ekonomi,politik,kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi dan
sebagainya.
5. Tarbiyah Islamiyah dimasa depan harus mampu memnuhi berbagai
standar nasional pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah indonesia
sebagai langkah untuk dilakukan tercapainya standar internasional.
Tidak Hanya dari para peserta didik tetapi masyarakat dapat
mengharapkan untuk dapat bekerja sama dengan para pendidik dan peserta agar
terdapat hubungan timbal balik diantaranya :
1. Sebagai pusat pengembangan pendidikan islam yang mampu
mengantisipasi dampak negarif diera globalisasi perilaku,siap mental
dan budaya masyrakat.
2. Berkontribusi dalam pembangunan lembaga-lembaga pendidikan yang
tumbuh di masing-masing daerah,serta kontribusinya terhadap pembinaa
guru-guru agama islam yang ada disekolah masing-masing.
Perlu disadari bersama bahwa masih sedikit sekali lembaga- lembaga
pendidikan islam,baik madrasah maupun sekolah islam yang menjadikan
sekolah atau madrasah alternatif (unggulan),mereka pada dasarnya sangat
membutuhkan sumbangan pemikiran dan format yang jelas dari fakultas
tarbiyah.7
6
Abuddin Nata, “Kapita Selekta Pendidikan Islam : Isu – isu Kontemporer
Tentang Pendidikan Islam”, (Kota Depok : PT. Raja Grafindo Persada, 2016)
hlm.97-100
7
Mizanul Akrom, “Pendidikan Islam Kritis, Pluralis, dan Kontekstual”, (Bali :
CV. Mudian Group, 2019) hlm.208
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kajian pendidikan islam dapat dikembangkan dari hasil studi
lapangan atau eksperimen yang menghasilkan kajian ilmu pendidikan islam
dengan pendekatan aplikatif pragtimatis ini kurang berkembang
dibandingkan dengan kajian pendidikan islam dengan ketiga pendekatan
tersebut diatas.Hasil kajian pendidikan islam yang bercorak aplikatif
pragmatis ini antara lain terlihat dari adanya model arab.Agar tarbiyah
islamiyah menjadi model pendidikan islam di masa depan,maka berbagai
kajian pendidikan islam dengan berbagai corak dan pendekatan tersebut perlu
dikembangkan.
Pendidikan islam pada dasarnya merupakan upaya normatif untuk
membantu seseorang atau sekelompok peserta didik dalam mengembangkan
pandangan hidup islami.Globalisasi selain menghadirkan peluang positif
untuk hidup mewah,nyaman,murah,indah,maju dan dapat menghadirkan
peluang negatif,yaitu menimbulkan penyesalan dan penderitaan.
Perlu disadari bersama bahwa masih sedikit sekali lembaga- lembaga
pendidikan islam,baik madrasah maupun sekolah islam yang menjadikan
sekolah atau madrasah alternatif (unggulan),mereka pada dasarnya sangat
membutuhkan sumbangan pemikiran dan format yang jelas dari fakultas
tarbiyah.

B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya dalam makalah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
sehingga dapat menjadi bekal dikemudian hari apabila kami mempunyai
kesempatan membuat makalah lain. Mudah-mudahan makalah ini
dapatbermanfaat untuk menambah pengetahuan/wawasan bagi kami pada
khususnya dan teman-teman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata,(2016),Kapita Selekta Pendidikan Islam : Isu-Isu Kontenporer


Tentang Pendidikan Islam,Kota Depok : PT Raja Grafindo Persada.
Alaiddin Koto,(2012),Persatuan tarbiyah islamiyah(sejarah,paham keagamaan dan
pemikiran politik 1945-1970), Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Asep Saepudin jahar,(2020),Kapita Selekta Pendidikan Mengurau Benang Kusut
Pendidikan Islam,Yogyakarta : CV BUDI UTAMA.
Haidar Putra Daulay,(2014),Pendidikan Islam dalam prespektif Filsafat,Jakarta :
Kencana
Mizanul Akrom,(2019),Pendidikan Islam Kritis,Pluralis dan Konstektual, Bali : CV
Mudian Gruop
Mohammad Kosim(2020),Ilmu Pendidikan Persepktif Islam,Depok : PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.

Anda mungkin juga menyukai