Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Materi PAI
Dosen Pengampu : Zuhriana Widya Rahayuning Tyas, M. Pd.

Oleh :

Akbar A Sidiq

Indah Almasuri

Dina Maratul Madinah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pendidikan Agama Islam di Sekolah” dalam mata kuliah Materi PAI dengan
tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada baginda nabi
kita Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari akhir
kelak, amiin.

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan juga pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan dapat menerima kritik serta saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat.

Ngawi, 07 September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................... iii
PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 2
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Pendidikan Islam dan PAI......................................... 3
B. Tujuan dan Fungsi PAI ................................................................ 6
C. Pentingnya PAI di Sekolah.......................................................... 8
D. Ruang Lingkup PAI..................................................................... 10
PENUTUP.......................................................................................... 12
A. Kesimpulan.................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................. 13
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dakwah adalah seruan atau penyampaian Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
terhadap orang islam, maupun non islam. dalam bentuk retorika yang disampaikan
oleh para mujahid islam yang harus disampaikan kepada khalayak (mad’u).
menurut Hamzah Yaqub dalam bukunya “Publisistik Islam” memberikan
pengertian dakwah dalam islam ialah mengajak ummat manusia dengan hikmah
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah SWT dan Rasullnya. Ada juga
yang mengatakan bahwa dakwah adalah kegiatan komunikasi, dimana da’i
mengkomunikasikan pesan kepada mad’u secara perorangan atau kelompok.
untuk mengajak mad’u pada jalan yang benar dan diridha’i oleh Allah SWT,
dengan menyeru pada jalan yang lurus (Siratal Mustaqim). dimana hal ini tersirat
didalam (Surat An-Nahl ayat 125). Artinya: Serulah (Manusia) kepada jalan
tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik “bantahlah mereka dengan cara
yang baik.
Sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk” (Surat An-Nahl ayat 125).

Pendidikan Agama Islam pengertiannya segala usaha untuk memelihara


dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya
menuju terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma Islam. Selain itu
pengertian pendidikan Agama Islam sebagai usaha yang lebih khusus ditekankan
untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subyek didik agar lebih mampu
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Menurut Zakiah
Daradjat (1992: 28) pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan
pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah
laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan hidup
bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan
masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendidikan Islam dan PAI
2. Apa saja tujuan dan fungsi PAI
3. Apa pentingnya PAI di Sekolah
4. Apa saja ruang lingkup PAI
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan Islam dan PAI


2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dan fungsi PAI
3. Untuk mengetahui apa pentingnya PAI di Sekolah
4. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup PAI
D. Manfaat
1. Bagi penulis
Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam memahami lebih
mengenai pendidikan Islam dan PAI
2. Bagi pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan
mengenai pendidikan Islam dan PAI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam dan PAI


Pengertian Pendidikan Islam Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan
memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat
tersebut, oleh karena pendidikan merupakan usaha melestarikan dan mengalihkan
serta mentransformasikan nilai- nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan
jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula halnya dengan peranan
pendidikan Islam di kalangan umat Islam merupakan salah satu bentuk
manifestasi dari cita-cita hidup Islam untuk melestarikan, mengalihkan dan
menanamkan nilai-nilai Islam tersebut kepada generasi penerusnya sehingga nilai-
nilai kultural-religius dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat.
Menurut Zakiah Daradjat (1992: 28) pendidikan Islam adalah sekaligus
pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi ajaran
tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup
perorangan dan hidup bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan
individu dan pendidikan masyarakat. Pendidikan Islam pada khususnya
bersumberkan nilai-nilai dalam menanamkan dan membentuk sikap hidup yang
dijiwai oleh nilai-nilai agama Islam, juga mengembangkan kemampuan berilmu
pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya (Nur Uhbiyati.
1997: 22). Dalam hal ini. pendidikan Islam selain berisikan tentang sikap dan
tingkah laku masyarakat menuju hidup perseorangan dan bersama, juga berisikan
kemampuan dalam ilmu pengetahuan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam yang
menjadi dasarnya.
Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, terutama karya-karya
ilmiah berbahasa Arab, terdapat berbagai istilah yang dipergunakan oleh ulama
dalam memberikan pengertian tentang "pendidikan Islam" dan sekaligus
diterapkan dalam konteks yang berbeda-beda. Menurut Hasan Langgulung (1997)
pendidikan Islam diartikan sebagai al-tarbiyah al-diniyah (pendidikan keagamaan),
al-tarbiyah fi al-islam (pendidikan dalam Islam), al-tarbiyah 'inda al-muslimin

3
(pendidikan di kalangan orang-orang Islam). Kaitan pendidikan dengan istilah
tersebut akan menimbulkan perspektif yang berbeda-beda, terutama jika dikaji
dari fenomena historik-sosiologik perkembangan pendidikan Islam secara umum
(universal).
Dalam konteks historik-sosiologik. pendidikan Islam dimaknai sebagai
pendidikan pengajaran keagamaan atau keislaman (al-tarbiyah al-diniyah, ta'lim
al-din, al-ta'lim al-dini dan al-ta'lim al-islami) dalam rangka tarbiyah al-muslimin
(mendidik orang-orang Islam), untuk melengkapi dan membedakannya dengan
pendidikan sekuler. Misalnya, adanya sistem pendidikan madrasah diniyah yang
didirikan sebagai wahana penggalian, kajian dan penguasaan ilmu-ilmu kegamaan
serta pengamalan ajaran agama Islam bagi peserta didik muslim yang pada pagi
harinya menempuh pendidikan atau sekolah sekuler yang didirikan oleh
pemerintah kolonial (Muhaimin, 2001: 38 Menurut Muhaimin (2001: 29) istilah
pendidikan Islam dapat dipahami dalam beberapa pengertian, yaitu:
1. Pendidikan menurut Islam atau pendidikan Islami, yaitu pendidikan yang
dipahami yang dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang
terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Dalam
pengertian ini pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran dan teori pendidikan
yang mendasarkan diri atau dibangun dan dikembangkan dari sumber-sumber
dasar tersebut.
2. Pendidikan ke-Islaman atau pendidikan Agama Islam, yaitu upaya
mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way
of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.
3. Pendidikan dalam Islam atau proses dan praktek penyelenggaraan
pendidikan yang berlangsung dan berkembanag dalam sejarah umat Islam.
pendidikan Islam dapat dipahami sebagai proses pembudayaan dan pewarisan
ajaran agama, budaya dan peradaban umat Islam dari generasi ke generasi
sepanjang sejarahnya.

Pemikiran Muhaimin di atas memberikan pengertian bahwa, pendidikan


Islam tidak hanya terbatas pada pengajaran agama Islam pada peserta didik.

4
Pendidikan Islam memiliki pengertian yang cukup luas, baik pada aspek filosofis,
content pembelajaran, maupun praktik pendidikan yang dijalankan oleh
komunitas Muslim.
Pendidikan Agama Islam pengertiannya segala usaha untuk memelihara
dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya
menuju terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma Islam. Selain itu
pengertian pendidikan Agama Islam sebagai usaha yang lebih khusus ditekankan
untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subyek didik agar lebih mampu
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

Pengertian Pendidikan Agama Islam yang lain dapat disimpulkan sebagai


berikut:
a. Pendidikan Agama Islam sebagai Usaha berupa bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar kelak setelah selesai selesai pendidikannya dapat
memahami serta mengamalkan ajaran agama islam serta menjadikannya
sebagai pandangan hidup.
b. Pendidikan Agama Islam sebagai pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan
ajaran Islam.
c. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran

Pengertian Pendidikan Agama Islam di Indonesia menurut KPPN (Komisi


Pembaharuan Pendidikan Nasional) adalah Agama mempunyai peranan yang
penting dalam kehidupan manusia Pancasila sebab agama merupakan motivasi
hidup dan kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri
yang amat penting. Pendidikan Agama merupakan bagian pendidikan yang sangat
penting karena berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai.

5
B. Tujuan dan Fungsi PAI
Pendidikan agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta
didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Tujuan pendidikan agama Islam adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh


beberapa tokoh pendidikan agama, antara lain sebagai berikut :

1. Menurut Athiyah al-Abrasyi mengemukakan : “tujuan pokok dan terutama dari


pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Semua
mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran-pelajaran akhlak, setiap guru
haruslah memperhatikan akhlak, setiap guru didik haruslah memikirkan akhlak
keagamaan sebelum yang lain-lainnya, karena akhlak keagamaan adalah
akhlak yang tertinggi, sedangkan akhlak yang mulia itu adalah tiang dari
pendidikan Islam.” (Athiyah al-Abrasy, 1970: 1-2)1 Jadi pendidikan agama
Islam itu tidak keluar dari pendidikan akhlak.
2. Menurut Zuharini, tujuan umum pendidikan agama ialah membimbing anak
agar mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan
berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara
(Zuhairini, 1983: 45)2

Keterampilan bekerja dalam masyarakat. Berbagai kriteria ini dijadikan


sebagai pedoman dalam penjabaran pendidikan Islam. Menurut Kurikulum 2004
pendidikan agama mempunyai fungsi dan tujuan sbb: 1) Pendidikan agama
berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kerukunan
hubungan inter dan antarumat beragama.

Dalam kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/ madrasah


dijelaskan bahwa fungsi Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

1
Athiyah Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok pendidikan Islam,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hal. 1-2
2
Zuhairini, et.al, Metodik khusus Pendidikan Agama,
(Malang, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983), hal.45

6
1. Penanaman
Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akherat Penyesuaian Mental
2. Penyesuaian mental
Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial. Dan dapat mengubah lingkungannya sesuai
dengan ajaran agama Islam.
3. Perbaikan
Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan
dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan
pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pencegahan
Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari
budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
5. Pengajaran
Pengajaran tentang ilmu pengetahuan kegamaan secara umum, sistem dan
fungsionalnya.
6. Penyaluran
Yaitu untuk menyalurkan bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan untuk orang lain.[1]

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan agama


Islam di sekolah/madrasah yaitu untuk mengembangkan pemahaman siswa
tentang keimanan dan ketaqwaan terhadap ajaran agama Islam yang telah mereka
peroleh dari lingkungan keluarga selain itu untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam hal keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari.

7
C. Pentingnya PAI di Sekolah

Dalam kehidupan di dunia ini, kita membutuhkan pegangan dan dasar yang
kuat agar mempunyai pondasi yang kokoh dalam menjalani kehidupan baik di
dunia maupun akhirat. Pendidikan agama mempunyai fungsi yang begitu penting
dapat membentuk manusia yang berilmu, berahklak beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT. Pendidikan agama mulai di kenalkan dari kecil dalam lingkungan
keluarga dan di lanjutkan di sekolah baik itu sekolah umum maupun madrasah.
Pada sekolah umum pendidikan agama di mulai pada tingkat sekolah
dasar,menengah,atas sampai perguruan tinggi. Pada jenjang sekolah dasar
(SD)pelajaran pendidikan agama islam sesuai dengan kurikulum 2013 sebanyak
empat jam dalam satu minggu sedangkan di tingkat SMP/SMA sebanyak tiga jam
dalam satu minggu. Dengan terbatasnya waktu, pembelajaran agama Islam ini
tidak sepenuhnya bisa tersampaikan karena banyaknya materi yang sifatnya
komplek dan universal.

Ada beberapa alasan yang menjadikan pentingnya pendidikan agama di


sekolah umum di antaranya adalah;

1. Basic keluarga yang minim ilmu agama. Orang tua tidak mengenalkan ilmu
keagamaan sejak dini dalam lingkungan keluarga karena terbatasnya
kemampuan orang tua itu sendiri. Sehingga menjadikan sekolah sebagai
tumpuan dalam mengenalkan agama untuk putra-putrinya.
2. Mayoritas masyarakat beragama islam. Di Indonesia mayoritas penduduknya
beragama Islam sedangkan jumlah antara madrasah atau pesantren lebih
sedikit dari pada sekolah umum oleh Karena itu pendidikan agama menjadi
sangat penting dan istimewa.
3. Alokasi waktu yang terbatas. Jam pembelajaran saat di sekolah sangat
terbatas sehingga tidak mungkin dapat menyampaikan materi secara utuh dan
menyeluruh kepada peserta didik.
4. Rendahnya minat belajar siswa terhadap pendidikan agama. Kemajuan
teknologi yang serba canggih semuanya berhubungan dengan sains, banyak
temuan dan kejadian yang luar biasa yang terjadi dengan adanya alat yang

8
modern dan ini menjadikan siswa kadang lupa bahwa yang terjadi itu berkat
kehebatan alat dan manusia itu sendiri bukan dari kekuasaan Allah SWT.

Pada dasarnya pelaksanaan pada materi pendidikan agama Islam di


sekolah memiliki banyak kendala. Terdapat beberapa faktor yang menjadi
penyebab terhambatnya keberhasilan dalam pelajaran PAI antara lain
pertama,alokasi jam tatap muka yang sangat terbatas yaitu empat jam perminggu
untuk SD dan 3 jam perminggu untuk SMP/SMA sederajat. Dengan minimnya
waktu guru dituntut agar dapat menyelesaikan materi secara keseluruhan yang
tentunya ini akan sangat sulit untuk di lakukan. Guru agama harus bekerja sama
dengan guru kelas atau mupel yang lain agar penanaman sikap spiritual dapat di
sisipkan pada pelajaran yang lain. Artinya keberhasilan pendidikan agama bukan
tanggung jawab mutlak oleh guru itu sendiri tetapi adanya kerjasama antara siswa
dengan seluruh guru mata pelajaran yang lain.

Semua guru bidang studi dapat memasukkan unsur-unsur serta nilai


keagamaan pada saat pelajaran berlangsung. Sebagai contohnya: perilaku jujur,
bertanggung jawab, amanah dan selalu berbuat baik pada orang lain. Saling
menghargai dan membantu teman pada saat mereka membutuhkan pertolongan.
Guru dapat memberikan contoh sikap,baik berupa tingkah laku dan ucapan secara
langsung pada saat interaksi dengan siswa di sekolah. Menurut Ki Hajar
Dewantara ing ngarsa sung tulada,ing madya mangun karsa,tutwuri handayani. Di
depan,seorang pendidik harus member teladan atau contoh yang baik, di tengah,
atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dari belakang
seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan. Berdasarkan kutipan
tersebut sudah sangat jelas bahwa suksesnya pendidikan agama bukan semata-
mata tanggung jawab guru agama saja, akan tetapi semua pendidik dan tenaga
kependidikan ikut andil di dalamnya demi menjadikan siswa yang pandai dan
berakhlak mulia.

9
D. Ruang Lingkup PAI

Ramayulis dalam bukunya Metodologi Pendidikan Agama Islam


mengungkapkan bahwa orientasi Pendidikan agama Islam diarahkan kepada tiga
ranah (domain) yang meliputi: ranah kognitif, afektif dan psikomotoris. Ketiga
ranah tersebut mempunyai garapan masing-masing penilaian dalam pendidikan
Islam, yakni nilai-nilai yang akan dinternalisasikan itu meliputi nilai Al-Qur'an,
akidah, syari'ah, akhlak dan Tarikh. Ruang lingkup PAI di sekolah umum meliputi
aspek-aspek yaitu: Al-Qur'an dan Hadist, Aqidah Akhlak, Fikih dan Tarikh
Kebudayaan Islam.

Pada saat diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk


mata pelajaran Pendidikan agama disebut dengan Pendidikan Agama Islam,
kemudian sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran
pendidikan agama disebut dengan pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti.
Sebagian sekolah masih ada yang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan sebagiannya sudah menerapkan Kurikulum 2013.

Mata pelajaran pendidikan agama tidak hanya dilihat dari aspek materi atau
subtansi pelajaran yang hanya Pendidikan Agama Islam Bahan dengan hak
mencakup aspek kognitif (pengetahuan), tetapi lebih luas mencakup aspek
kognitif (pengetahuan), tetapi lebih luas yaitu mencakup afektif dan psikomotorik.
Ruang lingkup mata pelajaran PAI meliputi keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara: hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia
dengan manusia, hubungan. manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia
dengan makhluk lain dan lingkungannya.

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan. agama Islam untuk


SMA/SMK meliputi lima aspek, yaitu:

1. Al-Qur'an/hadist; menekankan pada kemampuan membaca, menulis dan


menerjemahkan dengan baik dan benar.

10
2. Keimanan, menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan
keyakinan, serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai asma'ul husna sesuai.
kemampuan peserta didik.
3. Akhlak; menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari sikap
tercela.
4. Fiqih/ibadah; menekankan pada cara melakukan ibadah dan mu'amalah yang
baik dan benar.
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam; menekankan pada kemampuan mengambil
pelajaran (Ibrah) dari peristiwa bersejarah- bersejarah (Islam), meneladani
tokoh- tokoh muslim yang berprestasi, dan mengaitkann dengan fenomena-
fenomena sosial untuk melestarikan serta mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam. (Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
57211 Tahun 2011, Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan
Agama Islam pada sekolah).

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan agama islam (PAI) Merupakan bagian dan merupakan bahan jadi
dari isi yang sumbernya adalah pendidikan islam. Sehingga bisa dikatakan bahwa
pendidikan islam adalah format berupa kajian-kajian teori yang diaplikaskan
melalui proses agama islam. Pendidikan Agama Islam tidak bisa dipisahkan dari
pendidikan islam, Sehingga perlu kesinambungan dan menyelaraskan antara
kajian teori dan aplikasi.

Dengan Pendidikan agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan


peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama
yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Adapun Dalam kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/ madrasah
dijelaskan bahwa fungsi Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Penanaman
2. Penyesuaian mental
3. Perbaikan
4. Pencegahan
5. Pengajaran
6. Penyaluran

Pendidikan Agama mempunyai fungsi yang begitu penting dalam membentuk


manusia yang berilmu, Berakhlak beriman dan bertaqwa. Pendidikan Agama
mulai di kenalkan mulai dari kecil dalam lingkungan keluarga dan dilanjutkan di
sekolah maupun itu sekolah umum ataupu sekolah madrasah, yang terus berlanjut
kejenjang yang lebih tinggi.

12
B. Saran
Demikianlah tugas makalah yang kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Materi PAI. Demi kesempurnaan makalah ini, kami mengharapkan
masukan, kritik dan saran dari para pembaca serta dari dosen pembimbing yang
membangun. Semoga sedikit ilmu yang dapat kami sampaikan dapat berguna bagi
kami khususnya dan bagi pembaca sekalian umumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Monalisa, G. (2018). Strategi Pembelajaran PAI pada PAUD. Yogyakarta: Ghea


Monalisa.
Nurlelah, Dkk. (2020). Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Zahir Publishing.
Suryadi, R. A. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Deepublish.

14
15

Anda mungkin juga menyukai