Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN ISLAM


“ PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM SECARA SEMPIT
DAN LUAS ”

Makalah ini disusun oleh :


1. Alya Diniya 21160211445
2. Rodhini Nur Baiti 21160211423
3. Suha Nafisa 2256022338

Guna memenuhitugas mata kuliah : Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Nur Utomo Bayu Aji S.Ag., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MA’HAD ALY BAHASA ARAB DAN PENDIDIKAN
ISLAM - IIM SURAKARTA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhaanahu wa ta’ala karena


dengan nikmat dan rahmatNya kami masih diberi kesempatan untuk menimba ilmu
hingga saat ini. Shalawat serta salam saya ucapkan kepada Sayyidinaa Muhammad
sallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga, sahabat, dan ummatnya sampai akhir
zaman.
Tidak lupa kami ucapkan Jazaakumullohu Khoiron kepada Ustadz Nur
Utomo Bayu Aji S.Ag M.Pd selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang
telah memberikan ilmu dan beberapa arahan mengenai pembuatan makalah ini.
Tujuan ditulisnya makalah ini antara lain untuk memenuhi Tugas makalah
Psikologi Islam serta untuk menambah wawasan penulis dan pembaca sekalian
tentang “PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM SECARA SEMPIT DAN
LUAS”. Kata maaf saya ucapkan karena adanya kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Maka dari itu, adanya kritik dan saran saya persilahkan.
Saya harap makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis ataupun pembaca sekalian.

Surakarta, 24 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 5

A. Pengertian Pendidikan Islam Secara Sempit dan Luas ................................... 5

B. Dasar-dasar Pendidikan Islam ......................................................................... 5

C. Sejarah Pendidikan Islam ................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam situasi modernitas, islam juga semakin dituntut peranannya untuk
menjadi pemandu arah kehidupan manusia. Pendidikan agama Islam diharapkan
memberikan jawaban terhadap masalah kehidupan umat Islam yang berada di
dunia global tersebut. Secara normatif, pendidikan agama Islam mengandung
nilai-nilai universal yang memberikan resep mujarab untuk solusi problem
manusia. Pendidikan Islam saat ini tengan menghadapi tantangan yang tidak
mudah diselesaikan. Pendidikan Islam tengah menghadapi tantangan
modernisasi yang amat cepat, yang di satu sisi menciptakan era globalisasi yang
menumbuhkan pemikiran-pemikiran global dan universal; tapi di pihak lain,
modernisasi menciptakan kumpulan kumpulan manusia ekstrim dan irasional
yang membentuk sekte-sekte sebagai counter product dari globalisasi pemikiran
dan budaya tadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pendidikan Islam secara sempit dan luas ?
2. Apa saja dasar pendidikan Islam ?
3. Bagaimana Sejarah pendidikan Islam dulu dan sekarang ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan Islam Secara Sempit dan luas
2. Mengetahui Dasar-dasar Pendidikan Islam
3. Mengetahui Sejarah Pendidikan Islam dulu dan sekarang

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam Secara Sempit dan Luas


Pendidikan Islam sering diartikan secara sempit yaitu merupakan upaya
melalui berbagai kegiatan pembelajaran agar ajaran Islam dapat dijadikan
pedoman bagi kehidupannya sebagai bekal untuk menjadi hamba Allah yang
mengabdi dan beribadat kepada-Nya. Pada sisi lain Pendidikan Islam secara luas
diartikan sebagai usaha sadar untuk mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan segala potensi yang dianugerahkan Allah kepadanya
agar mengemban amanat dan tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi
dalam pengabdiannya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Kedua pengertian tersebut (baik dalam arti sempit maupun arti luas)
diperlakukan secara terpadu dengan maksud agar manusia mampu mengolah dan
menggunakan segala kekayaan yang ada di langit dan di bumi untuk memperoleh
kebahagian dan kesejahteraan di dunia serta keselamatan diakhirat kelak.
Gambaran manusia yang diharapkan melalui proses pendidikan Islam yang
demikian adalah seorang muslim yang beriman kepada Allah. Bertaqwa,
berakhlak mulia, beramal kebaikan, menjalankan perintah Allah dengan
menjauhi larangan-Nya, menguasai ilmu pengetahuan (dunia dan akhirat) dan
menguasai keterampilan dan keahlian agar dapat memikul amanat dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya sesuai kemampuannya masing-masing.
Penerapan dan pengertian pendidikan Islam yang demikian harus
diletakkan dalam konteks sosial kutural bangsa Indonesia yaitu agar serasi dan
terpadu dalam rangka pendidikan nasional sesuai dengan Undang-undang No.
20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional.
B. Dasar-dasar Pendidikan Islam
Dasar pendidikan ialah pandangan yang mendasari seluruh aktivitas
pendidikan, baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan, maupun
pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ini adalah nilai-nilai tertinggi yang dijadikan

5
pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa di mana pendidikan itu
dilaksanakan. Oleh karena yang dibahas adalah pendidikan agama Islam, maka
pandangan hidup yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan ini adalah
pandangan hidup yang Islami yang pada hakekatnya merupakan nilai-nilai luhur
yang bersifat transenden, universal dan abadi yang bersumber dari Al-Qur‟an
dan hadits yang shahih. Al-Qur‟an dan Hadits mengandung banyak sekali nilai-
nilai yang dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan Islam. Diantara nilai-nilai
dalam al-Qur‟an dan Hadits yang dipandang fundamental, esensial, dan dapat
merangkum berbagai nilai yang lain.
Sumber nilai dalam Islam ialah al-Qur’an dan sunnah Rosul yang shahih.
Karena banyaknya nilai yang terdapat dalam al-Qur‟an dan Hadits dapat di
klarifikasi kedalam nilai dasar atau intrinsik dan nilai instrumental. Nilai
intrinsik adalah nilai yang ada dengan sendirinya bukan sebagai prasyarat atau
alat bagi nilai yang lain. Mengingat begitu banyaknya nilai-nilai yang diajarkan
oleh islam, maka perlu dipillih dan dibakukan nilai mana yang tergolong nilai
intrinsik, fundamental dan memiliki posisi paling tinggi. Nilai tersebut adalah
tauhid atau lebih tepatnya iman tauhid.1 Tauhid sudah cukup bagi kehidupan
umat manusia karena dalam pandanganhidup Islam, tauhid merupakan fondasi
bangunan ajaran Islam dan tauhid dinilai yang paling esensial dan sentral untuk
seluruh gerak hidup Muslim. Begitu pula dengan pendidikan agama Islam
dijiwai dengan norma-norma fundamental dan sekaligus dimotivasi dan diberi
nilai tambah oleh kepentingan ubudiyyah.
Dasar-dasar pendidikan agama Islam lainnya yang merupakan penjabaran
dari dasar tauhid, karena pada dasarnya seluruh nilai dalam Islam berpusat pada
tauhid, yakni dasar kedua kemanusiaan yang merupakan pengakuan akan
hakekat dan martabat manusia. Hak asasi seseorang harus dihargai dan
dilindungi, untuk merealisasikan hak asasi tersebut tidak dibenarkan
pelanggaran terhadap hak asasi orang lain. Implikasinya dalam pendidikan

1
Achmadi, hal :56 Islam Paradigma Pendidikan

6
adalah setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memperoleh
dan menyelenggarakan pendidikan.
Dasar yang ketiga yaitu kesatuan umat manusia. Banyak sekali AlQur‟an
menegaskan tentang kesatuan umat manusia. Bhineka tunggal ika yang pada
dasarnya semua memiliki tujuan hidup untuk pengabdian kepada Allah. Dalam
hubungannya dengan masalah global yang sedang marak sekarang ini seperti
kejahatan dimana-mana, perang antar bangsa dan sebagainya maka Islam
memberikan jalur penyelamat. Agama (Islam) tegak diatas kepercayaan kepada
Dzat yang mutlak, yaitu Tuhan sebagai suatu orde tertinggi dan homogin. Alam
ini sendiri merupakan orde moral Dzat yang mutlak dan merupakan norma
pokok dan ideal.
Dasar keempat adalah tawazun atau keseimbangan, secara khusus prinsip
keseimbangan terlihat pada penciptaan dari Allah terhadap alam. Prinsip
keseimbangan yang harus diperjuangkan dalam kehidupan khususnya melalui
pendidikan antara lain; keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat,
keseimbangan kebutuhan jasmani dan rohani, kepentingan individu dan sosial,
dan keseimbangan antara ilmu dan amal. Dasar yang terakhir adalah rahmatan
lil‟alamin, dalam aktivitas pendidikan yang salah satu sasarannya adalah
pengembangan ilmu pengetahuan, Islam berpandangan bahwa apapun yang
dikembangkan tidak terlepas dari nilai Ilahi.2
C. Sejarah Pendidikan Islam
Pendidikan Islam di Indonesia dalam sejarah penjangnya, mulai pada masa
penajajahan sampai Indonesia merdeka menghadapi berbagai persoalan dan
kesenjangan dalam berbagai aspek, berupa persoalan dikotomi pendidikan,
kurikulum, tujuan, sumber daya, serta manajemen pendidikan Islam. Sehingga
Azra mengatakan bahwa pendidikan Islam sebagaimana terlihat
dalampenyusunan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003,

2
Achmadi, Islam Paradigma Pendidikan Hal:57-59.

7
walaupun ada sebagian pasalnya yang belum direalisasikan secara konsisten
oleh pemerintah, contohnya Pasal 49 ayat 12 tentang anggaran pendidikan.3
Pendidikan di Indonesia selama ini berjalan secara dualisme pendidikan
(Umum dan agama), terjadi pemissahan antara ilmu umum dan ilmu agama. Hal
ini terjadi sejak pemerintahan kolonial Balanda memperkenalkan sistem
pendidikan yang bersifat sekuler, sementara pendidikan Islam yang diwakili oleh
pesantren tidak memperhatikan pengetahuan umum, sampai Indonesia merdeka,
meskipun pada awal kemrdekaan masih mewarisi sistem pendidikan yang
bersifat dualistis.
Pelajaran umum dari madrasah dan sekolah Islam saat ini rata rata
mencapai tingkat yang sama dengan tingkat mata pelajaran umum disekolah
umum yang setingkat”. Ditetapkan pula bahwa dengan tercapainya tingkat mata
pelajaran umum pada madrasah dan sekolah Islam yang sama dengan mata
pelajaran pada sekolah-sekolah umum tersebut, maka sekolah dan madrasah dan
sekolah Islam diakui mempunyai kedudukan yang sama, sehingga: (1) Ijazah
madrasah dan sekolah Islam dapat mempunyai nilai yang sama dengan ijazah
sekolah umum yang setingkat, (2) Lulusan madrasah dan sekolah Islam dapat
melanjutkan kesekolah umum setingkat lebih tinggi, dan (3) Siswa madrasah dan
sekolah Islam dapat berpindah ke sekolah umum yang setingkat.4

3
Azra, A. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru (Jakarta: Logo Wacana
Ilmu, 1999), 149.

4
Nursikin, Eksistensi Madrasah, 49.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Pengertian pendidikan Islam secara sempit yaitu merupakan upaya melalui


berbagai kegiatan pembelajaran agar ajaran Islam dapat dijadikan pedoman
bagi kehidupannya sebagai bekal untuk menjadi hamba Allah yang mengabdi
dan beribadat kepada-Nya.
2. Pengertian pendidikan Islam secara luas diartikan sebagai usaha sadar untuk
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan segala potensi
yang dianugerahkan Allah kepadanya agar mengemban amanat dan tanggung
jawab sebagai khalifah Allah di bumi dalam pengabdiannya kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala.
3. Dasar-dasar pendidikan Islam antara lain adalah : Tauhid,Al-Qur’an, Sunnah
Rasulullah, Kesatuan Umat, serta tawazun dan keseimbangan.
4. Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia dahulu dimulai dengan adanya
pesantren pesantren yang memunculkan banyak kiyai dan ulama’. Dan
sekarang pendidikan Islam di Indonesia lebih berkembang lagi karena adanya
ijazah yang setara dengan sekolah skeolah umum lainnya. sehingga: Ijazah
madrasah dan sekolah Islam dapat mempunyai nilai yang sama dengan ijazah
sekolah umum yang setingkat, Lulusan madrasah dan sekolah Islam dapat
melanjutkan kesekolah umum setingkat lebih tinggi, dan Siswa madrasah dan
sekolah Islam dapat berpindah ke sekolah umum yang setingkat.

9
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. 1992. Islam Paradigma Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta dan Semarang:
Aditya Media dan BP IAIN Walisongo Press.

Hikma H. Amidong, Paradigma Pendidikan Islam Masa Kini dan Masa Depan :
Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia , Makassar

Miftahul Huda, Rhoni Rodin Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia dan


Upaya Penguatannya dalam Sistem Pendidikan Nasional,Universitas
Nahdlatul Ulama Cirebon, Indonesia Institut Agama Islam Negeri Curup,
Indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai