Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Analisis Filosofis Tentang Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Media Pembelajaran Pendidikan Islam

Dosen Pengampu
Dr. Fitri Alrasi, M.A

Disusun Oleh Kelompok 1:


Ayuni Maulidia 22010049
Silvia Meida Yenti 22010088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
hidayah dan taufiknya, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat beserta salam semoga tetap selalu tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa mukjizat dan banyak perubahan
terhadap umat manusia.
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan
tentang Analisis Filosofis Tentang Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan
Islam Juga harapan Kami dengan adanya makalah ini bisa membantu dalam mata
kuliah Media Pembelajaran Pendidikan Islam Pada Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Dengan segala kerendahan hati, penulis juga menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih banyak kekurang, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun penulis harapkan untuk makalah ini lebih baik lagi

Pariaman, Oktober 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk meningkatkan


kadar keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti
tentang dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan
lebih tahu dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba yang beriman.
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan
kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan, tujuan
pendidikan akan menentukan kearah mana peserta didik akan dibawa.
Menurut Ahmad Datuk Marimba, pendidikan Agama Islam adalah
bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Tujuan
Pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim,
yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar
mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan
beribadah kepada-Nya.
Dengan landasan yang kokoh dan kuat, tentu pada akhirnya akan dapat
mewujudkan tujuan yang maksimal yang menciptakan sosok manusia yang
berkualitas yang Islami menurut Al-Qur'an, sosok teladan dalam menata kembali
pendidikan Islam yang bernilai ibadah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Dasar Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


Secara universal Allah swt menyerukan kepada seluruh umat manusia agar
masuk ke dalam Islam secarah kaffah (menyeluruh). Itu berarti bahwa ajaran
Islam bukan hanya mencakup satu aspek saja, akan tetapi mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia yang intinya adalah mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
di akhirat kelak. Salah satu aspek ajaran Islam dalam kehidupan manusia adalah
pendidikan atau pendidikan Islam yang tentunya seluruh konsep pendidikannya
diambil dari sumber ajaran Islam, yakni Al-Quran dan Al-Hadis serta hasil
penalaran para ulama.
Menurut Islam atau pendidikan Islami, yakni pendidikan yang dipahami
dan di kembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam
sumber dasarnya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Pendidikan keislaman atau
pendidikan agama Islam, yakni upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam
dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup)
seseorang.1
Menurut Dit bin Paisun, pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha
bimbingan dan usulan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari
pendidikannya dapat memahami apa yang tekandung di dalam Islam secara
keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya
dapat mengamalkan serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah
dianutnya itu sebagai pandangan hidup, sehingga dapat mendatangkan
keselamatan dunia dan akhiratnya.2 Sedangkan menurut Ahmad Datuk Marimba,
pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam.

1
Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam, upaya mengefektifkan pendidikan
agama Islam di sekolah. penerbit Remaja Rosdakarya Bandung. h. 29-30.
2
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN. 1982. Ilmu Pendidikan Islam.
Penerbit Departemen Agama RI. h. 83.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seluruh
umat manusia. Lebih dari itu, pendidikan adalah suatu yang tidak dapat
dipisahkan dari semua aspek kehidupan. Pendidikan juga yang akan membentuk
karakter bangsa kurun waktu mendatang.
Menurut Zuhairini, pendidikan sering juga diartikan sebagai suatu usaha
manusia untuk membimbing anak yang belum dewasa ke tingkat kedewasaan.
Dalam arti, sadar dan mampu memikul tanggung jawab atas segala perbuatannya
dan dapat berdiri sendiri.3
Dari pengertian pendidikan tersebut, yakni pendidikan dan pendidikan
agama Islam, disimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah usaha orang
dewasa dalam membimbing perkembangan anak didik, baik jasmani maupun
rohani, agar menjadi manusia yang berkepribadian yang sempurna dan utama
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis, serta dapat mengamalkan ajaran Islam sebagai
pandangan hidupnya, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat.

B. Dasar Pendidikan Islam


Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah
memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai landasan
untuk berdirinya sesuatu. Dasar pendidikan Islam tentu saja didasarkan kepada
falsafah hidup umat Islam. Setiap kegiatan yang dilakukan membutuhkan adanya
landasan yang mendasari pelaksanaannya.
Dalam bidang pendidikan, sumber nilai yang menjadi dasar pendidikan
adalah Al-Qur’an dan Hadis serta hasil Ijtihad.4 Di dalam sumber tersebut terdapat
nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan Pendidikan Islam.
Oleh karena itu, dasar kegiatan merupakan awal dari seluruh proses yang
akan berlangsung.

3
Zuhairini dkk. 1984. Filsafat pendidikan Islam. Penerbit Bumi Aksara Jakarta. h. 92.
4
Pemikiran Pendidikan Islam. Kajian tokoh klasik dan kontemporer. Penyunting Rusman
Thoyib dan Darmu’in. diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerjasama
dengan Pustaka Pelajar jogjakarta. 1999. h. 40.
Adapun dasar pendidikan Islam dapat diketahui dari firman Allah SWT.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar mengimani Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik
akibatnya. (Q.S. An-Nisa : 59)5

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa seluruh urusan umat Islam wajib
berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan demikian dasar dari
pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pendidikan Islam terbuka
terhadap unsur ijtihad dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an
dan Sunah sebagai nilai utama.
Maka dapat diambil pemahaman bahwa dasar pendidikan Islam Al-Qur’an
dan Hadis serta hasil Ijtihad, yaitu :
1) Al-Qur an
Al-Quran adalah “Kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat
Jibril kepada hati Rasulullah dengan lafadz bahasa arab dan makna
hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan
menjadi pedoman bagi manusia dengan petunjuknya serta
merupakan ibadah bagi yang membacanya”. Umat islam sebagai

5
Al-Qur’an, Surat An-Nisa’ Ayat 59, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-
Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, 1989, h. 128.
suatu umat yang dianugerahkan Tuhan suatu kitab suci Al-Quran,
yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi seluruh aspek
kehidupan dan bersifat universal. Pada masa awal pertumbuhan
Islam, Nabi Muhammada Saw adalah sebagai pendidik pertama,
telah menjadikan Al-Quran sebagai dasar pendidikan Islam
disamping Sunnah beliau sendiri. Kedudukan Al-Quran sebagai
sumber pokok pendidikan islam dapat dipahami dari ayat Al-Quran
itu sendiri.
Firman Allah SWT dalam surat Shaad :

Artinya : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan


kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran yang cerah mendapat pelajaran”. (Q.S. Shaad
: 29)
2) As-Sunnah
Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena sunnah
hakikatnya tak lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-
Qurân itu sendiri, disamping memang sunnah merupakan sumber
utama pendidikan islam karena Allah Swt menjadikan Muhammad
Saw sebagai teladan bagi umatnya. Seperti yang dijelaskan dalam
firman-Nya dalam surat Al-Ahzab sebagai berikut:

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah


itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah". (Q.S.Al-Ahzab : 21)

Sabda Rasulullah Saw :

‫َم ْن ا َ َرادَ الذُّ ْنيَا فَعَلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن ا َ َرادَ ْاْل َ ِخ َرةَ فَعَلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن ا َ َرادَه ُِما فَعَلَ ْي ِه‬
) ‫َارى َو ُم ْس ِل ٌم‬ ِ ‫(ر َوا ُه ْالبُخ‬ َ ‫بِ ْال ِع ْل ِم‬
Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia
maka dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di
akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori dan Muslim)

3) Ijtihad
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin diperlukan,
sebab ajaran islam yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Sunnah,
hanya berupa prinsip-prinsip pokok. Sedangkan sejak turunnya
ajaran Islam kepada Nabi Muhammad SAW sampai sekarang
Islam telah tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan
zaman. Maka diperlukan usaha-usaha untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang berkembang. Pendidikan sebagai lembaga
sosial akan turut mengalami perubahan sesuai dengan perubahan
yang tejadi di masyarakat. Kita tahu perubahan-perubahan yang
ada di zaman sekarang atau mungkin sepuluh tahun yang akan
datang mestinya tidak dijumpai pada masa Rasulullah saw, tetapi
memerlukan jawaban untuk kepentingan pendidikan di masa
sekarang. Untuk itulah diperlukan ijtihad pada pendidik muslim.
Ijtihad pada dasarnya merupakan usaha sungguh-sungguh orang
muslim untuk selalu berperilaku berdasarkan ajaran Islam,
manakala tidak ditemukan petunjuk yang jelas dari al-Qur`an
ataupun Sunnah.
Dengan demikian untuk melengkapi dan lebih
mempermudah terealisasinya ajaran islam itu sangat dibutuhkan
ijtihad, sebab globalisasi dari Al-Quran dan Hadits saja belum
menjamin tujuan pendidikan islam akan tercapai.
Usaha ijtihad para ahli dalam merumuskan teori pendidikan
islam dipandang sebagai hal yang sangat penting bagi
pengembangan teori pendidikan pada masa yang akan datang,

C. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam


1. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha
atau kegiatan selesai. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
mencapai suatu tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana
peserta didik akan dibawa. Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah
untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran
manusia sebagai makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah
kepada-Nya.
Tujuan pendidikan pendidikan nasional, yaitu untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.6
Idealitas tujuan dalam proses kependidikan Islam mengandung
nilai-nilai Islami yang hendak dicapai dalam proses kependidikan yang
berdasarkan ajaran Islam secara bertahap.7

6
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Undang- Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Cet. I; Jakarta: Visimedia,
2007), h. 5
7
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam-Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner, (Cet.II,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 53-54.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah
terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam,
pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan
kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah
kepada Allah.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, Muhammad Athiyyah
Al-Abrasyi berpendapat bahwa, Tujuan pendidikan Islam adalah akhlak.
Menurutnya, pendidikan budi pekerti merupakan jiwa dari pendidikan
Islam. Islam telah memberi kesimpulan bahwa pendidikan budi pekerti
dan akhlak adalah ruh (jiwa) pendidikan Islam, dan tujuan pendidikan
Islam yang sebenarnya adalah mencapai suatu akhlak yang sempurna.
Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa kita tidak mementingkan
pendidikan jasmani, akal, ilmu maupun ilmu pengetahuan praktis
lainnya, melainkan bahwa kita sesungguhnya memperhatikan segi-segi
pendidikan akhlak sebagaimana halnya memperhatikan ilmu-ilmu yang
lain. Anak-anak membutuhkan kekuatan dalam jasmani, akal, ilmu, dan
juga membutuhkan pendidikan budi pekerti, cita rasa dan kepribadian.8
Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti
dan pembentukan jiwa.

2. Fungsi Pendidikan Islam


Fungsi pendidikan Islam sesungguhnya sangat berkaitan dengan
fungsi ajaran Islam itu sendiri dalam rangka kehidupan baik individu
maupun masyarakat. Dalam hal individu, pendidikan Islam berupaya
menyadarkan manusia akan kedudukan dan fungsinya yang akan
berperan sebagai khalifah Allah di permukaan bumi, menyadarkan
kedudukan dan fungsi manusia dalam rangka tanggung jawab
kemasyarakatan, menyadarkan manusia terhadap pencipta alam dan
mendorongnya untuk beribadah kepada-Nya dalam mengaktualisasikan

8
Muhammad Athiyyah al-Abrasyi, At-Tarbiyah al-Islamiyah, terjemahan oleh; Abdulllah
Zaky Alkaaf (Cet.I; Bandung: CV Pustaka Setia, 2003), h. 13.
fitrahnya, serta menyadarkan manusia dalam rangka mengambil manfaat
dalam mewujudkan kesejahteraan di dunia sebagai sarana mencapai
kebahagiaan hidup di akherat.9
Menurut Hasan Langgulung, pendidikan dapat dilihat dari segi
pandangan individu dan segi pandangan masyarakat serta memandang
pendidikan sebagai suatu transaksi, yaitu proses memberi dan mengambil
antara manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, tugas dan fungsi
pendidikan dapat dilihat pada tiga pendekatan, pertama, pendidikan
dipandang sebagai pengembangan potensi, kedua, pendidikan dipandang
sebagai pewarisan budaya, dan ketiga, pendidikan dipandang sebagai
interaksi antara potensi dan budaya.10
1. Fungsi Pengembangan Potensi
Fungsi ini mencerminkan bahwa pendidikan sebagai
pengembangan segenap potensi manusia dalam kehidupannya.
Manusia mempunyai sejumlah potensi atau kemampuan
sedangkan pendidikan merupakan suatu proses untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki dalam arti berusaha untuk menampakkan dan
mengembangkan (aktualisasi) berbagai potensi manusia yang
dalam Islam disebut dengan “fitrah” sebagai potensi dasar yang
akan dikembangkan bagi kehidupan manusia.11
2. Fungsi Pewarisan Budaya
Pendidikan sebagai pewarisan budaya merupakan upaya
pewarisan nilai-nilai bagikehidupan manusia sebagaimana
dinyatakan bahwa tugas pendidikan Islam selanjutnya adalah
mewariskan nilai-nilai budaya Islam.12

9
Abd Rahman Abdullah. 2002. Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam, rekonstruksi
pemikiran dalam tinjauan filsafat pendidikan Islam. Penerbit UII Press jogjakarta. h. 57.
10
Hasan Langgulung. 1988. Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21. penerbit Pustaka al-
Husna Jakarta. h. 57.
11
Muhaimin dan Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam, kajian filosofis dan
kerangka dasar operasionalnya. Penerbit Tregenda Karya Bandung. h. 138.
12
Ibid, h. 141.
Peradaban dan Budaya (Islam) bisa mati bila nilai-nilai,
norma-norma dan berbagai unsur lain yang dimiliki berhenti
dan tidak berfungsi dalam mewariskan nilai-nilai itu dari
generasi ke generasi dalam kehidupan. Peradaban Islam
bermula dari turunya wahyu yang kemudian disosialisasikan
kepada pengikutnya sehingga diikuti dan diterapkan dalam
kehidupan.
Dari tradisi inilah terbentuk suatu kelompok manusia yang
disebut ummah Islam yang terikat dengan akidah, syari’ah, dan
akhlak Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah sebagai prinsip pokok Islam yang senantiasa
dikembangkan pemahaman dan pengamalannya dalam
kehidupan umat manusia. Hal ini mencerminkan bahwa fungsi
pendidikan Islam juga mewariskan ajaran-ajaran Islam dengan
berbagai nilai peradaban ke dalam kehidupan individu dan
masyarakat yang senantiasa tumbuh dan berkembang sebagai
nilai yang menjadi panutan dalam kehidupan.13
3. Fungsi Interaksi antara Potensi dan Budaya
Fungsi interkasi antara potensi dan budaya ini
sesungguhnya merupakan kelanjutan dari fungsi pertama yakni
pengembangan potensi da fungsi kedua yakni pewarisan nilai-
nilai budaya. Fungsi pendidikan dalam pengertian ketiga ini
dinyatakan sebagai proses memberi dan menerima antara
manusia dan lingkungannya adalah proses bahwa dengan itu
manusia mengembangkan dan menciptakan kemampuan-
kemampuan yang diperlukan untuk mengubah kondisi-kondisi
kehidupan, kemanusiaan dan lingkungannya.

13
Abd Rahman Abdullah. h. 59-60.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk meningkatkan


kadar keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti
tentang dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan
lebih tahu dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba yang beriman.
Dasar pendidikan Islam yang berlandasan yang kokoh dan kuat, tentu pada
akhirnya akan dapat mewujudkan tujuan yang maksimal yang menciptakan sosok
manusia yang berkualitas yang Islami menurut Al-Qur'an, dan As-Sunnah sebagai
pokok ajaran Islam yang utama yang saling melengkapi kemudian ijtihad sebagai
bentuk interpretasi di antara keduanya agar bisa menjawab segala tantangan
perkembangan jaman.
Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau
kegiatan selesai. Tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai
hamba Allah. Jadi, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang
menghambakan kepada Allah dalam arti beribadah kepada-Nya.
DAFTAR PUSTAKA

Abd Rahman Abdullah. Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam, rekonstruksi


pemikiran dalam tinjauan filsafat pendidikan Islam. (Penerbit UII Press
jogjakarta. 2002).
Al-Qur’an, Surat An-Nisa’ Ayat 59, Yayasan Penyelenggara Penerjemah
Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Departemen Agama
RI, 1989).
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam-Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner, (Cet.II,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006).
Hasan Langgulung. Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21. (Penerbit Pustaka al-
Husna Jakarta 1988)
Muhaimin dan Abdul Mujib. Pemikiran Pendidikan Islam, kajian filosofis dan
kerangka dasar operasionalnya. (Penerbit Tregenda Karya Bandung. .
1993)
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, upaya mengefektifkan pendidikan
agama Islam di sekolah. (Penerbit Remaja Rosdakarya Bandung. 2001).
Muhammad Athiyyah al-Abrasyi, At-Tarbiyah al-Islamiyah, terjemahan oleh;
Abdulllah Zaky Alkaaf (Cet.I; Bandung: CV Pustaka Setia, 2003).
Pemikiran Pendidikan Islam. Kajian tokoh klasik dan kontemporer. Penyunting
Rusman Thoyib dan Darmu’in. (diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar jogjakarta. 1999).
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN. Ilmu Pendidikan Islam.
(Penerbit Departemen Agama RI 1982).
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Undang- Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Cet. I; Jakarta: Visimedia, 2007)
Zuhairini dkk. Filsafat pendidikan Islam. (Penerbit Bumi Aksara Jakarta 1984).

Anda mungkin juga menyukai