Oleh :
Muhammad Enden
Nadia Siti Auliah
Rahma Ainul Hayat
Tejal
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “Dasar pendidikan
islam ” dengan baik.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
A. KESIMPULAN..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah memberikan
arah kepada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya
sesuatu. Dasar pendidikan Islam tentu saja didasarkan kepada falsafah hidup umat
Islam.
Adapun dasar pendidikan Islam dapat diketahui dari firman Allah SWT
1
Al-Qur’an, Surat An-Nisa’ Ayat 59, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-
Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, 1989, hal. 128.
2
ُيَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َجا َرة
1. Dasar Pokok
Dasar pokok dari pendidikan Islam adalah Al Qur’an dan Sunnah. Kedua
sumber pendidikan Islam tersebut dapat ditemukan di dalamnya kata-kata atau
istilah-istilah yang pengertiannya terkait dengan pendidikan
a. Al-Qur'an
Al-Quran adalah “Kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada
hati Rasulullah dengan lafadz bahasa arab dan makna hakiki untuk menjadi hujjah
2
A.D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Alma'arif. 1980.
hal. 41
3
Zakiyah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1996, hal. 19.
3
bagi Rasulullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi manusia dengan
petunjuknya serta merupakan ibadah bagi yang membacanya”.
Umat islam sebagai suatu umat yang dianugerahkan Tuhan suatu kitab suci Al-
Quran, yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi seluruh aspek
kehidupan dan bersifat universal.
Pada masa awal pertumbuhan Islam, Nabi Muhammada Saw adalah sebagai
pendidik pertama, telah menjadikan Al-Quran sebagai dasar pendidikan Islam
disamping Sunnah beliau sendiri. Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok
pendidikan islam dapat dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri.
b. As-Sunnah
4
Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena sunnah hakikatnya tak
lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Qurân itu sendiri, disamping
memang sunnah merupakan sumber utama pendidikan islam karena Allah Swt
menjadikan Muhammad Saw sebagai teladan bagi umatnya. Seperti yang
dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Ahzab sebagai berikut:
َم ْن اَ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرا َد اَأْل ِخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرا َدهُ ِما فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم
ِ ( َر َواهُ ْالبُ َخ
) ارى َو ُم ْسلِ ٌم
Terjemahannya : “Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia
maka dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka
dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu”
(HR. Bukhori dan Muslim)
5
َ صلُّوا َك َما َرَأ ْيتُ ُمونِي ُأ
صلِّي َ
2. Dasar Tambahan
Selain Al Qur’an dan Sunnah, ada beberapa dasar yang bisa dijadikan sebagai
dasar tambahan dalam pendidikan Islam, diantaranya:
a. Ijtihad
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin diperlukan, sebab ajaran islam
yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Sunnah, hanya berupa prinsip-prinsip
pokok. Sedangkan sejak turunnya ajaran Islam kepada Nabi Muhammad SAW
sampai sekarang Islam telah tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan
zaman. Maka diperlukan usaha-usaha untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang berkembang. Pendidikan sebagai lembaga sosial akan turut mengalami
perubahan sesuai dengan perubahan yang tejadi di masyarakat. Kita tahu
perubahan-perubahan yang ada di zaman sekarang atau mungkin sepuluh tahun
yang akan datang mestinya tidak dijumpai pada masa Rasulullah saw, tetapi
memerlukan jawaban untuk kepentingan pendidikan di masa sekarang. Untuk
itulah diperlukan ijtihad pada pendidik muslim. Ijtihad pada dasarnya merupakan
usaha sungguh-sungguh orang muslim untuk selalu berperilaku berdasarkan
ajaran Islam, manakala tidak ditemukan petunjuk yang jelas dari al-Qur`an
ataupun Sunnah.
Dengan demikian untuk melengkapi dan lebih mempermudah terealisasinya
ajaran islam itu sangat dibutuhkan ijtihad, sebab globalisasi dari Al-Quran dan
Hadits saja belum menjamin tujuan pendidikan islam akan tercapai.
Usaha ijtihad para ahli dalam merumuskan teori pendidikan islam dipandang
sebagai hal yang sangat penting bagi pengembangan teori pendidikan pada masa
yang akan datang,
6
b. Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah yaitu “menetapkan peraturan atau ketetapan undang-
undang yang tidak disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah atas pertimbangan
penarikan kebaikan dan menghindarkan kerusakan”.
7
Terjemahannya : “Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka
beribadah kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyat : 56 )
4
Athiya Al – Abrosyi. Dasar –dasar Pokok Pendidikan Islam. Alih bahasa : Bustami A.
Gani Djohar Bahary. Jakarta : Bulan Bintang. 1970. Hal, 1-5.
5
Zakiah Daradjad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,
1995), hlm. 172
6
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam : Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2008. hal. 78
8
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”
Prof. H. M. Arifin M.Fd. menyatakan bahwa, tujuan pendidikan Islam adalah
merealisasikan manusia muslim yang beriman dan bertaqwa serta berilmu
pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada Khaliqnya dengan sikap
dan kepribadian yang merujuk kepada penyerahan diri kepada-Nya dalam segala
aspek kehidupan, duniawiah dan ukhrawiah7
Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan pendidikan yaitu
sementara dan akhir. Tujuan sementara pendidikan islam yaitu tercapainya tingkat
kedewasaan baik jasmaniah maupun rohaniah. Adapun tujuan akhir pendidikan
Islam yaitu terwujudnya kepribadian muslim yaitu kepribadian yang
mencerminkan ajaran Islam.8 manusia kepada fitrahnya yaitu kepada Rububiyah
Allah sehingga mewujudkan manusia yang :
a. Berjiwa Tauhid
Tujuan pendidikan Islam yang pertama ini harus ditanamkan pada peserta
didik,sesuai dengan firman Allah:
7
Prof. H. M. Arifin M.Ed. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1991. hal ; 38-39
8
A.D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Alma'arif. 1980. hal : 6
9
Mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah merupakan tujuan
pendidikan Islam, sebab walaupun ia genius dan gelar akademiknya sangat
banyak,tapi kalau tidak bertaqwa kepada Allah maka ia dianggap belum/tidak
berhasil. Hanya dengan ketaqwaan kepada Allah saja akan terpenuhi
keseimbangan dan kesempurnaan dalam hidup ini. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah
orang paling Taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal" (QS.Al-Hujurat : 13)
d. Ulil Albab
Tujuan pendidikan Islam berikutnya adalah mewujudkan Ulil albab yaitu
orang-orang yang dapat memikirkan dan meneliti keagungan Allah melalui ayat-
ayat qauliyah yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur'an dan Ayat-ayat kauniyah
(tanda-tanda kekuasaan Allah) yang terdapat di alam semesta, mereka ilmuan dan
intelektual, tetapi mereka juga rajin berzikir dan beribadah kepada Allah SWT.
Firman Allah:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
10
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS.Ali
Imran :190-191)
e. Berakhlakul Karimah
Pendidikan dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mencetak manusia yang
memiliki kecerdasan saja, tapi juga berusaha mencetak manusia yang berahklak
mulia. Ia tidak akan menepuk dada atau bersifat arogan (congkak) dengan ilmu
yang dimilikinya, sebab ia sangat menyadari bahwa ia tidak pantas bagi dirinya
untuk sombong bila dibandingkan ilmu yang dimiliki Allah, malah ilmu yang ia
miliki pun serta yang membuat ia sampai pandai adalah berasal dari Allah.
Apabila Allah berkehendak Dia bisa mengambil ilmu dan kecerdasan yang
dimiliki mahkluknya (termasuk Manusia) dalam waktu seketika. Allah
mengajarkan manusia untuk bersifat rendah hati dan berakhlak mulia. Allah
berfirman:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.
(QS.Luqman :18)
BAB IV
11
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13