Mata Kuliah:
Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:
Darma Sugiarta S.Pd,M.Pd.I
Disusun Oleh:kelompok 2
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Dasar dan Fungsi Ilmu Pendidikan Islam”, dan salawat serta salam terus kita sanjungkan
kepada nabi agung nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan kita, dan
terus dapat menimba ilmu di Stit ( Sekolah Tinngi Ilmu Tarbiyah ) Pagaralam.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa
yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi diri
kami sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
BAB 1 (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)
A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam.............................................................................2
B. Dasar Ilmu Pendidikan Islam.....................................................................................3
C. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam...................................................................................8
BAB III (PENUTUP)
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
DAFTAR PUTAKA..........................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Bertujuan membentuk individu yang berakhlak tinggimenurut ukuran Alquran
2. Isi pendidikannya adalah ajaran Allah yang tercantum lengkap dalam Alquran dan
pelaksanaannya dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya: "Dan Kami tidak menurunkan kepadamu (Alquran) ini melainkan agar kamu dapat
menjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman." (QS. Al-Nahl: 64)
Sehubungan dengan masalah ini, Al-Nadwi, sebagaimana dikutip Ramayulis,
mempertegas dengan menyatakan bahwa: "Pendidikan dan pengajaran umat Islam itu haruslah
bersumber kepada aqidah Islamiyah. Sekiranya pendidikan umat Islam itu tidak didasarkan
kepada aqidah yang bersumberkan Alquran dan Hadist, maka pendidikan itu bukanlah
pendidikan Islam, tetapi pendidikan asing."
b. Hadistt
Setelah Alqur'an, pendidikan Islam menjadikan Hadistt Rasulullah SAW sebagai dasar
dan sumber kurikulumnya. Pada hakikatnya, keberadaan Hadistt ditujukan untuk mewujudkan
dua sasaran, yaitu:
1. Menjelaskan apa yang terdapat dalam Alquran.
2. Menjelaskan syariat dan pola perilaku.
Dalam dunia pendidikan Hadistt mempunyai dua manfaat pokok: pertama, Hadistt
mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan Islam sesuai dengan konsep Alquran
3
serta lebih memerinci penjelasan dalam Alquran. Kedua, Hadistt dapat menjadi contoh yang
tepat dalam penentuan metode pendidikan.Misalnya, kita dapat menjadikan kehidupan
Rasulullah SAW dengan para sahabat maupun anak-anaknya sebagai sarana penanaman
keimanan.Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena sunnah hakikatnya tak lain
adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Quran itu sendiri, disamping memang sunnah
merupakan sumber utama pendidikan islam karena Allah Swt menjadikan Muhammad Saw
sebagai teladan bagi umatnya. Seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Ahzab
sebagai berikut.
Sabda Rasulullah Saw:
َم ْن َأ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن َأ َرا َد اآْل ِخ َرة فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن َأ َرا َدهُ َما فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْلم
(َاري َو ُم ْسلِ ٌم ِ ) َر َواهُ ْالبُخ
Terjemahannya "Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan
ilmu.Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa yang
menghendaki keduanya maka dengan ilmu" (HR. Bukhori dan Muslim)
4
taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi jika aku tidak taat kepada
Allah dan Rasul-Nya, kamu tidak perlu taat kepadaku."
Menurut pandangan Nazmi Luqa, ungkapan Abu Bakar ini mengandung arti bahwa
manusia harus mempunyai prinsip yang sama di hadapan Khaliknya. Selama baik dan lurus, ia
harus diikuti, tetapi sebaliknya jika ia tidak baik dan lurus, manusia harus bertanggung jawab
memutuskannya.
d. Ijtihad
Setelah jatuhnya kekhalifahan Ali bin Abi Thalib berakhirlah masa pemerintahan
Khulafa' al-Rasyidin dan digantikan oleh Dinasti Umayyah.Pada masa ini Islam telah meluas
sampai ke Afrika Utara bahkan ke Spanyol.Perluasan daerah kekuasaan ini diikuti oleh ulama
dan guru atau pendidik.Akibatnya terjadi pula perluasan pusat-pusat pendidikan yang tersebar di
kota-kota besar.Karena Alqurandan Hadist banyak mengandung arti umum, maka para ahli
hukum Islam, menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut.Ijtihad ini terasa sekali
kebutuhannya setelah wafatnya Nabi SAW dan beranjaknya Islam mulai ke luar tanah Arab.
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran Islam yang terdapat dalam
Alquran dan Hadist bersifat pokok-pokok.Sejak diturunkan ajaran Islam sampai wafatnya Nabi
Muhammad SAW, Islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang dituntut oleh
perubahan situasi dan kondisi sosial yang tumbuh dan berkembang pula.
e. Kemasyarakatan
5
2. Dasar Operasional"
Dasar operasional adalah dasar yang mengatur secara langsung pelaksanaan pendidikan
agama di sekolah-sekolah. Sesuai dengan UU Nom 20 tentang Sisdiknas bahwa Dasar- dasar
operasional juga mempunyai bermacam-macam bentuk yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Dasar Historis.
Sejarah dianggap sebagai salah satu faktor budaya yang paling penting yang telah dan
tetap mempengaruhi filsafat pendidikan, baik dalam tujuan maupun sistemnya pada masyarakat
manapun juga.Kepribadian nasional, misalnya yang menjadi dasar filsafat pendidikan di berbagai
masyarakat haruslah berlaku jauh ke masa lampau, walaupun sistem-sistemnya adalah hasil dari
pemerintahan revolusioner, yang didirikannya dengan sengaja untuk mengembangkan dan
memperbaiki pola-pola warisan budaya dari umat dan rakyat. Kandell sebagaimana dikutip
Hasan Langgulung, berkata, bahwa pendidikan perbandingan (yang menitikberatkan pada
identitas nasional dalam sistem pendidikan) dan sejarah pendidikan: "Berusaha menyingkap
kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor yang berdiri di belakang sistem-sistem pendidikan di setiap
masyarakat." Oleh sebab itu: "Dapatlah dianggap pendidikan perbandingan itu sebagai
kelanjutan sejarah pendidikan sampai hari ini."
b. Dasar Sosial
Banyak aspek sosial yang mempengaruhi pendidikan, baik dari segi konsep, teori, dan
pelaksanaannya. Dimensi- dimensi sosial yang biasanya tercakup dalam aspek sosial ini adalah
fungsi-fungsi sosial yang dimainkan oleh pendidikan seperti pewarisan budaya yang dominan
pada kawasan- kawasan tertentu di suatu lembaga pendidikan, seperti sekolah, faktor-faktor
organisasi dari segi birokrasi, dan sistem pendidikan sendiri.
Dalam usaha kita untuk menganalisa masalah pendidikan dari segi sosial kita dapat
mengajukan soal-soal kepada empat aspek sosial pendidikan itu sekaligus atau kita pusatkan
pada salah satu aspek saja tetapi tidak mengabaikan aspek-aspek yang lain, misalnya sejauhmana
penerapan nilai- nilai Islam itu berkesan dalam menumbuhkan sifat-sifat keberanian. patriotisme.
kejujuran, dan lain-lain memperkuat pertahanan masyarakat.
6
c. Dasar Ekonomi
Kalau dalam pendidikan Islam telah meletakkan dasar- dasar yang menjadi tapak tempat
berdirinya pendidikan Islam itu, maka juga dalam ekonomi Islam telah meletakkan dasar-dasar
pokok tempat ekonomi Islam itu berdiri.
e) Dasar Psikologis
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah pemindahan nilai-nilai, ilmu
dan keterampilan dari generasi tua ke generasi muda untuk melanjutkan dan memelihara
identitas masyarakat tersebut.. Dalam pemindahan nilai-nilai, ilmu, dan keterampilan inilah
psikologi memegang peranan yang sangat penting.
Jadi, hubungan psikologi dengan pendidikan adalah bagaimana budaya, keterampilan, dan nilai-
nilai masyarakat dipindahkan, dalam istilah psikologinya dipelajari (learned). dari generasi tua
ke generasi muda supaya identitas masyarakat terpelihara.
f) Dasar Filosofis
7
Filsafat pendidikan merupakan titik permulaan dalam proses pendidikan, juga menjadi
tulang punggung kemana bagian-bagian yang lain dalam pendidikan itu bergantung dari segi
tujuan-tujuan pendidikan, kurikulum, metode mengajar, penilaian, administrasi, alat-alat
mengajar, dan lain-lain. aspek pendidikan yang bergantung pada filsafat pendidikan yang
memberinya arah, menunjuk jalan yang akan dilaluinya dan meletakkan dasar-dasar dan prinsip-
prinsip tempat tegaknya.1
Fungsi pendidikan Islam secara mikro sudah jelas yaitu memelihara dan mengembangkan
fitrah dan sumber daya insan yang ada pada subyek didik menuju terbentuknya manusia
seutuhnya sesuai dengan norma islam. Atau dengan istilah lazim digunakan yaitu menuju
kepribadian muslim. Lebih lanjut secara makro, fungsi pendidikan Islam dapat ditinjau dari
feomena yang muncul dalam perkambangan peradaban manusia, dengan asumsi bahwa
peradaban manusia senantiasa tumbuh dan berkembang melalui pendidikan.
Fenomena tersebut dapat kita telusuri melalui kajian antropologi budaya dan sosiologi yang
menunjukan bahwa peradaban masyarakat manusia dari masa ke masa semakin berkembang
maju; dan kemajuan itu diperoleh melalui interaksi komunikasi sosialnya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa, ditinjau dari segi antropologi budaya dan sosiologi, fungsi pendidikan
ialah menumbuhkan wawasan yang tepat mengenai manusisa di alam sekitarnya, sehingga
dengan demikian dimungkinkan tumbuhnya kreatifitas yang dapat membangun dirinya dan
lingkungannya. Dalam buku Filsafat Pendidikan Islam yang ditulis oleh Abdul Halim, fungsi
pendidikan dilihat secara operasional adalah:
1
Tuti Alawiyah,Ilmu Pendidikan Islam,Jambi,PT.Sonpedia Publishing Indonesia,februari 2023,hal 1
8
Menurut pandangan pendidikan islam, fungsi pendidikan itu bukanlah sekedar mengembangkan
kemampuan dan mencerdaskan otak peserta didik, tetapi juga menyelamatkan fitrahnya. Oleh
karena itu fungsi pendidikan dan pengajaran Islam dalam hubungannya dengan faktor anak didik
adalah untuk menjaga, menyelamatkan, dan mengembangkan fitrah ini agar tetap menjadi al-
fithratus salimah dan terhindar dari al-fithratu ghairus salimah.Artinya, agar anak tetap memiliki
aqidah keimanan yang tetap dibawanya sejak lahir itu, terus menerus mengokohkannya,
sehinggamati dalam keadaan fitrah yang semakin mantap, tidak menjadi Yahudi, Nashrani,
Majusi ataupun agama-agama dan faham-faham yang selain Islam.
2
Fungsi Pendidikan Islam,https://an-nur.ac.id/fungsi-pendidikan-islam/,diakses pada 08 April 2023
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan umat Islam.
Pendiddikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk meningkatkan kadar keimanannya
terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti tentang dasar-dasar Ilmu
pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan lebih tahu dan lebih mengerti akan
terciptanya seorang hamba yang yang beriman.Ilmu pendidikan islam adalah disiplin ilmu
pendidikan yang berlandaskan ajaran islam, yang teori dan konsep- konsepnya digali dan
dikembangkan melalui pemikiran dan penelitian ilmiah berdasarkan tuntunan dan petunjuk Al-
Qur`an dan sunah.
Menurut Musthofa Al Gholayyini Pendidikan Islam adalah menambahkan akhlaq yang mulia
didalam jiwa anak dari masa pertumbuhan serta memupuknya dengan petunjuk dan nashihat
sehingga mempunyai kemampuan cinta bekerja dalam kebaikan dan manfaat bagi tanah air.
Dasar Ideal Berbicara tentang dasar ilmu pendidikan Islam berarti juga berbicara tentang kitab
suci Alqurandan Hadistt Rasul.Karena semua aspek kehidupan yang terkandung di dalam ajaran
Islam berasaskan kepada kedua sumber pokok, yaitu Alquran dan Hadist .
Alquran Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada awal pertumbuhan Islam
telah menjadikan masa Alquran sebagai dasar pendidikan Islam di samping Hadistt beliau
sendiri.Kedudukan Alquran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami firman
Allah: Artinya: ‘‘Dan Kami tidak menurunkan kepadamu (Alquran) ini melainkan agar kamu
dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman.Al-Nahl: 64) Sehubungan dengan masalah ini, Al-Nadwi, sebagaimana dikutip
Ramayulis, mempertegas dengan menyatakan bahwa: ‘‘Pendidikan dan pengajaran umat Islam
itu haruslah bersumber kepada aqidah Islamiyah.Sekiranya pendidikan umat Islam itu tidak
didasarkan kepada aqidah yang bersumberkan Alquran dan Hadist, maka pendidikan itu
bukanlah pendidikan Islam, tetapi pendidikan asing.
Hadistt Setelah Alqur'an, pendidikan Islam menjadikan Hadistt Rasulullah SAW sebagai
dasar dan sumber kurikulumnya.Menjelaskan apa yang terdapat dalam Alquran.
10
Dalam dunia pendidikan Hadistt mempunyai dua manfaat pokok: pertama, Hadistt mampu
menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan Islam sesuai dengan konsep Alquran serta
lebih memerinci penjelasan dalam Alquran.Kedua, Hadistt dapat menjadi contoh yang tepat
dalam penentuan metode pendidikan.
Selain Alquran dan Hadistt juga perkataan, sikap, dan perbuatan para sahabat.Di antara
perkataan sahabat yang dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
Perkataan Abu Bakar setelah dibai'at menjadi khalifah, ia mengucapkan pidato sebagai berikut:
‘‘Hai manusia saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang
yang terbaik di antara kamu.‘‘ Menurut pandangan Nazmi Luqa, ungkapan Abu Bakar ini
mengandung arti bahwa manusia harus mempunyai prinsip yang sama di hadapan
Khaliknya.Selama baik dan lurus, ia harus diikuti, tetapi sebaliknya jika ia tidak baik dan lurus,
manusia harus bertanggung jawab memutuskannya.
Ijtihad,Setelah jatuhnya kekhalifahan Ali bin Abi Thalib berakhirlah masa pemerintahan
Khulafa' al-Rasyidin dan digantikan oleh Dinasti Umayyah.Pada masa ini Islam telah meluas
sampai ke Afrika Utara bahkan ke Spanyol.Perluasan daerah kekuasaan ini diikuti oleh ulama
dan guru atau pendidik.Karena Alqurandan Hadist banyak mengandung arti umum, maka para
ahli hukum Islam, menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut.Ijtihad di bidang
pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran Islam yang terdapat dalam Alquran dan Hadist
bersifat pokok-pokok.
Kemasyarakatan Masyarakat mempunyai andil yang sangat besar terhadap pendidikan anak-
anak.Pendidikan kemasyarakatan dapat dilakukan melalui kerja sama yang utuh karena
bagaimanapun masyarakat muslim adalah masyarakat yang satu padu, atau dengan kata lain
pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi kemasyarakatan, khususnya rasa
saling mencintai.
11
DAFTAR PUSTAKA
Tuti, A. (tahun 2023). Ilmu Pendidikan Islam. Jambi: PT.Sonpedia Publishing Indonesia.
12