Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DAN


MADRASAH ”

Makalah ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta

Pendidikan Dosen Pengampu : JUSNIATI, H. S.Pd M.Pd

Diususun Oleh :

Muhajir

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM JURUSAN TARBIYAH

STIT DDI PASANGKAYU

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
serta inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah unutuk memenuhi tugas mata
“Kapita Selekta PAI” dengan judul “Penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
Madrasah”. Atas dukungan do’a yang diberikan dalam penyusunan makalah ini maka penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu JUSNIATI S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta PAI.
2. Orag tua yang telah memberi dukungan dan do’a
3. Teman-teman yang penulis sayangi
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari teman-teman sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
pembaca.

Pasangkayu, Senin, 14 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................4


B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam.....................................................................6


B. Landasan Pendidikan Agama Islam......................................................................6
C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam........................................................8
D. Usaha Pembinaan Dan Peningkatan Mutu Madrasah…........................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................................12

A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Agama Islam di Indonesia telah berlangsung lama bersamaan dengan


masuknya Islam di Indonesia. Dalam literatur tentang sejarah perkembangan Islam mensinyalir
bahwa melalui pedagang-pedagang baik dari Asia maupun Timur Tengah yang beragama Islam
Islam masuk dan disebar ke Indonesia. Semula pendidikan agama Islam terlaksana secara
informal antara pedagang dan atau mubaligh dengan masyarakat sekitar. Kegiatan pendidikan
berlangsung di masjid ataupun mushola. Setelah berdirinya kerajaan-kerajaan Islam pendidikan
agama Islam berada dibawah pengawasan dan tanggungjawab kerajaan. Penyelenggaraan
pendidikan agama Islam tidak hanya di masjid dan mushola tetapi juga berkembang ke tempat
khusus untuk belajar ilmu agama Islam secara lebih mendalam, teratur dan tertib dalam
penyampaian pesan-pesan ajaran Islam tersebut. Tempat menuntut ilmu Islam ini dikenal
masyarakat sebagai pesantren.

Masuknya penjajah (khususnya penjajah Barat) di Indonesia membawa banyak


perubahan mendasar dalam dinamika pengajaran dan pendidikan agama Islam di Indonesia.
Paradigma perbedaan antara pendidikan agama Islam dan pendidikan barat telah berhasil sedikit
banyak tela berhasil ditanamkan oleh penjajah yang ingin melancarkan kekuasaan dinegeri
jajahannya. Sehingga memunculkan pandangan bahwa pendidikan agama Islam di Pesantren
lebih pada masalah keakhiratan, sedangkan pendidikan Barat (ilmu-ilmu umum) lebih bertumpu
pada persoalan keduniawian belaka. Paradigma ini terus berlanjut hingga kini.

Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia yang semula berangkat dari kemandirian,


bebas pengaruh otoritas kebijakan, sedikit banyak mulai terpengaruh. Dalam menanggapi kondisi
kekinian masyarakat, madrasah sebagai salah satu bagian dari lembaga pendidikan Islam dalam
cukup dinamis dalam menanggapinya. Pada awalnya kurikulum Madrasah menitikberatkan pada
pendidikan agama dari pada ilmu-ilmu umum, tapi kini berbalik yakni: 70 persen ilmu umum
dan 30 persen ilmu agama.

4
Dengan demikian, berdasakan penjelasan di atas, maka dalam makalah ini akan mengupas
tentang kondisi dalam peyelenggaraan pendidikan agama islam di Indonesia yang ada pada
sekolah dan Madrasah sampai sekarang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pendidikan agama islam?
2. Apa landasan pendidikan agama islam?
3. Apa fungsi dan tujuan pendidikan agama islam?
4. Bagaimana usaha pembinaan dan peningkatan mutu madrasah?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan agama islam
2. Untuk mengetahui apa saja landasan pendidikan agama islam
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan agama islam
4. Untuk mengetahui usaha dalam pembinaan dan peningkatan mutu di madrasah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama merupakan sebuah subyek pelajaran, dalam setiap lembaga pendidikan
formal di Indonesia harus memasukkan pendidikan agama dalam kurikulumnya. karena
kehidupan beragama yang baik dan terpadu adalah yang diharapkan untuk bisa terwujud.

Pendidikan agama Islam adalah upaya yang dilakukan oleh pendidik secara sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani ajaran agama islam, dan juga dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati agama
lain agar terjadi kerukunan antar ummat beragama, sehingga mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa

Pendidikan agama Islam yaitu untuk mendidik peserta didik dengan agama Islam yakni
upaya yang dilakukan pendidik dalam mendidik agama Islam dan mengajarkan nilai-nilai ajaran
agama Islam agar menjadi pandangan dan sikap hidup bagi peserta didik. Agama berperan
sebagai pemersatu dari permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat.

Mata pelajaran pendidikan agama Islam meliputi : Al-Qur’an Hadits, fiqh, aqidah akhlak,
sejarah kedubayaan Islam yang mana dalam mata pelajaran tersebut memberi gambaran bahwa
ruang lingkup dalam pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan,
keseimbangan hubungan antara manusia dengan Allah SWT (Hablun minallah), hubungan
antara manusia dengan sesama manusia (hablun minannas) dan juga hubungan antara manusia
dengan alam sekitarnya.

B. Landasan Pendidikan Agama Islam

Setiap usaha, dan tindakan yang disengaja agar mencapai tujuan harus memiliki landasan
yang baik dan kuat. Maka Pendidikan Agama Islam sebagai suatu usaha untuk membentuk
manusia yang beriman, bertaqwa, serta berakhlakul karimah harus mempunyai landasan
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Landasan tersebut antara lain adalah :

6
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalamullah yang berisi wahyu yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad melalui perantara malaikat jibril sebagai pedoman hidup manusia, yang
mana didalam Al-Qur’an terkandung ajaran-ajaran pokok yang dapat dikembangkan
untuk keperluan hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk membina manusia agar
menjadi hamba Allah yang beriman dan bertaqwa. Menjadi manusia yang berakhlakul
karimah yang dapat berhubungan dengan baik antara manusia dengan Allah (Hablun
minallah), hubungan antara manusia dengan sesamanya (Hablun minannas) dan juga
hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya.
2. As-Sunnah atau Hadits
As-Sunnah atau hadits adalah perkataan, perbuatan, dan pengakuan Rosulullah SAW.
Sunnah adalah sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an, As-Sunnah berisi
petunjuk untuk membina manusia menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa, sehingga
menjadi kemaslahatan hidup umat manusia. Fungsi pokok As-Sunnah atau Hadits adalah
sebagai penjelas Al-Qur’an.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqoha, yakni suatu yang dilakukan oleh para ilmuan syari’at
Islam yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimilikinya, yaitu berfikir
dalam hal-hal yang belum ditegaskan hukumnya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, tetapi
tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Landasan pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah berdasarkan pada


beberapa landasan. Majid : 2004 hal 132, mengatakan bahwa pendidikan agama Islam harus ada
tindak landasan yang mendasari pelaksanaan pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan
dasar dan menengah. Landasan tersebut adalah :

a. Landasan yuridis formal : yaitu landasan yang terkait pada dasar dan undang-undang
yang berlaku pada Negara, landasan yuridis formal terdiri dari tiga macam yaitu
 landasan yuridis formal yang pertama yaitu adala pada dasar falsafah Negara
pancasila yang terkandung dalam sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa.
 Landasan yuridis yang kedua yaitu Dasar struktural atau konstitusional : dasar UUD
1945 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi “Negara berdasarkan Tuhan

7
yang maha esa” dan di dalam pasal 2 yaitu “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan
kepercayaan itu.
 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 12
ayat 1 poin a, yang berisi bahwa “setiap peserta didik berhak mendapatkan
pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya oleh pendidik yang seagama.
b. Landasan psikologis : landasan ini berkaitan dengan aspek kejiwaan kehidupan dalam
masyarakat. Yang mana hal ini berdasarkan dalam kehidupan manusia yang berhadapan
pada hal-hal yang membuat hatinya menjadi tidak tenang dan tidak tentram, sehingga
manusia memerlukan pegangan hidup, yaitu agama. Supaya hidupnya menjadi tenang
dan tentram. Hal ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun yang sudah
modern, jika mereka mengabdi kepada dzat yang Maha Kuasa maka mereka akan
merasakan ketenangan dan ketentraman pada hatinya.
c. Landasan religius : landasan ini bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam
pendidikan agama adalah suatu perintah dari Allah, kemudian diwujudkan dengan
beribadah kepada Allah, landasan ini bersumber pada Al-Qur’an, hadits dan Ijtihad para
ulama’.
C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam sebagai sebuah subjek dari pelajaran, mempunyai fungsi yang
berbeda dari subjek pelajaran yang lain, Fungsi pendidikan agama Islam yaitu untuk
mengembangkan tingkat keimanan dan ketaqwaan peserta didik, dan juga untuk membina
peserta didik agar mempunyai akhlakul karimah. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman
untuk mencapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat, penyesuaian mental
pada peserta didik terhadap lingkungan fisik maupun sosial melalui pendidikan agama Islam, dan
juga untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan dan juga kekurangan-
kekurangan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman serta pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari. pendidikan agama Islam juga berfungsi sebagai pencegahan, yaitu untuk
menangkal hal-hal negatif dari lingkungan peserta didik atau budaya lain yang bisa
membahayakan para peserta didik sehingga dapat menghambat perkembangannya untuk
menjadi warga Indonesia seutuhnya.

8
Berdasarkan fungsi pendidikan agama Islam tersebut maka tujuan pendidikan agama
Islam di sekolah atau madrasah adalah agar menumbuhkan serta meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan peserta didik, melalui pemberian pengetahuan oleh pendidik, untuk dihayati sehingga
peserta didik mengamalkannya dan memiliki pengalaman tentang agama Islam, sehingga peserta
didik menjadi manusia yang terus berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaan serta
memiliki akhlakul karimah dalam kehidupannya.

D. Usaha Pembinaan dan Peningkatan Mutu Madrasah

Kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu bahwa Madrasah yang diakui dan
memenuhi syarat untuk menyelenggarakan kewajiban belajar harus terdaftar pada Kementrian
Agama. Persyaratan yang utama untuk terdaftar adalah sebagai mata pelajaran pokok maka mata
pelajaran agama diberikan paling sedikit 6 jam dalam seminggu dengan teratur di samping
pelajaran umum.. Pada tahun 1951, pemerintah mengupayakan menyediakan para guru agama
untuk Sekolah dan Perguruan Umum, kementrian agama mendirikan Sekolah Guru Agama Islam
(SGAI) dan Sekolah Hakim Agama Islam (SHAI). Dikarenakan sering berganti nama sekarang
ini kedua sekolah tersebut menjadi PGA dan PHIN atau Pendidikan Hakim dalam Negeri.
Indonesia memberikan andil yang besar dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan jumlah Madrasah yang cukup besar. Namun pendidikan agama sebagai ciri khas yang
selalu dititik beratkan oleh madrasah, (yang semula 100% agama, kemudian 30% adalah
pelajaran umum dan pelajaran agama adalah 30%), hal tersebut dipandang kurang bisa memberi
bekal bagi para peserta didik untuk dapat hidup di dunia yang semakin maju dan berkembang ini,
maka peserta didik juga membutuhkan penguasaan iptek untuk menghadapinya. Lulusan umum
lebih unggul dalam bidang iptek di banding dengan lulusan madrasah. Padahal, oran
membutuhkan kehidupan yang layak sebagai warga Negara Indonesia.

Agar sejajar dengan sekolah umum yang setingkat.Maka usaha pemerintah yaitu dengan
mengeluarkan surat keputusannya yang diambil Bersama Tiga Menteri yang dikenal dengan
sebutan SKB 3 M. maksud dari SKB 3 M yaitu keputusan yang diambil secara bersama antara
SK No. 6 Tahun 1975 dengan Menteri Agama, SK No. 37/U/1975 dengan Menteri P&K, SK
No. 36 Tahun 1975 dengan Menteri Dalam Negeri, tertanggal 24 Maret 1975 tentang
Peningkatan Mutu Madrasah. Yang dimaksud dengan madrasah SKB 3 M yaitu lembaga
pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang

9
diberikan sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum. Sedangkan sebelum SKB
3 M, komposisi dalam kurikulum madrasah yaitu 70% adalah pelajaran agama dan pelajaran
umum adalah 30%. tujuan dari SKB 3 M adalah untuk meningkatkan mutu madrasah supaya
tingkat pelajaran umum di madrasah bisa setingkat dengan sekolah umum yang setingkat, yakni:
(1) Madrasah Ibtidaiyah [MI] untuk tingkatan dasar (SD), (2) Madrasah Tsanawiyah [MTs]
untuk tingkatan SMP, (3) Madrasah Aliyah [MA] untuk tingkatan SMA

Dengan pernyataan tingkat mutu tersebut maka:

a. Ijazah marasah memiliki nilai yang sama dengan ijazah sekolah umum yang setingkat;
b. Murid madrasah bisa pindah ke sekolah umum yang setingkat.
c. jika Lulusan madrasah bisa lanjut ke sekolah umum yang setingkat lebih tinggi.
Usaha yang akan dilakukan dalam rangka untuk mencapai tingkatan yang sama seperti
sekolah umum diantaranya adalah
1. masalah pada kurikulum
2. buku, alat, dan sarana pelajaran pada umumnya
3. masalah pendidik atau pengajar.
Maka dengan adanya usaha untuk peningkatan tersebut, pendidikan umum pada
madrasah akan akan sama atau setingkat dengan pendidikan umum yang ada pada sekolah
umum, sehingga:
 standar pelajaran umum yang ada pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) sama dengan standar
pelajaran umum di Sekolah Dasar (SD)
 standar pelajaran umum yang ada di Madrasah Tsanawiyah (MTs) sama dengan standar
pelajaran umum di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
 standar pelajaran umum yang ada di Madrasah Aliyah (MA) sama dengan standar
pelajaran umum di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dengan adanya SKB 3 M ini,sebagai bagian dari integral dari sitem pendidikan nasional
maka tugas dan fungsi madrasah semakin mantap dan kuat sehingga peserta didik lulusan dari
madrasah dapat memperoleh kesempatan yang sama dengan lulusan sekolah umum yaitu sebagai
warga negara Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban.
Maka yang dimaksud dengan pendidikan agama di madrasah yaitu suatu program untuk
memenuhi sebagian tujuan pendidikan di madrasah dalam bidang pengetahuan, penghayatan dan

10
pengalaman agama. Program tersebut diarahkan agar menjadi muslim yang beriman serta
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa baik yang diarahkan untuk bekal kemampuan
pribadinya ataupun untuk bekal kelak dalam memasuki lapangan kerja. Maka Program tersebut
adalah sebagai ciri khusus sebagai sekolah agama.
Berdasarkan kurikulum tahun 1934 Materi pendidikan agama di madrasah untuk semua
tingkat sebagai berikut :
 Al-Qur’an Hadits
 Aqidah Akhlak
 Fiqh
 Sejarah kebudayaan/peradaban Islam dan bahasa Arab.
Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) pada sekolah diarahkan kepada
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan agama Islam (PAI) pada sekolah dengan
perkembangan kondisi lingkungan lokal, nasional, dan global, serta kebutuhan peserta didik.
Kegiatan dalam rangka pengembangan kurikulum adalah pembinaan atas satuan pendidikan
dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam tingkat satuan pendidikan.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan agama islam adalah upaya yang dilakukan oleh pendidikan secara
sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati ajaran agama islam dan juga dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati
agama lain agar tejadi kerukunan antar umat beragama sehingga mewujudkan persatuan
dan kesatuan bangsa.
Landasan pendidikan agama islam:
1. Al-Qur’an
2. As-sunnah dan hadist
3. Ijtihad
Fungsi dan tujuan pendidikan agama islam yaitu untuk mengembangkan tingkat
keimanan dan ketakwaan peserta didik , dan juga untuk membina peserta didik agar
mempunyai akhlakul karimah.
Kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu : bahwa madrasah yang
diakui dan memenuhi syarat untuk menyelenggarakan kewajiban belajar harus terdaftar
pada kementerian agama. Persyaratan yang utama untuk terdaftar adalah sebagai mata
pelajaran pokok maka mata pelajaran agama diberikan paling sedikit 6 jam dalam
seminggu dengan teratur di samping pelajaran umum.
Usaha pemerintah meningkatkan mutu madrasah agar sejajar dengan sekolah
umum yang setingkat di wujudkan dengan keluarnya surat keputusan bersama tiga
menteri kemudian dikenal sebagai SKB 3M. yang dimaksud SKB 3M yaitu keputusan
antara menteri agama dan SK No. 6 Tahun 1975, menteri P dan K dengan SK No.
37/u/1975 dan menteri dalam negeri dengan SK No. 36 Tahun 1975, tertanggal 24
maret 1975 tentang peningkatan mutu madrasah.

B. SARAN
Perlu adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan pendidikan agama Islam di sekolah
dan madrasah. Oleh karena itu, pemerintah harus bekerjasama dengan kementerian

12
agama guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Agama Islam di
Indonesia dan meningkatkan ahlaqul karimah bagi penerus bangsa serta mampu
bersaing di Asia bangkang penjuru dunia misal meningkatkan kualitas guru dan lain
sebagainya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&q=fungsi+dan+tujuan.+pendidikan+aga
ma+islam#d=gs_qabs&u=%23p%3DMnSg0lm-UAQJ

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+pendidikan+agama+is
lam&oq=#d=gs_qabs&u=%23p%3Dv1smrXZyhZIJ

14

Anda mungkin juga menyukai