DOSEN PENGAMPU:
Dr. HIDAYAT, M. Pd
DISUSUN OLEH:
MUSTANIRAH (801210075)
NABILA PUTRI MUSTIANI (801210070)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik dan hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kebijakan Pendidikan Agama Islam Pasa Madrasah (RA, MI,
MTs, MA)” dengan baik tanpa suatu kendala apapun. Makalah ini telah saya
selesaikan dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Meski saya telah menyusun makalah ini dengan maksimal, namun tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan kritik dan saran yang konstruktif dari segenap pihak agar saya dapat
memperbaiki makalah selanjutnya. Demikian apa yang bisa dapat saya sampaikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun yang mendengarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Kebijakan Pendidikan Agama Islam di Raudhatul Athfal (RA)........... 3
B. Kebijakan Pendidikan Agama Islam di Madrasah (MI, MTs, dan MA)
6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal mula berdirinya madrasah di Indonesia yaitu didirikan oleh
kalangan modernis yaitu Jami Al khair dan Al irsyad tujuannya adalah
menanggapi sekolah-sekolah belanda dan juga sekolah-sekolah
Muhammadiyah yang bermodelkan sekolah Belanda. Namun seiring
berjalannya waktu madrasah banyak dikembangkan di pondok pesantren
seperti Pesantren Darul Umum dan Tebuireng Jombang , Lirboyo Kediri, juga
madrasah Muallimin dan Muallimat di Yogyakarta yang didirikan oleh
persyerikatan Muhammadiyah Tahun 1923.1
Kemudian terdapat Peraturan yang mengatur penyelenggaraan
Madrasah di Indonesia yaitu “Madrasah adalah satuan pendidikan formal
dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan Pendidikan Umum
dan kejuruan dengan Kekhasan Agama Islam yang mencangkup Raudhatul
Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Masrasah Aliyah dan
Madrasah Aliyah Kejuruan”.2
Sistem yang berusaha diterapkan di Madrasah adalah penggabungan
antara sistem sekolah umum dengan pesantren, di dalam peraturan yang
mengatur mengenai madrasah berbicara bahwa madrasah adalah lembaga
pendidikan yang menggabungkan antara sistem pondok yang merupakan
lembaga yang mengajarkan pendidikan agama Islam dan Sistem pendidikan
dimana di dalamnya mengajarkan pelajaran-pelajaran umum. Dalam
pembentukan madrasah ciri khasnya adalah mengintegrasikan antara materi
agama dan materi pelajaran umum, hal itu yang membedakan dengan pondok
pesantren dan sekolah umum. Meskipun mengintegrasikan keduanya tetap
saja madrasah menjadikan mata pelajaran agama sebagai mata pelajaran
pokok dibanding mater-materi mata pelajaran umum. Dalam kurikulum
1
Sutrisno & Muhyidin Albarabis, Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial, (Yogyakarta: Ar
Ruzz Media, 2012). hal 52
2
Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Pasal 1.
1
2
madrasah mata pelajaran Agama terdiri dari; Alquran Hadis, Akidah Akhlak,
Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.3
Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2013 merupakan kurikulum wajib
adalah salah satu tanda perkembangan Pendidikan Agama Islam. Pendidikan
Agama Islam sebagai mata pelajaran sekarang ini diatur pada Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional pada
pasal 37 ayat 1 dan 2. Diaturnya Pendidikan Agama Islam di dalam Sistem
Pendidikan Nasional.4
Pendidikan Agama Islam sekarang telah diakui keberadaanya,
Pendidikan Islam telah diatur terbagi menjadi tiga yaitu; Pendidikan Islam
sebagai lembaga, pendidikan Islam sebagai mata pelajaran dan Pendidikan
Islam sebagai value. Pendidikan Islam sebagai mata pelajaran wajib
diterapkan di seluruh sekolah dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikan Islam sebagai mata pelajaran tidak hanya memberikan kekuatan
agama dan tata cara ibadah, dan membawa semangat beribadah tersebut pada
kehidupan sehari-hari.5
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah
ini yaitu “Bagaimama Kebijakan Pendidikan Agama Islam Pada Madrasah
(RA, MI, MTs, dan MA) ?”
C. Tujuan Penulisan
Bedasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan pada
makalah ini yaitu “Untuk Mengetahui Bagaimama Kebijakan Pendidikan
Agama Islam Pada Madrasah (RA, MI, MTs, dan MA)”.
3
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,
(Jakarta; Kencana Prenada Media Group,2012). hal 55-56.
4
Asfiati, Pendekatan Humanis dalam perkembangan kurikulum, (Perdana Publishing, 2016). hal
60-61.
5
Dede Rosyada, Madrasah dan profesionalisme diri,(Jakarta:Kencana,2017), hal 132.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebijakan Pendidikan Agama Islam di Raudhatul Athfal (RA)
Pendidikan merupakan upaya mentransformasi nilai dari pendidik
kepada anak dalam upaya membangun, membina, dan
menumbuhkembangkan kualitas manusia yang dilakukan secara terstruktur
dan berkelanjutan. Pendidikan dilakukan sepanjang perkembangan manusia.
Islam telah memberikan perintah kepada umatnya untuk memberikan
pendidikan kepada anak sejak usia dini. Prinsip itu tertuang dalam makna
hadis nabi bahwa menuntut ilmu diwajibkan sejak dari buaian hingga liang
lahat. Dalam Al-Quran surat Luqman ayat 13-14 disampaikan baha dalam
pendidikan anak diamanahkan untuk bertauhid dan berbakti kepada kedua
orang tua serta bersyukur atas karunia Allah. Pesan moral dari ayat tersebut
adalah pentingnya penanaman nilai-nilai agama sejak usia dini seperti aqidah,
akhlak kepada orang tua serta bersyukur atas karunia Allah.
Upaya menanamkan nilai-nilai agama kepada anak dapat ditempuh
dengan berbagai metode. Penggunaan metode hendaknya disesuaikan dengan
usia dan trahapan perkembangan anak. Setiap pendidik hendaknya memilih
metode yang memudahkan anak untuk memahami dan tertarik terhadap
aktivitas pembelajaran PAI.
Raudhatul Athfal (RA) sebagai salah satu lembaga pendidikan anak
usia dini berciri khas Islam sangat perlu mengembangkan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Pembelajaran PAI RA terintegrasi pada
semua aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik dan prinsip
pembelajaran anak usia dini. Dalam rangka mewujudkan penanaman PAI
sejak usia dini tersebut diperlukan petunjuk teknis pengembangan
pembelajaran PAI di RA yang diatur pada Keputusan Direktur Jendral
Pendidikan Islam Nomor 2763 Tabun 2019 Tentang Petunjuk Teknis
Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Raudhatul Athfal.
3
4
Adapun yang terkait pada Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763
adalah sebagai berikut:6
6
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2763 Tabun 2019. hal. 3-4
5
pengembangan pola fikir Pendidikan berpusat pada peserta didik, guru hanya
memfasilitasi dan peserta didik dapat menyesuaikan dengan karakteristik
masing-masing, Penguatan sumber belajar interaktif, Pola belajar jejaring,
Pembelajaran aktif mencari, pentingnya belajar sendiri untuk melatih
kemandirian dan kelompok untuk melatih kolaborasi dengan baik dalam tim,
pola belajar berbasis media. 7
1. Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam prespektif
kebijakan Pendidikan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam disusun dengan memiliki
karakteristik yaitu;
a. Adanya sikap spiritual, pengetahuan, keterampilan yang seimbang dan
mampu mengaplikasikannya baik di dalam lingkup madrasah maupun
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan kemampuan peserta didik yang mampu dalam
memahami materi Pendidikan Agama Islam dan juga mengaplikasikanya
dalam kehidupannya baik secara pribadi maupun kehidpannya dalam
bermasyarakat sehingga dapat menjadi contoh yang baik dalam kehidupan
masyarakat. hal ini dapat dilakukan dengan pembiasaan dalam lingkungan
madrasah dan juga sikap teladan guru.
c. Menjadikan madrasah sebagai salah satu tempat belajar bagi masyarakat
yaitu
memberikan pengalaman belajar pada peseta didik
d. Mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan waktu yang
cukup optimal dengan memaksimalkan peran keluarga, madrasah dan juga
masyarakat.
e. Mengembangkan kompetensi inti dan kompetesi dasar. yairu kompetensi
inti pada tingkatan kelas yang disusun secara rinci dan juga kompetensi
dasar pada tingkatan kelas tersebut.
7
Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 hlm 6-7.
8
8
Ibid,.hal 8-9.
9
a. Alquran Hadis
Merupakan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dimana isinya
adalah mengenai tata cara menulis dan membaca Alquran dengan
benar dan juga baik. Memahami makna hadis secara teks ataupun
kontekstual yang kemudian kadungan yang ada pada hadis tersebut
dapat dijadikan dasar dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.
b. Akidah Akhlak
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berfokus pada Akidah
yakni membentuk peserta didik agar memiliki keyakinan dan
keimanan yang kokokh akan keimanannya hingga dapat mengamalkan
Asmaul husna, pada point akhlak Membentuk peserta didik yang
memiliiki akhlak yang baik (mahmudah) dan berusaha menghidari
akhlak buruk (mazmumah).
c. Fikih
Salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang membahas
mengenai ketentuan suatu hukum dan juga tata cara beribadah dan
bermuamalah dalam kehidupan.
11
12