DOSEN PENGAMPU:
Dr. D.I ANSUSA PUTRA, LC, M.Hum
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD SUBHAN (804202003)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik dan hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kedudukan Al-Qur’an Dalam Kehidupan” dengan baik tanpa suatu
kendala apapun. Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal dengan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah
ini.
Meski saya telah menyus ] un makalah ini dengan maksimal, namun tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan kritik dan saran yang konstruktif dari segenap pihak agar saya dapat
memperbaiki makalah selanjutnya. Demikian apa yang bisa dapat saya sampaikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun yang mendengarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Al-Qur’an ......................................................................... 3
B. Kedudukan dan Posisi Al-Qur’an dalam Kehidupan............................ 6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah
kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Di antara tujuan
utama diturunkannya Alquran adalah untuk menjadi pedoman manusia dalam
menata kehidupan mereka agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia maka Alquran
datang dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan, aturan-aturan,
prinsip- prinsip dan konsep- konsep, baik yang bersifat global maupun yang
terinci, yang ekplisit maupun yang implisit dalam berbagai persoalan
kehidupan.
Secara harfiah Qur’an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk
ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk AlQur’an sendiri lebih pada
kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil
cetakan. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an disampaikan kepada
Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara
bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-
Qur’an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan
banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-
batu dan dedaunan. AlQur‟an memiliki 114 surah dan sejumlah 6.236 ayat
(terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).
Jadi meskipun Alquran pada dasarnya adalah kitab keagamaan namun
pembicaraan- pembicaraannya dan kandungan isinya tidak terbatas pada
bidangbidang keagamaan semata. Ia meliputi berbagai aspek kehidupan
manusia. Alquran bukanlah kitab filsafat dan ilmu pengetahuan tetapi di
dalamnya dijumpai bahasan-bahasan mengenai persoalan filsafat dan ilmu
pengetahuan.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkana latar belakang diatas maka rumusan pada makalah ini
yaitu “Bagaimana Kedudukan Al-Qur’an dalam Kehidupan?”
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkana rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan pada
makalah ini yaitu “Untuk Mengetahui Bagaimana Kedudukan Al-Qur’an
dalam Kehidupan.”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an dari segi bahasa merupakan bentuk mashdar dari kata qaraa,
yang terambil dari wazan fu’lan, yang berarti “bacaan” atau apa yang tertulis
padanya, maqru, seperti terungkap dalam surah al-Qiyaamah (75) ayat 17-18.1
Abdul Wahab Khallaf menyatakan bahwa Al-Qur’anadalah Kalamullah yang
diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril ke dalam hati Rasulullah SAW,
Muhammad ibn Abdullah, dalam bahasa Arab berikut maknanya yang benar,
untuk menjadi hujah (dalil) bagi Rasulullah, bahwa beliau itu utusan-Nya,
sebagai undangundang manusia, sebagai petunjuuk, sebagai pendekatan diri
kepada Allah dengan membacanya, dan dikodifikasi dalam satu mushaf,
dimulai dari surah Al-Faatihah dan diakhiri dengan surah An-Naas,
diriwayatkan secara mutawatir, secara tulisan, maupun lisan, terjaga dari
perubahan dan pergantian, dan sebagai pembenar.2
Al-Zarqani mendefinisikan Al-Qur’an adalah kalam yang bersifat
mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis dalam
mushaf, yang dinukilkan secara mutawatir, dan membacanya merupakan
ibadah. Jadi, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril dan dituliskan di dalam
mushaf, dimulai dari surah alFaatihah dan diakhiri dengan surah an-naas serta
berniali ibadah membacanya. Al-Qur’an dalam kajian Ushul Fiqh merupakan
objek pertama dan utama pada kegiatan penelitian dalam memecahkan suatu
hukum.
Karena kedudukan Al-Qur’an merupakan sumber utama dan pertama
bagi penetapan hukum dan merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Seseorang yang ingin menemukan hukum untuk suatu kejadian, tindakan
pertama yang harus ia lakukan adalah mencari jawaban penyelesaiannya dari
1
Abdul Wahab Khallaf, Ilm Ushulal-Fiqh, (Jakarta: Maktabah al-Da‟wah al-Islamiyah Syabab al-
Azhar, 1990), hlm. 23
2
Muhammad Abdul Azhim al-Zarqani, Manahil al-„Irfan fi Ulum Al-Qur‟an, (Mesir: Isa al-Bab al-
Halabi) Juz I, hlm. 20
3
4
3
Satria Effendi M. Zein, Ushul Fiqh, (Jakarta: Gramedia Digital, 2017) hlm. 79-80
5
4
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, (Yogyakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 59-61
6
haji. Hukum ini disebut hukum “ibadah dalam arti khusus‟, karena
muamalah pun sebenarnya termasuk ke dalam perbuatan ibadah bila
dilaksanakan sesuai dengan kehendak Allah.
2. Hukum-hukum yang mengatur tingkah laku lahiriah manusia dalam
hubungannya dengan manusia atau alam sekitarnya. Seperti jual-beli,
kawin, pembunuhan, dan lainnya. Hukum-hukum ini disebut hukum
“muamalah dalam arti umum‟, karena mencakup semua bentuk
pergaulan manusia dalam kehidupan bermayarakat.5
5
Ibid., hlm. 71
7
6
Talib, Safi Hasan Abu, Tatbiq al-Syari’ah al-Islamiyah fi al-Bilad al-Arabiyah, (Kairo : Dar al-
Nahdah al-Arabiyah. 1990) hlm. 63-64
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an dari segi bahasa merupakan bentuk mashdar dari kata qaraa,
yang terambil dari wazan fu’lan, yang berarti “bacaan” atau apa yang tertulis
padanya, maqru, seperti terungkap dalam surah al-Qiyaamah (75) ayat 17-18.
Al-Zarqani mendefinisikan Al-Qur’an adalah kalam yang bersifat mukjizat,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis dalam mushaf,
yang dinukilkan secara mutawatir, dan membacanya merupakan ibadah. Jadi,
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril dan dituliskan di dalam mushaf,
dimulai dari surah alFaatihah dan diakhiri dengan surah an-naas serta berniali
ibadah membacanya.
Sedangkan kedudukan al-Quran dalam kehidupan Sebagai sumber
hukum Islam yang pertama dan utama, Al-Qur‟an berperan penting dalam
rangka penetapan hukum Islam terutama setelah meninggalnya Rasulullah
SAW. Seperti kita ketahui bahwa Al-Qur‟an merupakan buku petunjuk
(hidayah) bagi orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang percaya
kepada hal ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rizki
mereka, dan yang meyakini adanya akhirat.
B. Saran
1. Bagi mahasiawa pascasarjana UIN STS Jambi
Diharapkan bagi mahasiawa pascasarjana UIN STS Jambi untuk dapat
memberikan kritik dan saran kepada penulis agar bisa memperbaiki
makalah ini kedepannya.
2. Bagi Perapustakaan UIN STS Jambi
Diharapkan agar dapat menambah lebih banyak referensi atau sumber
bacaan mengenai Kedudukan Al-Qur’an dalam Kehidupan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, Khallaf ‘Ilm Ushulal-Fiqh, (Jakarta: Maktabah al-Da‟wah al-
Islamiyah Syabab al-Azhar, 1990)
10