Disusun Oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
2.1. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam..................................................... 2
2.2. Dasar - dasar Ilmu Pendidikan Islam................................................. 3
2.3. Ruang Lingkup Pendidikan Islam...................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Musthofa Al Ghilayyini.1948. Idhotun Nashihin. Shaida. Mathba’ah Ashriyah hlm : 13
2
Drs Burhan Shomad. 1981. Beberapa Persoalan dalam Pendidikan Islam. Bandung. PT. Al
Ma’arif hlm 9
2
2.2. Dasar - dasar Ilmu Pendidikan Islam3
1. Dasar Ideal
Berbicara tentang dasar ilmu pendidikan Islam berarti juga berbicara
tentang kitab suci Alqurandan Hadistt Rasul. Karena semua aspek
kehidupan yang terkandung di dalam ajaran Islam berasaskan kepada
kedua sumber pokok, yaitu Alqurandan Hadistt.
a. Alquran
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada masa awal
pertumbuhan Islam telah menjadikan Alquransebagai dasar pendidikan
Islam di samping Hadistt beliau sendiri. Kedudukan Alquransebagai
sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami firman Allah:
3
pendidikan Islam sesuai dengan konsep Alquran serta lebih memerinci
penjelasan dalam Alquran. Kedua, Hadistt dapat menjadi contoh yang
tepat dalam penentuan metode pendidikan. Misalnya, kita dapat
menjadikan kehidupan Rasulullah SAW dengan para sahabat maupun
anak-anaknya sebagai sarana penanaman keimanan.
c. Perkataan Para Sahabat (Qaul al-Shahabah)
Pada masa Khulafa’ al-Rasyidin, sumber pendidikan dalam Islam
sudah mengalami perkembangan. Selain Alquran dan Hadistt juga
perkataan, sikap, dan perbuatan para sahabat.
Di antara perkataan sahabat yang dapat dijadikan sebagai dasar
pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
Perkataan Abu Bakar setelah dibai’at menjadi khalifah, ia mengucapkan
pidato sebagai berikut:“Hai manusia saya telah diangkat untuk
mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di
antara kamu. Jika aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku.
Tapi jika aku berbuat salah, betulkanlah aku, orang yang kamu
pandang kuat, aku pandang lemah sehingga aku dapat mengambil hak
darinya, sedangkan orang yang kamu pandang lemah, aku pandang
kuat sehingga aku dapat mengembalikan haknya. Hendaklah kamu taat
kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi jika aku
tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, kamu tidak perlu taat
kepadaku.”
Menurut pandangan Nazmi Luqa, ungkapan Abu Bakar ini
mengandung arti bahwa manusia harus mempunyai prinsip yang sama
di hadapan Khaliknya. Selama baik dan lurus, ia harus diikuti, tetapi
sebaliknya jika ia tidak baik dan lurus, manusia harus bertanggung
jawab memutuskannya.
d. Ijtihad
4
Setelah jatuhnya kekhalifahan Ali bin Abi Thalib berakhirlah masa
pemerintahan Khulafa’ al-Rasyidin dan digantikan oleh Dinasti
Umayyah. Pada masa ini Islam telah meluas sampai ke Afrika Utara
bahkan ke Spanyol. Perluasan daerah kekuasaan ini diikuti oleh ulama
dan guru atau pendidik. Akibatnya terjadi pula perluasan pusat-pusat
pendidikan yang tersebar di kota-kota besar.
Karena Alqurandan Hadist banyak mengandung arti umum, maka
para ahli hukum Islam, menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum
tersebut. Ijtihad ini terasa sekali kebutuhannya setelah wafatnya Nabi
SAW dan beranjaknya Islam mulai ke luar tanah Arab.
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran
Islam yang terdapat dalam Alquran dan Hadist bersifat pokok-pokok.
Sejak diturunkan ajaran Islam sampai wafatnya Nabi Muhammad
SAW, Islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang
dituntut oleh perubahan situasi dan kondisi sosial yang tumbuh dan
berkembang pula.
e. Kemasyarakatan
Masyarakat mempunyai andil yang sangat besar terhadap
pendidikan anak-anak. Masyarakat merupakan penyuruh kebaikan dan
pelarang kemungkaran, dan masyarakat pun dapat melakukan
pembinaan melalui pengisolasian, pemboikotan, pemutus hubungan
kemasyarakatan.
Pendidikan kemasyarakatan dapat dilakukan melalui kerja sama
yang utuh karena bagaimanapun masyarakat muslim adalah masyarakat
yang satu padu, atau dengan kata lain pendidikan kemasyarakatan
bertumpu pada landasan afeksi kemasyarakatan, khususnya rasa saling
mencintai.
2. Dasar Operasional4
4
Abdul Mujib. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta : Kencana Prenada Media. hlm 44 - 45
5
Dasar operasional adalah dasar yang mengatur secara langsung
pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah. Sesuai dengan UU
Nom 20 tentang Sisdiknas bahwa Dasar-dasar operasional juga
mempunyai bermacam-macam bentuk yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Dasar Historis.
Sejarah dianggap sebagai salah satu faktor budaya yang paling penting
yang telah dan tetap mempengaruhi filsafat pendidikan, baik dalam
tujuan maupun sistemnya pada masyarakat manapun juga. Kepribadian
nasional, misalnya yang menjadi dasar filsafat pendidikan di berbagai
masyarakat haruslah berlaku jauh ke masa lampau, walaupun sistem-
sistemnya adalah hasil dari pemerintahan revolusioner, yang
didirikannya dengan sengaja untuk mengembangkan dan memperbaiki
pola-pola warisan budaya dari umat dan rakyat.
Kandell sebagaimana dikutip Hasan Langgulung, berkata, bahwa
pendidikan perbandingan (yang menitikberatkan pada identitas nasional
dalam sistem pendidikan) dan sejarah pendidikan: “Berusaha
menyingkap kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor yang berdiri di
belakang sistem-sistem pendidikan di setiap masyarakat.” Oleh sebab
itu: “Dapatlah dianggap pendidikan perbandingan itu sebagai kelanjutan
sejarah pendidikan sampai hari ini.”
b. Dasar Sosial
Banyak aspek sosial yang mempengaruhi pendidikan, baik dari segi
konsep, teori, dan pelaksanaannya. Dimensi-dimensi sosial yang
biasanya tercakup dalam aspek sosial ini adalah fungsi-fungsi sosial
yang dimainkan oleh pendidikan seperti pewarisan budaya yang
dominan pada kawasan-kawasan tertentu di suatu lembaga pendidikan,
seperti sekolah, faktor-faktor organisasi dari segi birokrasi, dan sistem
pendidikan sendiri.
6
Dalam usaha kita untuk menganalisa masalah pendidikan dari segi
sosial kita dapat mengajukan soal-soal kepada empat aspek sosial
pendidikan itu sekaligus atau kita pusatkan pada salah satu aspek saja
tetapi tidak mengabaikan aspek-aspek yang lain, misalnya sejauhmana
penerapan nilai-nilai Islam itu berkesan dalam menumbuhkan sifat-sifat
keberanian, patriotisme, kejujuran, dan lain-lain memperkuat
pertahanan masyarakat.
c. Dasar Ekonomi
Ekonomi dan pendidikan selalu bergandengan sejak zaman dahulu kala.
Ahli-ahli ekonomi sejak dahulu, begitu pula pencipta-pencipta sains
telah mengakui pentingnya peranan yang dimainkan oleh pendidikan
dalam pertumbuhan pengetahuan manusia belakangan ini untuk
perkembangan ekonomi. Namun baru belakangan ini suatu disiplin ilmu
yang khusus untuk itu diciptakan.
Dalam bidang ekonomi, yang sangat releven dengan pendidikan
biasanya adalah hal-hal yang berkenaan dengan investmen dan
hasilnya. Artinya kalau modal ditanam sekian, berapa banyak nanti
keuntungan yang diharapkan dari itu.
Kalau dalam pendidikan Islam telah meletakkan dasar-dasar yang
menjadi tapak tempat berdirinya pendidikan Islam itu, maka juga dalam
ekonomi Islam telah meletakkan dasar-dasar pokok tempat ekonomi
Islam itu berdiri.
d) Dasar Politik dan Administrasi
Membicarakan soal politik dan administrasi dalam pendidikan sama
halnya membicarakan soal ideologi. Sepanjang sejarah Islam antara
politik, administrasi, dan ideologi selalu sejalan dan saling membantu
satu sama lain menuju tujuan bersama.
e) Dasar Psikologis
7
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah
pemindahan nilai-nilai, ilmu dan keterampilan dari generasi tua ke
generasi muda untuk melanjutkan dan memelihara identitas masyarakat
tersebut. Dalam pemindahan nilai-nilai, ilmu, dan keterampilan inilah
psikologi memegang peranan yang sangat penting.
Jadi, hubungan psikologi dengan pendidikan adalah bagaimana budaya,
keterampilan, dan nilai-nilai masyarakat dipindahkan, dalam istilah
psikologinya dipelajari (learned), dari generasi tua ke generasi muda
supaya identitas masyarakat terpelihara.
f) Dasar Filosofis
Filsafat pendidikan merupakan titik permulaan dalam proses
pendidikan, juga menjadi tulang punggung kemana bagian-bagian yang
lain dalam pendidikan itu bergantung dari segi tujuan-tujuan
pendidikan, kurikulum, metode mengajar, penilaian, administrasi, alat-
alat mengajar, dan lain-lain. aspek pendidikan yang bergantung pada
filsafat pendidikan yang memberinya arah, menunjuk jalan yang akan
dilaluinya dan meletakkan dasar-dasar dan prinsip-prinsip tempat
tegaknya.
5
Drs Burhan Shomad. 1981. Beberapa Persoalan dalam Pendidikan Islam. Bandung. PT. Al
Ma’arif hlm 18
8
Yang dimaksud dengan perbuatan mendidik itu sendiri adalah apa saja yang
dilakukan oleh pendidik atau siswa didik dalam proses pendidikan itu terjadi.
b. Anak didik
Anak didik merupakan obyek pokok dari pendidikan, karena bersifat selalu
membutuhkan bantuan orang lain, yang selalu menggantungkan orang lain.
c. Dasar dan tujuan Pendidikan Islam
Yaitu landasan sebagai sumber dari kegiatan pendidikan Islam, hal ini
dilakukan dalam rangka mengarahkan anak supaya memiliki karakter dan
berkepribadian muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.
d. Pendidik
Yaitu orang yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan, harus
memiliki kualitas iman dan takwa serta bisa dijadikan figure karena akhlaknya
yang luhur.
e. Materi Pendidikan Islam
Bahan-bahan atau pengalaman-pengalamanpelajaran yang disusun kurikulum
dan dijabarkan dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).
f. Metode Pendidikan Islam
Cara-cara bagaimana pendidik menyajikan sebuah materi pendidikan kepada
anak didik, supaya materi yang disampaikan oleh pendidik itu mudah diterima
dengan baik dan memiliki kesan dalam diri anak.
g. Evaluasi Pendidikan
Evaluasi merupakan cara untuk mengetahui kemampuan siswa didik dalam
penguasaan materi atau hasil belajar siswa. Adapun jenis dari evaluasi yaitu
evaluasi formatif, sumatif, middle semester, cawu, THB, EBTA.
h. Alat-alat Pendidikan Islam
Langkah-langkah atau tindakan-tindakan guna menjaga kelangsungan
pekerjaan mendidik. Dapat berupa alat pendidik preventif atau alat pendidik
represif.
i. Lingkungan
9
Yang merupakan suatu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam
pelaksanaan serta hasil pendidikan islam. Yang dimaksud dengan lingkungan
pendidikan Islam di sini ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam
pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan sangat besar
pengaruhnya dalam membentuk kepribadian anak didik, oleh karena itu
hendaklah diupayakan agar lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga
mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
Alquran dan Hadist merupakan Dasar utama pendidikan Islam. Alquran
mengawali konsep pendidikannya dari hal yang bersifat konkret menuju hal yang
abstrak. Sementara itu Hadistt mempunyai dua sasaran dan dua manfaat pokok.
Perkataan, sikap, dan perbuatan para sahabat juga merupakan dasar pendidikan
Islam. Untuk menetapkan hukum-hukum yang belum ditegaskan Alquran dan
Hadist, para ulama menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum-hukum
tersebut. Masyarakat mempunyai andil yang sangat besar terhadap pendidikan
anak-anak.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam Yaitu meliputi pendidik, anak didik,
metodologi pengajaran, materi pendidikan, evaluasi pendidikan, alat-alat
pendidikan dan lingkungan.
3.2. Saran
Berdasarkan uraian diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :
a. Bagi siapa saja yang terlibat didalam proses pendidikan Islam harus
mampu melaksanakan tugasnya.
b. Perlu mempelajari ilmu pendidikan Islam untuk menjaga kefitrahannya.
c. Kita harus menjaga dan meningkatkan kefitrahan kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
12