PENDAHULUAN
Nikmat yang Allah berikan kepada kita sangatlah banyak. Tidak ada seorangpun diantara kita
yang mampu menghitungnya. Baik berupa harta, keluarga, kesehatan dan yang paling besar
adalah nikmat hidayah iman dan islam.Namun seringkali kita kurang menyadari akan nikmat
yang telah kita terima tersebut. Sehingga tentu saja membuat kita lalai dari mensyukurinya.
Padahal seorang muslim wajib mensyukuri nikmat yang ia peroleh. Dalam makalah ini kita akan
membahas tentang kufur nikmat
Kufur merupakan akhlak tercela terhadap ALLAH karena kufur merupakan suatu perbuatan
yang mengingkari ALLAH SWT. Kufur menurut bahasa artinya menutup, tidak percaya, ingkar,
tidak mau berterima kasih.
Sedangkan kufur menurut istilah adalah sikap mengingkari atau tidak percaya kepada ALLAH
dan RasulNYA. Kufur adalah kata sifat dari kafir. Jadi, kafir adalah orangnya dan kufur adalah
sifat dari orang yang kafir itu.
Arti Kufur Secara etimologi, kufur artinya menutupi, sedangkan menurut terminology syariat,
kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik
dengan mendustakannya maupun tidak. Perbedaannya, kalau mendustakan berarti menentang
dan menolak, tetapi kalau tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak
percaya. Dengan demikian kufur yang disertai pendustaan itu lebih berat dari pada kufur sekedar
kufur.
Surat Ibrahim Ayat 7
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan
api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh. Sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Rabbnya, dan sesungguhnya manusia
itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya
kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam
kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada? Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu
Maha Mengetahui keadaan mereka. (QS. Al Adiyat: 1-11).
3.1 Kesimpulan
Kata kufur dalam bahasa Arab berarti menyembunyikan dan menutup. Kufur secara bahasa
berarti menutupi. Sedangkan menurut syara, kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan
RosulNya, baik dengan mendustakannya atau tidak kufur dengan cara mendustakan, kufur
karena enggan dan takabur padahal sebenarnya ia percaya, kufur dengan cara ragu-ragu, kufur
dengan cara nifaq, dan kufur dengan cara menentang. Kufur kecil diantaranya, kufur nikmat dan
kufur amal.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar semua umat islam selalu percaya akan adanya
Allah SWT dan Rosulnya, akan keesaan-keesaan Allah, dan selalu percaya akan adanya hari
Kiamat serta qodo dan qodar Allah. Kita juga bisa mengetahui pentingnya mempelajari tauhid
untuk diamalkan serta pentingnya mengetahui kekufuran dan kesyirikan agar bisa mewaspadai
dan menjauhinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hielmy, Irfan. 2006. Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah adalah Aqidah Assalafushshalih.
Ciamis: DPD-MUI.
AlAql, Nashir Ibn Abdul Karim. 1992. Prinsip-prinsip Aqidah Ahlussunnah Wal
Jamaah. Jakarta: Gema Insani Press.
Al-Fauzan, Shalih Bin Fauzan. 2010. Kitab Tauhid 3. Jakarta: Darul Haq.
Khalid, Abdul Rahman Abdul. 1996. Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman. Jakarta:
Bumi Aksara.