TAUHID RUBUBIYAH
Disusun oleh:
JURNALISTIK 1-B
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Subhana hu wata’ala , Tuhan yang
memberi kesabaran dan kekuatan melalui rahmat dan karunia-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasullulah
Shallallahu ‘alaihi wassallam , keluarga, sahabatnya dan seluruh umat yang mengikuti
tuntunan-Nya.
Walaupun jauh dari sempurna, namun mudah-mudahan makalah ini bisa
menambah wawasan pengetahuan keagamaan kita, tak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah bisa dibuat.
Penyusun
Kelompok 9
I. PENDAHULUAN
Manusia berdasarkan fitrah dan akal sehat pasti mengakui bahwa allah itu esa,
tidak bersekutu istilah ini yang disebut tauhid. Tauhid adalah kunci dari makna hidup,
bahkan manausia dan jin diciptakan hanya untuk bertahuid kepada Allah semesta.
Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling penting bagi tiap-tiap muslim karena bahsan
ilum tauhid ini menyangkut akidah islam. Sedangkan akidah islam merupakan pondasi
bagi keberagaman seseorang dan benteng yang kokoh untuk memelihara akidah muslim
dari setiap ancaman keraguan dan kesesatan. Tanpa mengetahui ilmu tauhid kita akan
mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya.
A. Pengertian Tauhid
Asal makna Tauhid aialah karena bagiannya yang terpenting menetapkan sifat
“wahadah”(satu) bagi Allah dalam zat-nya dan dalam perbuatannya dan bahwa ia sendiri
pula tempat kembali segala alam ini dan penghabisan sebagai tujuan.
Tauhid Rububiyah adalah beriman dengan adanya Allah subhanahu wa ta'ala, dan
menyakini ke-Esaanya dalam perbuatan-perbuatan-Nya.
"Segala puji bagi Allah, Robb semesta alam". (QS. Al-Fatihah [1]: 2)
"Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Robb
semesta alam".(QS. Al-A'roof[7]: 54)
Begitu juga diantara ayat-ayat yang terdapat pada manusia adalah susunan organ
tubuh manusia yang teratur ditempat yang dibutuhkan, bermacam-macamnya bahasa,
warna kulit, berbeda-bedanya akal, pemahaman, gerakan tubuh, tabiat, dan kekuatan
manusia. Dipermulaan penciptaannya dari setetes air mani,kemudian segumpal darah,
kemudian segumpal daging, kemudian dijadikan tulang-belulang, kemudian ditiupakan
ruh kedalamnya. Tiba-tiba dia dapat mendengar dan melihat, kemudian dia dikeluarkan
dari perut ibunya dalam keadaan kecil, kekuatan dan geraknya lemah. Kemudian tatkala
bertambah umurnya bertambah kekuatannya dan gerakannya, hingga dia dapat
membangun kota dan benteng, bertamasya kedaerah-daerah dibumi, mencari dan
mengumpulkan harta. Dia mempunyai pikiran, pendapat, ilmu setiap itu sesuai
kemampuannya. Maha Suci Allah dari kemampuan, perjalanan dan perbuatan mereka
dalam berbagai macam mata pencahariaan. Dan perbedaan tingkat diantara mereka dalam
ilmu, pikiran, kekayaan, kemiskinan dan lainnya.
a) Rela atas pemberian Allah atas dirinya mengenai rizki, kedudukan, dan lain-
lain. Dengan demikian maka hidupnya menjadi tertib sebab dia yakin atas
pengawasan Allah terhadap segala perilakunya. Firman Allah SWT :
َق لةيمنن يييشاَبء يويينقةدبر يوفيةربحوُا ةباَنليحيياَةة الددننيياَ يويماَ انليحيياَةب الددننييا ر
اب يينببسطب الررنز ي
ةفيِ انليةخيرةة إةرل يميتاَ ع
ع
Artinya: ”Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia
kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, Padahal kehidupan
dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang
sedikit).” (QS. Ar-Ra’du: 26)
ب اة ت ي ن
طيمئةدن انلقببلوُ ب اة أييل بةةذنكةر ر الرةذيين آييمبنوُا يوتي ن
طيمئةدن قببلوُببهبنم بةةذنكةر ر
س إةرناَ يخلينقيناَبكنم ةمنن يذيكرر يوأبننيثىَ يويجيعنليناَبكنم بشبعوُبباَ يوقييباَئةيل لةتييعاَيربفوُا إةرن أينكيريمبكنم ةعننيد ر
اة أينتيقاَبكنم إةرن يياَ أيدييهاَ الرناَ ب
اي يعةليعم يخةبيعر ر
Artinya: ”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Dengan dimikian maka orang yang bertauhid itu merasa bahwa dirinya sama
dengan orang atau bangsa lain, dia tidak berhak mempertuhankan diri atau orang
lain. Tinggi rendahnya derajat manusia hanya diukur dari kebajikan yang telah
dibuat.
Jadi jelas, kalau kita mempelajari secara mendalam arti dari Tauhid
Rububiyah dan kemudian tumbuh dalam jiwa kita, maka akan keluarlah dari
benih-benih tauhid itu pohon yang rindang yang dapat digunakan untuk berlindung
diwaktu panas dan hujan, serta buahnya juga sedap dimakan (Risalah
Tauhid, 1963). Diantara buah yang lezat itu adalah:
Semua orang, bahkan orang yang non muslim jika ditanya mengenai siapa
Tuhannya tentu akan menjawab, “Allah.” Tetapi pengimanan bahwasanya yang
menciptakan sesuatu, mengatur dan Maha Kuasa Atas segala sesuatu mempunyai
konsekwensi atau mengharuskan adanya pembuktian dengan pemurnian peribadatan atau
segala bentuk penyembahan hanya kepada Allah Ta’ala saja.
Hal ini berarti siapa yang mengakui tauhid rububiyah untuk Allah, dengan
mengimani tidak ada pencipta, pemberi rizki dan pengatur alam kecuali Allah, maka ia
harus mengakui bahwa tidak ada yang berhak menerima ibadah dengan segala macamnya
kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala
III. KESIMPULAN
Tauhid Al-Rububiyah adalah diambil dari salah satu nama Allah al- Rabb, yang
memiliki beberapa makna yaitu : pemeliharaan, pengasuh, pendamai, pelindung,
penolong dan penguasa. Tauhid rububiyyah berarti mentauhidkan segala apa yang
dikerjakan Allah swt baik mencipta, memberi rizki menghidupkan dan mematikan
serta bahwasanya dia adalah raja, penguasa dan yang mengatur segala sesuatu.
IV. PENUTUP
Demikianlah makalah yang telah kami susun, semoga bermanfaat bagi pembaca
dan pemakalah sendiri. Dan semoga apa yang kita diskusikan dapat menambah rasa
syukur kita kepada Allah dan menambah pengetahuan kita. Kami menyadari masih
banyak salah satu dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Terimakasih .
V. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid_Rububiyah
http://nurulilmi.com/maudhui/iman/13-iman/593-tauhid-rububiyah.html
http://majalahtauhid.wordpress.com/2009/08/26/tauhid-rububiyah-dan-tuntutannya/
http://mimbar-tajdid.blogspot.com/2010/07/menggugat-definisi-tauhid-rububiyah.html