Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU TAUHID / AQIDAH


Dosen Pengampu: Drs. H. Yaya, M. Ag

TAUHID RUBUBIYAH

Disusun oleh:

Femi Yuniar (1174050058)

Handika Syukur Nur Alam (1174050069)

Inggit Anjani (1174050080)

Mochamad Irfan Darma Putra (1174050091)

JURNALISTIK 1-B

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


DAFTAR ISI

Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------------------------2

BAB I Pendahuluan --------------------------------------------------------------------------------------3

BAB II Pembahasan -------------------------------------------------------------------------------------4

BAB III Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------------------10

BAB IV Penutup -----------------------------------------------------------------------------------------11

Daftar Pustaka --------------------------------------------------------------------------------------------12


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Subhana hu wata’ala , Tuhan yang
memberi kesabaran dan kekuatan melalui rahmat dan karunia-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasullulah
Shallallahu ‘alaihi wassallam , keluarga, sahabatnya dan seluruh umat yang mengikuti
tuntunan-Nya.
Walaupun jauh dari sempurna, namun mudah-mudahan makalah ini bisa
menambah wawasan pengetahuan keagamaan kita, tak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah bisa dibuat.

Bandung, 15 September 2017

Penyusun
Kelompok 9
I. PENDAHULUAN

Manusia berdasarkan fitrah dan akal sehat pasti mengakui bahwa allah itu esa,
tidak bersekutu istilah ini yang disebut tauhid. Tauhid adalah kunci dari makna hidup,
bahkan manausia dan jin diciptakan hanya untuk bertahuid kepada Allah semesta.

Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling penting bagi tiap-tiap muslim karena bahsan
ilum tauhid ini menyangkut akidah islam. Sedangkan akidah islam merupakan pondasi
bagi keberagaman seseorang dan benteng yang kokoh untuk memelihara akidah muslim
dari setiap ancaman keraguan dan kesesatan. Tanpa mengetahui ilmu tauhid kita akan
mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya.

Dalam makalah ini akan menguraikan mengenai tauhid rububiyah.


II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid
Asal makna Tauhid aialah karena bagiannya yang terpenting menetapkan sifat
“wahadah”(satu) bagi Allah dalam zat-nya dan dalam perbuatannya dan bahwa ia sendiri
pula tempat kembali segala alam ini dan penghabisan sebagai tujuan.

‫علم يبحث فيه عن اثبات العقائد الدينيةبالدألة اليقينية‬


“Ilmu yang membahas segala kepercayaan keagamaan dengan menggunakan
dalil-dalil yang meyakinkan.”

Sedangkan menurut Teungku Muhammad Hasbi Ash-shiddieqy, ilmu tauhid


adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan akidah agama dengan
mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik berupa dalil aqli, dalil naqli, ataupun
dalil wijdani. Keyakinan tauhid sebagai pegangan hidup, wajib di jadikan pangkal atau
sumber pikiran umat tauhid, dengan arti ketentuan-ketentuan Allah harus menerangi dan
menghidupkan roh, dan memmberiakan nur yang membukakan pikiran dan alam pikiran.
B. Pengertian Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah adalah beriman dengan adanya Allah subhanahu wa ta'ala, dan
menyakini ke-Esaanya dalam perbuatan-perbuatan-Nya.

Diantara pengertian yang lain: menyakini bahwa Allah subhanahu wa


ta'ala adalah satu-satunya sang pencipta, pemberi rezeki, penguasa segala sesuatu, tidak
ada sekutu bagi-Nya.

Pengertian ini mencakup perkara berikut:


1. Iman tentang adanya Allah subhanahu wa ta'ala .
2. Menetapkan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala sang pencipta segala sesuatu,
pemiliknya, pemberi rezkinya. Dan bahwa Dia yang menghidupkan, mematikan, pemberi
manfaat, mahdhorot, satu-satunya pengabul do'a. bagi-Nya segala urusan, ditangan-Nya
segala kebaikan, Yang maha mampu atas kehendaknya, pembuat takdir dan perubah serta
pengurus bagi segala urusan, tidak sekutu bagi-Nya dalam semua hal ini.
Dalil-dalil Al-Qur'an dan Sunnah banyak menetapkan Rububiyah Allah subhanahu
wa ta'ala, setiap nash yang ada kata "Ar-Robb" (‫ب‬ ‫ )الرر ب‬atau menyebutkan kekhususan-
khususan Allah subhanahu wa ta'ala, seperti penciptaan, rezeki, pemilikan, taqdir, dan
lainnya itu merupakan dalil-dalil rububiyah.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Segala puji bagi Allah, Robb semesta alam". (QS. Al-Fatihah [1]: 2)

"Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Robb
semesta alam".(QS. Al-A'roof[7]: 54)

"Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala


sesuatu". (QS. Al-Mu'minun [23]: 88)
Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan hamba-hambanya untuk
senantiasa melihat dan bertafakkur dalam ayat-ayat Allah kauniyah (dari ciptaanya
dilangit dan dibumi) supaya dapat mengetahui Rububiyah Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:


"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
Dan (juga) pada diri kalian sendiri. Maka Apakah kalian tidak memperhatikan?".
(QS. Adz-Dzariyat [51]: 20-21)

Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta'ala memberitahukan bahwa dibumi


terdapat ayat dan tanda-tanda yang menunjukkan keagungan penciptanya,
kemampuannya. Diantara yang telah diciptakan didalamnya adalah berbagai macam
tumbuhan, hewan, gunung, padang pasir, debu, lautan,dan sungai-sungai.

Begitu juga diantara ayat-ayat yang terdapat pada manusia adalah susunan organ
tubuh manusia yang teratur ditempat yang dibutuhkan, bermacam-macamnya bahasa,
warna kulit, berbeda-bedanya akal, pemahaman, gerakan tubuh, tabiat, dan kekuatan
manusia. Dipermulaan penciptaannya dari setetes air mani,kemudian segumpal darah,
kemudian segumpal daging, kemudian dijadikan tulang-belulang, kemudian ditiupakan
ruh kedalamnya. Tiba-tiba dia dapat mendengar dan melihat, kemudian dia dikeluarkan
dari perut ibunya dalam keadaan kecil, kekuatan dan geraknya lemah. Kemudian tatkala
bertambah umurnya bertambah kekuatannya dan gerakannya, hingga dia dapat
membangun kota dan benteng, bertamasya kedaerah-daerah dibumi, mencari dan
mengumpulkan harta. Dia mempunyai pikiran, pendapat, ilmu setiap itu sesuai
kemampuannya. Maha Suci Allah dari kemampuan, perjalanan dan perbuatan mereka
dalam berbagai macam mata pencahariaan. Dan perbedaan tingkat diantara mereka dalam
ilmu, pikiran, kekayaan, kemiskinan dan lainnya.

Tauhid rububiyyah berarti mentauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah


swt baik mencipta, memberi rizki menghidupkan dan mematikan serta bahwasanya
dia adalah raja, penguasa dan yang mengatur segala sesuatu.

C. Hikmah Mempelajari Tauhid Rububiyah


Mempelajari ilmu tauhid biasanya didorong oleh keinginan untuk mempelajari
lebih banyak dan lebih dalam pengertian tentang Tuhan dan apa – apa yang diciptakan
Tuhan. Kalau tauhid sudah masuk dan meresap kedalam jiwa seseorang maka didalam
jiwanya akan tumbuh perasaan:

a) Rela atas pemberian Allah atas dirinya mengenai rizki, kedudukan, dan lain-
lain. Dengan demikian maka hidupnya menjadi tertib sebab dia yakin atas
pengawasan Allah terhadap segala perilakunya. Firman Allah SWT :

َ‫ق لةيمنن يييشاَبء يويينقةدبر يوفيةربحوُا ةباَنليحيياَةة الددننيياَ يويماَ انليحيياَةب الددننييا‬ ‫ر‬
‫اب يينببسطب الررنز ي‬
‫ةفيِ انليةخيرةة إةرل يميتاَ ع‬
‫ع‬

Artinya: ”Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia
kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, Padahal kehidupan
dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang
sedikit).” (QS. Ar-Ra’du: 26)

‫ب‬ ‫اة ت ي ن‬
‫طيمئةدن انلقببلوُ ب‬ ‫اة أييل بةةذنكةر ر‬ ‫الرةذيين آييمبنوُا يوتي ن‬
‫طيمئةدن قببلوُببهبنم بةةذنكةر ر‬

Artinya: ”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi


tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28)

b. Rasa saling menghargai, sebab orang yang bertauhid memandang semua


manusia sama derajatnya, berasal dari satu keturunan dan tidak ada yang berhak
diperhamba. Semua manusia hanya didikuti amal kebijakannya disisi Allah SWT,
dan bertanggung jawab kepada-Nya. Allah berfirman (QS. Al-Hujurat: 13)

‫س إةرناَ يخلينقيناَبكنم ةمنن يذيكرر يوأبننيثىَ يويجيعنليناَبكنم بشبعوُبباَ يوقييباَئةيل لةتييعاَيربفوُا إةرن أينكيريمبكنم ةعننيد ر‬
‫اة أينتيقاَبكنم إةرن‬ ‫يياَ أيدييهاَ الرناَ ب‬
‫اي يعةليعم يخةبيعر‬ ‫ر‬

Artinya: ”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Dengan dimikian maka orang yang bertauhid itu merasa bahwa dirinya sama
dengan orang atau bangsa lain, dia tidak berhak mempertuhankan diri atau orang
lain. Tinggi rendahnya derajat manusia hanya diukur dari kebajikan yang telah
dibuat.

c. Rasa kasih sayang terhadap sesama manusia. Orang bertauhid memandang


semua manusia saudara, tidak bertindak aniaya terhadap semua mahluk Tuhan.
Ummat bertauhid hidup berdasar peri kemanusiaan dan persaudaraan, selalu
bersikap terbuka, kerja sama, dan bergotong royong. Sabda rasul S.A.W :
Artinya: “Gagal dan rugilah kehidupan seseorang yang hatinya tidak ditanamkan
Allah, rasa kasih saying kepada sesame manusia.” (HR. Abu Na’im Al-
Abhani)

Jadi jelas, kalau kita mempelajari secara mendalam arti dari Tauhid
Rububiyah dan kemudian tumbuh dalam jiwa kita, maka akan keluarlah dari
benih-benih tauhid itu pohon yang rindang yang dapat digunakan untuk berlindung
diwaktu panas dan hujan, serta buahnya juga sedap dimakan (Risalah
Tauhid, 1963). Diantara buah yang lezat itu adalah:

Kesungguhan orang yang tetap dijalan Allah, Kegemaran yang menghasilkan


manfaat untuk umum,Akan selalu membelanjakan hartanya dijalan Allah

D. TAUHID RUBUBIYAH DAN TUNTUTANNYA

Tauhid Rububiyah yaitu mengesakan Allah Ta’ala dalam penciptaan, kekuasaan,


dan pengaturan dan Maha kuasa atas segala sesuatu. Hal ini wajib diimani oleh setiap
muslim.
Allah ta’ala berfirman:
“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al-Fatihah : 2)

Allah ta’ala juga berfirman:


“Mahasuci Allah Yang di Tangan-Nya segala kekuasaan, dan Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu” (QS. Al-Mulk : 1).

Semua orang, bahkan orang yang non muslim jika ditanya mengenai siapa
Tuhannya tentu akan menjawab, “Allah.” Tetapi pengimanan bahwasanya yang
menciptakan sesuatu, mengatur dan Maha Kuasa Atas segala sesuatu mempunyai
konsekwensi atau mengharuskan adanya pembuktian dengan pemurnian peribadatan atau
segala bentuk penyembahan hanya kepada Allah Ta’ala saja.

Hal ini berarti siapa yang mengakui tauhid rububiyah untuk Allah, dengan
mengimani tidak ada pencipta, pemberi rizki dan pengatur alam kecuali Allah, maka ia
harus mengakui bahwa tidak ada yang berhak menerima ibadah dengan segala macamnya
kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala

III. KESIMPULAN
Tauhid Al-Rububiyah adalah diambil dari salah satu nama Allah al- Rabb, yang
memiliki beberapa makna yaitu : pemeliharaan, pengasuh, pendamai, pelindung,
penolong dan penguasa. Tauhid rububiyyah berarti mentauhidkan segala apa yang
dikerjakan Allah swt baik mencipta, memberi rizki menghidupkan dan mematikan
serta bahwasanya dia adalah raja, penguasa dan yang mengatur segala sesuatu.

IV. PENUTUP
Demikianlah makalah yang telah kami susun, semoga bermanfaat bagi pembaca
dan pemakalah sendiri. Dan semoga apa yang kita diskusikan dapat menambah rasa
syukur kita kepada Allah dan menambah pengetahuan kita. Kami menyadari masih
banyak salah satu dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Terimakasih .

V. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid_Rububiyah

http://nurulilmi.com/maudhui/iman/13-iman/593-tauhid-rububiyah.html

http://majalahtauhid.wordpress.com/2009/08/26/tauhid-rububiyah-dan-tuntutannya/

http://mimbar-tajdid.blogspot.com/2010/07/menggugat-definisi-tauhid-rububiyah.html

Anda mungkin juga menyukai