Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Tujuan Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :

Hj. Siti lathifatus Sun’iyah M.Ag

Disusun oleh:

A. Khoirur Rozikin Y. (22051027)

M. Busyro Lana (22051118)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Semester Tiga

Ilmu pendidikan islam

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam

Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh.

Alhamdulillah rabbil ‘alamin, puji syukur atas Kehadirat Allah SWT yang mana telah
melimpahkan Nikmat dan Karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang mana telah menunjukkan kita semua
dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang yakni “Adinnul Islam”. Kami
bersyukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Taufik serta Hidayah-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas presentasi mata kuliah Sejarah pendidikan islam dengan membuat
makalah yang berjudul “Tujuan Pendidikan Islam “. Ucapan terima kasih tak lupa kami tujukan
kepada ibu Hj. Siti lathifatus Sun’iyah M.Ag. Selaku dosen mata kuliah Sejarah pendidikan
islam dan seluruh pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan ini dapat dikatakan jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan serta
kesalahan. Untuk itu kami perlu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah yang akan datang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh.

Lamongan, 5 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB l.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................................4
A.Latar belakang masalah..........................................................................................................................4
. B.Rumusan masalah.................................................................................................................................4
C.Tujuan.....................................................................................................................................................4
BAB ll............................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................5
A.Tujuan pendidikan Islam........................................................................................................................5
B. Tahapan-tahapan tujuan pendidikan islam............................................................................................6
C. Aspek-aspek tujuan pendidikan islam...................................................................................................8
D. Fungsi tujuan pendidikan islam............................................................................................................9
BAB lll.........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN...................................................................................................................................11
B. SARAN...............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................12

iii
BAB l

PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Ajaran Islam adalah ajaran (agama) yang bersifat universal. Pada dasarnya Islam berarti
tunduk,patuh, taat, dan berserah diri kepada Allah, Tuhan semesta alam untuk mendapatkan
keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian hidup akhirat. Ajaran Islam tersebut bersumber dari
Allah swt, Tuhan pencipta alam semesta yang diperuntukkan bagi manusia untuk memberikan
petunjuk dan jalan lurus dalam melaksanakan tugas-tugas hidup serta mencapai tujuan hidupnya
di dunia ini. Dengan demikian ajaran agama Islam diciptakan oleh Allah swt sejajar dengan
proses penciptaan dan tujuan hidup manusia di muka bumi. Dari pengertian di atas dapat
dipahami bahwa Islam sebagai ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai
utusan yang terakhir berfungsi sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia. Islam memiliki
nilai ajaran universal yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Karena Islam memiliki ajaran
universal, maka ia memiliki bentuk ajaran yang lebih sempurna dibandingkan dengan ajaran
sebelumnya. Kesempurnaan ajaran Islam terlihat pada keselarasan nilai-nilai ajarannya dengan
fitrah manusia, dalam arti selaras dengan kejadian alamiah manusia. Nilai-nilai ajaran Islam yang
bersifat universal dapat diperoleh dan dikembangkan oleh manusia melalui pendidikan. Dalam
hal ini pendidikan Islam tampil melalui tujuan yang sarat dengan konsepsi ketuhanan. Konsepsi
ketuhanan tentang alam semesta misalnya, memperjelas tujuan dasar keberadaan manusia di
muka bumi ini, yaitu penghambaaan, ketundukan kepada Allah, dan kekhalifaannya di muka
bumi ini. Kesadaran akan kehkalifahannya di muka bumi ini akan menjauhkan manusia dari
sikap eksploitasi alam dan yang ada hanya sikap memakmurkan alam semesta melalui
perwujudan ketaatan kepada syariat Allah Rabb Al-Alamin. Dengan demikian, tidak diragukan
lagi betapa universalnya cakupan nilai-nilai luhur ajaran Islam.
B.Rumusan masalah
1. Apa tujuan pendidikan islam?
2. Bagaimana tahapan- tahapan tujuan pendidikan Islam?
3. Apa saja aspek-aspek tujuan pendidikan Islam?
4. Apa fungsi tujuan pendidikan islam?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui aspek-aspek tujuan pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui fungsi tujuan pendidikan islam

iv
BAB ll

PEMBAHASAN

A.Tujuan pendidikan Islam


Sebelum membahas lebih jauh tentang tujuan pendidikan Islam, terlebih dahulu penulis
mengemukakan tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.1

Pendidikan adalah sebuah proses kegiatan menuju suatu tujuan karena pekerjaan tanpa
tujuan yang jelas akan menimbulkan suatu ketidak menentuan dalam prosesnya. Lebih-lebih
dalam proses pendidikan yang bersasaran pada kehidupan psikologi peserta didik yang masih
berada pada taraf perkembangan, maka tujuan merupakan faktor yang paling penting dalam
proses kependidikan itu. Karenanya dengan adanya tujuan yang jelas, materi pelajaran dan
metode-metode yang digunakan, mendapat corak dan isi serta potensialitas yang sejalan dengan
cita-cita yang terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan Islam mengandung di
dalamnya suatu nilai-nilai tertentu sesuai dengan pandangan Islam sendiri yang harus
direalisasikan melalui proses yang terarah dan konsisten dengan menggunakan berbagai sarana
fisik dan nonfisik yang sama dengan nilai-nilainya.

Idealitas tujuan dalam proses kependidikan Islam mengandung nilai-nilai Islami yang
hendak dicapai dalam proses kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam secara
bertahap.2Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam merupakan penggambaran nilainilai Islam
yang hendak diwujudkan dalam pribadi peserta didik pada akhir dari proses kependidikan.
Dengan kata lain, tujuan pendidikan Islam adalah perwujudan nilai-nilai Islami dalam pribadi
peserta didik yang diperoleh dari pendidik muslim melalui proses yang terfokus pada pencapaian
hasil (produk) yang berkepribadian Islam yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab, sehingga sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba
Allah yang taat danmemiliki ilmu pengetahuan yang seimbang dengan dunia akhirat sehingga
terbentuklah manusia muslim paripurna yang berjiwa tawakkal secara total kepada Allah swt,
sebagai mana firman-Nya dalam QS Al-An’am/6: 162.
Terjemahnya:
“Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan seluruh alam.3

1
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UndangUndang RI Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen (Cet. I; Jakarta: Visimedia, 2007), h. 5.
2
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam-Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Cet.II,Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2006), h. 53-54.
3
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 201.

v
Dengan demikian tujuan pendidikan Islam sama luasnya dengan kebutuhan manusia
modern masa kini dan masa yang akan datang karena manusia tidak hanya memerlukan iman
atau agama melainkan juga ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat untuk memperoleh
kesejahteraan hidup di dunia sebagai sarana untuk mencapai kehidupan yang bahagia di akhirat.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, Muhammad Athiyyah Al-Abrasyi berpendapat


bahwa:

1.Tujuan pendidikan Islam adalah akhlak. Menurutnya, pendidikan budi pekertimerupakan


jiwa dari pendidikan Islam. Islam telah memberi kesimpulan bahwa pendidikan budi pekerti
dan akhlak adalah ruh (jiwa) pendidikan Islam, dan tujuan pendidikan Islam yang
sebenarnya adalah mencapai suatu akhlak yang sempurna. Akan tetapi, hal ini bukan berarti
bahwa kita tidak mementingkan pendidikan jasmani, akal, ilmu maupun ilmu pengetahuan
praktis lainnya, melainkan bahwa kita sesungguhnya memperhatikan segi-segi pendidikan
akhlak sebagaimana halnya memperhatikan ilmu-ilmu yang lain. Anak-anak membutuhkan
kekuatan dalam jasmani, akal, ilmu, dan juga membutuhkan pendidikan budi pekerti, cita
rasa dan kepribadian.4 Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam adalah mendidik budi
pekerti dan pembentukan jiwa.

2. Memperhatikan agama dan dunia sekaligus. Sesungguhnya ruang lingkup pendidikan


Islam tidak hanya terbatas pada pendidikan agama dan tidak pula terbatas hanya pada dunia
semata-mata. Rasululllah SAW pernah mengisyaratkan setiap pribadi dari umat Islam
supaya bekerja untuk agama dan dunianya sekaligus, sebagaimana sabdanya:

“Beramallah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup untuk selama-lamanyadan


beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari”

Berdasarkan hadis di atas dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW tidak hanya memikirkan
dunia semata, tetapi beliau juga memikirkan untuk bekerja dan beramal bagi kehidupan akhirat.
Karena itu tujuan pendidikan Islam bukan hanya untuk pencapaian kebahagiaan dunia tetapi juga
untuk pencapaian kebahagiaan akhirat.

B. Tahapan-tahapan tujuan pendidikan islam


Abu Ahmadi berpandangan bahwa tahap-tahap dalam tujuan pendidikan Islam meliputi :
(1) Tujuan tertinggi/tujuan terakhir; (2) Tujuan umum; (3) Tujuan khusus; (4) Tujuan sementara.
Demikian juga Zakiyah Darajat, beliau membagi tahap tujuan pendidikan Islam menjadi empat,
yaitu : (1) Tujuan umum; (2) Tujuan akhir; (3) Tujuan sementara; (4) Tujuan operasional.

4
Muhammad Athiyyah al-Abrasyi, At-Tarbiyah al-Islamiyah, terjemahan oleh; Abdulllah Zaky Alkaaf (Cet.I; Bandung: CV
Pustaka Setia, 2003), h. 13.

vi
Dari beberapa pembagian tersebut, pada dasarnya tahap-tahap tujuan pendidikan Islam
mencakup empat tahapan, yaitu:

1) Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik
dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang
meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda
pada setiap tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk
insan kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang yang sudah
dididik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkat-tingkat
tersebut.

2) Tujuan Akhir

Tujuan akhir ialah tujuan yang disandarkan pada akhir hidup manusia, karena pendidikan
Islam berlangsung selama manusia masih hidup. Tujuan umum yang berbentuk insan kamil
dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam
perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan, dan pengalaman dapat mempengaruhinya.
Karena itulah pendidikan Islam berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk,
mengembangkan, memelihara, dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.
Orang yang bertakwa dalam bentuk insan kamil, masih perlu mendapatkan pendidikan dalam
rangka pengembangan dan penyempurnaan, sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak
luntur dan berkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam pendidikan formal.
Tujuan akhir pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam firman Allah:

)١٠٢( ‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو ال َتُم وُتَّن ِإال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya takwa; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”. (QS. Ali
Imran: 102)

Mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah sebagai muslim yang merupakan ujung dari
takwa sebagai akhir dari proses hidup jelas berisikan kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari
proses pendidikan itu yang dapat dianggap sebagai tujuan akhirnya. Insan Kamil yang mati dan
akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam.

3) Tujuan Sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan
operasional dalam bentuk semisal tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi tujuan
instruksional umum dan khusus (TIU dan TIK), dapat dianggap tujuan sementara pada sifat yang
agak berbeda.

vii
Pada tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun
dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan pada pribadi
peserta didik. Tujuan pendidikan Islam seolah-olah merupakan sebuah lingkaran, yang pada
tingkat paling rendah mungkin merupakan suatu lingkaran kecil. Semakin tinggi tingkatan
pendidikannya, lingkaran tersebut semakin besar. Tetapi sejak dari tujuan pendidikan tingkat
permulaan, bentuk lingkarannya sudah harus kelihatan. Bentuk inilah yang menggambarkan
insan kamil itu. Dan di sinilah barangkali perbedaan tujuan pendidikan Islam dibandingkan
dengan pendidikan yang lain. Contoh aplikasinya dalam pendidikan, misalnya sejak tingkat
taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar, gambaran insan kamil itu hendaknya sudah terpolakan.
Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus kelihatan dalam semua tingkat pendidikan Islam.
Oleh karena itu, semua lembaga pendidikan Islam harus mampu merumuskan tujuan pendidikan
Islam sesuai dengan tingkat jenis pendidikannya.

4) Tujuan Operasional

Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan
dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan
formal, tujuan operasional ini disebut juga tujuan instruksional yang selanjutnya yang kemudian
dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus (TIU dan
TIK). Tujuan instruksional ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit-unit
kegiatan pengajaran.

Dalam tujuan operasional ini lebih ditekankan kemampuan dan keterampilan peserta didik
dari pada sifat penghayatan dan kepribadian. Misalnya, ia dapat berbuat, terampil melakukan,
lancar mengucapkan, dan sebagainya.

C. Aspek-aspek tujuan pendidikan islam


Omar Muhammad Al-Taoumy Al-Syaibani mengemukakan definisi secara sederhana
mengenai konsep tujuan pendidikan. Tujuan Pendidikan adalah perubahan-perubahan yang ingin
dicapai melalui usaha proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan kehidupan
pribadinya atau pada kehidupan masyarakat dan pada alam sekitarnya, atau pada proses
pendidikan dan pengajaran itu sendiri sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai proporsi di antara
profesi-profesi asasi dalam masyarakat. (Al-Toumy Al-Syaibani, 399) Sehubungan hal itulah
maka perubahan yang diinginkan dalam tujuan pendidikan menyangkut tiga bidang asasi yaitu:

1) Tujuan-tujuan individual yang berkaitan dengan individu-individu, pelajaran (learning) dan


dengan pribadi-pribadi mereka, dan apa yang berkaitan dengan individu-individu tersebut pada
perubahan yang diinginkan pada tingkah laku, aktivitas dan pencapainnya, dan pada
pertumbuhan yang diingini pada pribadi mereka pada kehidupan dunia dan akhirat

viii
2) Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan, dengan
tingkah laku masyarakat umumnya, dan dengan apa yang dikaitkan dengan kehidupan ini tentang
perubahan yang diingini dan pertumbuhan, memperkaya pengalaman dan kemajuan yang
diinginkan;

3) Tujuan-tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,
sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai suatu aktivitas di antara aktivitasaktivitas masyarakat.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan Islam dapat dilihat dari aspek
tujuan individual, tujuan sosial dan tujuan profesional yang kesemuanya merupakan satu
kesatuan yang saling melengkapi dan mempunyai hubungan dalam membina dan
mengembangkan manusia dan masyarakat yang diharapkan sesuai dengan ajaran Islam. Tujuan-
tujuan ini akan saling menunjang dan fungsional dalam kehidupan dalam kehidupan seseorang
yang memperoleh pendidikan dalam kehidupannya. Persoalan tujuan pendidikan Islam ini juga
dikemukakan Imam Syaii'ie bahwa dalam pendidikan Islam sekurang-kurangnya ada tiga tujuan
perubahan yang diinginkan yaitu:

1) Tujuan individual, yang berkaitan dengan perubahan tingkah laku yang ingin dicapai dalam
aktivitasnya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat,

2) Tujuan yang bersifat sosial, yang berkaitan dengan perubahan tingkah laku dalam kehidupan
masyarakat, dan

3) Tujuan profesional, yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu dan
sebagai profesi. (Syafi’i : 92)

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa dilihat dari aspek-aspek pendidikan Islam terdiri
dari tujuan individual, tujuan sosial, dan tujuan profesional yang satu sama lain saling
bersinggungan dalam menunjang dan melengkapi upaya pencapaian tujuannya.

D. Fungsi tujuan pendidikan islam


Sebagai suatu subyek pembelajaran, pendidikan agama Islam mempunyai fungsi berbeda
dengan subyek pelajaran yang lain. Ia dapat memiliki fungsi yang bermacam-macam, sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai masing-masing lembaga pendidikan. 5 Namun secara umum,
Abdul Majid mengemukakan bahwa kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah
/madrasah berfungsi sebagai berikut6:

A. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah
SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama
kewajiban dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk
menumbuhkan menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

5
Cabib Thoha, op. Cit. 8
6
Abdul Majid dan Dian Andayani, op. Cit. 136

ix
keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui
bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangan.

B. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup didunia dan
akhirat.

C. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

D. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan


kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari

E. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari budaya lain
yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangan menuju manusia Indonesia
seutuhnya.

F. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata),
sistem dan fungsional

G. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang mempunyai bakat khusus di bidang
agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan
untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

BAB lll

PENUTUP

x
A. KESIMPULAN
Pendidikan Islam seperti pada pendidikan umumnya, berusaha membentuk pribadi manusia
dengan melalui proses yang panjang, dengan hasil yang tidak dapat diketahui segera. Banyak
pakar pendidikan Islam yang memberikan pengertian tentang tujuan pendidikan. Ada yang
merumuskan bahwa tujuannya tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai, sedangkan yang
lain mengatakan bahwa tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas (masa depan) yang
terletak pada suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha dan melalui
proses tertentu.

Abu Achmad mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan Islam meliputi : (1) Tujuan
umum (2) tujuan Akhir (3) tujuan sementara (4) tujuan operasional

Aspek tujuan pendidikan Islam itu meliputi tiga hal, yaitu :(1) tujuan individual (2) tujuan
yang bersifat sosial (3) tujuan profesional

B. SARAN
Makalah ini hanya untuk memberiakn sedikit pengetahuan terkait Tujuan Pendidikan Islam,
jadi tolong untuk para pembaca sebaiknya teliti dan memahami baik-baik materi yang kami
sampaikan lewat makalah ini, supaya tidak menjadi kesalah pahaman bagi para pembaca.
Mungkin cuman itu yang dapat saya sampaikan, semoga meteri ini dapat memberikan
pemahaman yang bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

xi
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
UndangUndang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Cet. I; Jakarta: Visimedia,
2007), h. 5.

H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam-Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, (Cet.II,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 53-54.

Muhammad Athiyyah al-Abrasyi, At-Tarbiyah al-Islamiyah, terjemahan oleh; Abdulllah Zaky


Alkaaf (Cet.I; Bandung: CV Pustaka Setia, 2003), h. 13.

Abu Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 1992),
65.

First World Conference on Muslim Education, Recommendations, (Mekkah: Inter Islami


University Cooperation of Indonesia, 1977), 4.

Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,

M. Athiyah al-Abrasyi, al-Tarbiyah al-Islâmiyyah wa Falsafatuhâ, (Kairo: ‘Isâ alBâbi al-


Halabi, 1969), 71.

Abd. al-Rahman al-Nahlawi, Usus al-Tarbiyah al-Islâmiyyah wa Turuq Tadrîsihâ, (Damaskus:


Dâr al Nahdah al-‘Arabiyyah, 1965), 67.

xii

Anda mungkin juga menyukai