Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MENGHORMATI NABI MUHAMMAD SAW


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Aswaja An-Nadliyah

Dosen Pengampu:
Mokhamad Ali Musyaffa, Lc., M.Pd.

Disusun oleh:
Devina Puspita Sari (22051029)
Mayada Firdausy (22051006)
M. Arif Prayoga (22051013)

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillah rabbil ‘alamin, puji syukur atas Kehadirat Allah SWT yang mana
telah melimpahkan Nikmat dan Karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang mana telah
menunjukkan kita semua dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang
benderang yakni “Adinnul Islam”. Kami bersyukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Taufik serta Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas presentasi mata kuliah Aswaja An- Nadliyah dengan membuat makalah
yang berjudul “Menghorati Nabi Muhammad SAW “. Ucapan terima kasih tak
lupa kami tujukan kepada bapak Mokhamad Ali Musyaffa, Lc., M.Pd. Selaku
dosen mata kuliah Aswaja An-Nadliyah dan seluruh pihak yang telah membantu
proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini dapat
dikatakan jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan serta kesalahan. Untuk
itu kami perlu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah yang akan datang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh.

Lamongan, 05 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Makalah.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Cara Menghormati Nabi....................................................................2
B. Membaca Shalawat Nabi...................................................................4
C. Memperingati Maulid Nabi...............................................................9
D. Syafa’at Nabi.......................................................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................18
B. Saran....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW berperan sebagai wasilah
yang melancarkan do’a umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah
satu rahasia do’a atau sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga
banyak yang bertanya kenapa nabi malah dido’akan umatnya? Untuk
itulah jika kita berdo’a kepada Allah jangan lupa terlebih dahulu
bersholawat kepada Nabi SAW, karena do’a kita akan lebih terkabul dari
pada tidak berwasilah melalui bersholawat.
Sholawat itu tanda cinta pada Rasulluah, tanda terima kasih yang tak
terhingga, karena itu kitab isa bertauhid mengenal Allah Azza wa Jalla.
Semoga kita dikumpulkan dalam panji junjungan kita Nabi Muhammad al
Musthofa Saw dan semoga dengan membaca Sholawat ini kitab isa
mendapatkan Syafa’at-Nya.
B. Rumusan Makalah
a. Bagaimana Cara Menghormati Nabi?
b. Bagaimana Membaca Shalawat Nabi?
c. Bagaimana Cara Memperingati Maulid Nabi?
d. Apa aitu Syafa’at Nabi?
C. Tujuan Makalah
a. Untuk Mengetahui Cara Menghormati Nabi
b. Untuk Mengetahui Cara Membaca Shalawat Nabi
c. Untuk Mengetahui Cara Memperingati Maulid Nabi
d. Untuk Mengetahui Beberapa Syafa’at Nabi

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cara Menghormati Nabi


Memberikan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW adalah
tindakan penting bagi umat Islam. Berikut beberapa cara umum untuk
memberi penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, misalnya dengan
cara membaca shalawat.

Salah satu cara paling umum untuk menghormati Nabi Muhammad


SAW adalah dengan membaca shalawat. Shalawat adalah doa yang
memohon berkah dan salam atas Nabi. Umat Islam sering membaca
shalawat dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam shalat dan di luar
shalat. Atau Anda juga bisa mengikuti sunnah nabi. Sunnah adalah
tindakan, perkataan, dan perilaku Nabi Muhammad SAW yang
dicontohkan kepada umat Islam. Dengan mengikuti sunnah-sunnah beliau
dalam kehidupan sehari-hari, Anda memberi penghormatan pada Nabi.1

Di samping itu, Anda juga bisa membaca dan memahami Al-


Qur'an. Al-Qur'an adalah kitab suci Islam yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW. Dengan membaca dan memahami Al-Qur'an, Anda
menghormati peran penting yang dimainkan oleh Nabi Muhammad SAW
dalam menyampaikan pesan Allah SWT. Yang ini tidak wajib, yaitu
merayakan maulid nabi. Maulid nabi adalah peringatan kelahiran Nabi
Muhammad SAW yang sering dirayakan oleh umat Islam. Ini adalah
waktu yang tepat untuk merenungkan kehidupan dan ajaran beliau serta
untuk memberi penghormatan.

Kemudian, berbicara dengan penuh rasa hormat. Ketika menyebut


nama Nabi Muhammad SAW SAW atau berbicara tentang beliau, lakukan

1
Al- A’zami. Sejarah teks Al- Qur’an dari wahyu sampai komplikasi, Penerbit Gema Insani:
Jakarta. cet. Kedua, 2006.

v
dengan rasa hormat. Hindari penggunaan nama beliau tanpa panggilan
kehormatan, seperti "Nabi Muhammad SAW" atau "Rasulullah. Upayakan
untuk menghadiri majelis ilmu. Majelis ilmu adalah pertemuan atau
ceramah keagamaan di mana Anda dapat belajar lebih banyak tentang
kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Menghadiri acara-acara
semacam itu adalah bentuk penghormatan.2

Bentuk lainnya adalah dengan berbuat baik dan berempati.


Menghormati Nabi Muhammad SAW juga berarti mengikuti ajaran-ajaran
beliau dalam tindakan sehari-hari. Cobalah untuk menjadi lebih baik, lebih
sabar, lebih berempati, dan lebih adil dalam interaksi dengan orang lain.
Atau bisa juga dengan berbuat kebaikan. Salah satu cara terbaik untuk
menghormati Nabi Muhammad SAW adalah dengan berbuat kebaikan dan
melayani sesama. Beliau dikenal sebagai pembawa pesan kasih sayang,
dan dengan melakukan kebaikan, Anda mengikuti jejak beliau.

Kemudian Anda juga harus menjaga akhlak. Jagalah akhlak yang


baik dalam hidup Anda. Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan
dalam hal etika dan perilaku yang baik. Dengan menjaga akhlak Anda,
Anda menghormati ajaran beliau.3

Dan juga mengajarkan kepada orang lain. Bagikan pengetahuan


Anda tentang Nabi Muhammad SAW dan ajaran-ajaran Islam kepada
orang lain, terutama kepada generasi muda. Ini adalah cara untuk
memastikan bahwa pesan dan penghormatan terhadap Nabi terus berlanjut.
Berdoalah kepada Allah SWT untuk memberikan berkah dan
keberuntungan atas Nabi Muhammad SAW serta memohon agar kita dapat
mengikuti jejak beliau dengan benar.4

2
Abduh, Muhammad. Risalah Tauhid. P.T. Bulan Bintang: Jakarta. cet. Kesepuluh, 1996.

3
Al- Abrasyi, Athiyah. Biografi Muhammad. Penerbit Darul Hikmah: Jogjakarta, 2014.
4
Adnan, Taufik. Neomodernisme Islam Fazlur Rahman. Bandung: Mizan. cet. Keempat, 1992.

vi
B. Membaca Shalawat Nabi
SHALAWAT (‫صلوات‬, sholawat atau selawat) secara bahasa artinya
"permohonan kepada Tuhan; doa; doa kepada Allah SWT untuk Nabi
Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabatnya".Shalawat adalah wujud
keimanan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan
Allah (Rasulullah).Ucapan atau bacaan shalawat "standar" adalah
"Allohumma sholli 'ala Muhammad" ( ‫)َالَّلُهَّم َص ِّل َع ٰل ى ُم َح َّم ٍد‬yang artinya "Ya
Allah berilah keselamatan kepada Muhammad" atau "Allahumma shalli
'ala Muhammad wa'alaa aali Muhammad" ( ‫ َو َع َلى آِل ُم َح َّم ٍد‬، ‫)الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّم ٍد‬
yang artinya "Ya Allah berilah keselamatan kepada Muhammad dan
kepada keluarga Muhammad".Umat Islam setidaknya membaca sholawat
tiap kali sholat lima waktu, yaitu dalam doa tahiyat atau tasyahud akhir.5
Bunyi Shalawar, sebagai berikut:

، ‫ َو َباِرْك َع َلى ُم َح َّم ٍد‬، ‫ َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َو َع َلى آِل ُم َح َّم ٍد‬، ‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّم ٍد‬
‫ ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يدَمِج ي‬، ‫ َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهيَم‬، ‫َو َع َلى آِل ُم َح َّم ٍد‬

"Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa


shollaita 'ala Ibroohim wa 'ala aali Ibrohim, Wabaarik 'ala Muhammad wa
'ala aali Muhammad kamaa baarokta 'ala Ibrohim wa 'ala aali Ibrohimm
innaka hamidun majiid,”

Artinya : “Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad


dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta
para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia di seluruh alam."6
5
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, Kelengkapan Tarikh Rasulullah Saw, Pustaka Al-Kautsar: Jakarta. cet.
Pertama, 2012.

6
Al- Mubarakfury, Syaik Syafiyyurrahman, Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad Saw.,
Penerbit Darul Haq: Jakarta. cet. Kesepuluh, 2008.

vii
 Pengertian Shalawat

Menurut Mahmud Yunus dalam kamus Arab Indonesia,


shalawat berasal dari kata shalat dan bentuk jamaknya menjadi
shalawat yang berarti "doa untuk mengingat Allah secara terus-
menerus".Wildana Wargadinata dalam buku Spiritualitas Salawat
menyatakan, pengertian shalawat menurut arti bahasa adalah doa.

Menurut istilah, shalawat memiliki beberapa pengertian:

- Shalawat Allah kepada Rasulullah berupa rahmat dan


kemuliaan (rahmat ta’dhim).
- Shalawat dari malaikat kepada Nabi Saw berupa permohonan
rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi Muhammad
Saw.
- Shalawat dari selain Nabi berupa permohonan rahmat dan
ampunan.
- Shalawat orang-orang beriman (manusia dan jin) adalah
permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi
Saw.

Dengan demikian, shalawat merupakan pujian atau kemuliaan


kepada Nabi Muhammad Saw. Jika datangnya dari Allah, maka
shalawat bermakna rahmat dan keridhaan. Jika dari para malaikat,
berarti permohonan ampun. Bila dari umatnya, sholawat
bermakna sanjungan dan pengharapan agar rahmat dan keridhaan
Allah SWT dikekalkan.7

 Hukum Membaca Shalawat

Hukum membaca shalawat adalah sunah, namun wajib saat


shalat (yakni dalam tahiyat). Perintah bershalawat disebutlah
7
Amin, Muhammad, Suma. Studi Ilmu-ilmu Al- Qur’an. Penerbit Pustaka Firdaus: Jakarta. cet.
Pertama, 2000.

viii
dalam Al-Qur'an, diawali dengan keterangan Allah SWT dan para
malaikat bahkan senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad
Saw.

‫ِإَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ۚ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْسِليًم ا‬

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat


untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh
penghormatan kepadanya”. (QS Al-Ahzab: 56).

Kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat


agar mendapat syafaat Nabi kelak di akhirat. Mendoakan Nabi
Saw hakikatnya doa buat kita sendiri karena Allah membalas kita
dengan 10 kali shalawat.

‫َم ْن َص َّلى َع َلَّي َو اِح َد ًة َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َعْش ًر ا‬

"Barangsiapa memohonkan shalawat atasku sekali, Allah


bershalawat atasnya sepuluh kali" [HR Muslim).

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu shalawat, maka


Allah akan menurunkan Rahmat kepadanya dan menghapus
kesalahannya.” (HR. Nasa’i).

"Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan dan


janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan,
bersholawatlah kepadaku karena sesungguhnya ucapan sholawat
kalian akan sampai kepadaku di mana pun kalian berada. (HR.
Abu Daud).8

 Macam-macam Bacaan Shalawat

8
Assa’idi, Sa’dullah. Pemahaman Tematik Al-Qur’an Menurut Fazlur Rahman.Penerbit Pustaka
Pelajar: Yogyakarta. cet. Pertama, 2013.

ix
Bacaan sholawat yang paling ringkas yang sesuai dalil-dalil
yang shahih, yaitu Allahumma shallii wa sallim ‘alaa nabiyyinaa
Muhammad. Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan
salam kepada Nabi kami Muhammad).

Dilansir Almanhaj, ada banyak jenis bacaan shalawat yang


beredar di masyarakat. Namun, banyak yang tidak sesuai syariat.
Kita hendaknya membaca shalawat yang disyariatkan.Shalawat
yang disyari’atkan yaitu shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah
Saw kepada para sahabatnya.

Bentuk shalawat ini ada beberapa macam. Syaikh Al Albani ra


dalam kitab Shifat Shalat Nabi menyebutkan, ada tujuh bentuk
shalawat dari hadits-hadits. Abdul Hakim bin Amir bin Abdat
dalam Sifat Shalawat & Salam membawakan delapan riwayat
tentang sifat shalawat Nabi Saw.9 Di antara bentuk shalawat yang
diajarkan oleh Rasulullah Saw ialah:

‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى (ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى) آِل ِإْبَر اِهيَم ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يٌد‬
‫ َو َباِرْك ) َع َلى ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّم ٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى (ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى) آِل‬:‫الَّلُهَّم َباِرْك (ِفي ِرَو اَيٍة‬
‫ِإْبَر اِهيَم ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يٌد‬

(Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa


shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid.
Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala
Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala
ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid).

Artinya: "Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat


(sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan
kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi)
9
Budiman, Nashir. Inti Ajaran Islam Al-Qur’an paradigma perilaku Duniawi danUkhraw. Penerbit
CV Rajawali: Jakarta. cet. Pertama,1987.

x
Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada
Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim,
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. [HR Bukhari,
Muslim, dan lainnya)Termasuk shalawat yang disyari’atkan, yaitu
shalawat yang biasa diucapkan dan ditulis oleh Salafush Shalih.

Syaikh Abdul Muhshin bin Hamd Al ‘Abbad berkata, ”Salafush Shalih,


termasuk para ahli hadits, telah biasa menyebut shalawat dan salam
kepada Nabi Saw ketika menyebut (nama) beliau, dengan dua bentuk
yang ringkas, yaitu: ‫( َص َّلي ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬shalallahu ‘alaihi wa sallam) dan
‫‘( َع َلْيِه الّص َالُة َو الَّسَالُم‬alaihish shalaatu was salaam).

Kedua jenis bacaan shalawat ada dalam kitab-kitab hadits. Bahkan,


mereka menulis wasiat-wasiat di dalam karya-karya mereka untuk
menjaga hal tersebut dengan bentuk yang sempurna, yaitu
menggabungkan antara shalawat dan permohonan salam atas Nabi
Muhammad Saw. 10

Demikian Pengertian Shalawat, Hukum Membaca, dan Jenis-


Jenisnya. Semakin banyak bershalawat untuk Nabi Muhammad Saw,
semakin banyak pula manfaat yang didapatkan.

Dengan membaca shalawat, apa yang kita niatkan lebih mudah terkabul
dan terwujud. Amin Ya Rabbal 'Alamin. Wallahu a'lam bish-shawabi.

C. Memperingati Maulid Nabi


 Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama, perayaan untuk
memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW menurut catatan
Ahmad Tsauri dalam Sejarah Maulid Nabi (2015) menjelaskan

10
Jamaruddin, Ade. Epistimologi Ilmu-ilmu Al- Qur’an. Perum. Kota Mas Asri No.2 Cimahi:
Bandung. cet. Pertama, 2011.

xi
bahwa perayaan Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat
muslim sejak tahun kedua Hijriah. Catatan tersebut merujuk pada
Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul
Mustafa. Dalam catatan tersebut dijelaskan bahwa seorang bernama
Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul
Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan
memerintahkan penduduk mengadakan perayaan kelahiran Nabi
Muhammad di Masjid Nabawi. Dari Madinah, Khaizuran juga
menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada
penduduk Makkah untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.
Sementara itu, berbeda dengan Madinah, di Makkah
Khaizuran memerintahkan kepada penduduk untuk merayakan
Maulid di rumah-rumah mereka.Khaizuran merupakan sosok
berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti
Abbasiyah, yaitu pada masa Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-
Abbas (suami), Khalifah al-Hadi dan Khalifah al-Rasyid
(putra).Karena pengaruh besarnya tersebut, Khaizuran mampu
menggerakkan masyarakat Muslim di Arab. Hal ini dilakukan agar
teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia Nabi Muhammad SAW
bisa terus menginspirasi warga Arab dan umat Islam pada
umumnya.
Pada masa Dinasti Abbasiyah, pembaruan pemikiran
memang banyak terjadi di semua sektor kehidupan, dari
perkembangan ilmu-ilmu umum, arsitektur, hingga situs-situs
sejarah. Khaizuran merupakan salah satu sosok yang mempunyai
perhatian besar terhadap Nabi Muhammad SAW beserta situs-situs
sejarah peninggalan Nabi.Termasuk memprakarsai penghormatan
terhadap kelahiran Rasulullah SAW. Muhammad diyakini lahir
pada 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (570 Masehi). Namun dalam
catatan Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup
Muhammad (2006), ada juga pendapat-pendapat lain yang

xii
menyatakan bahwa Nabi lahir lima belas tahun sebelum peristiwa
gajah. Ada juga yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari atau
beberapa bulan dan bahkan juga beberapa tahun sesudah Tahun
Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun dan ada juga yang
menaksir sampai tujuh puluh tahun. Di Jazirah Arab, masa sebelum
Islam didakwahkan Nabi Muhammad SAW itu disebut sebagai
zaman Jahiliyah atau masa ketidaktahuan, sesat, atau bodoh.11
 Tradisi Maulid Nabi Di Indonesia
Dari situs resmi Nahdlatul Ulama, momentum kelahiran
Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awwal diperingati oleh
Muslim di seluruh dunia dengan perayaan Maulid. Tak terkecuali
di Indonesia, peringatan Maulid Nabi SAW dilakukan dengan
berbagai tradisi. Masyarakat Jawa misalnya, merayakan Maulid
dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid
Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba', Saroful Anam, Burdah,
dan lain-lain. Usai membaca Manakib Nabi Muhammad, biasanya
masyarakat menyantap makanan bersama-sama yang disediakan
secara gotong royong oleh warga.

Masyarakat Muslim tidak hanya bergembira merayakan


kelahiran Nabi, tetapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup, dan
tuntunan yang dibawa oleh Nabi. Bangsa Indonesia tidak hanya
beragam atau majemuk dalam hal agama, suku, bahasa, seni, dan
lain-lain, tetapi juga beragam dalam mengekspresikan tradisi
amaliyah keagamaan seperti Maulid. Sulawesi Selatan juga
memiliki tradisi perayaan Maulid Nabi dengan cara yang unik.
Perayaan Maulid tersebut dinamakan Maudu Lompoa atau Maulid
Akbar. Perayaan ini bahkan dirayakan lebih ramai dari hari raya
Idul Fitri.

11
Fachrurozie, Doddy, Riwayat Nabi Muhammad Saw dan Tempat-tempat Suci Agama Islam.
Penerbit Angkasa: Bandung. cet.Pertama, 2000.

xiii
Maudu Lompoa berarti Maulid Besar atau lebih dikenal
sebagai puncak peringatan maulid. Dalam perayaan ini, warga
mengarak replika perahu Pinisi yang dihias beraneka ragam kain
sarung dan dipamerkan di tepi sungai. Salah satu daerah yang
terkenal dalam perayaan ini ialah Desa Cikoang, Kecamatan
Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Setelah
dipamerkan, replika perahu sepanjang lima meter tersebut diangkat
dan diarak warga keliling desa. Sepanjang acara, tabuhan gendang
atau seni musik Gandrang Bulo khas masyarakat lokal terus
terdengar. Di dalam perahu, disimpan makanan nasi ketan khas
Makassar atau biasa disebut Songkolo dan dihias telur berwarna-
warni. Sajian makanan ini melambangkan bahtera yang membawa
berkah bagi masyarakat Cikoang.

Setelah prosesi arak-arakan selesai, makanan ini


dipersembahkan dalam puncak Maudu Lompoa di Baruga, yang
dipimpin oleh pemimpin ritual yang biasa disebut Sayye. Secara
historis, perayaan Maudu Lompoa ini melambangkan sejarah
masuknya agama Islam di wilayah selatan pulau Sulawesi yang
dibawa oleh pedagang-pedagang Arab. Peringatan Maudu Lompoa
ini juga menjadikan Cikoang, yang berjarak 80 kilometer dari
Makassar menjadi tujuan wisata budaya yang menarik bagi
wisatawan.12

 Dalil Perayaan Maulid


Nabi Muhammad sendiri juga memperingati kelahirannya
dengan berpuasa di hari Senin. Ketika ditanya oleh sahabat,
"Kenapa engkau berpuasa ya Rasul?" Beliau menjawab, "Aku
berpuasa karena di hari itu aku dilahirkan dan di hari itu pula lah
aku mendapatkan wahyu pertama kali."

12
Gulen, Fethullah. Kehidupan Rasul Allah Muhammad Saw. PT. Raja Grafindo: Jakarta. cet.
Pertama, 2002.

xiv
Terdapat beberapa dalil syar'i terkait dengan peringatan
Maulid Nabi dari Al-Qur'an dan Hadits. Di antaranya adalah
firman Allah dalam QS. Yunus ayat 58 yang artinya, "Katakanlah,
dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad SAW)
hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira." Menurut
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, bergembira
dengan adanya Nabi Muhammad SAW ialah dianjurkan
berdasarkan firman Allah SWT pada surat Yunus ayat 58 ini.
[Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani, Ikhraj wa Ta'liq Fi
Mukhtashar Sirah An-Nabawiyah, hal 6-7].

Dalam kitab Fathul Bari karangan al- Hafidz Ibnu Hajar al-
Asqolani, diceritakan pula bahwa Abu Lahab mendapatkan
keringanan siksa tiap hari Senin karena dia gembira atas kelahiran
Rasulullah. Ini membuktikan bahwa bergembira dengan kelahiran
Rasulullah memberikan manfaat yang sangat besar, bahkan orang
kafirpun dapat merasakannya. [Ibnu Hajar, Fathul Bari, Juz 11, hal
431]. Riwayat senada juga ditulis dalam beberapa kitab hadits, di
antaranya Shohih Bukhori, Sunan Baihaqi al-Kubra dan Syi`bul
Iman. [Maktabah Syamilah, Shahih Bukhari, Juz 7, hal 9, Sunan
Baihaqi al-Kubra, Juz 7, hal 9, Syi`bul Iman, Juz 1, hal 443].

 Hukum Perayaan Maulid Nabi Bukan Bid’ah yang Dilarang


Telah banyak terjadi kesalahan dalam memahami hadits
Nabi tentang masalah bid`ah dengan mengatakan bahwa setiap
perbuatan yang belum pernah dilakukan pada masa Rasulullah
adalah perbuatan bid`ah yang sesat dan pelakunya akan
dimasukkan ke dalam neraka dengan berlandaskan pada hadits
berikut ini:

‫وإَّياكم ومحدثات األمور؛ فإَّن كَّل محدثة بدعة وكل بدعة ضاللة‬

xv
Artinya: Berhati-hatilah kalian dari sesuatu yang baru, karena
setiap hal yang baru adalah bid`ah dan setipa bid`ah adalah sesat".
[HR. Ahmad No 17184].

Pemahaman hadits ini bisa salah, apabila tidak dikaitkan dengan Hadits
yang lain, yaitu:

‫من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد‬

Artinya: Siapa saja yang membuat sesuatu yang baru dalam


masalah kami ini, yang tidak bersumber darinya, maka dia ditolak.
[HR al-Bukhori No 2697].

Ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ‫ا‬QQ‫أمرن‬


dalam hadits di atas adalah urusan agama, bukan urusan duniawi,
karena kreasi dalam masalah dunia diperbolehkan selama tidak
bertentangan dengan syariat. Sedangkan kreasi apapun dalam
masalah agama adalah tidak diperbolehkan. [Yusuf al-Qaradhawi,
Bid`ah dalam Agama, hal 177]

Dengan demikian, maka makna hadits di atas adalah


sebagai berikut, "Barang siapa berkreasi dengan memasukkan
sesuatu yang sesungguhnya bukan agama, lalu diagamakan, maka
sesuatu itu merupakan hal yang ditolak." Dapat dipahami bahwa
bid`ah yang dhalalah (sesat) dan yang mardudah (yang tertolak)
adalah bid`ah diniyah. Namun banyak orang yang tidak bisa
membedakan antara amaliyah keagamaan dan instrumen
keagamaan.

Sama halnya dengan orang yang tidak memahami format


dan isi, sarana dan tujuan. Akibat ketidakpahamannya, maka
dikatakan bahwa perayaan Maulid Nabi sesat, membaca Al-Qur'an
bersama-sama sesat dan seterusnya. Padahal perayaan maulid
hanyalah merupakan format, sedangkan hakikatnya adalah
bershalawat, membaca sejarah perjuangan Rasulullah, melantunkan

xvi
ayat Al-Qur'an, berdoa bersama dan kadang diisi dengan ceramah
agama yang mana perbuatan-perbuatan semacam ini sesuai dengan
tuntunan Al-Qur'an maupun Hadits. Dan lafadz ‫ل‬QQ‫ ك‬pada hadits
tentang bid`ah di atas adalah lafadz umum yang ditakhsis.

Dalam Al-Qur'an juga ditemukan beberapa lafadz ‫ل‬QQQ‫ ك‬yang


keumumannya di takhsis. Salah satu contohnya adalah ayat 30
Surat al-Anbiya`:

‫َو َج َعْلَنا ِم َن اْلَم اِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ي‬

Artinya: Dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup itu dari air.
(QS al-Anbiya': 30).

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perayaan


maulid Nabi hanya formatnya yang baru, sedangkan isinya
merupakan ibadah-ibadah yang telah diatur dalam Al-Qur'an
maupun Hadits. Oleh karena itulah, banyak ulama yang
mengatakan bahwa perayaan maulid Nabi adalah bid`ah hasanah
dan pelakunya mendapatkan pahala.

D. Syafaat Nabi
Tidak semua orang pantas mendapatkan syafaat. Hanya orang yang
memenuhi syarat yang bisa mendapatkan syafaat di akhirat. Allah
mengabarkan keadaan mereka ini dalam firman-Nya,
“Tidaklah bermanfaat bagi mereka syafaat para pemberi syafaat.” (QS. Al
Muddatstsir: 48).

Setiap muslim berdoa selalu mengharapkan syafaat Rasulullah


SAW di hari akhir kelak, karena beliau merupakan manusia pilihan
pemegang syafa’at al-uzma atau syafaat yang agung atas izin Allah SWT.
Dalam Ensiklopedi Islam, syafaat artinya pertolongan atau bantuan yang
diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang mengharapkan
pertolongannya.

xvii
Syafaat adalah menjadi perantara bagi yang lain untuk
mendapatkan manfaat atau menolak mudarat. Misalnya syafaat untuk
mendatangkan kebaikan, syafaat Rasulullah SAW bagi penduduk surga
agar mereka memasukinya. Allah memberikan karunia kepada seorang
yang ikhlas, mengampuninya melalui perantaraan doa orang yang diberi
izin memberi syafaat, dalam rangka memuliakannya. Jadi, syafaat adalah
karunia dan keutamaan yang Allah berikan bagi yang diberi
syafaat.Syafaat itu hanya ada pada Allah dan akan berhasil apabila Ia
mengizinkannya. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firmanNya, “Dan
berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang
bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa’atpun selain
daripada Allah, agar mereka bertakwa”. (QS. Al An’am: 51).13

Syafaat sungguh merupakan nikmat yang luar biasa sehingga


hanya orang-orang yang diridhai Allah saja yang pantas mendapatkannya.
Baginda Nabi Muhammad SAW sempat menyebut bahwa ia akan
memberikan syafaat kepada umat yang tidak menyekutukan Allah SWT
hingga akhir hidupnya. Rasulullah bersada: “Setiap Nabi mempunyai doa
yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan
saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari
kiamat. Syafaat itu insyaAllah diperoleh umatku yang meninggal tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (HR Muslim).

Siapakah yang akan Memberikan Syafaat?

Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa para malaikat, para nabi, dan
orang-orang beriman akan memberikan syafaat. Rasulullah SAW
bersabda: “Malaikat memberikan syafaat, para nabi dan kaum mukminin

13
Husain, Muhammad Haekal. Sejarah Hidup Muhammad. diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera
AntarNusa: Bogor Baru. cet. Ketigabelas, 1992.

xviii
memberi syafaat, tidak ada lagi kecuali Dzat Yang Paling Penyayang….”
(Shahih Muslim, hadits no. 302).

Siapakah yang berhak mendapatkan syafaat?

Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan bahwa syafaat hanyalah


didapatkan oleh orang yang ikhlas dan dengan izin Allah. Syafaat tidak
akan didapat oleh orang-orang yang menyekutukan Allah. Syafaat di
akhirat hanya akan didapat dengan dua syarat:

 Izin dari Allah bagi syafi’ (orang yang memintakan syafaat).


 Adanya ridha Allah bagi orang yang dimintakan syafaat untukNya.

Allah berfirman :
“Tidak ada yang memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-
Nya.” (QS. Al Baqarah: 255).
“Mereka tidak akan memberi syafaat kecuali bagi orang yang diridhai-
Nya.” (QS. Al Anbiya’: 28).
Siapa saja orang-orang yang akan mendapat syafaat di hari kiamat?
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang banyak beribadah kepada Allah.
3. Orang yang hatinya terikat dengan masjidesar.
4. Dua orang atau Lebih yang saling menyayangi karena Allah.
5. Lelaki yang diajak berzina namun menolaknya.
6. Orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi.
7. Orang yang selalu berzikir.14

14
‘Iyad, Qadi Ibn Musa Al- Yahsubi.Keagungan Kekasih Allah Muhammad Saw. PT. Raja Grafindo
Persada. cet.Pertama, 2002.

xix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makna sholawat secara umum adalah pernyatan kasih dan cinta.
Setiap orang yang berakal dan berilmu, pastilah mewajibkan dirinya
memperbanyak sholawat Nabi SAW. Mengapa? Tiada kasih dan cinta
yang melebihi kasih dan cinta Nabi SAW kepada umat manusia
Begitu pentingnya membaca sholawat nabi bagi manusia, hingga
Sayyidina Syech Zainal ‘Abidin mengatakan: ciri ahlus sunnah wal
jama’ah ialah banyak membaca sholawat nabi.
Maulid menurut bahasa adalah kelahiran. Sedangkan yang
dimaksud dengan peringatan Maulid Nabi adalah berkumpul untuk
mendengarkan sirah beliau dan mendengarkan pujian-pujian tentang
diri beliau, juga memberi makan orang-orang yang hadir,memuliakan
orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan, serta
menggembirakan hati orang-orang yang mencintai beliau.
Munculnya Maulid Nabi adalah pada masa Daulah Fatimiyyun
sekitar abad tiga Hijriyah. Hukum maulid nabi ada yang yang
mengatakan bid’ah, karena ketika kita kembali kepada Al Qur’an
ternyata tidak ada satu ayat pun yang memerintahkannya, demikian
pula di dalam As Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidak pernah melakukannya atau memerintahkannya.
Ulama masa kini manfaatkan momen Maulid, untuk menyegarkan
kembali memori kita terhadap manusia yang amat suci disisi RobNya
yakni Nabi Muhammad SAW, para ulama memberitakan kembali
pribadi, perjuangan dan ahlak beliau kepada umat Islam agar tumbuh
kekaguman disanubari berharap mencontoh pribadi seagungnya
manusia bukan mencontoh tokoh-tokoh kafir. Terlebih lagi tiada
larangan memperingati kelahiran beliau dengan maksud yang ma’ruf
yakni agar umat lebih mengenalnya.

xx
B. Saran
Saran kepada teman-teman agar memperbanyak sholawat karena
telah di nash dalam Al Qur’an surah Al Ahzab Ayat 56 yang
memerintahkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Perintah
Membaca Selawat menurut Hadits "Barang siapa yang bersholawat
kepadaku (Muhammad) satu kali saja, maka aku akan bersholawat
kepadanya sepuluh kali"
Dibolehkan bagi kita untuk memperingati hari kelahiran rasul
dengan cara melakukan syukur berupa membaca Qur’an, memberi
makan fakir miskin, menceritakan keutamaan dan kebaikan Rasulullah
yang bisa menggerakkan hati untuk berbuat baik dan amal sholih.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Al- A’zami. The History the Qur’anic text From Revolution To


Complication.diterjemahkan Oleh Sohirin Solihin, dkk. Sejarah teks Al- Qur’an
dari wahyu sampai komplikasi. Penerbit Gema Insani: Jakarta. cet. Kedua, 2006.
Abduh, Muhammad. Risalah Tauhid. P.T. Bulan Bintang: Jakarta. cet. Kesepuluh,
1996.
Al- Abrasyi, Athiyah. Biografi Muhammad. Penerbit Darul Hikmah: Jogjakarta,
2014.
Adnan, Taufik. Neomodernisme Islam Fazlur Rahman. Bandung: Mizan. cet.
Keempat, 1992.
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. Kelengkapan Tarikh Rasulullah Saw. diterjemahkan
oleh Abdul Rosyad Shiddiq. Pustaka Al-Kautsar: Jakarta. cet. Pertama, 2012.
Al- Mubarakfury, Syaik Syafiyyurrahman. Perjalanan Hidup Rasul yang Agung
Muhammad Saw. Diterjemah kan oleh Hanif Yahya. Penerbit Darul Haq: Jakarta.
cet. Kesepuluh, 2008.
Amin, Muhammad, Suma. Studi Ilmu-ilmu Al- Qur’an. Penerbit Pustaka Firdaus:
Jakarta. cet. Pertama, 2000.
Assa’idi, Sa’dullah. Pemahaman Tematik Al-Qur’an Menurut Fazlur
Rahman.Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta. cet. Pertama, 2013.
Budiman, Nashir. Inti Ajaran Islam Al-Qur’an paradigma perilaku Duniawi
danUkhraw. Penerbit CV Rajawali: Jakarta. cet. Pertama,1987.
Jamaruddin, Ade. Epistimologi Ilmu-ilmu Al- Qur’an. Perum. Kota Mas Asri
No.2 Cimahi: Bandung. cet. Pertama, 2011.
Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Makalah, Sinopsis, Proposal, dan Skripsi. diterbitkan Fakultas Ushuluddin UIN
SUSKA Riau Kerjasama dengan CV.ASA RIAU, Edisi Revisi 2015.
Fachrurozie, Doddy. Riwayat Nabi Muhammad Saw dan Tempat-tempat Suci
Agama Islam. Penerbit Angkasa: Bandung. cet.Pertama, 2000.
Gulen, Fethullah. versi terdalam: Kehidupan Rasul Allah Muhammad Saw. PT.
Raja Grafindo: Jakarta. cet. Pertama, 2002.

xxii
Husain, Muhammad Haekal. Sejarah Hidup Muhammad. diterbitkan oleh PT.
Pustaka Litera AntarNusa: Bogor Baru. cet. Ketigabelas, 1992.
‘Iyad, Qadi Ibn Musa Al- Yahsubi.Keagungan Kekasih Allah M uhammad Saw.
PT. Raja Grafindo Persada. cet.Pertama, 2002.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai